NO. DOKUMEN NO. REVISI : HALAMAN : 1/3 BLUD RS BENYAMIN GULUH TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR BLUD RSBG KOLAKA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. H. MUHAMMAD RAFI Pembina Gol IV/a NIP. 19670201 200112 1 001 PENGERTIAN : 1. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien adalah pengelolaan/pemakaian obat-obat yang dibawa pasien atau keluarganya yang pengadaannya tidak melalui Instalasi Farmasi Rumah Sakit. TUJUAN 1. Rumahsakitmengetahuisumber dan penggunaanobat yang tidakdiadakandariinstalasifarmasirumahsakitsepertiobat yang dibawa oleh pasien dankeluarganya. 2. Pemberianobat oleh pasiensendiri, baik yang dibawasendiriatauyang diresepkandarirumahsakitdiketahui oleh dokter yang merawat dandicatat di rekammedispasien. KEBIJAKAN 1. PERMENKES No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit 2. Sesuaidengan Keputusan DirekturNomortentangKebijakanPelayananFarmasi di RSBG Benyamin Guluh. PROSEDUR 1. Tenaga kesehatan menanyakan kepada pasien/keluarga tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi oleh pasien sebelum masuk ke rumah sakit 2. Tenaga kesehatan memberitahu Dokter Penanggung Jawab Pelayan (DPJP) tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi pasien untuk mendapatkan persetujuan penggunaan. 3. DPJP memberikan instruksi untuk meneruskan atau menghentikan obat yang sedang dikonsumsi 4. Tenaga kesehatan memberitahu petugas farmasi tentang obat-obat yang dibawa sendiri oleh pasien 5. Jika setuju : DPJP membuat memo persetujuan untuk penggunaan obat tersebut serta membuat surat untuk verifikasi identitas obat kepada Instalasi Farmasi. Jika tidak setuju : DPJP membuat memo untuk penyimpanan obat tersebut kepada Instalasi Farmasi selama pasien dirawat 6. Perawat menyerahkan memo beserta obat kepada instalasi farmasi 7. Jika memo merupakan memo persetujuan penggunaan obat yang dibawa oleh pasien, petugas farmasi (apoteker atau AA penanggung jawab) melakukan identifikasi, yaitu: a. Kemasan terdiri dari nama obat, kekuatan sediaan, bentuk sediaan, tanggal kadaluarsa, dan nama pabrik. b. Fisik obat : Bentuk, warna dan bau. c. Jika hasil identifikasi memenuhi ketentuan yang berlaku maka obat disiapkan dan dikemas kembali sesuai dengan instruksi DPJP. d. Lakukan penyerahan obat sesuai dengan SPO Penyerahan Perbekalan Farmasi Untuk Pasien Rawat Inap 8. Jika memo merupakan memo tidak setuju penggunaan obat yang dibawa oleh pasien maka Instalasi Farmasi menyimpan obat tersebut pada tempat tersendiri dan dilengkapi dengan identitas pasien(nama pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir) 9. Bila pasien sudah diperbolehkan pulang, sisa obat tersebut diberikan oleh Instalasi Farmasi kepada perawat. 10. Penyerahan kembali obat pasien yang disimpan di Instalasi Farmasi kepada pasien dilakukan pada saat akan pulang dari rumah sakit oleh perawat. Unit Terkait 1. IGD 2. Rawat Inap 3. InstalasiFarmasi