Anda di halaman 1dari 4

BAB VIII

PEMBAHASAN UMUM

Porositas adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar rongga dalam batuan.
Porositas batuan reservoir dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: bentuk
butiran, cara susunannya, lingkungan pengendapan. Oleh karena minyak hanya dapat
mengalir melalui pori yang saling berhubungan maka yang penting dalam industry
perminyakan dan yang kita ukur dalam percobaan ini adalah porositas efektif.
Kegunaan dari pengukuran porositas dalam perminyakan terutama dalam
eksplorasi adalah untuk menentukan cadangan atau IOIP (Initial Oil In Place),
sedangkan dalam eksploitasi untuk komplesi sumur (well completion) dan secondary
recovery).
Dari hasil uji coba yang dilakukan bisa dilihat bahwa pengukuran volume
porositas dengan cara menimbang mendapatkan Vp sebesar 34.94% dan Vp dengan
cara Mercury Injection sebesar 37.76%.
Porositas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

 0% - 5% Porositas sangat buruk dan dapat diabaikan

 5% - 10% Porositas buruk (Poor)

 10% - 15% Porositas cukup (Fair)

 15% - 20% Porositas baik (Good)

 20% - 25% Porositas baik sekali (Very Good)

 Lebih dari 25% Porositas Istimewa (Excellent)

Dari uji coba tersebut, dapat dikatakan bahwa porositas yang dihasilkan lebih
dari 25% dengan cara menimbang maupun dengan menggunakan mercury injection
pump, sehingga termasuk kategori porositas istimewa (excellent).

67
68

Didalam reservoir umumnya terdapat lebih dari satu macam fluida. Untuk
mengetahui jumlah masing-masing fluida maka perlu diketahui saturasi masing-
masing fluida tersebut. Saturasi didefinisikan sebagai perbandingan antara volume
fluida tertentu terhadap jumlah volume pori-pori. Pengukuran harga saturasi sangat
penting untuk dilakukan karena dengan mengetahui harga saturasi fluida maka dapat
ditentukan kandungan fluida suatu reservoir.
Dari percobaan penentuan saturasi yang dilakukan dengan menggunakan
metode destilasi maka didapatkan hasil untuk saturasi air sebesar 0.25 (25%) saturasi
minyak sebesar 0.7 (70 %) dan saturasi gas sebesar 0.05 ( 5 %). Sehingga dapat
dihasilkan :

So + Sw + Sg = 1

Permeabilitas yang kita tentukan dalam percobaan yaitu permeabilitas absolut yang
pengukurannya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu liquid permeameter dan gas
permeameter.

Pada liquid permeameter fluida yang digunakan adalah air, dengan digunakannya
air maka yang terjadi adalah gangguan permeabilitas, artinya didapatkan hasil permeabilitas
yang kecil ini karena adanya mineral-mineral clay yang terkandung dalam batuan.
Sedangkan pada metode gas permeameter fluida yang digunakan adalah udara karena :

A. Aliran steady state mudah dicapai sehingga pengukuran dapat dilakukan dengan
cepat dan tepat.

B. Udara tidak bereaksi dengan mineral batuan tersebut.

C. Saturasi dari fluida tersebut mudah dicapai.

Dalam Percobaan ini untuk menentukan permeabilitas pada keadaan ΔP = 0.25 atm, 0.5 atm, 1 atm,
69

dihasilkan permeabilitas senilai 0.138 darcy, 0.0715 darcy, dan 0.037 darcy.Pada tekanan 0.25 atm
Permeabilitas tergolong sangan baik, pada tekanan 0.5 atm Permeabilitas tergolong baik dan pada tekakn 1
atm permeabilitas tergolong baik.

Percobaan Sieve Analysis ini dilakukan dengan prinsip pengayakan dan


penyaringan dari sampel sehingga dapat diperoleh besar butiran dari pasir yang ikiut
terproduksi. Besar sieve yang digunakan disusun dari sieve terkasar yang ditaruh diatas,
lalu dibawahnya dengan ukuran sieve yang makin halus, sehingga setelah diberikan
goncangan dari alat akan diperoleh butiran – butiran yang masih dapat lolos dari
penyaringan tersebut. Dari data ukuran butir tersebut, nantinya akan dapat menentukan
ukuran dari screen liner yang akan dipasang didepan formasi yang bertujuan untuk
mencegah butiran pasir ikut terproduksi. Kemudian membuat grafik hibungan antar
opening diameter dengan % berat kumulatif. Dari grafik tersebut dapat diketahui tingkat
keseragaman butiran maupun sortasinya, dimana grafik mendekati vertikal derajat
keseragamannya lebih tinggi daripada yang lebih miring.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan mengenai sieve analysis opening


diameter pada berat komulatif 50 % yaitu 0.79mm, opening diameter pada berat komulatif
40 % adalah 0.94mmdanopening diameter pada berat komulatif 90% adalah 0.38 mm.
Sehingga dihasilkan koefisien keseragaman butiran pasir senilai 2.47 mm.

Pengasaman yang dilakukan dalam percobaan ini menggunakan HCl dengan batu
carbonat dan mud acid dengan batu pasir, karena keduanya memiliki sifat HCl yang
bereaksi dengan karbonat. Kelarutan dari sample sebagai persen dari mineral yang larut
dalam HCl 15 % adalah sebesar 79.59% dan dengan mud acid sebesar 61.90%. Batuan
yang digunakan adalah batuan carbonat (mineral limestone) dan sebagai larutannya adalah
HCl 15 % dan mud acid.
70

Kurang sempurnanya hasil yang didapat dalam percobaan untuk mengukur besarnya
solubility (% berat) dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kurang halusnya core yang
digunakan dan kurang tepatnya pengasaman yang dilakukan pada saat ditetesi larutan
methyl orange.

Tekanan kapiler adalah perbedaan yang terjadi pada kurva interface antara dua fasa
yang tidak tercampur dalam sistem kapiler .Penginjeksian Hg pada kondisi tertentu
merupakan salah satu metode untuk menjelaskan tatacara penentuan tekanan kapiler dalam
sampel dengan menginjesikan suatu zat kimia dalam hal ini Hg. Metode yang dapat
menentukan permeabilitas secara konvensional untuk sampel dalam bentuk yang tidak
beraturan.
Tekanan kapiler pada umumnya terjadi pada reservoir karena didalam reservoir
minyak, gas dan air dapat dijumpai bersama-sama dan fluida yang satu dengan yang lain
tidak saling melarutkan. Tekanan kapiler mempunyai pengaruh penting dalam reservoir
minyak dan gas antara lain mengontrol distribusi fluida dalam reservoir dan merupakan
tenaga pendorong bagi minyak dan gasbumi untuk gerak pada daerah dimana minyak dan
gas tertangkap.
Dari hasil percobaan dengan menggunakan Mercury Injection Capillary Apparatus
yang diplot ke dalam grafik antara correct. Pressure dengan mercury sat. % of pore volume
dapat dilihat apabila tekanan semakin besar nilainya maka saturasi volume pori juga akan
semakin besar atau saturasi volume pori berbanding lurus terhadap tekanan.
Hubungan tekanan dengan saturasi, terdapat 2 proses yang secara skematis
menggambarkan hubungan tekanan kapiler dengan saturasi :
- Drainage adalah penggantian fluida membasahi dengan fluida tidak membasahi.
- Imbitation adalah penggantian fluida tidak membasahi dengan fluida membasahi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen14 halaman
    Bab 4
    Nur Isniati Mulliani
    Belum ada peringkat
  • Siklus Udara Termodinamika
    Siklus Udara Termodinamika
    Dokumen26 halaman
    Siklus Udara Termodinamika
    Nur Isniati Mulliani
    100% (1)
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen28 halaman
    Bab 5
    Nur Isniati Mulliani
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen8 halaman
    Bab 3
    Nur Isniati Mulliani
    Belum ada peringkat