Anda di halaman 1dari 8

Routing Static

Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing
statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan. pengisian tabel
routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.

Cara kerja routing statik ada 3 bagian, yaitu:

 Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan


 Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
 Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi
router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data
yang ada pada jaringan.

Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:

 Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0
untuk semua jaringan
 Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
 Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
 Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Keuntungan Menggunakan Routing Static

1. Meringankan kinerja processor router


2. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing
pada saat pengiriman paket
3. Routing static lebih aman dibandingkan routing dinamis
4. Routing Static kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan
membajak traffik

Kerugian Menggunakan Routing Static

1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router


yang digunakan
2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
3. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router
yang harus dikonfigurasi secara manual
4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
KONFIGURASI ROUTING STATIC
Topologi Router Static

Dan Bagaimana Cara Mengkonfigurasi Routing Static Diatas? Dibawah Ini Cara
Mengkonfig 6 Router Diatas..

*EX : Saat melihat Konfig Dibawah Menggunakan IP 10.10.10.1.. 10.10.10.2.. dan


seterusnya, Itu adalah Default Gateway yang akan saling menghubungkan antara Router 1
dengan Router yang lainnya, sedangkan IP 10.10.10.0 Adalah Network Default..

Langkah Langkah Konfigurasi :


1. Pertama tama, kita konfig router yang pertama. Digambar diatas tertulis Router-PT
Router0

2. Konfigurasi Router0 dengan pergi ke CLI, Lalu Konfig Seperti Ini

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interfaces se 2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Gambar :

3. Lanjutkan ke Router1 dengan perintah ynag sama yaitu ke CLI, Lalu Konfig Seperti ini

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface serial 3/0
Router(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Simple Seperti Gambar :

4. Setelah Router1 selesai di konfig, lanjut konfigurasi Router2, Cuss..

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface serial 3/0
Router(config-if)#ip address 30.30.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
5. Lanjut terus sampe ke router akhir, sekarang konfig Router3..

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 30.30.30.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se 3/0
Router(config-if)#ip address 40.40.40.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
6. Lanjut Konfigurasi Router4

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 40.40.40.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se 3/0
Router(config-if)#ip address 50.50.50.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh utdown
Router(config-if)#exit

7. Terakhir Konfigurasi Router5..

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface serial 2/0
Router(config-if)#ip address 50.50.50.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Setelah semua selesai di konfig, apakah konfigurasi telah selesai? Tentu belum, ada 1
konfigurasi lagi yang harus kalian kerjakan, apa itu? Dengan cara konfigurasi lagi (Router0-
Router5) dengan mengkonfig “ip route” Cukup melelahkan memang harus kembali
mengkonfig dari Router0, tapi ini lah namanya usaha. Kita ingin melakukan sesuatu dan
berhasil adalah karna adanya usaha dan kerja keras, jadilah seseorang yang pantang
menyerah, karna usaha tidak pernah mengkhianati hasil.

Langsung saja kita lanjut konfigurasi menggunakan “ip route”.

1. Kembali di Router0, kita konfig Menggunakan ip route..

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 10.10.10.2
Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 10.10.10.2
Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 10.10.10.2
Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 10.10.10.2
Router(config)#exit

2. Setelah Router0 selesai di konfig, lanjut konfig Router1, cara konfignya :

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 20.20.20.2
Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 20.20.20.2
Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 20.20.20.2
Router(config)#exit

3. Selesai? Belumm.. Masih ada Router2-Router5, Lanjut konfig Router2

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 30.30.30.2
Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 30.30.30.2
Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 20.20.20.1
Router(config)#exit

4. Lanjut Router3

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 40.40.40.2
Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 30.30.30.1
Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 30.30.30.1
Router(config)#exit

5. 5. Lanjut konfig ke Router4..

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 40.40.40.1
Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 40.40.40.1
Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 40.40.40.1
Router(config)#exit
6. Terakhir, Kita Konfigurasi Router5..

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 50.50.50.1
Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 50.50.50.1
Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 50.50.50.1
Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 50.50.50.1
Router(config)#exit

Selesai, “Bagaimana Cara Cek Berhasil Atau Tidaknya?” Kalian Hanya perlu masuk ke
salah satu Router diantara itu dan Begini Contohnya : “Saya Menggunakan Router0”

Router>enable
Router#ping 50.50.50.2
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 50.50.50.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 5/14/29 ms

Anda mungkin juga menyukai