Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

JURUSAN TEKNIK SIPIL

TUGAS STRUKTUR BETON BERTULANG II


Perencanaan Pelat Penulangan Satu Arah Menerus dan Perencanaan
Pelat Dua Arah Tanpa Balok dengan Menggunakan Metode
Perencanaan Langsung

Dosen Pengampu :
Gusneli Yanti, ST., MT

Nama :
Yuliana Fransisca
12.22201.027
Yuliana Fransisca|12.22201.027

Soal Perencanaan Pelat Penulangan Satu Arah Menerus

1. Suatu sistem sruktur lantai terdiri dari plat penulangan satu arah menerus disukung oleh balok-
balok struktur menerus. Dengan jarak bersih pada kedua tepi ujung plat menerus ln 4,6 m dan
berdasarakan persyartan ketebalan minimum SK SNI plat yang diperkirakan 30 cm. Beban kerja
yang bekerja pada lantai terdiri dari beban mati 3,64 kN/m² (sudah termasuk berat sendiri plat)
dan beban hidup 20 kN/m², Fc’ = 20 Mpa, Fy = 300 Mpa. Rencanakan plat lantai dengan
penulangan satu arah dan balok pendukung menerus.

Penyelesaian :

Tebal Plat
Plat dengan kedua tepi ujung menerus,
1 𝑓𝑦 1 300
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 𝑙𝑛 (0,4 + )= 4600 (0,4 + ) = 136, 12 𝑚𝑚
28 700 28 700
1 𝑓𝑦 1 300
ℎ𝑚𝑎𝑥 = 𝑙𝑛 (0,4 + )= 4600 (0,4 + ) = 158, 80 𝑚𝑚
24 700 24 700

Berdasarkan hasil tersebut, ditentukan tebal plat 160 mm, Perhitungan plat dengan menggunakan
satuan lebar b = 1m.
Menentukan Beban

Beban mati Plat = 3,64 kN/m²


Beban hidup = 20 kN/m²

𝑤𝑢 = 1,2 𝑤𝐷𝐿 + 1,6 𝑤𝐿𝐿


= 1,2 (3,64) + 1,6 (20)
= 36,368 kN/m² (beban rencana)

Untuk perencanaan tiap lebar 1 m, maka 𝑤𝑢 = 36,368 kN/m

Menentukan momen dan gaya geser


Berdasarakan persamaan momen SK SNI, maka momen dapat ditentukan ditentukan sebagai berikut :

1 1
+𝑀𝑢 = 𝑤𝑢 𝑙𝑛 2 = (36,368)(4,60)2 = 54,97 kN/m
14 14
1 1
+𝑀𝑢 = 𝑤𝑢 𝑙𝑛 2 = (36,368)(4,60)2 = 48,09 kN/m
16 16
1 1
𝑀𝑢 = 𝑤𝑢 𝑙𝑛 2 = (36,368)(4,60)2 = 76,95 kN/m
10 10
1 1
𝑀𝑢 = 𝑤𝑢 𝑙𝑛 2 = (36,368)(4,60)2 = 69,96 kN/m
11 11
1 1
𝑀𝑢 = 𝑤𝑢 𝑙𝑛 2 = (36,368)(4,60)2 = 32,04 kN/m
24 24

Gaya Geser
Pada dukungan permukaan sebelah dalam di bentang ujung (eksterior),

Struktur Beton Bertulang II | 2


Yuliana Fransisca|12.22201.027

1 1
𝑉𝑢 = 1,15 ( 𝑤𝑢 𝑙𝑛 ) = 1,15 ( (36,368)(4,6)) = 96,19 𝑘𝑁
2 2
Pada dukungan lainnya,
1 1
𝑉𝑢 = 𝑤𝑢 𝑙𝑛 = (36,368)(4,6) = 83,65 𝑘𝑁
2 2

Perencanaan Plat
Dengan perkiraan batang tulangan D12 yang akan dipakai sebagai tulangan tarik poko, selimut beton
20 mm dan tebal plat 160 mm, maka nilai d dapat ditentukan :
𝑑 = 160 − 20 − 6 = 136 𝑚𝑚

Perencanaan penulangan baja :


Dari beberapa nilai momen, dipilih nilai terbesar. Didapat momen yang terjadi pada muka dukungan
dalam (interior) yang pertama dari bentang ujung.

𝑀𝑢 = 0,10𝑤𝑢 𝑙𝑛 ² = 76,95 𝑘𝑁𝑚


𝑀𝑅 = ф𝑏. 𝑑². 𝑘

Karena perencanaan menggunakan 𝑀𝑢 = 𝑀𝑅 sebagai limir (batas), maka :


𝑀𝑢 76,95 (10−3 )
𝑘𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = = = 5,200 𝑀𝑃𝑎
ф𝑏. 𝑑² 0,8(1)(0,136)²

Dari tabel A-15, diperoleh :


𝜌 = 0,0214 < 𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,0241
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌. 𝑏. 𝑑 = (0,0214). (1000). (136) = 2910 𝑚𝑚²

Dengan cara yang sama, dicari luas batang tulangan baja yang diperlukan untuk tempat lain yang
nilainya lebih kecil dari nilai maksimum tersebut. Penulangan minimum untuk plat dengan ketebalan
tetap adalah yang diperlukan untuk tulangan susut :

1,4 1,4(1000)(136)
𝐴𝑠 (𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚) 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ( ) 𝑏. ℎ = = 634,67 𝑚𝑚²
𝑓𝑦 300

Lokasi Pers. Momen K (Mpa) 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝐴𝑠 (𝑚𝑚²⁄𝑚′)

Eksterior
 Balok Tepi 1 2,165 0,0078 1060,8
− 𝑤 𝑙 2
24 𝑢 𝑛

 Tengah 1 3,715 0,0118 1604,8


+ 𝑤 𝑙 2
Bentang 14 𝑢 𝑛

Interior
 Balok Interior 1 4,728 0,0189 2570,4
− 𝑤 𝑙 2
11 𝑢 𝑛

 Tengah 1 3,250 0,0120 1632


+ 𝑤 𝑙 2
Bentang 16 𝑢 𝑛

Struktur Beton Bertulang II | 3


Yuliana Fransisca|12.22201.027

Untuk itu digunakan batang tulangan D12 dengan jarak p.k.p 150 mm (𝐴𝑠 = 754 𝑚𝑚²)
Jarak spasi maksimum yang diijinkan adalah nilai terkecil dari 3h dan 500 mm.

3ℎ = 3(160) = 480 𝑚𝑚

Maka ditetapkan jarak spasi maksimum adalah 480 mm.

Pemeriksaan Kuat Geser :


𝑉𝑈 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 96,19 𝑘𝑁 terjadi pada dukungan. Pemeriksaan gaya geser pada dukungan.
Pemeriksaan gaya geser pada dukungan menghasilkan nilai lebih teliti dibandingkan dengan yang
didapat pada penampang kritis, yaitu penampang pada lokasi yang berjarak sama dengan tinggi efektif
komponen dari muka dukungan.

Apabila tanpa penulangan geser, kuat geser ф𝑉𝑛 dari plat adalah kuat geser beton saja, yaitu :
1
ф𝑉𝑛 = ф𝑉𝑐 = ф ( √𝑓𝑐 ′) 𝑏𝑤 𝑑 = 0,60(0,9129)(1000)(136) = 74,49 𝑘𝑁
6

Dengan demikian, maka :


𝑉𝑢 < ф𝑉𝑛 sehingga pada plat tersebut tidak diperlukan penulangan geser karena beton masih cukup
mampu menahannya.

Soal Perencanaan Pelat Dua Arah Tanpa Balok dengan Menggunakan Metode Perencanaan
Langsung

2. Rencanakan pelat lantai dua arah tanpa balok. Luas dibagi atas 16 dengan masing-masing ukuran
6000 x 5000 mm, kekuatan beton (𝑓𝑐 ′) = 30 𝑀𝑃𝑎, kekuatan baja (𝑓𝑦 ) = 400 𝑀𝑃𝑎. Beban hidup
layan yang harus dipikul adalah 1,90 kN/m². Tinggi tingkat 3800 mm, dengan dimensi kolom
atas dan bawah 400 mm x 400 mm, tebal pelat lantai asumsi awal 180 mm. Keempat jenis panel
(sudut pinggir sisi panjang pinggir sisi pendek dan dalam)

Penyelesaian :
1. Nilai banding bentang panjang terhadap bentang pendek :
= 5/6 = 0,83 < 2, sehingga berlaku sistem pelat dua arah.
2. Maing-masing arah lebih tiga bentang dengan panjang bentang bersebelahan sama, semua kolom
duduk pada sumbunya.
3. Dengan :
𝑊𝑑 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 = 0,180 𝑥 24 = 4,32 kN/m²
𝑊𝑑 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 = 0,24 kN/m²
𝑊𝑑 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 4,56 kN/m²
𝑊1 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 = 1,90 kN/m²

𝑊𝑢 = 1,2(𝑊𝑑 ) + 1,6(𝑊𝑙 ) = 1,2(4,56) + 1,6(1,9) = 8,512 kN/m²

𝑘𝑁
3𝑊𝑑 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3(4,56) = 13,68 > 𝑊1 = 1,9 𝑘𝑁/𝑚²
𝑚2
Dengan demikian metode perencanaan langsung dapat digunakan.

Struktur Beton Bertulang II | 4


Yuliana Fransisca|12.22201.027

4. Menentukan tebal pelat berdasarkan persyaratan lendutan dan geser.


Tebal pelat menurut persyaratan lendutan
Bentang bersih (𝑙𝑛 )
𝑙𝑛1 arah memanjang = 6000 − 2(1/2. 400) = 5600 𝑚𝑚
𝑙𝑛1 arah melebar = 5000 − 2(1/2.400) = 4600 𝑚𝑚
∝𝑚 = 0 karena tanpa balok pada sepanjang sisi dari semua panel.

Tebal pelat minimum menurut Tabel. 3.6 untuk pelat tanpa interior :
𝑙𝑛 5600
ℎ𝑚𝑖𝑛 = = = 155,56 𝑚𝑚
36 36
Dan tidak boleh kurang dari : 120 mm (pelat tanpa penebalan, drop panel)
Maka tebal pelat lantai 180 mm memenuhi persyaratan lendutan.

5. Menghitung momen statis total terfaktor :


Momen statis total (𝑀𝑜 )

Portal 1 1
A
𝑀𝑜 = 𝑤𝑢 𝑙2 𝑙𝑛 2 = (8,512)(5)(6 − 0,4)2 = 166,835 𝑘𝑁𝑚
8 8

Portal 1 1
B
𝑀𝑜 = 𝑤𝑢 𝑙2 𝑙𝑛 2 = (8,512)(2,5)(6 − 0,4)2 = 83,418 𝑘𝑁𝑚
8 8

Portal 1 1
C
𝑀𝑜 = 𝑤𝑢 𝑙2 𝑙𝑛 2 = (8,512)(6)(5 − 0,4)2 = 135,085 𝑘𝑁𝑚
8 8

Portal 1 1
D
𝑀𝑜 = 𝑤𝑢 𝑙2 𝑙𝑛 2 = (8,512)(3)(5 − 0,4)2 = 67,543 𝑘𝑁𝑚
8 8

6. Menentukan distribusi momen di arah longitudinal.


Berdasarkan distribusi Tabel 3.9 atau 3.16 dan 3.17 dapat ditentukan :

PORTAL A : 𝑴𝒐 = 𝟏𝟔𝟔, 𝟖𝟑𝟓 𝒌𝑵𝒎


𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan eksterior 𝑀𝑜 = 0,26 (166,835) = 43,377 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑝𝑜𝑠 bentang eksterior 𝑀𝑜 = 0,52 (166,835) = 86,754 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan interior 𝑀𝑜 = 0,70 (166,835) = 116,785 𝑘𝑁𝑚
pertama
𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan interior 𝑀𝑜 = 0,65 (166,835) = 108,443 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑝𝑜𝑠 bentang interior 𝑀𝑜 = 0,35 (166,835) = 58,392 𝑘𝑁𝑚

PORTAL B : 𝑴𝒐 = 𝟖𝟑, 𝟒𝟏𝟖 𝒌𝑵𝒎


𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan eksterior 𝑀𝑜 = 0,26 (83,418) = 21,689 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑝𝑜𝑠 bentang eksterior 𝑀𝑜 = 0,52 (83,418) = 43,377 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan interior 𝑀𝑜 = 0,70 (83,418) = 58,393 𝑘𝑁𝑚
pertama
𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan interior 𝑀𝑜 = 0,65 (83,418) = 54,222 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑝𝑜𝑠 bentang interior 𝑀𝑜 = 0,35 (83,418) = 29,196 𝑘𝑁𝑚

PORTAL C : 𝑴𝒐 = 𝟏𝟑𝟓, 𝟎𝟖𝟓 𝒌𝑵𝒎

Struktur Beton Bertulang II | 5


Yuliana Fransisca|12.22201.027

𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan eksterior 𝑀𝑜 = 0,26 (135,085 ) = 35,122 𝑘𝑁𝑚


𝑀𝑝𝑜𝑠 bentang eksterior 𝑀𝑜 = 0,52 (135,085 ) = 70,244 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan interior 𝑀𝑜 = 0,70 (135,085 ) = 94,559 𝑘𝑁𝑚
pertama
𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan interior 𝑀𝑜 = 0,65 (135,085 ) = 87,805 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑝𝑜𝑠 bentang interior 𝑀𝑜 = 0,35 (135,085 ) = 47,279 𝑘𝑁𝑚

PORTAL D : 𝑴𝒐 = 𝟔𝟕, 𝟓𝟒𝟑 𝒌𝑵𝒎


𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan eksterior 𝑀𝑜 = 0,26 (67,543) = 17,561 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑝𝑜𝑠 bentang eksterior 𝑀𝑜 = 0,52 (67,543) = 35,122 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan interior 𝑀𝑜 = 0,70 (67,543) = 47,480 𝑘𝑁𝑚
pertama
𝑀𝑛𝑒𝑔 tumpuan interior 𝑀𝑜 = 0,65 (67,543) = 43,903 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑝𝑜𝑠 bentang interior 𝑀𝑜 = 0,35 (67,543) = 23,640 𝑘𝑁𝑚

7. Mendistribusikan momen longitudinal ke arah transversal. Untuk pembagian lebar transversal


menjadi jalur kolom dan jalur tengah untuk tiap portal.
Menentukan tetapan torsi C dari balok. Oleh karena sebabnya tidak digunakan balok-balok tepi,
unsur torsi dianggap balok dengan tinggi setebal pelat lantai.

𝑥 𝑥3𝑦
𝐶 = (1 − 0,63 ) ( )
𝑦 3
180 (180)3 . (400)
𝐶 = (1 − 0,63 )( )
400 3
𝐶 = 777600000

Hitungan distribusi arah tranversal :


Portal A :
𝑙2 5000
= = 0,833
𝑙1 6000

𝛼1 = 0

𝑙2
𝛼1 =0
𝑙1

𝐶 = 777600000

1 1
𝐼𝑠 = . 𝑙2 . 𝑥 3 = . (5000). (180)3 = 2,430 𝑥 109 𝑚𝑚4
12 12

𝐸𝑐𝑏 . 𝐶
𝛽1 = = 0,16 < 2,50 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠 )
2𝐸𝑐𝑠 . 𝐼𝑠

Portal B :
𝑙2 5000
= = 0,833
𝑙1 6000

Struktur Beton Bertulang II | 6


Yuliana Fransisca|12.22201.027

𝛼1 = 0

𝑙2
𝛼1 =0
𝑙1

𝐶 = 777600000

1 1
𝐼𝑠 = . 𝑙2 . 𝑥 3 = . (2500). (180)3 = 1,215 𝑥 109 𝑚𝑚4
12 12

𝐸𝑐𝑏 . 𝐶
𝛽1 = = 0,32 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠 )
2𝐸𝑐𝑠 . 𝐼𝑠

Portal C :
𝑙1 6000
= = 1,200
𝑙2 5000

𝛼1 = 0

𝑙1
𝛼1 =0
𝑙2

𝐶 = 777600000

1 1
𝐼𝑠 = . 𝑙1 . 𝑥 3 = . (6000). (180)3 = 2,916 𝑥 109 𝑚𝑚4
12 12

𝐸𝑐𝑏 . 𝐶
𝛽1 = = 0,133 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠 )
2𝐸𝑐𝑠 . 𝐼𝑠

Portal D :
𝑙1 6000
= = 1,200
𝑙2 5000

𝛼1 = 0

𝑙1
𝛼1 =0
𝑙2

𝐶 = 777600000

1 1
𝐼𝑠 = . 𝑙1 . 𝑥 3 = . (3000). (180)3 = 1,458 𝑥 109 𝑚𝑚4
12 12

𝐸𝑐𝑏 . 𝐶
𝛽1 = = 0,267 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠 )
2𝐸𝑐𝑠 . 𝐼𝑠

Struktur Beton Bertulang II | 7


Yuliana Fransisca|12.22201.027

Tabel Persentase distribusi tranversal dan momen longitudinal :


No. Portal Kaku Ekuivalen A B C D
1. Lebar melintang total 5000 2500 6000 3000
2. Lebar jalur kolom 2500 1250 2500 1250
3. 1
Lebar ⁄2 jalur kolom 2@1250 1250 2@1250 1250
4. C 777600000
9 4
5. 𝐼𝑠 (x 10 𝑚𝑚 ) 2,430 1,215 2,916 1,458
𝐸𝑐𝑏 . 𝐶
6. 𝛽1 = 0,160 0,320 0,133 0,267
2𝐸𝑐𝑠 . 𝐼𝑠
7. 𝛼1 0 0 0 0
𝑙2
8. 0,833 0,833 1,200 1,200
𝑙1
𝑙2
9. 𝛼1 0 0 0 0
𝑙1
10. % 𝑀𝑛𝑒𝑔 Eksterior Jalur Kolom 98,4 96,8 98,67 97,33
11. % 𝑀𝑝𝑜𝑠 Eksterior Jalur Kolom 60 60 60 60
12. % 𝑀𝑛𝑒𝑔 Interior Jalur Kolom 75 75 75 75

Hasil-hasil distribusi tranversal dari momen-momen longitudinal dapat dilihat pada tabel 4.3
Portal A :
Lebar total = 5000 mm lebar jalur kolom = 2500 mm lebar jalur tengah = 2500 mm
Bentang Luar Bnetang Dalam
Dalam
Luar Neg Pos Neg Pos
Neg
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 43,377 86,754 116,785 108,443 58,392

𝑀𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 0 0 0 0 0
𝑀𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 42,683 52,052 87,589 81,332 35,035
𝑀𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 0,694 34,702 29,196 27,111 23,357

Portal B :
Lebar total = 2500 mm lebar jalur kolom = 1250 mm lebar 1⁄2 jalur tengah = 1250
mm
Bentang Luar Bnetang Dalam
Dalam
Luar Neg Pos Neg Pos
Neg
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 21,689 43,377 58,393 54,222 29,196

𝑀𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 0 0 0 0 0
𝑀𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 20,995 26,026 43,795 40,667 17,518
𝑀𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 0,694 17,351 14,598 13,556 11,678

Struktur Beton Bertulang II | 8


Yuliana Fransisca|12.22201.027

Portal C :
Lebar total = 6000 mm lebar jalur kolom = 2500 mm lebar jalur tengah = 2500 mm
Bentang Luar Bnetang Dalam
Dalam
Luar Neg Pos Neg Pos
Neg
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 35,122 70,244 94,559 87,805 47,279

𝑀𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 0 0 0 0 0
𝑀𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 34,655 42,146 70,919 65,854 28,367
𝑀𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 0,467 28,098 23,640 21,951 18,912

Portal D :
Lebar total = 2500 mm lebar jalur kolom = 1250 mm lebar 1⁄2 jalur tengah = 1500
mm
Bentang Luar Bnetang Dalam
Dalam
Luar Neg Pos Neg Pos
Neg
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 17,561 35,122 47,480 43,903 23,640

𝑀𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 0 0 0 0 0
𝑀𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 17,092 21,073 35,610 32,927 14,184
𝑀𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 0,469 14,049 11,870 10,976 9,456

Struktur Beton Bertulang II | 9

Anda mungkin juga menyukai