Anda di halaman 1dari 4

RESUME PERMOHONAN PERKARA

Nomor 009/PUU-III/2005
(Perbaikan II Tgl. 9 Mei 2005)

I. PEMOHON/KUASA
Dr. H. Muhammad Ridhwan Indra Romeo Ahadian, SH & Dr. H. Teddy
Anwar, S.H.

II. PENGUJIAN UNDANG-UNDANG


Pengujian Undang-undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
Formil
1. Proses pembentukan UU a quo
Bertentangan dengan:
Pasal 22A UUD 1945 jo Pasal 6 ayat (1) UU No. 10 Tahun 2004
Materiil
1. Pasal 1 ayat (5) dan Pasal 82 ayat (1) UU a quo
Bertentangan dengan:
Pasal 28E ayat (3) dan Pasal 28G ayat (1) UUD 1945
2. Pasal 67 ayat (3)b Undang-undang a quo
Bertentangan dengan:
Pasal 28D ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945
3. Pasal 77 Undang-undang a quo
Bertentangan dengan:
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 jo. Pasal 28G ayat (1) UUD 1945
4. Pasal 78 Undang-undang a quo
Bertentangan dengan:
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

Bagian Administrasi Perkara pada Biro APP MKRI


III. ALASAN
Formil
1. Bahwa dalam UU a quo, tidak terkandung materi muatan asas-asas
kebhinekaan, keadilan, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan,
ketertiban dan kepastian hukum serta keseimbangan dan keserasian sehingga
tidak memenuhi ketentuan pembentukan UU dan bertentangan dengan Pasal
22A UUD 1945.
2. Bahwa proses pembentukan UU a quo tidak memenuhi ketentuan
pembentukan UU sebagaimana yang ditentukan UUD 1945 sebagaimana yang
diatur oleh UU No. 10 Tahun 2004.
3. Bahwa proses pembentukan UU a quo tidak memenuhi ketentuan tahapan
pembentukan UU sebagaimana diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPR (Kep.
DPR No. 15/DPR RI/I/2004-2005) terutama Bab XVI Pasal 119 s.d. Pasal 137
oleh karena pembentukan UU a quo inkonstitusional.
4. Bahwa pembentukan UU a quo penuh dengan unsur isu suap/KKN yang
diberitakan oleh Majalah Forum Keadilan tanggal 19 September 2004, 26
September 2004, 2 Januari 2005, dan Majalah Gatra tanggal 25 September
2004.

Materiil
1. Bahwa satu wadah organisasi Notaris yang ditafsirkan sepihak oleh pihak
Departemen Hukum dan HAM RI dan INI sebagai wadah tunggal organisasi
profesi Notaris, tidak sejalan dan bertentangan dengan Pasal 28E ayat (3)
UUD 1945 jo. Pasal 28G ayat (1) UUD 1945 karena setiap orang bebas
menentukan pilihan atau membentuk organisasi yang diinginkan sepanjang
ide, maksud, dan tujuannya positif.
2. Bahwa pengawasan oleh Notaris yang menjadi anggota Majelis Pengawas
untuk selanjutnya disebut Notaris Pengawas atau Notaris sebagaimana disebut
dalam Pasal 67 ayat (3)b UU a quo akan menimbulkan sikap subyektif, satu
dan lain apabila terjadi konflk kepentingan antara Notaris Pengawas dan
Notaris yang diawasi, maka Notaris Pengawas dapat menggunakan
kedudukannya untuk memenangkan konflik tersebut dan menimbulkan
kejanggalan-kejanggalan karena:

Bagian Administrasi Perkara pada Biro APP MKRI


a. Pada dasarnya kedudukan semua notaris adalah sama di depan hukum
b. Siapa yang mengawasi Notaris yang kebetulan diangkat menjadi Notaris
Pengawas, baik tingkat pusat, wilayah dan daerah.
c. Objektifitas dari Notaris pengawas terhadap Notaris yang diawasi,
terutama jika Notaris yang diawasi bukan merupakan anggota INI
d. Objektifitas dari Notaris pengawas terhadap Notaris yang diawasi,
terutama jika Notaris yang diawasi mempunyai klien yang sama dengan
Notaris pengawas dan atau Notaris yang diawasi mempunyai tempat
kedudukan yang sama dengan Notaris pengawas.
e. Objektifitas dari Notaris pengawas terhadap Notaris yang diawasi dalam
hal Notaris yang diawasi bukan anggota INI dan ingin mengambil cuti atau
harus cuti karena sakit, dll
3. Bahwa kewenangan Majelis Pengawas yang diatur dalam Pasal 77 adalah
berlebihan dan menimbulkan diskriminasi hukum karena bertentangan dengan
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945.
4. Bahwa kewenangan Majelis Pengawas yang diatur dalam Pasal 78 adalah
berlebihan dan menimbulkan diskriminasi hukum karena bertentangan dengan
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945.
5. Bahwa dalam Anggaran Dasar (Keputusan Kongres INI ke XV di Jakarta
tanggal 7 Nopember 1993), pada butir mengingat a dicantumkan ketentuan
yang termaktub dalam UU No. 8 Tahun 1985, berarti organisasi INI
sebenarnya sudah dibubarkan pada tanggal 17 Juni 1987.

IV. PETITUM

1. Menerima dan mengabulkan seluruh permohonan pengujian yang diajukan


pemohon.

2. Menyatakan materi muatan Pasal 1 ayat (5) dan Pasal 82 ayat (1) UU No.30
Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 117) bertentangan dengan Pasal 28E ayat (3) dan Pasal 28 G
(1) UUD 1945;

3. Menyatakan materi muatan Pasal 67 ayat (3)b UU No.30 Tahun 2004 Tentang
Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117)
bertentangan dengan Pasal 28 D ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945;

Bagian Administrasi Perkara pada Biro APP MKRI


4. Menyatakan materi muatan Pasal 77 UU No.30 Tahun 2004 Tentang Jabatan
Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117)
bertentangan dengan Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 juncto Pasal 28 G ayat (1)
UUD 1945.

5. Menyatakan materi muatan Pasal 78 UU No.30 Tahun 2004 Tentang Jabatan


Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117)
bertentangan dengan Pasal 27 ayat (1) UUD 1945.

6. Menyatakan materi muatan Pasal 1 ayat (5), Pasal 67 ayat (3)b, Pasal 77, Pasal
78 dan Pasal 82 ayat (1) UU No.30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.117) tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat.

7. Memerintahkan untuk memuat putusan tersebut dalam Berita Negara.

Bagian Administrasi Perkara pada Biro APP MKRI

Anda mungkin juga menyukai