DI SUSUN OLEH :
113063C115008
BANJARMASIN
2019
I. KONSEP TEORI
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI
1. Anatomi
B. Definisi Hepaitis
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan
yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap
obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis
dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)
Jadi Hepatitis adalah suatu proses peradangan atau inflamsi hati dapat
terjadi karena infeksi virus, reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
biokimia.
C. Etiologi
a) Virus
Uraian Type A Type B Type C Type D Type E
b) Alkohol
c) Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis
toksik dan hepatitis akut.
D. Tanda dan Gejala
1) Masa tunas
Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)
Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
2) Fase Pre Ikterik
Cepat lelah
PATHWAY
Obstruksi Kerusakan konjugasi
Kerusakan sel eksresi empedu
Bilirubin tidak sempura dikeluarkan
Retensi bilirubin melalui duktus hepatikus
Regurgitasi pada duktuli
Bilirubin direk meningkat
empedu intra hepatik
Bilirubin direk Ikterus
meningkat
B. Diagnosa Keperawatan
Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
penderita hepatitis:
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b . d anoreksia.
Ds: klien mengeluh hilang napsu makan,
Do : penurunan berat badan (45kg menjadi 40kg) ,mual/muntah
2. Nyeri b . d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta.
Ds: klien mengeluh nyeri.
Do: nyeri tekan pada kuadran kanan atas,mialgia, sakit kepala,
gelisah dan wajah meringis kesakitan.
3. Hipertermi b . d penyakit ( hepatitis)
Ds : klien mengeluh demam.
Do :demam(380c), kelelahan.
C. Intervensi Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b . d anoreksia.
Goal :Klien tidak akan mengalami Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
Ojektif :Klien tidak akan mengalami anoreksia selama dalam
perawatan
Outcome :Dalam jangka waktu 1x24 jam perawatan : napsu makan
meningkat, peningkatan berat badan( 40kg menjadi
42kg).
Intervensi :
a. Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan
R/ keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan
b. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi
sering dan tawarkan pagi paling sering
R/ adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastrointestinal
dan menurunkan kapasitasnya.
c. Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah
makan
R/ akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah bau dan rasa
tak sedap yang menurunkan nafsu makan.
d. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
R/ menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan
pemasukan
e. Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak
R/ glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan energi,
sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme sehingga akan
membebani hepar.
D. Evaluasi Keperawatan
Hasil yang diharapan meliputi:
1) Napsu makan meningkat, peningkatan berat badan ( 40kg menjadi
42kg).
2) Klien tidak mengeluh nyeri, klien tidak mengalami nyeri tekan
pada kuadran kanan atas ,tidak mialgia, tidak mengalami sakit
kepala lagi , tidak gelisah dan wajah berseri-seri.
3) Suhu tubuh klien normal (380c menjadi 37,50c),tidak mengalami
kelelahan.
DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995,” Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit”,EGC, Jakarta.
Smeltzer, suzanna C, 2001, “Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah”, Brunner dan
Suddart. Alih bahasa Agung Waluyo, Edisi 8,EGC, Jakarta.