Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK A PADA ANAK USIA SEKOLAH

Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SD No Onan Ganjang

menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan

anak sekolah, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada institusi pendidikan,

anak sekolah, orang tua dan kepala sekolah.

I. Pengkajian

Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as partner

meliputi : data inti komunitas dan subsystem.

A. Data inti komunitas, terdiri dari:

1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi SD No

173461 Onan Ganjang untuk usia 6 – 12 tahun + 81 siswa.

Dari 11 siswa SD N0 173461Onan Ganjang antara siswa laki-laki yang berumur 8 – 9

tahun dan anak perempuan berumur 8 – 9 tahun mempunyai prosentase yang hampir sama

yaitu 20.5 % dan 20 %.

2. Status perkawinan

100% dari anak usia sekolah belum kawin.

3. Nilai, kepercayaan dan agama :

Agama yang dianut oleh anak sekolah sebagian besar + 79 orang (97,53 %) dan
Islam 2 orang (2,47%)
Di sekolah terdapat mata pelajaran Agama. Pelajaran agama kristen di ajarkan oleh guru

agama kristen sedangkan guru agama islam belum ada.

Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama, menyatakan bahwa nilai/norma/budaya

yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, dan anak-

anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan.

B. Data subsystem

Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :

1. Lingkungan Fisik

Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.

Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik, terdapat 1

kantin di dalam sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin

kebersihannya. Terdapat penjual makanan di kantin sekolah. Jenis

makanan yang dijual terjamin kebersihannya karena diawasi oleh guru.

Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki

dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.

Auskultasi : Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah kegiatan

ekstrakulikuler yang sudah lama berjalan seperti olahraga meliputi sepak

bola dan senam, kesenian meliputi tari dan musik dan kegiatan

keagamaan seperti retreat.


: Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik

Angket bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang

membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan ini

diikuti oleh anak usia sekolah.


2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial

Pelayanan kesehatan di sekolah terdapat UKS untuk tempat istirahat dan pemeriksaan

bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan Konseling) untuk

konsultasi siswa.

3. Ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua para siswa

mempunyai pekerjaan sebagai petani untuk mencari nafkah.

4. Keamanan dan Transportasi

a. Keamanan

Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan raya,

akan tetapi ditemukan kebiasaan yang mengancam kesehatan anak usia sekolah :

1) Kebiasaan jajan sembarangan

Dari 81 siswa yang didata, didapatkan data tentang kebiasaan jajan sembarangan

pada anak usia sekolah.

2) Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah

Dari 81 siswa yang didata, didapatkan data tentang kebiasaan jajan sembarangan

pada anak usia sekolah.

3) Kebiasan menggosok gigi sebelum tidur

Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur yang dilakukan oleh anak usia sekolah
di sekolah.

Ini merupakan hal yang negatif bagi perilaku anak usia sekolah karena kebiasaan

ini harusnya ditanamkan sejak dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi dapat

menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan wawancara dari petugas UKS menyatakan bahwa anak-anak sudah

mendapat pengetahuan tentang cara menggosok gigi.


b. Transportasi

Jenis transportasi yang digunakan anak-anak adalah jalan kaki, dan diantar oleh

orang tua dengan sepeda motor.

5. Politik dan pemerintahan

Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut sertaan

anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap masalah

yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah

yaitu mengikuti kegiatan kepramukaan.

6. Komunikasi

a. Komunikasi formal

Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh informasi

pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tua. Media

informasi yang digunakan anak ini mempunyai dampak positif dan negatif.

b. Komunikasi informal

Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah meliputi data

tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang tua, peran orang tua dalam

menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam

menyelesaikan masalah anak. Keadaan ini sangat berisiko terhadap terjadinya perilaku

anak untuk mencari informasi melalui orang lain atau media yang belum tentu

kebenarannya. Sehingga diharapkan orang tua berperan sebagai pendengar aktif dan

pemberi solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh anaknya.

7. Pendidikan

Semua anak bersekolah di sekolah SD N0 173461 Onan Ganjang.


8. Rekreasi

Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke

Kolam Renang Martin Anugrah, adat Pantai Bulbul Balige. Untuk pengembangan bakat anak

di bidang olah raga dan seni di sekolah terdapat lapangan sepak bola, senam, dan tari.

C. Analisa Data

Data Masalah

1. Lingkungan fisik :

- Adanya kebiasaan pada lingkungan


anak usia sekolah yang kurang baik
Defisit kebersihan diri pada agregat anak
bagi perkembangan anak yaitu orang
usia sekolah
tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok gigi
sebelum tidur sehingga kebiasaan ini
diikuti oleh anak usia sekolah

2. Keamanan dan transportasi:


a. Kebiasaan jajan sembarangan
Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada
- 80% anak usia sekolah memiliki
agregat anak usia sekolah
kebiasaan jajan sembarangan
- mayoritas jenis jajanan anak usia
sekolah adalah permen sebanyak
38 anak (46,9%)
- 45 murid yang bermasalah pada
gigi dengan persentase 55.6 %
b. Kebiasan menggosok gigi sebelum
tidur
- 75% anak usia sekolah tidak
menggosok gigi sebelum tidur
- Alasan tidak menggosok gigi
karena tidak disuruh oleh orang
tuanya (48.7%)

3. Komunikasi Risiko penyalahgunaan media cetak dan


a. Komunikasi Formal elektronik pada anak untuk memperoleh
Anak mengetahui mengenai informasi yang tidak sesuai dengan
informasi tentang gosok gigi perkembangannya
sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televisi tentang iklan pasta
gigi sebesar 45%
b. Komunikasi Informal
- Sebesar 60% anak sekolah jarang Ketidakefektifan komunikasi anak dengan
diskusi dengan orang tua untuk orang tua
menyelesaikan masalah
- Sebesar 99% anak usia sekolah
menganggap perlu peran ortu
untuk mengatasi masalah anak

II. Diagnosa Keperawatan Komunitas

1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada lingkungan

anak usia sekolah yang kurang baik

2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan

anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%, mayoritas jenis

jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 38 anak (46,9 %), 45 murid yang

bermasalah pada gigi dengan persentase 55.6 % dan sebesar 48.7% anak usia sekolah

beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya

3. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh

informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi yang
digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok gigi sebelum tidur

bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%

4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang diskusi dengan

orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60% dan perlunya peran ortu untuk

mengatasi masalah anak sebesar 99%

III. Perencanaan

a. Prioritas masalah

Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan diagnosa

keperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnosa yang telah

ditemukan. Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui diagnosa

keperawatan komunitas yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan

masyarakat.

Prioritas untuk diagnosa komunitas pada agregrat anak usia sekolah di SD adalah

sebagai berikut :

Pentingnya Perubahan Penyelesaian Total


penyelesaian positif untuk untuk score
Diagnosa keperawatan pada masalah penyelesaian Peningkatan
agregat anak usia sekolah di komunitas kualitas
1 : rendah hidup
0 : tidak ada
2 : sedang 0 : tidak ada
1 : rendah
3 : tinggi 1 : rendah
2 : sedang
2 : sedang
3 : tinggi
3 : tinggi
Defisit kebersihan diri pada 3 2 3 8
agregat anak usia sekolah

Risiko terjadinya kejadian 3 3 3 9


karies gigi pada agregat
anak usia sekolah

26
Risiko penyalahgunaan 2 1 1 4
media cetak dan elektronik
pada anak untuk
memperoleh informasi yang
tidak sesuai dengan
perkembangannya

Ketidakefektifan 2 1 2 5
komunikasi anak dengan
orang tua

Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah risiko kejadian karies

gigi pada agregat anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi adalah upaya

preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak

usia sekolah di SD No 173461 Onan Ganjang.


b. Intervensi Keperawatan

Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode Waktu Tempat
keperawatan
1. Risiko 1. Jangka panjang 1. Lakukan pendekatan - Kepala - Komunikasi 15 Agustus SD No 173461
terjadinya Terbentuknya secara formal dengan sekolah, dan 2018 Onan Ganjang
kejadian kelompok anak kepala sekolah, guru, guru, dan informasi
karies gigi
usia sekolah dan petugas UKS petugas UKS
pada agregat
anak usia yang peduli
sekolah terhadap
kesehatan gigi
2. Jangka pendek 2. Berikan penyuluhan - Kelompok - Ceramah dan
- Agregat anak kesehatan tentang karies anak usia diskusi
usia sekolah gigi pada kelompok anak sekolah
tidak usia sekolah
mengalami 3. Demonstrasikan cara - Edukasi dan
karies gigi menggosok gigi dengan demonstrasi
- Agregat anak baik dan benar pada
usia sekolah kelompok anak usia
mendapatkan sekolah
pengetahuan 4. Beri kesempatan pada
yang cukup kelompok anak usia
tentang sekolah untuk bersama-
pencegahan sama mempraktikan cara
masalah menggosok gigi dengan
karies gigi baik dan benar
IV. Implementasi

Evaluasi
Dx. Keperawatan Hari/tanggal Kegiatan

Risiko terjadinya Rabu / 15 Melakukan pendekatan secara formal Evaluasi proses dari pelaksanaan diagnosa
kejadian karies gigi Agustus 2018 1. dengan kepala sekolah, guru, dan petugas keperawatan pertama di SD No 173461
pada agregat anak usia UKS. Onan Ganjang adalah 100% peserta hadir,
sekolah
Kepala sekolah, seluruh guru, dan petugas 90% peserta terlibat aktif dalam diskusi
UKS mendukung diadakannya penyuluhan dan pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai
kesehatan tentang karies gigi di SD alokasi waktu. Evaluasi hasil yang dapat
Memberikan penyuluhan kesehatan diketahui adalah melalui peningkatan
2. tentang karies gigi pada kelompok pengetahuan kelompok anak usia sekolah
anak usia sekolah. tentang cara menggosok gigi dengan baik
Seluruh anak antusias dan semangat untuk dan benar yang dapat dilihat dari antusias
mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan.
Mendemonstrasikan cara menggosok gigi anak usia sekolah dalam mempraktikan
3. dengan baik dan benar pada cara menggosok gigi dengan baik dan
benar.
kelompok anak usia sekolah
Seluruh anak antusias dan semangat untuk
cara menggosok gigi dengan
baik dan benar
Memberi kesempatan pada kelompok anak
4. usia sekolah untuk bersama-
sama mempraktikan cara menggosok gigi
dengan baik dan benar
Seluruh anak antusias dan semangat untuk
bersama-sama mempraktikan
cara menggosok gigi dengan baik dan
benar

Anda mungkin juga menyukai