Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.Y DENGAN DIAGNOSA MEDIS


LIMFOMA MALIGNANT
DI RUANG RAWAT INAP ANAK LANTAI DASAR
RSUP DR.KARIADI SEMARANG

Disusun oleh:
IBI YULIA SETYANI
P1337420617032

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.Y DENGAN DIAGNOSA MEDIS
LIMFOMA MALIGNANT
DI RUANG RAWAT INAP ANAK LANTAI DASAR
RSUP DR.KARIADI SEMARANG
I. Pengkajian Pengkaji: Ibi Yulia Setyani
A. Data Demografi
1. Pasien
 Tanggal pengkajian : 12 Agustus 2019 14:30 WIB
 Tanggal masuk: 08 Agustus 2019, 00:30 WIB
 Ruangan : Rawat Inap Anak Lantai Dasar
 Identitas
- Nama : An.Y
- Tanggal lahir/umur : 10 September 2003/ 15 th, 11 bln, 2 hr
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Diagnosa medis : Limfoma Malignant
- Penanggung jawab : Ny.S
- Nomor registrasi : 103346**
2. Orang Tua/ Penanggung Jawab
Ibu
 Nama : Ny.A
 Umur : 29 tahun
 Hubungan dengan pasien : Ibu
 Pendidikan :-
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Alamat : Karahan, Karaban, Gabus, Kabupaten Pati
 Nomor telepon : 085265765***
Ayah
 Nama : Tn.S
 Umur : 34 tahun
 Hubungan dengan pasien : Ayah
 Pendidikan :-
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Suku : Jawa
 Agama : Islam
 Alamat : Karahan, Karaban, Gabus, Kabupaten Pati
 Nomor telepon : 087678956***
B. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan An. demam naik turun
C. Riwayat Pasien
1. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga pasien mengatakan anaknya terdapat benjolan sejak kelas 2 SMP
sampai sekarang letak benjolan di leher sebelah kanan, kemudian berobat dan
dilakukan operasi di Rumah sakit daerah Kendal. 2 minggu sebelum masuk
rumah sakit muncul benjolan di area leher sebelah kiri, ketiak kiri, dan dada kiri
kemudian berobat kembali dilakukan kemoterapi dan radiografi. 4 hari sebelum
masuk rumah sakit demam naik turun, batuk, pilek, muntah darah dan mimisan.
sebelah kiri, dan dada sebelah kiri, tidur ayam.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien pernah terdapat benjolan di sebelah leher kiri sejak kelas 2 SMP
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit
yang sama dengan pasien
Genogram

Keterangan :

Laki – Laki ( klien )

perempuan
4. Riwayat Alergi
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat tertentu

D. Pemeriksaan Fisik
Penampilan Umum
a. Keadaan Umum : Lemah, Demam
b. Kesadaran : Composmentis, G4C5S6 =15
Keterangan:
E4 : Pasien membuka mata secara spontan ketika diberi respon
M6 : Pasien dapat melakukan gerakan sesuai perintah
V5 : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
c. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
- RR : 20x/menit - Suhu : 38 ℃
- Nadi : 90x/menit - TD : 110/80 mmHg

E. PEMERIKSAAN FISIK BERDASARKAN ( HEAD TO TOE)

a. Kepala
 Inspeksi : Bentuk kepala bulat (mesochepal), kepala tampak simetris
antara kanan kiri, tidak ditemukan adanya benjolan, Rambut potongan
pendek, warna hitam,lurus.
 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan massa / benjolan
b. Mata
 Inspeksi : mata simetris antara kanan kiri, tidak terdapat sclera ikterik,
konjungtiva anemis, kornea berwarna bening, warna iris berwarna hitam
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan/ massa
c. Telinga
 Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak terdapat tanda peradangan, terdapat
sedikit secret
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
d. Hidung
 Inspeksi : tidak terdapat polip, tidak ada secret
 Palpas : tidak terdapat nyeri tekan
e. Mulut
 Inspeksi : bibir kering, tidak terdapat karies pada gigi
f. Pemeriksaan wajah
 Inspeksi : kulit wajah berwarna sawo matang , tidak ada kelumpuhan
pada otot-otot wajah
g. Leher
 Inspeksi : asimetris, terdapat benjolan berwarna kemerahan disebelah
leher kiri
 Palpasi : teraba massa pada leher sebelah kiri, terdapat nyeri apabila
massa disentuh, konsistensi padat
h. Dada
 Inspeksi : Pengembangan dada simetris kanan dan kiri,tidak terdapat
jejas, terlihat benjolan pada bagian dada sebelah kiri, frekuensi nafas
normal 20x/menit
 Auskultasi : Tidak terdapat bunyi whezing(-) maupun bunyi ronkhi(-)
 Palpasi : teraba benjolan pada dada sebelah kiri, terdapat nyeri tekan,
benjolan mudah digerakkan
 Perkusi : Sonor antara kanan dan kiri
i. System Kardiovaskuler
 Inspeksi : Ictus kordis tidak nampak
 Palpasi : Ictus cordi teraba diantara costa ke 4 dan 5. Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada cardiomegali
 Perkusi : pekak pada area jantung
 Auskultasi : terdengar suara jantung I-II, tidak terdengar suara jantung
tambahan(-), terdengar suara irama jantung(+), tidak terdapat nyeri tekan (-)
j. Abdomen
 Inspeksi : bentuk cembung,tidak ada jejas atau lesi
 Perkusi : suara normal (Tympani)
 Palpasi : tidak teraba massa dan tidak terasa nyeri saat ditekan
 Auskultasi : terdapat suara bising usus(+) /menit
k. Genetalia
 Inspeksi : Kebersihan daerah genetalia barsih , tidak terpasang selang
kateter urine
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

l. Ekstremitas
a. Atas
Tidak ada luka pada tangan pasien, tidak ada nyeri tekan, tangan kanan
terpasang infus D5 ½ NS 10tpm. Tidak terjadi edema disekitar pemasangan
infus. tangan kanan kiri pasien dapat digerakkan, capille refill kurang dari
2 detik, turgor kulit .kembali kurang dari 2 detik.
5555 5555
5555 5555
b. Bawah
Simetris, tidak terdapat edema, CRT kurang dari 2 detik
m. Kuku dan kulit
Kulit tidak terdapat hematoma pada bekas tusukan jarum pengambilan sampel
darah dan pemasangan infus, turgor kembali <2 detik dan berwarna putih, kuku
berwarna putih dan bersih.

F. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL (GORDON)


a. Pola Persepsi Kesehatan
Pasien belum memahami tentang kondisi penyakit yang dideritanya saat ini.
b. Pola Nutrisi & Metabolism
MAKANAN
- Sebelum sakit : Pasien makan dengan teratur 3x sehari biasanya
berupa nasi, sayur bening, dan lauk pauk seperti tempe, ayam. Pasien
selalu menghabiskan porsi makannya.
- Selama sakit :
DS: Selama dirawat pola makan klien tetap teratur 3x sehari dengan menu
dari rumah sakit berupa nasi, sayur , dan lauk pauk seperti tahu, tempe,
ayam. Pasien hanya menghabiskan ¾ porsi dari yang diberikan.
DO :
1. Antopometri
BB : 46,4 kg TB : 156 cm
2. Biochemical
Hb : 11,3 gr/dL
Ht : 36 %
3. Clinical Sign
Klien lemah, mukosa merah muda, tidak terdapat sianosis,
konjungtiva anemis, sklera putih.
4. Dietary
Di rumah sakit memperoleh diit makanan biasa seperti nasi ,sayur
,lauk pauk seperti tempe,tahu,ayam.
CAIRAN
- Sebelum sakit : Ketika dirumah pasien biasanya minum air putih dan air
teh , ± 1000 cc /hari
- Selama sakit : Ketika dirumah sakit pasien diberi minum biasanya
minum air putih, air teh, dan susu ± 1000cc /hari
c. Pola Eliminasi
BAK
- Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa frekuensi BAK pasien 1-2
x/hari dengan jumlah tidak terdeteksi ,warna urine kuning jernih, tidak
terdapat nyeri ketika BAK
- Selama sakit : Warna urine kuning, pasien tidak terpasang kateter. Klien
BAK ± 2-3 kali/hari. Frekuensi ± 800ml/ hari
BAB
- Sebelum sakit: Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien BAB 1x/hari ,
warna kuning kecoklatan , bau khas , konsistensi lembek, tidak ditemukan
adanya lendir
- Selama sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien BAB 1x/hari ,
warna kuning kecoklatan , bau khas , konsistensi lembek, tidak ditemukan
adanya lendir. Terakhir kali BAB 11 Agustus 2019
d. Pola Istirahat dan Tidur
- Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami kesulitan untuk tidur, keluarga
pasien mengatakan bahwa Ny.K biasanya tidur selama 8 jam dari pukul
21.00 WIB dan bangun pukul 05.00 WIB.
- Selama Sakit : Pasien kadang mengalami kesulitan untuk tidur, pasien
mengatakan sulit tidur ketika teman sekamarnya menangis sehingga
biasanya hanya bisa tidur ±6 jam dari pukul 23.00-05.00 WIB.

e. Pola Aktifitas dan Latihan


- Sebelum sakit : Aktivitas pasien seperti makan,minum,berpakaian
dibantu oleh keluarganya. Mobilisasi dapat dilakukan secara mandiri ,
aktivitas pasien biasanya menonton tv dan .
- Selama sakit : Pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari dibantu
oleh keluarga. Aktivitas sehari-hari hanya berbaring. Pasien terpasang
selang infus.
Aktivitas skor skor
Personal Hygiene 5 Memakai Pakaian 5
Mandi 5 BAB 10
Makan 5 BAK 10
Toileting 5 Ambulasi/ menggunakan kursi roda 15
Menaiki Tangga 5 Transfer kursi- tempat tidur 15
Total Skor= 80 (Ketergantungan Ringan)
f. Pola Peran dan Hubungan
- Sebelum sakit : Pasien berperan sebagai Anak didalam keluargnnya.
Hubungan Pasien dengan keluarga baik.
- Selama sakit : Hubungan dengan keluarga tetap baik. Hubungan
Pasien dengan tenaga kesehatan cukup baik.
g. Pola Persepsi Sensori
- Sebelum sakit : Pasien sadar (composmentis)
- Selama sakit : Pasien sadar (composmentis)
h. Pola Persepsi Diri/Konsep Diri
- Gambaran diri : Pasien adalah anak yang berumur 15 th, 11 bln, 2 hr
- Identitas diri : Pasien adalah seorang anak dalam keluargannya
- Harga Diri : Harga diri baik
- Ideal diri : Persepsi diri baik
i. Pola Seksual & Reproduksi
An.Y adalah seorang perempuan berumur 15 th, 11 bln, 2 hr. Keadaan organ
genital klien bersih dan tidak terpasang kateter.
j. Pola Mekanisme Koping
Biasanya untuk mengalihkan perhatian An.Y bermain Handphone

k. Pola Nilai & Kepercayaan


Pasien memeluk islam
G. Pemeriksaan Penunjang
LABORATORIUM
Tanggal : 08 Agustus 2019, 17:56 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Ket
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.3 g/dL 10.8-12.8 L
Hematokrit 36 % 35-47 L
Eritrosit 4.6 juta 3.6-5.2
MCH 24.6 pg 27-32 L
MCV 78.3 fL 82-98
MCHC 31.4 g/dL 32-37
Leukosit 49.5 ribu 6-17 H
Trombosit 88.4 ribu 150-400 L
RDW 16 % 10-16 H
MPV 8.9 mikro m3 7-11
Hitung Jenis
Gambaran Darah
Hitung jenis 2 % 1-3
Eosinofil 6 %
Basofil 0 % 2-5
Batang 2 % 47-80
Segmen 64 % 20-40
Limfosit 17 % 2-10
Monosit 9 %
Hemato lain-lain

Metamielosit 1 %
AMC 1 %
Gambaran Darah Tepi
Eritrosit : Anisositosis Sedang (normositik, mikrositik)
poikilositosis sedang (ovulosit, chiptosil, pear shape cell, tens prop cell)
Trombosit : Estimasi jumlah meningkat, bentuk besar (+), giant(+), sebaran normal
Leukosit : Estimasi jumlah meningkat, hipergranulasi neutrofil(+), Vaculoisasi neutrofil(+),
granulasi toxic (+)

H. Program Terapi
- D5 ½ N5 : 720/30cc/jam IV
- Ampisilin Sulbactam : 1,5 gr/8 jam IV
- Paracetamol >38 ℃ : 500 mg/ jam p.o
- Furosemid : 25mg/12jam IV
I. ANALISA DATA
No. Hari/Tanggal/jam Data Problem Etiologi TTD
1. Senin, 12/08/2019 DS: Keluarga pasien mengatakan Hipertermi b.d penyakit
14:30 WIB anaknya demam naik turun
DO:
- Suhu : 38 ℃
- Nadi : 90 x/menit
2. Senin, 12/08/2019 DS: - Resiko Infeksi berhubungan dengan
14:30 WIB DO: imunosupresi
- Leukosit : 49.500 ribu
- Ht : 36 %
- Hb : 11.3 %
- Trombosit : 88.400 ribu
- MCH : 24.6 %
3. Senin, 12/08/2019 DS: pasien mengatakan nyeri Nyeri b.d kompresi saraf perifer
14:30 WIB DO: pembesaran kelenjar limfe
P= Nyeri post tapping
Q= cenut-cenut
R= leher sebelah kiri
S= 2 (VAS)
T= Hilang timbul

J. PROBLEM LIST
No. Hari/Tgl/jam ditemukan Dx. Kep TTD Tgl/Jam Teratasi TTD
1. Senin, 12 Agustus 2019 Hipertermia b.d penyakit
15:00 WIB
2. Senin, 12 Agustus 2019 Resiko Infeksi berhubungan dengan
15:00 WIB imunosupresi

3. Senin, 12 Agustus 2019 Nyeri akut b.d kompresi saraf perifer


15:00 WIB pembesaran kelenjar limfe

K. INTERVENSI
Intervensi
No. Hari/Tgl/Jam Dx. Kep
Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Tindakan (NIC) TTD
1. Senin, Hipertermia b.d Setelah dilakukan intervensi selama - Lakukan monitor suhu secara
12/08/2019 penyakit 1x24 jam pasien dalam kondisi suhu kontinue (tiap 4-6 jam)
WIB normal - Berikan kompres hangat
Kriteria hasil: - Berikan pengobatan antipiretik,
- Suhu dalam batas normal (36,5- sesuai kebutuhan
37,5) ℃

2. Senin, Resiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi 1x24 jam - Monitor tanda tanda-tanda vital
12/08/2019 berhubungan pasien tidak terjadi infeksi dengan - Bersihkan lingkungan dengan baik
WIB dengan Kriteria hasil: setelah digunakan setiap pasien
imunosupresi - Leukosit dalam batas normal - Ajarkan dan anjurkan pasien
- Infeksi berulang tidak terjadi mengenai teknik cuci tangan dengan
- Pasien dan keluarga dapat tepat
menyebutkan tanda dan gejala - Anjurkan pengunjung untuk
infeksi mencuci tangan pada saat memasuki
dan meninggalkan ruangan pasien
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
3. Senin, Nyeri akut b.d Setelah dilakukan intervensi 3x24 jam Pain manajemen
12/08/2019 kompresi saraf diharapkan pasien terbebas dari rasa - Lakukan pengukuran nyeri secara
WIB perifer pembesaran nyeri dengan, komprehensif termasuk (lokasi,
kelenjar limfe Kriteria hasil: karakteristik durasi, frekuensi,
- Nyeri terkontrol kualitas dan faktor predisposisi)
- Klien dapat menjelaskan - Observasi reaksi non verbal dari
penyebab nyeri ketidaknyamanan
- Klien mampu menggunakan - Monitor tanda tanda vital
teknik non farmakologi - Kurangi faktor predisposisi nyeri
- Klien melaporkan gejala yang - Pilih dan lakukan
dirasakan pada tenaga kesehatan penangannya( farmakologi,
- Klien melaporkan nyeri nonfarmakologi dan interpersonal)
berkurang - Tingkatkan istirahat
- Tanda-tanda vital dalam rentang Manajemen nyeri
normal - Ajarkan teknik pengendalian nyeri
non farmakologi (distraksi, relaksasi,
nafas dalam)
Manajemen lingkungan
- Berikan lingkungan yang tenang dan
batasi pengunjung
Pemberian Analgesik
- Cek riwayat alergi
- Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgetik
- Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik

L. IMPLEMENTASI
No. Dx. Kep Hari/Tgl/Jam Intervensi Respond TTD
1. - Hipertermia b.d Senin,12/08/2019 - Memonitor keadaan umum, DS: Pasien bersedia untuk dilakukan
penyakit 14:30 WIB kesadaran dan tanda tanda- pengukura tanda-tanda vital
- Resiko Infeksi tanda vital DO: Keadaan Umum : Lemah, Demam
berhubungan Kesadaran: Composmentis, G4C5S6 =15
dengan RR : 20x/menit
imunosupresi Suhu : 38 ℃
- Nyeri akut b.d Nadi : 90x/menit
kompresi saraf TD : 110/80 mmHg
perifer pembesaran
kelenjar limfe 14:40 WIB - Melakukan monitor suhu DS: pasien bersedia untuk dilakukan
secara kontinue (tiap 4-6 jam) pengukuran suhu
DO: Suhu= 38,3℃

14:45 WIB - Memberikan kompres hangat DS: pasien bersedia untuk dilakukan
kompres hangat, pasien keluarga sudah
paham tentang fungsi dilakukan kompres
hangat
DO:
Suhu= 38 ℃
20:00 WIB - Memberikan pengobatan DS: keluarga pasien mengijnkan anaknya
kolaborasi dengan dokter untuk diberikan obat antipiretik, keluarga
antipiretik, sesuai kebutuhan pasien mengatakan sudah paham mengenai
Paracetamol >38℃: 500 mg/ fungsi obat yang diberikan
jam p.o DO:
Pasien telah meminum obat yang diberikan
Selasa, 13/02/19 - Melakukan pengukuran nyeri DS: Pasien bersedia untuk dilakukan
21:10 WIB secara komprehensif termasuk pengkajian nyeri
(lokasi, karakteristik durasi, DO:
frekuensi, kualitas dan faktor P : Limfoma Malignant
predisposisi) Q : Cenut-cenut
R : Leher sebelah kiri
S : 3 (VAS)
T : Hilang Timbul

21:15 WIB - Mengobservasi reaksi non DS: -


verbal dari ketidaknyamanan DO:
- Pasien tampak meringis menahan
nyeri

21:23 WIB - Mengajarkan teknik DS: Pasien mengatakan bersedia untuk


pengendalian nyeri non diajarkan manajemen nyeri
farmakologi (relaksasi, nafas DO:
dalam) - Pasien telah memahami cara
manajemen nyeri setelah dilakukan 2x
- Pasien nampak rileks setelah
dilakukan 5x manajemen
nyeri(relaksasi dan nafas dalam)
Skala nyeri = 2(VAS)

Rabu 14/08/2019 - Mengajarkan dan anjurkan DS: Keluarga pasien dan pasien bersedia
07.00 WIB pasien mengenai teknik cuci untuk diajarkan teknik mencuci tangan
tangan dengan tepat yang benar
DO: Keluarga pasien dan pasien mampu
mempraktikan teknik cuci tangan yang
benar secara mandir

M. EVALUASI
No. Hari/Tgl/Jam Dx Kep Evaluasi TTD
1. Senin,12/08/2019 Hipertermia b.d penyakit S : Keluarga pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam
20:00 WIB O : Suhu = 37,2 ℃
A : Masalah teratasi
P : discharge planning
- Ajarkan teknik kompres hangat yang efektif
2. Rabu 14/08/2019 Resiko Infeksi berhubungan dengan S:-
07.10 WIB imunosupresi O:
- Leukosit : 49.500 ribu
- Ht : 36 %
- Hb : 11.3 gr/dL
- Trombosit : 88.400 ribu
- MCH : 24.6 %
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda infeksi pada anak
3. Selasa, 13/02/19 Nyeri akut b.d kompresi saraf perifer S : Nyeri berkurang
07.00 WIB pembesaran kelenjar limfe O:
P : Limfoma Maignant
Q : Cenut-cenut
R : Leher Sebelah kiri
S : 2(VAS)
T : Hilang Timbul
A : Masalah teratasi
P : discharge planning
- Lanjutkan intervensi manajemen nyeri jika nyeri
muncul kembali

Anda mungkin juga menyukai