Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Putu Sri Ayu Astini

NIM : 1609511034

Kelas : D

TUGAS MATAKULIAH

PENYAKIT PARASITER VETERINER

PENYAKIT SEBAB INSEKTA

I. INFESTASI KUTU
1. Kutu umumnya adalah parasite. Host spesifik berpredileksi pada tempat yang spesifik pula,
salah satu cara mengobati infestasi kutu pada ayam yang dianggap cukup mudah dan efektif
adalah ?
Jawab : Pengobatan infestasi kutu pada ayam yang dianggap cukup mudah efektif adalah
dengan cara mandi debu. Selain itu, pengobatan lain dapat dilakukan seperti menggunakan
air rendaman tembakau atau nicotine (dicat pada tenggeran atau predileksi kutu), campuran
pasir halus dengan Sodium floride (mandi debu), Carbaryl 5%,Coumaphos 0,06%,
Toxaphene, Hexachloro Cyclo Hexane (HCH), Lindane dan Malathion 0,01%
(disemprot).
2. Apa gejala klinis dari gigitan kutu?
Jawab :
- Hewan menjadi tidak tenang, tertekan, nafsu makan menurun , tidur tidak nyenyak dan
akhirnya kelemahan umum.
- Hewan akan menggosok, menggaruk, menggigit, atau mematuk tempat gigitan,
menyebabkan rambut atau bulu menjadi rontok dan bahkan bisa sampai timbul
kelukaan dan memar pada kulit.
- Jika infestasi kutu penghisap dalam intensitas berat maka dapat menyebabkan
kekurangan darah.
- Jika diinfestasi oleh kutu penghisap dan kutu penggigit pada anak anjing, bisa
menyebabkan kematian
- Pada hewan ternak dan unggas, dampak akhir yang paling umum dari infestasi kutu
adalah terjadi penurunan produksi.
3. Air liur kutu yang ikut masuk saat menggigit menyebabkan terjadinya alergi sehingga
menyebabkan terjadinya kegatalan tetapi tidak merangsang terbentuknya antobodi
disebabkan air liur insekta bersifat?
Jawab : Air liur kutu mengakibatkan terjadinya kegatalan namun tidak merangsang
terbentuknya antibody karena air liur insekta bersifat karena hapten (antigen yang tidak
lengkap).

II. INFESTASI PINJAL


1. Gejala klinis infestasi pinjal pada anjing, kucing, dan ayam?
Jawab :
 Pada Anjing dan Kucing : Menggosok, menggigit, menggaruk tempat gigitan,
kerontokan rambut dan kadang – kadang terjadi luka pada kulit. Pada kasus kronis
terlihat kulit menebal, keriput
 Pada Ayam : Menyerupai penyakit kronis, seperti kelemahan
umum, pembengkakan daerah disekitar mata dan ditemukan ulser, selaput lendir
pucat dan bisa terjadi kebutaan.
2. Bagaimana cara mengontrol infestasi pinjal yang menginfestasi ternak?
Jawab :
- Membunuh pinjal yang menginfestasi ternak menggunakan insektisida
- Memutus siklus hidupnya, dengan malakukan penyemprotan menggunakan insektisida
pada lingkungan tempat berkembangnya larva atau dilakukan penyedotan
menggunakan alat sedot debu untuk menghilangkan larva dan kokon
- Menghindarkan dari infeksi ulang, dengan cara jauhkan ternak dari ternak terinfestasi
atau lingkungan terinfestasi
III. INFESTASI NYAMUK
1. Nyamuk adalah parasit dating – pergi, untuk kontrol larva nyamuk dilakukan dengan:
Jawab :
 Mekanis : Meniadakan tempat perkembangbiakan larva nyamuk dengan cara
3M (menguras, menutup dan menimbun) air atau tempat air menggenang, Oiling
(menuangkan oli pada genangan air).
 Biologis : Dengan cara memelihara spesies ikan pemakan larva nyamuk
(gambusia, guppi dan yang lain), pada tempat perkembangbiakan larva nyamuk.
 Kimiawi : Dengan menggunkan bahan kimia seperti abate, hasilnya paling
efektif tetapi perlu dipertimbangkan konsentrasinya agar tidak merusak fauna dan
flora dan mengganggu kesehatan manusia, serta bahaya resistensi.
 Ekologi : Dengan menghilangkan sarang-sarang nyamuk.
 Genetik : Dengan cara membuat pejantan infertile
2. Apa gejala klinis dari gigitan nyamuk dewasa?
Jawab : Gejala kinis yang teramati antara lain:
- Ternak akan menjadi gelisah, resah, menggosok, menggaruk, menggigit dan atau
mematuk tempat gigitan
- Kulit terlihat kemerahan pada tempat terbatas, rambut/bulu rontok dan kadang-kadang
timbul kelukaan kulit
- Tampak akhirnya terjadi penurunan produksi dan mengingkatnya kepekaan terhadap
infeksi lainnya

IV. MIASIS
1. Sebagai pendukung (predisposisi) dari ekternal miasis adalah?
Jawab : Faktor predisposisi (pendukung) utama terjadinya Myiasis adalah adanya luka
dapat berupa luka traumatik, gigitan caplak, tembak, operasi, gigitan hewan lain dan sebab
lainnya.
2. Bagaimana cara mengobati ekternal miasis?
Jawab : Pengobatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Membersihkan luka
- Cabuti larva, sebelum dibunuh menggunakan insekisida seperti Coumaphos,
Diazinon, Ivermectin
- Berikan insektisida dalam sediaan insektisida dalam bentuk salep Diazinon atau
Coumaphos
- Diberikan antibiotic untuk mencegah infeksi sekunder
- Untuk mempercepat kesembuhan diberikan dengan minyak ikan
3. Bagaimana pathogenesis dari ekternal miasis?
Jawab : Hal yang memicu lalat datang adalah adanya luka terbuka, lalu telur lalat menetas
di kulit luka tersebut, larva akan masuk kedalam luka dengan kait pada mulut dan sekresi
enzyme proteolitik maka larva akan bisa memakan sel-sel jaringan serta membuat
terowongan di dalam jaringan yang memperparah terjadinya luka.

Anda mungkin juga menyukai