Fakultas Ekonomi
Unviersitas Pamulang
Tangerang selatan 2018
Nikotin dan Tar
Nikotin dan tar adalah dua zat yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun,
apakah kita semua sudah tahu apa nikotin dan tar itu? Kebanyakan orang mendengar kedua
nama ini karena santer diberitakan sebagai salah satu kandungan rokok. Ya, memang benar
keduanya merupakan zat yang terkandung dalam rokok namun, tahukah anda bahwa nikotin
juga terdapat pada tanaman lain?
Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada
berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae)
seperti tembakau dan tomat. Pada umumnya nikotin terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen
dan terkadang juga oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat
stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya, kafein
yang juga memiliki efek stimultan pada tubuh.
Selain pada tembakau, nikotin juga terdapat pada beberapa sayuran yang sering kita
konsumsi sehari-hari, berikut ini saya merangkumnya dalam sebuah tabel beberapa tanaman
yang mengandung nikotin dan kadarnya:
U.S. Congress pada tahun 1990 menyatakan, nikotin membuat tubuh merasa relaks, lebih
energik dan bersemangat, atau bahkan sebaliknya. Efek ini biasanya dikenal sebagai biphase
effect. Nikotin akan diserap tubuh (darah), diringi dengan pelepasan adrenalin dan
penghambatan beberapa hormon.
Disamping itu, nikotin juga merangsang otak dengan membuat zat endorphin lebih banyak
dari keadaan normal. Struktur kimia endorphin hampir sama dengan obat penghilang rasa
sakit seperti morphine.
Efek tersebut tak hanya timbul dari rokok atau tembakau namun bisa juga dari tanaman lain
yang mengandung nikotin. Hal ini tergantung pada seberapa banyak kadar nikotin yang
diserap oleh tubuh. Pada kasus rokok, nikotin juga akan terlepas setelah proses pembakaran
sehingga asap rokok pun masih mengandung nikotin yang bisa terhisap.
Sedangkan, Tar adalah senyawa kimia dan kumpulan bahan kimia yang akan beredar dalam
asap hasil pembakaran. Bentuk asli tar adalah cairan yang warnanya kecokelatan.
Kebanyakan tar dihasilkan dari batubara. Namun, bisa juga dari minyak bumi, gambut, dan
kayu.
Dalam hal ini, Tar juga dihasilkan beberapa jenis bahan konsumsi, seperti Sate atau Ayam
bakar. Sebagai makanan yang tersedia akibat proses pembakaran, Sate, Ayam Bakar, maupun
olahan lain yang dibakar tentu mengandung Tar dengan kadar yang beragam. Karena itu,
masyarakat Indonesia kerap menyajikan olahan makanan bakar dengan acar atau lalapan.
Masyarakat Indonesia telah mengenal kebiasaan ini sejak lama. Acar maupun lalapan biasa
disajikan untuk makanan dengan “faktor resiko penyakit” yang cukup tinggi. Ini
membuktikan masyarakat Indonesia secara adaptif mampu mengurangi faktor resiko dari
makanan-makanan enak agar tetap bisa disantap.
Hal ini juga ditemukan pada rokok kretek. Kretek sebagai rokok yang khas Indonesia juga
menggunakan cengkeh sebagai campuran bahan baku. Tentu perlu diketahui jika cengkeh
memiliki manfaat untuk kesehatan. Karena itu, cengkeh menjadi semacam lalapan bagi sajian
rokok.
Saat menjalani kehidupan, nikotin dan tar memang jadi senyawa yang tidak bisa kita hindari.
Terutama nikotin karena merupakan zat alami yang ada pada tanaman. Perlu bijak
menanggapi zat-zat yang dapat menjadi faktor risiko pada tubuh ini, jika memang tak
mungkin dihindari konsumsilah secara bijak. Pada dasarnya segala sesuatu yang berlebihan
memang tidak baik, bukan?
I. Identifikasi ciri teks akademik.
Makna leksikal merupakan makna asli suatu kata yang biasanya bisa ditemukan dalam
sebuah kamus.
Hal ini juga ditemukan pada rokok kretek. Kretek sebagai rokok yang khas Indonesia
juga menggunakan cengkeh sebagai campuran bahan baku. Tentu perlu diketahui jika
cengkeh memiliki manfaat untuk kesehatan. Karena itu, cengkeh menjadi semacam lalapan
bagi sajian rokok. (paragraf 10)
Menurut KBBI
Bahan baku “Bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi; bahan kebutuhan
pokok untuk membuat sesuatu;”
Lalapan “daun-daun muda, mentimun, petai mentah, dan sebagainya yang dimakan bersama-
sama dengan sambal dan nasi; ulam:”
Dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan prinsip generalitas, bahwa benda
yang disebut di dalam kelompok nomina tersebut bukan benda yang mengacu kepada
penyebutan sebelumnya.
Dalam hal ini, Tar juga dihasilkan beberapa jenis bahan konsumsi, seperti Sate atau
Ayam bakar. Sebagai makanan yang tersedia akibat proses pembakaran, Sate, Ayam Bakar,
maupun olahan lain yang dibakar tentu mengandung Tar dengan kadar yang beragam.
Karena itu, masyarakat Indonesia kerap menyajikan olahan makanan bakar dengan acar
atau lalapan. (paragraf 8)
1. Makanan yang tersedia akibat proses pembakaran, yang dimaksud adalah makanan
seperti sate, ayam bakar, ikan bakar, barbeque dsb
2. Olahan lain yang dibakar, yang dimaksud adalah makanan , seperti ayam bakar dan
sate, bukan benda lain yang dibakar.
3. Bersifat monologis
Monolog adalah gaya komunikasi satu orang, dan proses komunikasi yang terjadi pada
monolog terjadi secara bertahap dari suatu peristiwa ke peristiwa lain dalam penyampaiannya
kepada orang lain.
Selain pada tembakau, nikotin juga terdapat pada beberapa sayuran yang sering kita
konsumsi sehari-hari, berikut ini saya merangkumnya dalam sebuah tabel beberapa
tanaman yang mengandung nikotin dan kadarnya: (paragraf 3)
Kalimat “berikut ini saya merangkumnya”. Menunjukkan gaya penulisan monologis, artinya
penulis seakan-akan berbicara kepada pembaca dengan menekankan fakta dalam informasi
yang hendak disampaikan.
Kalimat Minor adalah kalimat yang mengandung satu unsur pusat. Unsur pusat yang
sering digunakan dalam kalimat minor berupa predikat. Kalimat minor umumnya digunakan
sebagai jawaban atas suatu pertanyaan, sebagai perintah, seruan.
Sedangkan dalam artikel diatas tidak ditemukan penggunaan kalimat minor, sehingga
artikel diatas dapat dikategorikan sebagai teks akademik yang baik.
Menurut KBBI gramatikal adalah : “sesuai dengan tata bahasa; menurut tata bahasa;”
Dalam teks diatas tidak ditemukan kalimat yang tidak sesuai dengan gramatikal (tata bahasa),
sehingga teks diatas dapat di identifikasi sebagai teks akademik.
II. Genre Makro dan Mikro
Dalam teks tersebut diatas terdapat genre makro dan mikro, yaitu dapat dilihat pada kalimat :
1. Genre Makro
Genre Mikro
2. Genre Makro
“Pada umumnya nikotin terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen dan terkadang juga
oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh
manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya, kafein yang juga memiliki efek
stimultan pada tubuh”
Genre Mikro
“Nikotin membuat tubuh merasa relaks, lebih energik dan bersemangat, atau bahkan
sebaliknya. Efek ini biasanya dikenal sebagai biphase effect. Nikotin akan diserap tubuh
(darah), diringi dengan pelepasan adrenalin dan penghambatan beberapa hormon.
Disamping itu, nikotin juga merangsang otak dengan membuat zat endorphin lebih banyak
dari keadaan normal. Struktur kimia endorphin hampir sama dengan obat penghilang rasa
sakit seperti morphine.”
Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara
alami pada berbagai macam tumbuhan.
Tar adalah senyawa kimia dan kumpulan bahan kimia yang akan beredar dalam asap
hasil pembakaran. Bentuk asli tar adalah cairan yang warnanya kecokelatan.
Kebanyakan tar dihasilkan dari batubara. Namun, bisa juga dari minyak bumi,
gambut, dan kayu. Tar juga dihasilkan beberapa jenis bahan konsumsi, seperti Sate
atau Ayam bakar. Sebagai makanan yang tersedia akibat proses pembakaran, Sate,
Ayam Bakar, maupun olahan lain yang dibakar
U.S. Congress pada tahun 1990 menyatakan, nikotin membuat tubuh merasa relaks,
lebih energik dan bersemangat, atau bahkan sebaliknya. Efek ini biasanya dikenal
sebagai biphase effect. Nikotin akan diserap tubuh (darah), diringi dengan
pelepasan adrenalin dan penghambatan beberapa hormon.
Disamping itu, nikotin juga merangsang otak dengan membuat zat endorphin lebih
banyak dari keadaan normal. Struktur kimia endorphin hampir sama dengan obat
penghilang rasa sakit seperti morphine.