Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini pola penyakit telah mengalami transisi epidemiologi yang

ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula di dominasi

oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Perubahan pola

penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi , social

ekonomi dan social budaya, kecenderungan ini juga telah terjadi di Indonesia

sehingga menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan

kesehatan. Penyakit tidak menular (PTM) yang utama adalah kardiovaskuler,

stroke, diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit kronik obstruktif telah

mengalami peningkatan jumlah kasus, sehingga ini berdampak pada

peningkatan angka kematian. WHO memperkirakan pada tahun 2020

penyakit tidak menular akan menyebabkan 73 % kematian. 90% kematian

akibat penyakit tidak menular yang terjadi di Negara berkembang termasuk

Indonesia. Lebih dari 70% penderita penyakit tidak tahu kalau dirinya sakit

dan 30% tidak berobat secara teratur. Adapun masalah penyakit tidak

menular saat ini yaitu masyarakat kurang menyadari tentang penyakit tidak

menular dan factor resiko penyakit tidak menular hal ini bisa terlihat dari

pola hidup masyarakat yang tidak sehat, fasilitas yang belum memadai untuk

pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular. Peyakit tidak

menular dapat dicegah dengan mengendalikan factor risikonya yaitu

merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi alkhohol.

Mencegah dan mengendalikan factor risiko relative lebih murah bila

dibandingkan dengan biaya pengobatan.

Berdasarkan masalah diatas maka hal ini lah yang melatar belakangi

adanya program pengendalian penyakit tidak menular di puskesmas. Salah

satu strategi pengendalian yg efisien dan efektif adalah memperdayakan dan

peningkatan peran serta masyarakat. masyarakat diberikan fasilitas dan

1
bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian factor risiko PTM

dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan deteksi dini,

pemantauan factor risiko PTM serta tindak lanjutnya.kegiatan ini disebut

dengan pos binaan terpadu (posbindu) PTM

1.2 Tujuan

Masalah penyakit tidak menular bisa terdeteksi sedini mungkin,

factor resikonya bisa dikendalikan pola hidup sehat dimasyarakat dapat

ditingkatkan dan penderita penyakit tidak menular bisa ditanggulangi dengan

tepat dan cepat.

1.3 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

2. Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.

6. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Tata Ruang

Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota.

8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 951/Menkes/SK/V/2000 Tahun 2000

tentang Upaya Kesehatan Dasar di Puskesmas.

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 9 Tahun 2001

tentang Kader Pemberdayaaan Masyarakat.

10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. 004/MENKES/SK/XI/2003 tentang

Sistem Tugas dan Organisasi Departemen Kesehatan.

11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/PER/XI/2005 Tahun 2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

2
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014

1.4 Strategi

Memberdayakan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat

diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian

factor risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk

melakukan deteksi dini, pemantauan factor risiko PTM serta tindak lanjutnya.

kegiatan ini disebut dengan pos binaan terpadu (posbindu) PTM.

1.5 Kebijakan

Penanggulangan PTM dilaksanakan dengan menggunakan pedoman

standar nasional sebagai kerangka dasar dan memperhatikan kebijakan global

untuk Penanggulangan PTM

Anda mungkin juga menyukai