Anda di halaman 1dari 5

EVOLUSI

Kelas B
SLAMET SANTOSO SP, Drs., M.S.

TUGAS TERSTRUKTUR
Kelompok 3 # Early Humans Probably Didn’t Evolve from a Single Population In
Africa#

Bukti dan Petunjuk Adanya Evolusi


Manusia Modern Bukan Dari
Afrika, Benarkah?
___

Oleh
B1A017064 Erina Silvia
B1A017065 Risty Febriana Nurjannah
B1A017066 Siti Nurlatifah
B1A017067 Anandita Berliana Anjani
B1A017068 Pandu Suryo Nugroho
PENDAHULUAN
Perkembangan hidup sangat erat hubungannya dengan susunan molekul-molekul yang
semakin lama semakin kompleks. Teori sup purba yang disampaikan oleh Alexander I. Oparin
menjelaskan bahwa sup itu terdiri atas metana, amonia, hidrogen, uap air, sulfur, besi, karbon, dan
lain-lain. Jika hal ini terkena panas dan sambaran petir terbentuklah zat amonia, salah satu langkah
penting menuju kehidupan, selain itu terbentuk pula peptida yang diperlukan untuk pembentukan
sel. Kemudian muncul beberapa teori-teori asal mula makhluk hidup seperti Freeman Dayson yang
menyatakan bahwa kehidupan terjadi setelah pembawa warisan pustaka (gen dan DNA) hingga
teori perkembangan fetus. Hal ini merupakan dasar dari perkembangan teori-teori evolusi yang
berkembang sampai saat ini (Dahler, 2011).
Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup di muka bumi tercipta sebagai akibat dari
peristiwa kebetulan dan muncul dengan sendirinya dari kondisi alamiah. Teori ini bukan hukum
ilmiah maupun fakta yang sudah terbukti, tetapi merupakan pandangan hidup yang diterapkan ke
dalam masyarakat oleh kaum Darwinis. Dasar-dasar teori ini telah digugurkan oleh bukti-bukti
ilmiah dalam berbagai bidang. Teori evolusi diajukan sebagai hipotesa rekan di tengah konteks
pemahaman ilmiah abad ke-19 yang masih terbelakang yang hingga hari ini belum pernah
didukung oleh percobaan atau penemuan ilmiah apa pun. Sebaliknya, semua metode yang
bertujuan membuktikan keabsahan teori ini justru berakhir dengan pembuktian ketidakabsahannya
(Hidayat, 2004).
Manusia diperkirakan mulai berkembang di Afrika lebih dari 200.000 tahun lalu. Mereka
telah berkembang ke semua benua kecuali Amerika dan Antartika, dan telah menempatkan semua
spesies manusia purba. Manusia purba yang paling familiar, yaitu Neanderthal yang tersebar di
seluruh Eurasia barat, tetapi terdapat bukti terbaru yang menunjukkan bentuk manusia lainnya juga
hadir, seperti Denisovans di Siberia dan Homo floresiensis di pulau Flores Indonesia. Bukti DNA
sekarang menunjukkan bahwa manusia kawin dengan beberapa spesies asli ini (Stewart &
Stringer, 2012).

Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah membuktikan bahwa manusia modern pertama
kali bukan berasal dari Afrika.
BAGIAN UTAMA
Asal-usul munculnya manusia modern masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Banyak
teori yang bemunculan mengenai dari manakah manusia modern itu. Salah satu teori perdebatan
adalah Out of Africa (OA) dan multiregional Evolution Model (MRE). Kedua teori tersebut
didasarkan pada data paleontologi dan genetika. Teori MRE menyatakan bahwa manusia modern
bukan berasal dari afrika, namun teori OA menyatakan bahwa manusia modern berasal dari afrika
sekitar 130.000 tahun yang lalu dan kemudian tersebar ke seluruh bagian bumi (Braurer, 1992).
Berdasarkan analisis morfologi pada fosil dari Afrika dan Eropa, Brauer mengajukan
beberapa teori. Salah satu teori tersebut menyatakan bahwa terdapat proses evolusi secara gradual
dari awal sampai akhir archaic Homo sapiens yang pada akhirnya mengarah pada kemunculan
awal dari anatomically Homo sapiens di Afrika pada akhir masa Pleistosen tengah dan Pleistosen
atas. Hasil sekuensi mtDNA dari Neanderthal yang ditemukan pada tahun 1856 di Jerman,
menunjukan bahwa hasil sekuensi Neanderthal berada diluar variasi mtDNA manusia modern. Hal
tersebut berarti Neanderthal punah tanpa memberikan kontribusi mtDNA terhadap gene pool
manusia modern (Eropa) (Brauer, 1992).
Berbeda dengan teori brauer bahwa manusia modern berasal dari afrika, Ackermann et. al
(2015), menyatakan bahwa nenek moyang manusia modern saat ini hidup diyakini berasal dari
Neanderthal dan Denisova. Salah satu bukti menunjukan bahwa, perbedaan garis keturunan antara
Neanderthal, Denisovan, dan Afrika terjadi selama satu juta tahun terakhir. Gen-gen Neanderthal
yang terkait dengan produksi keratin yang mempengaruhi fenotip kulit dan rambut telah
dipertahankan pada manusia yang hidup saat ini. Di Eropa pada akhir Pleistosen, terdapat catatan
yang menunjukan bahwa kerangka manusia modern memiliki kemiripan dengan Neanderthal.
Teori multiregional Evolution Model (MRE) yang menyatakan bahwa manusia modern
tidak hanya berasal dari Afrika, tetapi juga dari Eropa dan Asia. Artinya bahwa manusia modern
muncul di berbagai wilayah sebagai hasil evolusi dari populasi yang sudah ada sebelumnya
(archaic population) atau adanya perkembangan secara gradual dari waktu ke waktu. Dasar
pemikiran MRE adalah peran kontinuitas genetik yang terjadi dari waktu ke waktu di berbagai
daerah dan adanya gene flow antara populasi-populasi yang hidup dalam masa yang sama. Sebagai
konsekuensinya adalah bahwa masing-masing populasi mempunyai ciri khas morfologi sendiri-
sendiri. Sekalipun ciri morfologi itu juga muncul ditempat lain di luar daerahnya, biasanya hanya
muncul dalam frekuensi yang lebih sedikit (Wolpoff, 1984).
Penelitian yang dilakukan Fu et al. (2012), juga menjelaskan tentang hubungan genetik
manusia modern saat ditemukan awal dengan manusia saat ini masih belum jelas. Penelitian
tersebut dilakukan dengan kerangka yang digali pada tahun 2003 di Gua Tianyun Cina Utara. Hasil
penelitian tersebut menyatakan individu Tianyun lebih mirip dengan manusia saat ini dan lebih
mirip dengan orang Eropa saat ini daripada dengan orang Afrika. Hasil penelitian menunjukan
bahwa manusia modern awal hadir di wilayah Beijing 40.000 tahun lalu berhubungan dengan
leluhur banyak orang Asia saat ini dan juga penduduk asli Amerika.

KESIMPULAN
Berdasarakann pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, manusia modern bukan berasal
dai Afrika, hal ini sesuai dengan teori Multiregional Evolution Model serta hasil penelitian Fu.
DAFTAR REFERENSI
Ackermann, R. R., Mackay, A. & Arnold, M. L., 2015. The Hybrid Origin of “Modern”
Humans. Evolutionary Biology, 43(1),pp. 1–11.
Bräuer, G.,1992. The Origins of Modern Asians: By Regional Evolution or by
Replacement? dalam (T. Akazawa, T. Aoki & T. Kimura, eds.). The Evolution and
Dispersal of Modern Human in Asia. Hokusen-Sha: Hokusen-Sha Publishing Co.
Dahler, F., 2011. Teori Evolusi: Asal dan Tujuan Manusia. Yogyakarta: Kanisius.
Fu, Q., Meyer, M., Gao, X., Stenzel, U., Burbano, H. A., Kelso, J. & Paabo, S., 2013.
DNA Analysis of an Early Modern Human From Tianyuan Cave, China. Proceedings
of the National Academy of Sciences, 110(6), pp.2223–2227.
Hidayat, B., 2004. Runtuhnya Teori Evolusi Darwin. Pekanbaru: Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Stewart, J. R. & Stringer, C. B., 2012. Human Evolution Out of Africa: The Role of
Refugia and Climate Change. Science, 335(6074), pp.1317-1321.
Wolpoff, M.H., Wu X. Z. & Thorne A. G. 1984. Modern Homo sapiens Origins: A
General Theory of Hominid Evolution Involving the Fossil Evidence from East Asia.
The Origins of Modern Humans, pp.411-484.

Anda mungkin juga menyukai