Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok

SEMINAR A

Disusun Oleh:
AHMAD ADHIM S. 03411640000006
SUMITA KELISTA 03411640000013
ADE SABABURROHMAH 03411640000010
DEPARTEMEN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
Permasalahan
Ketika akan memulai sebuah penelitian, seorang calon peneliti selalu dihadapkan pada
berbagai pertanyaan terkait topik yang akan diteliti. Tidak jarang ia merasa belum tahu banyak
tentang topik tersebut sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tidak jarang pula seseorang
merasa bahwa topik yang akan ia teliti merupakan hal baru yang belum pernah diketahui orang
sebelumnya, padahal pada kenyataannya telah ada atau bahkan banyak orang yang telah
melakukan penelitian terhadap hal yang sama sebelumnya. Hal inilah yang membuat pentingnya
melakukan tinjauan pustaka dalam sebuah proses penelitian agar peneliti dapat mendapatkan
gambaran dan pengetahuan dalam mempertegas penelitiannya. Permasalahan yang sama pun
dialami oleh para mahasiswa Teknik Geofisika ITS yang sedang Tugas Akhir. Mereka bahkan
masih sering terbolak-balik dalam penulisan Bab II. Adapun tata tulis Bab II (Tinjauan Pustaka)
akan dibahas di bawah ini.

Pengertian dan Tujuan Penyusunan Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review) merupakan sebuah
aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai literatur yang telah dipublikasikan oleh
akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait topik yang akan kita teliti (Taylor & Procter 2010:
1). Menyusun sebuah tinjauan pustaka sama halnya dengan mencarikan berbagai hasil penelitian
terdahulu untuk mendapat gambaran tentang topik atau permasalahan yang akan diteliti sekaligus
untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul ketika memulai sebuah penelitian (Shavelson &
Towne, 2002: 144).
Proses penyusunan tinjauan pustaka sendiri meliputi 6 (enam) tahapan yang penting diikuti
secara urut, yakni dimulai dari menentukan topik, mencari literatur terkait, mengembangkan
argumen, melakukan survey terhadap literatur terkait, mengkritisi literatur tersebut, dan menulis
tinjauannya. Yang perlu diingat adalah bahwa tinjauan pustaka bukanlah sekedar daftar pustaka
yang sekedar mendeskripsikan satu per satu publikasi atau hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya. Lebih dari itu, tinjauan pustaka harus mampu memberikan ulasan kritis terhadap
berbagai literatur tersebut sehingga dapat memberikan pemantapan dan penegasan tentang ciri
khas penelitian yang hendak dikerjakan.

Berikut adalah Tata Tulis Bab II sesuai Pedoman Tugas Akhir 2019 Teknik Geofisika ITS.
Bab II adalah Bab Tinjauan Pustaka, yang mana terdiri atas subbab:

2.1. Dasar Teori


Yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilmu yang diteliti. Deskripsi teori
paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui
pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang
lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antarvariabel yang akan diteliti menjadi lebih
jelas dan terarah. Teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat
digunakan sebagai indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak.

2.1.1. Geologi Regional


Dalam membahas suatu objek daerah penelitian, maka terlebih dahulu diuraikan
mengenai karakteristik geologi secara regional. Hal ini bertujuan untuk mengonfirmasi dan
mengaitkan bagaimana proses geologi yang terjadi dengan variabel penelitian.

2.1.1.1. Fisiografi Regional


Pada saat mengerjakan fisiografi regional, masih banyak mahasiswa Teknik
Geofisika yang salah mengartikan dengan morfologi. Dalam artian mahasiswa masih
belum begitu paham perbedaan antara keduanya. Fisiografi adalah deskripsi bentuk lahan
atau medan yang mencakup aspek fisik (abiotik) dari lahan (van Zuidam, 1979). Sementara
geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan bentuk lahan dan proses
pembentukannya serta menyelidiki hubungan antara bentuk lahan dengan proses tersebut
dalam tatanan keruangannya (Van Zuidam, et al., 1979). Dengan demikian, salah satu
Dosen Geologi di Teknik Geofisika menyarankan bahwa fisiografi regional khususnya
Pulau Jawa menggunakan referensi dari Van Bemmelen.

2.1.1.2. Stratigrafi Regional


Hal yang sama terjadi pada saat mahasiswa Teknik Geofisika mengerjakan
stratigrafi regional. Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang perlapisan batuan,
sehingga dapat menginterpretasikan lingkungkan pengendapan dan umur batuan tersebut.
Stratigrafi regional dianjurkan untuk menggunakan referensi Peta Geologi Regional
dan/atau Indonesian Basins Summary). Namun perlu digarisbawahi, stratigrafi tidak boleh
sepenuhnya percaya pada peta geologi regional, hal ini dikarenakan peta geologi regional
terbatas oleh skala. Oleh karena itu, stratigrafi regional mengacu pada deskripsi batuan
yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri pada saat di lapangan.

2.1.1.3. Sejarah Geologi


Sejarah geologi menggunakan referensi dari penelitian-penelitian sebelumnya
atau mengacu pada Indonesian Basins Summary.

2.1.1.4. Sistem Geologi


Sistem geologi yang dimaksud disini adalah sistem geologi dari objek (daerah)
penelitian. Setelah mengetahui proses geologi dan sejarah geologi yang pernah terjadi,
pasti ada suatu impact pada daerah tersebut, misalnya muncul manifestasi panasbumi,
menyimpan cadangan minyak dan gas bumi yang melimpah, manifestasi air tanah, dan
sumber daya alam lainnya.

2.1.2. Metode Geofisika


Di subbab materi ini dibahas metode geofisika yang digunakan dalam penelitian.
Pembahasannya mencakup teori dasar, prinsip, alur pengambilan data, hingga pengolahan data.

2.1.2.1. Teori Dasar


Berisi penjelasan mengenai seperangkat definisi, konsep, dan proporsi yang
telah disusun rapi serta sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian. Teori
dasar menjadi hal yang sangat penting, berfungsi sebegai pondasi (dasar) yang kuat dalam
mempelajari, memahami, dan memaknai penelitian yang akan dilakukan.

2.1.2.2. Teori Matematis


Berisi penjelasan mengenai proses pengambilan data, persamaan, hukum,
variabel-variabel, hingga proses pengolahan data. Disesuaikan dengan tahapan kerja
selama penelitian Tugas Akhir.

2.2. Penelitian Terdahulu


Yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilmu-ilmu yang diteliti. Penyajian
teori dalam tinjauan pustaka dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-
bacaan. Akibatnya terjadilah penyajian materi yang tidak proporsional, yaitu mengambil banyak
teori walaupun tidak mendasari bidang yang diteliti. Jadi seharusnya teori yang dikemukakan harus
benar-benar menjadi dasar bidang yang diteliti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuan-
temuan penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang ditulis orang
lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari
tuduhan sebagai pencuri karya oranglain tanpa menyebut sumbernya. Etika ilmiah tidak
membenarkan seseorang melakukan pencurian karya orang lain.

Anda mungkin juga menyukai