( APLI )
I. HASIL
A. STANDAR LAUNDRY RUMAH SAKIT SESUAI PERMENKES 1204 / TAHUN 2004
1. PENGERTIAN LAUNDRY
Adalah fasilitas untuk pengelolaan linen yang terdiri dari : Penerimaan,
pemilihan, penimbangan, pencucian, pengeringan, perapihan, pelicinan, perbaikan,
pengemasan, penyimpanan, pendistribusian linen dan memutus mata rantai transmisi
kuman untuk meminimalkan ninfeksi di rumah sakit.
2. PRINSIP PENGELOLAAN LINEN RS
Linen merupakan bahan / alat yang terbuat dari kain, tenun.
Linen kotor merupakan sumber kontaminasi penting di rumah sakit dan fasyankes.
Kemungkinana menimbulkan infeksi :
a. Rendah : Disinfeksi tingkat rendah
b. Tinggi : Strerelisasi
Secara Umum infeksi yang disebabkan linen relatife rendah karena Linen tidak
kontak langsung dengan jaringan tubuh yang steril.
3. KETENTUAN PERSYARATAN LOKASI LAUNDRY
Ruang Lundry tidak boleh berdekatan dengan instalasi Gizi / Dapur, Kamar
jenazah dan Ruang Gas Medik.
Harus mempunyai dua pintu dengan letak berbeda untuk akses kotor dan akses
bersih..
4. DAMPAK PENANGANAN LINEN
Pengelolaan Linen yang tidak baik akan menimbulkan :
Penumpukan Linen kotor
Linen kotor akan mengotori Linen bersih
Akan menebarkan mikroba ke seluruh bagian rumah sakit.
Menimbulkan masalah K3 dan infeksi.
5. PROSES PENANGANAN LINEN
PEMILAHAN adalah proses pemisahan antara Linen kotor infeksius dan non
infeksius.
PENGANGKUTAN adalah proses pengangkutan Linen kotor dari ruangan sumber
ke Laundry rumah sakit, menggunakan troli secara terpisah, sehingga menjamin
tidak terjadi pencampuran Linen infeksius dan non infeksius.
6. PROSES PENANGANAN LINEN DI RUANGAN
Pemilahan yang harus diperhatikan :
Pemisahan proses pewadahan ( pengumpulan Linen menggunakan kantong palstik
kuning untuk infeksius dan kantong plastik hitam untuk noninfeksius )
Hilangkan bahan padat dari Linen yang sangat kotor.
Linen yang sudah digunakan harus dibawa dengan hati – hati untuk mencegah
kontaminasi.
Linen yng sudah digunakan kemudian harus dicuci.
Jangan memilih Linen ditempat perawatan pasien.
Lakukan penghitungan dan pencatatan Linen di ruangan.
7. PROSES PENANGANAN LINEN DI LAUNDRY.
Proses pendistribusian dilakukan dengan kartu tanda terima dari petugas kemudian
petugas menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan.
Kantong untuk membungkus harus dibedakan antara Linen bersih dan Linen kotor.
Menggunakan troli yang berbeda dan tertutup. Troli harus dicuci dengan
disinfektan setelah digunakan.
Pengangkutan Linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan secara bersamaan.
Linen bersih diangkut dengan troli yang berbeda warna.
8. PENGENDALIAN DAMPAK PENANGANAN LINEN
Pengendalian sumber ( linen )
Merupakan upaya isolasi pada Linen kotor dan Linen bersih setelah proses
pencucian.
Pengendalian pada Media ( Udara, Alat )
Mekanisme dampak penanganan Linen kotor adalah terjadinya infeksi bakteri
melalui udara, air bekas cucian dan fasilitas penanganan Linen.
Pengendalian pada tenaga
Pembekalan pengetahuan tenaga akan dampak negatif penanganan Linen,
penyediaan alat pelindung diri, menciptakan ruang kerja Lundry yang nyaman,
melakukan medical chek up.
B. LINEN DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT DALAM STANDAR AKREDITASI
1. Pelayanan Linen dan Laundry bertanggung jawab untuk menyediakan Linen yang
aman bersih.
2. Tujuan Layanan Laundry
Untuk memberikan kenyamanan dan lingkungan menyenangkan kepada pasien
dan penunjang RS dengan menyediakan Linen bersih.
Untuk mengontrol infeksi RS ( 3 – 4 % dari HAI adalah karena kesalahan
penanganan Linen yang terinfeksi )
Untuk memasok Linen ke unit – 2 tepat jumlah dan waktu.
Untuk meningkatkan citra rumah sakit.
3. Skema Manajemen Linen di RS
Perencanaan
Proses Pengadaan
Pengadaan
Penerimaan
Pemberian Identitas
Hilang Rusak
Perbaikan Musnahkan
Pencatatan / Pelaporan
4. Prinsip Pengelolaan Linen di RS
Kemungkinan menimbuilakan infeksi disinfeksi rendah disinfeksi tinggi dan
sterilisasi.
Secara umum infeksi yang disebabkan karena Linen relatif rendah.
Karena tindak langsung dengan jaringan tubuh yang steril atau dengan pembuluh
darah.
MIKROBA
- Endogen dan Eksogen
- Penggunaan antibiotik
LISTYORINI,SKM,MH
NIP : 19610216 198103 2 002