Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PEREKONOMIAN TERTUTUP DAN


TERBUKA
Dosen Pengampu : Hariyani, S.E.

Disusun oleh :

Meilinda ( 540170033 )
Program Studi : Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IBEK


PANGKALPINANG
2018
1. Perekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka (4 Sektor)

 Analisis Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Terbuka


Empat Sektor

Perekonomian terbuka 4 sektor merupakan sistem


perekonomian dimana terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu
sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan
sektor luar negeri. Dengan demikian, dalam perekonomian
terbuka ini akan muncul hubungan antarnegara dengan luar negeri
yang disebut dengan kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor
dan impor inilah yang kemudian akan menciptakan istilah
perdagangan internasional. Hubungan antar negara dengan luar
negeri ini juga mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi aliran
pendapatan, yaitu :

1. Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang


merupakan “keuntungan” kepada aliran pendapatan
2. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari
negara-negara lain, yang merupakan “pengeluaran” kepada
aliran pendapatan.

Sehingga analisis dalam perekonomian terbuka merupakan


analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi (
pendapatan nasional ) suatu negara dengan mempertimbangkan
pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor negara tersebut.

 Keseimbangan Pendapatan Nasional 4 Sektor

Untuk mengukur besarnya nilai ekspor/impor suatu negara


dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Apabila
neraca perdagangan negara mengalami defisit, berarti impor negara
tersebut lebih besar dibandingkan ekspornya. Sebaliknya, jika
ekspor lebih besar dari pada impor, maka neraca perdagangan
negara tersebut mengalami surplus ( untung ).
Dalam perekonomian empat sektor kita dapat melihat
adanya dua kelompok sektor pelaku ekonomi utama, yaitu pelaku
kegiatan ekonomi dalam negeri ( perusahaan, rumah tangga
konsumsi, pemerintah ) dan pelaku kegiatan ekonomi luar negeri.
Baik kelompok pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri maupun
luar negeri membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi yang
saling berinteraksi sehingga membentuk sistem perputaran faktor
produksi, barang dan jasa serta uang.
Adapun siklus aliran pendapatan dalam perekonomian 4
sektor dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini:
1. Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa
gaji/upah, sewa, bunga & keuntungan, dan pendapatan dari
perusahaan yang kemudian digunakan untuk pengeluaran
konsumsi ( membeli barang & jasa yg diproduksi
perusahaan dalam negeri ), membayar pajak, mengimpor (
membeli barang-barang impor ) dan menabung ke Bank/
Lembaga Keuangan.
2. Perusahaan membayar gaji, sewa dan bunga deviden
kepada rumah tangga atas faktor produksi yang dihasilkan,
selain itu perusahaan juga harus membayar pajak usahanya
kepada pemerintah dan membayar biaya administrasi atas
proses ekspor dan impor usahanya.
3. Aliran perbelanjaan ( pengeluaran ) penanam modal untuk
membeli barang dan peralatan modal atas sektor
perusahaan yang didapatkan dari bank/lembaga keuangan
yang dananya juga merupakan bentuk tabungan dari pihak
rumah tangga yang diputar.
4. Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk
kebutuhan administrasi & belanja modal untuk investasi
pemerintah.

Persamaan Keseimbangan

Dalam perekonomian terbuka 4 sektor, barang dan jasa


yang diperjualbelikan terdiri dari :

1. Produksi dalam negeri, yaitu Pendapatan Nasional ( Y )


2. Produk impor dari negara lain ( M )

Sehingga “ Penawaran Agregat atau Agregat Supplies ( AS ) ”


dalam Perekonomian Terbuka

AS = Y + M
 Komponen Pengeluaran Agregat atas Pendapatan Nasional
Dalam Perekonomian Terbuka
Dengan demikian, komponen pengeluaran agregat atas
pendapatan nasional adalah sebagai berikut :
Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang & jasa dalam
negeri, investasi perusahaan barang produksi dalam negeri,
pengeluaran pemerintah ( untuk konsumsi & investasi ), ekspor (
pengeluaran negara lain atas barang yang diproduksi perusahaan
dalam negeri ).
Maka persamaan keseimbangan dari “Pengeluaran
Agregat” yang juga disebut Perbelanjaan Agregat (AE)

AEdn = Cdn + I + G + X
Karena Perbelanjaan Agregat (AE) meliputi produksi
dalam negeri & impor, maka
AE = AEdn + M

atau
AEdn = Cdn + I + G + X + M.

Persamaan Konsumsi.
Diketahui bahwa konsumsi rumah tangga terdiri dari:
pengeluaran atas produksi dalam negeri ( Cdn ) dan pengeluaran
atas barang impor ( M ), sehingga keseluruhan C
.
C = Cdn + M
Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C, maka
persamaan perbelanjaan dapat dinyatakan
AE = C + I + G + X
Pada uraian sebelumnya diketahui bahwa untuk
perekonomian akan mencapai keseimbangan bila “ Penawaran
Agregat ” sama dengan “ Pengeluaran Agregat ”, maka wujudnya
dalam ekonomi terbuka
Y+M=C+I+G+X

Dimana, Y + M = Penawaran Agregat, C+I+G+X =


Pengeluaran Agregat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, dalam
perekonomian terbuka 4 sektor, keseimbangan Pendapatan
Nasional dicapai bila :
Y = C + I + G + (X – M)
2. Perekonomian Tertutup
a. Perekonomian Tertutup Sederhana 2 Sektor
 Analisis Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Dua Sektor

Perekonomian tertutup dua sektor merupakan


perekonomian yang tidak memiliki hubungan dengan negara lain
dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa pungutan
pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk
pengeluaran konsumsi. Dalam perekonomian tertutup sederhana,
pengeluaran masyarakat seluruhnya pada tiap satuan waktu akan
terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran untuk investasi. Pihak-pihak yang terlibat dalam
perekonomian tertutup ini adalah rumah tangga ( pihak konsumen
) dan perusahaan atau pihak swasta ( produsen ) tanpa campur
tangan pemerintah baik berupa pungutan pajak, pembayaran
transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsi
dan juga tidak berhubungan dengan perekonomian internasional
baik ekspor maupun impor.

Terdapat dua model analisis perekonomian tertutup


sederhana, yaitu:

1. Model analisis dengan variabel investasi dan tabungan


Pada model ini, muncul dua aktivitas ekonomi yang baru
yaitu, tabungan dan investasi. Tabungan rumah tangga
dianggap kebocoran dalam arus melingkar, karena dapat
mengurangi kemampuan dari pendapatan secara riil apabila
digunakan untuk kegiatan lain seperti konsumsi. Namun,
tabungan tersebut tidaklah dianggap sebagai kebocoran apabila
digunakan sebagai investasi. Tabungan yang semula
mengurangi pendapatan nasional, apabila digunakan sebagai
investasi justru akan menjadi injeksi, karena investasi ini dapat
menambah pendapatan nasional.
Jika digambarkan dalam arus melingkar seperti gambar
diatas maka dapat disimpulkan jika kedua pihak saling terkait
satu sama lain. Adapun analisisnya adalah:
a. Sektor rumah tangga
Sektor rumah tangga memiliki faktor produksi yang
dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa. Faktor
produksi tersebut adalah kesediaan untuk bekerja ( tenaga
kerja ), barang modal , uang, tanah dan skill. Dan untuk
menanggung resiko atas faktor produksi yang diberikan
sektor rumah tangga tersebut, sektor perusahaan
memberikan gaji untuk kesediaan bekerja, pendapatan
bunga untuk kesediaan meminjamkan uang, pendapatan
sewa untuk kesediaan memberikan barang modal, dan
pembagian keuntungan untuk saham yang ditanamkan.
Semuanya itu ( garis b ) merupakan aliran pendapatan bagi
sektor rumah tangga yang berasal dari sektor perusahaan.
b. Sektor perusahaan
Sektor perusahaan menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh sektor rumah tangga. Aliran
pengeluaran sektor rumah tangga ( garis c ) merupakan
aliran pendapatan bagi sektor perusahaan. Namun, diluar
itu sektor perusahaan juga membutuhkan faktor produksi
dari rumah tangga ( garis a ). Sehingga inti dari adanya
sektor perusahaan adalah berusaha mencari peluang
keuntungan dengan melihat kebutuhan yang dibutuhkan
oleh sektor rumah tangga namun dengan menggunakan
kembali sumber daya faktor produksi yang tersedia dari
sektor rumah tangga untuk memproduksi barang/jasa untuk
mewujudkan kebutuhan yang dibutuhkan tersebut.
Bagi sektor rumah tangga, dalam berkonsumsi
pihak ini tidak sepenuhnya menggunakan penghasilan yang
didapat untuk membeli barang dan jasa. Namun, sebagian
dari pendapatan tersebut biasanya dipergunakan untuk
investasi dan tabungan.

 Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,
dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dalam ekonomi makro, tabungan adalah pendapatan
masyarakat yamg tidak digunakan untuk kegiatan ekonomi.
Kita dapat mengetahui hubungan tabungan dengan
pendapatan nasional dengan menggunakan fungsi
tabungan. Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang
menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah
tangga dan pendapatan nasional dalam perekonomian.
S = -a + ( 1 - b )Y

Keterangan: :
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat
pendapatan nasional = 0

b = kecondongan konsumsi marginal (MPC)

C = tingkat konsumsi

S = tingkat tabungan

Y = tingkat pendapatan nasional.

Contoh kasus:

Keluarga pak Ahmad mempunyai penghasilan Rp.


7.000.000,00 sebulan, dengan pola konsumsi yang
dinyatakan dengan fungsi C = 1.000.000 + 0,80Y.
Berdasarkan data tersebut, hitunglah besarnya tabungan
keluarga ibu Tutik.
Pembahasan: :

Untuk mengetahui besarnya nilai tabungan ( S ) maka


langkah pertama yang harus kita lakukan adalah merubah
fungsi konsumsi ke dalam fungsi tabungan kemudian
memasukan nilai pendapatan ( Y ) ke dalam fungsi
tabungan.
C = 1.500.000 + 0,80Y, maka fungsi tabungannya adalah :

S = -a + ( 1 - MPC )Y

S = – 1.500.000 + ( 1 - 0,80 )Y

S = – 1.000.000 + 0,20Y

Untuk mencari besarnya tabungan ( S ) ibu tutik maka kita


masukan nila Y kedalam fungsi tabungan:

S = -1.000.000 + 0,20(8.000.000)

S = -1.500.000 + 1.600.000

S = 100.000

Jadi, besarnya Tabungan keluarga ibu Tutik adalah


Rp.900.000,00

Investasi

Investasi yang lazim disebut sebagai penanaman


modal merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli
barang-barang dan perlengkapan-perlengkapan produksi
untuk menambah kemampuan memproduksi barang/jasa
yang tersedia dalam perekonomian. Pada prakteknya,
pencatatan nilai penanaman modal dilakukan dalam satuan
tahun. Yang termasuk investasi adalah sebagai berikut :

- Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-


mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan
berbagai jenis industri perusahaan.
- Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal,
bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan-
bangunan lainnya.
- Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum
terjual, bahan mentah, dan barang yang masih dalam
proses produksi pada akhir tahun penghitungan
pendapatan nasional.

Dalam perekonomian tertutp, perhitungan


pendapatan keseimbangan 2 sektor terdiri dari variabel
konsumsi ( C ) dan investasi ( I ).

Contoh:

Misalkan ( dalam milyar rupiah ) fungsi konsumsi ( C )


= 20 + 0,75Y dan besarnya investasi ( I ) = 10, maka
besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2
sektor adalah sebagai berikut.
Jawab:
Y = (a + I)/(1 – b)

= (20 + 10)/(1– 0,75)

= 30/0,25

= 120 milyar rupiah

2. Model anlalisis dengan angka pengganda


Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal
antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.
Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi,
maka dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut
akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional
yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan
anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut
dengan koefisien multiplier. Proses multiplier adalah adanya
perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran
agregat menjadi berubah. Namun dari keseombangan
pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi
tersebut.
b. Perekonomian Tertutup 3 Sektor
Tidak jauh beda dengan perekonomian dua sektor, pada
perekonomian tiga sektor ini terdiri dari sektor rumah tangga dan
sektor perusahaan, namun untuk perekonomian tiga sektor ini juga
telah melibatkan sektor pemerintah.

Hadirnya pemerintah dalam kegiatan ekonomi menjadi


penting karena pemerintah menjalankan kekuasaan negara.
Masyarakat rumah tangga dan perusahaan diperkuat dengan
hadirnya pemerintah dalam rangka membentuk negara nasional
yang kuat.

Perusahaan memperoleh faktor-faktor produksi berupa


SDA, SDM, Modal & Skill dari sektor Rumah Tangga untuk
kemudian melakukan proses-proses produksi & menghasilkan
barang & jasa hasil produksi yang kemudian dipergunakan oleh
sektor rumah tangga untuk konsumsi sehari-hari dengan cara
membelinya dari perusahaan. Penghasilan yang diterima
perusahaan dari penjualan barang & jasa hasil produksi dipakai
untuk membiayai sewa, membayar gaji buruh & memperoleh laba.
Akhirnya dari sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan
memperoleh aliran pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan
untung.

Agar kegiatan ekonomi bisa berjalan, maka diperlukan


peran pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat
atau bantuan kepada perusahaan. Hal ini dilakukan hanya apabila
kegiatan ekonomi tidak berjalan dengan melihat pihak mana yang
paling membutuhkan bantuan pemerintah saat itu apakah dari
sektor rumah tangga masyarakat atau dari perusahaan. Subsidi
yang diberikan oleh pemerintah berasal dari pajak yang ditagih
oleh pemerintah kepada sektor rumah tangga & perusahaan yang
diatur dalam perundang-undangan. Supaya perusahaan dapat
berkembang maka pihak manajemen akan berusaha untuk
memperoleh modal dari luar. Caranya adalah dengan go public.
Perusahaan didaftarkan ke bursa saham supaya para investor dapat
menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Setiap periode-
periode tertentu misalnya setahun sekali atau setiap semester atau
setiap trimester, perusahaan akan melaporkan hasil kinerjanya
kepada masyarakat dalam bentuk laporan keuangan.
Apabila perusahaan memperoleh laba, maka para investor berhak
untuk meminta pembagian hasil dari laba tersebut yang disebut
deviden. Sebagian laba yang diperoleh ada yang ditahan untuk
modal perusahaan & sebagian lagi menjadi deviden. Apabila kita
ingin menjadi investor namun kita tidak memiliki modal sendiri
maka kita dapat melakukan pinjaman uang misalnya ke bank.
Uang yang dipinjamkan oleh bank merupakan tabungan
masyarakat bahkan pemerintah yang dihimpun di dalamnya. Ketika
meminjam uang pasti akan terkena bunga & investor dapat
melunasi pinjaman serta bunganya nanti apabila kita sudah
memperoleh deviden.

Fungsi pemerintah memperlancarkan kegiatan ekonomi


dalam konteks struktur dan hubungan ekonomi antar masyarakat,
negara, dan perusahaan. Pemerintah memberikan gaji dan upah ke
rumah tangga, dan memungut pajak perseorangan ( individu ), dan
memberikan subsidi ke perusahaan dan menarik pajak perusahaan (
pajak badan, pertambahan nilai, pajak keuntungan, dll ).
Perusahaan juga berkaitan dengan perusahaan penanam modal (
investor ), dan sering perusahaan itu pula yang menjadi investor,
yang memanfaatkan kelebihan dana masyarakat yang disimpan
diperbankan.

Hubungan bank dengan masyarakat dan penanam modal


sama, yakni dari masyarakat bank menghimpun dana dan ke
investorlah bank menyalurkan dana. Kemudian bank menarik
bunga kredit dari investor dan membayarkan bunga simpanan ke
masyarakat.
TUGAS
PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PEREKONOMIAN TERTUTUP DAN


TERBUKA
Dosen Pengampu : Hariyani, S.E.

Disusun oleh :

Denata Ferdian ( 540170007 )


Program Studi : Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IBEK


PANGKALPINANG
2018
3. Perekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka (4 Sektor)

 Analisis Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Terbuka


Empat Sektor

Perekonomian terbuka 4 sektor merupakan sistem


perekonomian dimana terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu
sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan
sektor luar negeri. Dengan demikian, dalam perekonomian
terbuka ini akan muncul hubungan antarnegara dengan luar negeri
yang disebut dengan kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor
dan impor inilah yang kemudian akan menciptakan istilah
perdagangan internasional. Hubungan antar negara dengan luar
negeri ini juga mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi aliran
pendapatan, yaitu :

3. Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang


merupakan “keuntungan” kepada aliran pendapatan
4. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari
negara-negara lain, yang merupakan “pengeluaran” kepada
aliran pendapatan.

Sehingga analisis dalam perekonomian terbuka merupakan


analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi (
pendapatan nasional ) suatu negara dengan mempertimbangkan
pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor negara tersebut.

 Keseimbangan Pendapatan Nasional 4 Sektor

Untuk mengukur besarnya nilai ekspor/impor suatu negara


dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Apabila
neraca perdagangan negara mengalami defisit, berarti impor negara
tersebut lebih besar dibandingkan ekspornya. Sebaliknya, jika
ekspor lebih besar dari pada impor, maka neraca perdagangan
negara tersebut mengalami surplus ( untung ).
Dalam perekonomian empat sektor kita dapat melihat
adanya dua kelompok sektor pelaku ekonomi utama, yaitu pelaku
kegiatan ekonomi dalam negeri ( perusahaan, rumah tangga
konsumsi, pemerintah ) dan pelaku kegiatan ekonomi luar negeri.
Baik kelompok pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri maupun
luar negeri membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi yang
saling berinteraksi sehingga membentuk sistem perputaran faktor
produksi, barang dan jasa serta uang.
Adapun siklus aliran pendapatan dalam perekonomian 4
sektor dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini:
5. Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa
gaji/upah, sewa, bunga & keuntungan, dan pendapatan dari
perusahaan yang kemudian digunakan untuk pengeluaran
konsumsi ( membeli barang & jasa yg diproduksi
perusahaan dalam negeri ), membayar pajak, mengimpor (
membeli barang-barang impor ) dan menabung ke Bank/
Lembaga Keuangan.
6. Perusahaan membayar gaji, sewa dan bunga deviden
kepada rumah tangga atas faktor produksi yang dihasilkan,
selain itu perusahaan juga harus membayar pajak usahanya
kepada pemerintah dan membayar biaya administrasi atas
proses ekspor dan impor usahanya.
7. Aliran perbelanjaan ( pengeluaran ) penanam modal untuk
membeli barang dan peralatan modal atas sektor
perusahaan yang didapatkan dari bank/lembaga keuangan
yang dananya juga merupakan bentuk tabungan dari pihak
rumah tangga yang diputar.
8. Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk
kebutuhan administrasi & belanja modal untuk investasi
pemerintah.

Persamaan Keseimbangan

Dalam perekonomian terbuka 4 sektor, barang dan jasa


yang diperjualbelikan terdiri dari :

3. Produksi dalam negeri, yaitu Pendapatan Nasional ( Y )


4. Produk impor dari negara lain ( M )

Sehingga “ Penawaran Agregat atau Agregat Supplies ( AS ) ”


dalam Perekonomian Terbuka

AS = Y + M
 Komponen Pengeluaran Agregat atas Pendapatan Nasional
Dalam Perekonomian Terbuka
Dengan demikian, komponen pengeluaran agregat atas
pendapatan nasional adalah sebagai berikut :
Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang & jasa dalam
negeri, investasi perusahaan barang produksi dalam negeri,
pengeluaran pemerintah ( untuk konsumsi & investasi ), ekspor (
pengeluaran negara lain atas barang yang diproduksi perusahaan
dalam negeri ).
Maka persamaan keseimbangan dari “Pengeluaran
Agregat” yang juga disebut Perbelanjaan Agregat (AE)

AEdn = Cdn + I + G + X
Karena Perbelanjaan Agregat (AE) meliputi produksi
dalam negeri & impor, maka
AE = AEdn + M

atau
AEdn = Cdn + I + G + X + M.

Persamaan Konsumsi.
Diketahui bahwa konsumsi rumah tangga terdiri dari:
pengeluaran atas produksi dalam negeri ( Cdn ) dan pengeluaran
atas barang impor ( M ), sehingga keseluruhan C
.
C = Cdn + M
Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C, maka
persamaan perbelanjaan dapat dinyatakan
AE = C + I + G + X
Pada uraian sebelumnya diketahui bahwa untuk
perekonomian akan mencapai keseimbangan bila “ Penawaran
Agregat ” sama dengan “ Pengeluaran Agregat ”, maka wujudnya
dalam ekonomi terbuka
Y+M=C+I+G+X

Dimana, Y + M = Penawaran Agregat, C+I+G+X =


Pengeluaran Agregat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, dalam
perekonomian terbuka 4 sektor, keseimbangan Pendapatan
Nasional dicapai bila :
Y = C + I + G + (X – M)
4. Perekonomian Tertutup
b. Perekonomian Tertutup Sederhana 2 Sektor
 Analisis Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup
Dua Sektor

Perekonomian tertutup dua sektor merupakan


perekonomian yang tidak memiliki hubungan dengan negara lain
dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa pungutan
pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk
pengeluaran konsumsi. Dalam perekonomian tertutup sederhana,
pengeluaran masyarakat seluruhnya pada tiap satuan waktu akan
terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran untuk investasi. Pihak-pihak yang terlibat dalam
perekonomian tertutup ini adalah rumah tangga ( pihak konsumen
) dan perusahaan atau pihak swasta ( produsen ) tanpa campur
tangan pemerintah baik berupa pungutan pajak, pembayaran
transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsi
dan juga tidak berhubungan dengan perekonomian internasional
baik ekspor maupun impor.

Terdapat dua model analisis perekonomian tertutup


sederhana, yaitu:

3. Model analisis dengan variabel investasi dan tabungan


Pada model ini, muncul dua aktivitas ekonomi yang baru
yaitu, tabungan dan investasi. Tabungan rumah tangga
dianggap kebocoran dalam arus melingkar, karena dapat
mengurangi kemampuan dari pendapatan secara riil apabila
digunakan untuk kegiatan lain seperti konsumsi. Namun,
tabungan tersebut tidaklah dianggap sebagai kebocoran apabila
digunakan sebagai investasi. Tabungan yang semula
mengurangi pendapatan nasional, apabila digunakan sebagai
investasi justru akan menjadi injeksi, karena investasi ini dapat
menambah pendapatan nasional.
Jika digambarkan dalam arus melingkar seperti gambar
diatas maka dapat disimpulkan jika kedua pihak saling terkait
satu sama lain. Adapun analisisnya adalah:
c. Sektor rumah tangga
Sektor rumah tangga memiliki faktor produksi yang
dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa. Faktor
produksi tersebut adalah kesediaan untuk bekerja ( tenaga
kerja ), barang modal , uang, tanah dan skill. Dan untuk
menanggung resiko atas faktor produksi yang diberikan
sektor rumah tangga tersebut, sektor perusahaan
memberikan gaji untuk kesediaan bekerja, pendapatan
bunga untuk kesediaan meminjamkan uang, pendapatan
sewa untuk kesediaan memberikan barang modal, dan
pembagian keuntungan untuk saham yang ditanamkan.
Semuanya itu ( garis b ) merupakan aliran pendapatan bagi
sektor rumah tangga yang berasal dari sektor perusahaan.
d. Sektor perusahaan
Sektor perusahaan menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh sektor rumah tangga. Aliran
pengeluaran sektor rumah tangga ( garis c ) merupakan
aliran pendapatan bagi sektor perusahaan. Namun, diluar
itu sektor perusahaan juga membutuhkan faktor produksi
dari rumah tangga ( garis a ). Sehingga inti dari adanya
sektor perusahaan adalah berusaha mencari peluang
keuntungan dengan melihat kebutuhan yang dibutuhkan
oleh sektor rumah tangga namun dengan menggunakan
kembali sumber daya faktor produksi yang tersedia dari
sektor rumah tangga untuk memproduksi barang/jasa untuk
mewujudkan kebutuhan yang dibutuhkan tersebut.
Bagi sektor rumah tangga, dalam berkonsumsi
pihak ini tidak sepenuhnya menggunakan penghasilan yang
didapat untuk membeli barang dan jasa. Namun, sebagian
dari pendapatan tersebut biasanya dipergunakan untuk
investasi dan tabungan.

 Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,
dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dalam ekonomi makro, tabungan adalah pendapatan
masyarakat yamg tidak digunakan untuk kegiatan ekonomi.
Kita dapat mengetahui hubungan tabungan dengan
pendapatan nasional dengan menggunakan fungsi
tabungan. Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang
menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah
tangga dan pendapatan nasional dalam perekonomian.
S = -a + ( 1 - b )Y

Keterangan: :
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat
pendapatan nasional = 0

b = kecondongan konsumsi marginal (MPC)

C = tingkat konsumsi

S = tingkat tabungan

Y = tingkat pendapatan nasional.

Contoh kasus:

Keluarga pak Ahmad mempunyai penghasilan Rp.


7.000.000,00 sebulan, dengan pola konsumsi yang
dinyatakan dengan fungsi C = 1.000.000 + 0,80Y.
Berdasarkan data tersebut, hitunglah besarnya tabungan
keluarga ibu Tutik.
Pembahasan: :

Untuk mengetahui besarnya nilai tabungan ( S ) maka


langkah pertama yang harus kita lakukan adalah merubah
fungsi konsumsi ke dalam fungsi tabungan kemudian
memasukan nilai pendapatan ( Y ) ke dalam fungsi
tabungan.
C = 1.500.000 + 0,80Y, maka fungsi tabungannya adalah :

S = -a + ( 1 - MPC )Y

S = – 1.500.000 + ( 1 - 0,80 )Y

S = – 1.000.000 + 0,20Y

Untuk mencari besarnya tabungan ( S ) ibu tutik maka kita


masukan nila Y kedalam fungsi tabungan:

S = -1.000.000 + 0,20(8.000.000)

S = -1.500.000 + 1.600.000

S = 100.000

Jadi, besarnya Tabungan keluarga ibu Tutik adalah


Rp.900.000,00

Investasi

Investasi yang lazim disebut sebagai penanaman


modal merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli
barang-barang dan perlengkapan-perlengkapan produksi
untuk menambah kemampuan memproduksi barang/jasa
yang tersedia dalam perekonomian. Pada prakteknya,
pencatatan nilai penanaman modal dilakukan dalam satuan
tahun. Yang termasuk investasi adalah sebagai berikut :

- Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-


mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan
berbagai jenis industri perusahaan.
- Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal,
bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan-
bangunan lainnya.
- Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum
terjual, bahan mentah, dan barang yang masih dalam
proses produksi pada akhir tahun penghitungan
pendapatan nasional.

Dalam perekonomian tertutp, perhitungan


pendapatan keseimbangan 2 sektor terdiri dari variabel
konsumsi ( C ) dan investasi ( I ).

Contoh:

Misalkan ( dalam milyar rupiah ) fungsi konsumsi ( C )


= 20 + 0,75Y dan besarnya investasi ( I ) = 10, maka
besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2
sektor adalah sebagai berikut.
Jawab:
Y = (a + I)/(1 – b)

= (20 + 10)/(1– 0,75)

= 30/0,25

= 120 milyar rupiah

4. Model anlalisis dengan angka pengganda


Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal
antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.
Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi,
maka dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut
akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional
yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan
anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut
dengan koefisien multiplier. Proses multiplier adalah adanya
perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran
agregat menjadi berubah. Namun dari keseombangan
pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi
tersebut.
b. Perekonomian Tertutup 3 Sektor
Tidak jauh beda dengan perekonomian dua sektor, pada
perekonomian tiga sektor ini terdiri dari sektor rumah tangga dan
sektor perusahaan, namun untuk perekonomian tiga sektor ini juga
telah melibatkan sektor pemerintah.

Hadirnya pemerintah dalam kegiatan ekonomi menjadi


penting karena pemerintah menjalankan kekuasaan negara.
Masyarakat rumah tangga dan perusahaan diperkuat dengan
hadirnya pemerintah dalam rangka membentuk negara nasional
yang kuat.

Perusahaan memperoleh faktor-faktor produksi berupa


SDA, SDM, Modal & Skill dari sektor Rumah Tangga untuk
kemudian melakukan proses-proses produksi & menghasilkan
barang & jasa hasil produksi yang kemudian dipergunakan oleh
sektor rumah tangga untuk konsumsi sehari-hari dengan cara
membelinya dari perusahaan. Penghasilan yang diterima
perusahaan dari penjualan barang & jasa hasil produksi dipakai
untuk membiayai sewa, membayar gaji buruh & memperoleh laba.
Akhirnya dari sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan
memperoleh aliran pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan
untung.

Agar kegiatan ekonomi bisa berjalan, maka diperlukan


peran pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat
atau bantuan kepada perusahaan. Hal ini dilakukan hanya apabila
kegiatan ekonomi tidak berjalan dengan melihat pihak mana yang
paling membutuhkan bantuan pemerintah saat itu apakah dari
sektor rumah tangga masyarakat atau dari perusahaan. Subsidi
yang diberikan oleh pemerintah berasal dari pajak yang ditagih
oleh pemerintah kepada sektor rumah tangga & perusahaan yang
diatur dalam perundang-undangan. Supaya perusahaan dapat
berkembang maka pihak manajemen akan berusaha untuk
memperoleh modal dari luar. Caranya adalah dengan go public.
Perusahaan didaftarkan ke bursa saham supaya para investor dapat
menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Setiap periode-
periode tertentu misalnya setahun sekali atau setiap semester atau
setiap trimester, perusahaan akan melaporkan hasil kinerjanya
kepada masyarakat dalam bentuk laporan keuangan.
Apabila perusahaan memperoleh laba, maka para investor berhak
untuk meminta pembagian hasil dari laba tersebut yang disebut
deviden. Sebagian laba yang diperoleh ada yang ditahan untuk
modal perusahaan & sebagian lagi menjadi deviden. Apabila kita
ingin menjadi investor namun kita tidak memiliki modal sendiri
maka kita dapat melakukan pinjaman uang misalnya ke bank.
Uang yang dipinjamkan oleh bank merupakan tabungan
masyarakat bahkan pemerintah yang dihimpun di dalamnya. Ketika
meminjam uang pasti akan terkena bunga & investor dapat
melunasi pinjaman serta bunganya nanti apabila kita sudah
memperoleh deviden.

Fungsi pemerintah memperlancarkan kegiatan ekonomi


dalam konteks struktur dan hubungan ekonomi antar masyarakat,
negara, dan perusahaan. Pemerintah memberikan gaji dan upah ke
rumah tangga, dan memungut pajak perseorangan ( individu ), dan
memberikan subsidi ke perusahaan dan menarik pajak perusahaan (
pajak badan, pertambahan nilai, pajak keuntungan, dll ).
Perusahaan juga berkaitan dengan perusahaan penanam modal (
investor ), dan sering perusahaan itu pula yang menjadi investor,
yang memanfaatkan kelebihan dana masyarakat yang disimpan
diperbankan.

Hubungan bank dengan masyarakat dan penanam modal


sama, yakni dari masyarakat bank menghimpun dana dan ke
investorlah bank menyalurkan dana. Kemudian bank menarik
bunga kredit dari investor dan membayarkan bunga simpanan ke
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai