A. Pengertian
Tarif pajak merupakan dasar pengenaan pajak atas objek pajak yang menjadi
tanggung jawab wajib pajak. Biasanya tarif pajak berupa persentase yang sudah ditentukan
oleh pemerintah. Ada berbagai jenis tarif pajak dan setiap jenis pajak pun memiliki nilai tarif
pajak yang berbeda-beda.
Dalam melakukan pungutan pajak terdapat beberapa sistem pemungutan pajak, yaitu :
Adalah pengenaan pajak dengan tarif dalam persentase tertentu, dengan tidak melihat
perubahan pendapatan individu dengan kata lain berapa pun jumlah kemampuan seorang
wajib pajak, jumlah pengenaan tarif pajaknya sama. Contohnya saja seperti pajak PPN (pajak
pertambahan nilai) 10% dan PBB (pajak bumi dan bangunan) 0,5% dari seberapapun jumlahnya.
Beberpa pajak yang menggunkan tarif pajak proporsional menurut UU no 36 tahun 2000
pasal 26 adalah :
Adalah tarif pemungutan pajak yang besar nominalnya tetap tanpa memperhatikan
jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Sistem pemungutan dengan tarif tetap adalah
tarif dengan jumlah atau angka tetap berapapun yang menjadi dasar pengenaan angka pajak.
Penerapan pada sistem perpajakan nasional dilakukan pada bea materai.
Di Indonesia itu sendiri, tarif pajak progresif ini diterapkan untuk pajak penghasilan (PPh)
wajib pajak orang pribadi, seperti:
Lapisan penghasilan kena pajak (PKP) sampai Rp50 juta, tarif pajaknya 5%.
Lapisan PKP lebih dari Rp50 – Rp250 juta, tarif pajaknya 15%.
Lapisan PKP lebih dari Rp250 -Rp500 juta, tarif pajakya 25%.
Lapisan PKP di atas Rp500 juta, tarif pajaknya 30%.
Adalah tarif pemungutan pajak dengan prosentase yang naik dengan semakin
besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak dan kenaikan prosentase
untuk setiap jumlah tertentu setiap kali naik.
Adalah tarif pemungutan pajak dengan prosentase yang naek dengan semakin
besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak, namun kenaikan prosentase
untuk setiap jumlah tertentu tetap.
c. Tarif Pajak Progresif Degresif
Adalah tarif pemungutan pajak dengan prosentase yang naek dengan semakin
besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak, namun kenaikan prosentase
untuk setiap jumlah tertentu setiap kali menurun.
Adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin kecil bila jumlah yang
dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar. Sekalipun persentasenya semakin kecil, tidak
berarti jumlah pajak yang terutang menjadi kecil, tetapi bisa menjadi besar karena jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya juga semakin besar. Tarif ini tidak pernah
dipergunakan dalam praktik perundang-undangan perpajakan.
a) Tarif Degresif-Proporsional
Adalah tarif yang prosentasenya semakin menurun (kecil ) jika dasar pengenaan pajaknya
meningkat, dan besarnya penurunan dari tarifnya adalah sama besar.
b) Tarif Degresif-Degresif
Adalah tarif pajak yang presentasenya semakin kecil jika dasar pengenaan pajaknya
meningkat, dan besarnya penurunan tarifnya semakin kecil.
c) Tarif Degresif-Progresif
Adalah tarif pajak yang prosentasenya semakin kecil, jika dasar pengenaan pajaknya
meningkat dan besarnya penurunan tarifnya semakin besar.
Contoh:
Rp10.000.000-Rp50.000.000 28%
Rp50.000.000-Rp100.000.000 26%
Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., AK. (2011). Perpajakan Edisi revisi. Yogyakarta : ANDI.
https://www.online-pajak.com/tarif-pajak
https://www.gurupendidikan.co.id/tarif-pajak