1. Novriawan Mokodompit
2. Astuti Molanu
3. Khofifa A. Gaib
4. Nurmala Datuela
5. Febrina Kadamong
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan Rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan lancar. Tugas
ini kami susun untuk memenuhi tugas faktor yang mempengaruhi bayi stunting dan
ketidakadekuatan pemberian asi.
Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas ini, kami banyak mendapat
bimbingan, nasihat serta bantuan dari berbagai pihak, kami menyadari bahwa Tugas ini tentu
tidak lepas dari kekurangan untuk itu masukan dari para pembaca sangat kami harapkan.
Akhir kalimat kami berharap semoga Tugas ini memberikan manfaat bagi perkembangan
kesehatan Indonesia.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Judul............................................................................................................................................
Daftar Isi………………………………………………………………………….....................
B. Tujuan …………………………………………………………...................................
A. Definisi Stunting
C. Etiologi
F. Pathway
G. Definisi ASI
Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting terjadi akibat kekurangan gizi berulang dalam waktu lama pada masa
janin hingga 2 tahun pertama kehidupan seorang anak. Riskesdas 2018 meyebutkan
bahwa adanya peningkatan gizi buruk di tahun 2018 sehingga menyebabkan banyak
balita mengalami risiko stunting.
PEMBAHASAN
A. Definisi Stunting
Stunting adalah masalah gizi yang serius. Keadaan stunting mencerminkan kegagalan
pertumbuhan anak dalam jangka panjang. Dampak dari stunting yang terjadi sebelum
anak berusia 2 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan kognitif, yaitu
mereka cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dibandingkan anak yang normal.
C. Etiologi Stunting
a. Faktor keluarga
Misalnya nutrisi yang buruk selama prakonsepsi, kehamilan dan laktasi, dan
genetik.
b. Infeksi
Gastroenteritis, enteropati, dan penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi
dapat mengakibatkan anoreksia atau menurunnya nafsu makan.
c. Kelainan Endokrin.
Kelainan endokrin dalam faktor penyebab stunting berhubungan dengan
defsiensi GH, IGF – 1, hipotiroidisme, diabetes mellitus.
Sumber : Kemkes 2018
D. Tanda dan Gejala
a. BB tidak naik, cendeung menurun.
b. Terlambatnya perkembangan Tubuh.
c. Mudah terkena penyakit infeksi.
d. Kemampuan kognitif lemah.
e. Mudah lelah.
f. Wajah tampak lebih mudah dari anak seusianya.
g. Usia 8 – 10 tahun menjadi pendiam.
Sumber : Kemkes 2018
Kemiskinan
Sanitasi, higien, pengetahuan,
kepedulian, dan pelayanan
kesehatan yang buruk
Gangguan Kognitif
Stunting
Pertumbuhan janin yang
buruk
Gangguan
Afiksia pada bayi Pertumbuhan dan
Kesulitan persalinan perkembangan
G. Definisi Asi
Air susu ibu ( ASI ) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk
konsumsu bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna
makanan padat. Air susu di produksi karena pengaruh hormone prolaktin dan
oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu yang pertama keluar adalah kolostrum
atau jolong dan mengandung banyak Immunoglobin igA yang baik untuk pertahanan
tubuh bayi melawan peyakit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stunting adalah masalah gizi yang serius. Keadaan stunting mencerminkan
kegagalan pertumbuhan anak dalam jangka panjang. Dampak dari stunting yang
terjadi sebelum anak berusia 2 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan
kognitif, yaitu mereka cenderung memiliki IQ yang lebih rendah dibandingkan anak
yang normal.
B. Saran
Penting untuk seluruh ibu hamil agar memperhatikan nutrisi di 1000 hari
pertama kehidupan anak untuk mencegah adanya stunting pada anak dan sebaiknya
memberikan Asi eklusif 6 bulan selebihnya di berikan makanan pendamping.
DAFTAR PUSTAKA
Ricci, Judith A. and Becker, Stan. Risk factors for wasting and stunting among children in
Metro Cebu, Philippines The American Journal of Clinical Nutrition. 2014.1996;63:966-75.
http://gizi.depkes.go.id/stop-generasi-stunting-di-indonesia