Anda di halaman 1dari 6

Konsep Model Program Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah disebut juga dengan pendidikan nonformal. Dimana pendidikan
ini diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi
sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi sebagai pengembangan potensi
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian fungsional. Didalam pendidikan luar sekolah terdapat
berbagai model program pengajaran yaitu:

1. Lembaga Kursus
Kursus adalah satuan pendidikan non formal yang terdiri atas sekumpulan warga
masyarakat yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi
warga belajar. Kursus diselenggarakan bagi warga belajar yang memerlukan bekal untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, melanjutkan ketingkat atau jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Contoh: lembaga kursus menjahit, lembaga kursus seni musik dan lain-lain.

2. Lembaga pelatihan
Pelatihan adalah satuan pendidikan non formal yang diselenggarakan bagi masyarakat
yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, melanjutkan ketingkat atau jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Contoh: lembaga pelatihan komputer, lembaga pelatihan bahasa dan lain-lain.

3. Kelompok Belajar
Kelompok belajar adalah satuan pendidikan non formal yang terdiri atas sekumpulan
warga masyarakat yang saling membelajarkan pengalaman dan kemampuan dalam
rangka meningkatkan mutu dan taraf kehidupan.
Contoh: kelompok belajar usaha, dilakukan untuk menambah atau saling berbagi
pengalaman tentang usaha.
4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Sutaryat merupakan tempat belajar yang bentuk dari,
oleh dan untuk masyarakat, dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sikap, hobi dan bakat warga masyarakat, yang bertitik tolak dari kebermaknaan dan
kebermanfaatan program bagi warga belajar dengan menggali dan memanfaatkan potensi
sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di lingkungannya.
Program pembelajaran yang dilaksanakan di PKBM digali dari kebutuhan nyata yang
dirasakan warga masyarakat, dikaitkan dengan potensi lingkungan dan kemungkinan
pemasaran hasil belajar. Dalam kegiatan pembelajaran keterampilan fungsional
terintegrasi dengan seluruh program belajar, waktu belajar disesuaikan dengan kesiapan
warga belajar. Program yang dilaksanakan dan dikembangkan di PKBM tidak hanya
program yang disponsori oleh instansi pendidikan nonformal tetapi juga program dari
instansi lain.
Program-program yang dilaksanakan PKBM selalu dikaitkan dengan upaya
meningkatkan taraf hidup. Program-program yang dimaksud adalah pendidikan anak usia
dini, pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan lansia dan
lainnya.

a. Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalr formal, nonformal, dan informal.

b. Pendidikan Keaksaraan
Pendidikan keaksaraan adalah salah satu bentuk layanan pendidikan nonformal atau
pendidikan luar sekolah bagi warga masyarakat yang belum dapat membaca, menulis
dan berhitung.
Program pendidikan keaksaraan membelajarkan warga masyarakat penyandang buta
aksara agar memiliki kemampuan menulis, membaca dan berhitung, mengamati dan
menganalisis yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan
potensi yang ada di lingkungan sekitarnya untuk peningkatan mutu dan taraf
hidupnya.

c. Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan kesetaraan adalah pendidikan nonformal yang ditujukan kepada warga
Negara yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal di sekolah.
Pendidikan kesetaraan berupaya memberikan layanan pendidikan bagi warga yang
tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal dengan berbagai alasan. Ada
anak usia sekolah yang putus sekolah karena kendala biaya, ada juga orang dewasa
yang sudah bekerja, dan berbagai latar belakang yang lain.

d. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup adalah program pendidikan nonformal yang memiliki
peran penting dalam rangka membekali warga belajar agar dapat hidup secara
mandiri.
Kecakapan hidup merupakan sebuah keterampilan yang memiliki kemampuan untuk
dapat beradaptasi dan berprilaku positif, berangkat dari universalisasi yang terus
meluas dan meningkat kecakapn hidup, terutama kecakapan hidup sehari-hari
semakin dirasakan pentingnya bagi kehidupan personal dan kolektif yang sering kali
berhadapan dengan fenomena kehidupan dengan berbagai persoalan di tingkat
pribadi, local, nasional, regional dan global.

e. Pendidikan Kepemudaan
Pendidikan kepemudaan adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan kader pemimpin bangsa, seperti organisasi pemuda, keolahragaan,
palang merah, pecinta alam, serta kewirausahaan.

f. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan


Pendidikan pemberdayaan perempuan merupakan layanan pendidikan nonformal
yang bersifat sistematis dan terencana untuk mencapai kesetaraan dan keadilan
gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Pendidikan pemberdayaan perempuan juga sebagai sumber daya insani, potensi yang
dimiliki perempuan dalam hal kuantitas maupun kualitas tidak dibawah laki-laki.

g. Pendidikan Lansia
Pendidikan lansia atau pendidikan orang dewasa (Andragogi) merupakan kegiatan
yang berlangsung dalam kehidupan sosial melalui kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk merubah sikap, nilai pengetahuan dan kemampuan seseorang.
Dalam kegiatan pendidikan orang dewasa tercermin adanya upaya seseoranguntuk
melibatkan diri dalam kehidupan kemasyarakatan, adanya kegiatan pembelajaran
yang disertai bimbingan dan penyuluhan.

5. Majelis Ta’lim
Majelis Ta’lim adalah suatu pendidikan nonformal yang dilaksanakan oleh masyarakat
dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan serta perubahan sikap hidup
terutama yang berhubungan dengan agama islam yang dilaksanakan secara apik dan rapi.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam majelis ta’lim adalah kelompok yasinan,
kelompok pengajian, taman pengajian Al-Qur’an, pengajian kitab kuning, salafiah dan
lain-lain.

a. Kelompok Yasinan
Kelompok yasinan adalah sekelompok orang yang didalamnya membaca surat yasin,
baik sendirian atau bersama-sama. Dalam kebersamaan ini bisa membacanya sendiri-
sendiri atau membacanya secara berjamaah. Kelompok yasinan didasari oleh
keyakinan bahwa pahala bacaan dikirimkan kepada orang yang sudah meninggal,
mengiringi proses kematian seseorang dan lain sebagainya.

b. Kelompok Pengajian
Kelompok pengajian adalah salah satu bentuk kegiatan dakwah atau tabligh. Karena
di dalam pengajian itu sendiri tidak lepas dari usaha penyampaian ajaran-ajaran islam
dalam rangka mengajak atau membina umat manusia untuk senantiasa berada di jalan
islam, sehingga tercapai kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

c. Taman Pengajian Al-Qur’an


Di dalam kamus bahasa Indonesia taman diartikan sebagai tempat yang
menyenangkan. Sedangkan pendidikan menurut Marliana Gazali yang dikutip dari
Kihajar Dewantoro adalah upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti,
karakter, pikiran, dan tubuh anak didik. Jadi dapat disimpulkan adalah salah satu
lembaga nonformal yang membina anak didiknya dengan membaca Al-Qur’an serta
menjadikan anak didiknya berakhlak mulia sesuai tuntutan Al-Qur’an dan hadis.

d. Pengajian Kitab Kuning


Pengajian kitab kuning adalah salah satu lembaga pendidikan nonformal yang di
dalamnya membahas tentang kitab kuning. Pengajian ini juga bertujuan untuk
membentuk jiwa keagamaan anak. Karena agama mempunyai peranan penting dalam
pengendalian moral seseorang.

e. Pengajian Salafiah
Menurut Muhzakir pengajian adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut
berbagai kegiatan belajar dan mengajar agama. Sedangkan salafiah adalah agama
islam yang mengajarkan syariat islam secara murni tanpa adanya tambahan dan
pengurangan.

6. Satuan pendidikan sejenis


Jenis-jenis kegiatan yang termasuk dalam satuan pendidikan yang sejenis menurut PP No.
37 Tahun 1991 tentang pendidikan nonformal adalah pra sekolah (kelompok bermain,
penitipan anak), balai latihan dan penyuluhan, kepramukaan, pedepokan pencak silat,
sanggar kesenian, teater, lembaga komunikasi edukatif melalui media massa (cetak dan
elektronik) dan majelis ta’lim.
Pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap, Cakupannya sangat luas, maka kegiatan
tersebut perlu adanya landasan hokum yang bisa menjamin keberadaan kegiatan tersebut.
Maka ditetapkan satuan pendidikan sejenis dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 26 ayat
4.

Anda mungkin juga menyukai