Anda di halaman 1dari 27

Badan Pekerja Musyawarah Cabang

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya


Periode 2019-2020
PRA WACANA

Globalisasi dan realitas yang plural (multikultural ) merupakan gambaran hidup yang
kita hadapi. Globalisasi tidak dapat dinafikkan, harus dilalui dan dihadapi oleh setiap Negara
yang ada dibelahan dunia karena berdampak pada setiap sendi-sendi kehidupan.Multikultural
tidak dapat dielakkan dikarenakan memang sudah menjadi suratan bagi pencipta. Hal ini
dapat dilihat dari doktrin agama bahwa tuhan telah menciptakan manusia bersuku-suku,
berbangsa-bangsa, berbeda untuk saling mengenal, tetapi derajat yang paling tinggi disisi
tuhan hanya bagi orang yang bertakwa.Bertakwa disini perlu diinterpretasikan lebih lanjut,
merupakan tantangan tuhan dari realitas yang plural untuk mendukung terciptanya rahmat
bukan sebagai sumber konflik.Takwa tidak didefenisikan dalam artian yang sempit atau
hanya dalam lingkup ibadah khusus saja, tetapi setiap manusia yang sadar sebagai hamba dan
khalifah, melakukan kebaikan dan berlomba-lomba dalam menyebarkan karunia Tuhan,
merupakan salah satu unsur takwa.
Dengan melihat kondisi bangsa hari ini yang penuh dengan dinamika dan gejolak
globalisasi dan modernisasi yang mengantarkan kita berada diambang kehancuran. Dimana
kita melihat dengan sangat terang, kecelakaan demokrasi dan birokrasi sambut menyambut
menggerogoti bangsa yang semakin meradang, bangsa Indonesia dari sabang sampai
marouke, terkhusus Bolaang Mongondow Raya selayaknya lumbung padi yang diserang oleh
hama tikus berdasi menggerogoti dari dalam maupun dari luar. Kebijakan kebijakan yang
diciptakan hanyalah skenario untuk melancarkan niat busuk untuk semakin memperkaya diri
dan semakin menyengsarakan rakyat.
Tidak terlepas dari apa yang menjadi jargon dan tujuan Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah sebagai bagian dari elemen gerakan mahasiswa, maka seyogyanya dituntut
perannya dalam mengadakan proses rekonstruksi peradaban. Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah harus menjadi motor pengerak pencerahan pada segenap komponen bangsa,
terlebih lagi dikalangan mahasiswa. Dalam usia yang cukup dewasa peran-peran tersebut
bukan sekedar diskursus yang memenuhi bilik-bilik aktivis Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah. Tetapi dia harus mampu diterjemahkan dengan sempurna oleh segenap
kadernya sehingga dapat mencerahkan dirinya serta komunitas yang mengitarinya.
Seiring dengan perubahan waktu yang mengitari seluruh lini kehidupan bangsa,
termasuk di Bolaang Mongondow Rayatelah terjadi pergesaran nilai-nilai hingga terjadinya
proses dekadensi moral pada kehidupan masyarakat modern dan juga menyeret kelompok
mahasiswa didalamnya yang harus segera diretas. Olehnya itu, kader harus memiliki sense of
responsibility untuk memperbaikinya. Tapi bagaimana ingin mengubahnya tanpa ditopang
pegangan yang jelas dalam menata seluruh lini kehidupan (gerakan) mahasiswa di bangsa
dewasa ini.
Oleh karena itu hasil analisis dan pembacaan objektif melihat IMM dalam konteks
BMR, badan pekerja musyawarah cabang Ikatan Mahasisa Muhammadiyah maka lahirlah
berbagai ide gagasan, dengan mengangkat tema “Menenun Kebersamaan, Merawat
Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang Mongondow Raya Berkarakter“, adapun
sistematika pembahasan sebagai beikut.

a. Pra Wacana
b. Konstruk gerakan IMM lewat implementasi nilai dasar ikatan
c. GBHO
d. Program kerja
e. Rekomendasi

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
Semoga Musyawarah cabang IMM Bolaang Mongondow Raya kali ini dapat
mengantarkan kita untuk lebih dewasa dalam berpikir, bersikap dan bertindak secara positif
dalam mengaplikasikan segala aktivitas ikatan. Akhirnya kita kibarkan panji perjuangan demi
progresifitas ikatan dimasa yang akan datang.

Billaahi Fii Sabili haq, Fastabiqu khaerat


Wassalamu ‘Alaikum Warhmatullahi Wabarakatuh.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
BAB I
KONSTRUK GERAKAN IMM LEWAT IMPLEMENTASI
NILAI DASAR IKATAN

A. Paradigma Imm Secara Holistik


Kader IMM secara pribadi maupun secara kelembagaan harus bekerja keras dan mampu
memainkan berbagai peranan dan langkah-langkah strategis untuk merekonstruksi dan
merekonsiliasi kembali kebiasaan dan paradigma mahasiswa yang salah dan kontradiksi,
melahirkan paradigma baru yang bernilai spritual integritas, transformatif, kritis dengan
bingkai amar ma’ruf nahi munkar, dengan berbagai metode seperti membangun kultur diskusi
secara efektif, kajian intensif, seminar ilmiah maupun aktivitas yang berbau intelektual
lainnya. Eksistensi gerakan IMM beberapa tahun terkhir ini sangat jauh dari harapan, sebagai
organisasi besar yang punya sejarah panjang dan membangkitkan, karena dimana gerakan
IMM dewasa ini mengalami penurunan dan degenerasi yang kemudian tidak mampu
membuktikan identitasnya dimata masyarakat, mengejawantahkan gerakan yang lebih
konstruktif, dinamis sesuai dengan roh dan misi IMM yang sesungguhnya.
Paradigma gerakan IMM yang sesungguhnya itu tidak lepas dari tri kompetensi gerakan
IMM itu sendiri, yaitu: spiritual, intelektual dan humanitas, tiga gerakan ini yang menjadi
acuan atau referensi dasar dalam memahami sistematika orientasi gerakan IMM. Sehingga
yang menjadi persoalan hari ini sejauh mana pengejawantahan tri kompetensi gerakan
tersebut oleh kader IMM, sehingga mampu membuktikan identitas dan eksistensinya di mata
mahasiswa dan masyarakat.misalnyagerakan spiritual ( spiritual movement), orentasinya
secara sederhana bicara mengenai akhlak, moralitas, integritas, paling subtansial
pembentukan aqidah dan implementasi keimanan kepada ALLAH SWT. Tetapi yang menjadi
catatan bagi kita realitas di kampus-kampus hari ini masih banyak mahasiswa yang di mana,
kebiasaan, tingkah laku maupun perbuatannya sama sekali tidak mencerminkan sebagai
seorang muslim, lebih ironis lagi kampus Islam yang ada basis IMM. Padahal sesungguhnya
potensi spiritual dan wawasan keislaman yang dimiliki kader mayoritasnya sangat
meyakinkan. tapiparadigma kader sekarang lebih cenderung bermain berpikir eksklusif,
ekstrim yang dimana mainstream gerakan sangat kurang yang membangun komunikasi,
diskusi, dialektika dengan mahasiswa di luar IMM ataupun aktifis dari organisasi lain
sehingga transformasi, doktrinasi yang menjadi misi gerakan spiritual tidak maksimal.
Pada wilayahgerakan intelektual, kalau kita meminjam gagasannya Gramsiada
beberapa model yang di maksud dengan intelektual, ada intelektual organik, tradisional
maupun intelektual profesional dan administratif kalaupun kemudian kita melihat potensi
intelektual kader IMM BMR, Kalau dalam pembacaan kami, indikator intelektual kader IMM
hari ini bermain pada tataran intelektual profesional, cenderung dan semangat pada tataran
konsep atau argumentasi yang kerapkali di paparkan di tiap forum-forum diskusi dan kajian
ilmiah, sangat lemah pada wilayah implementasi atau yang di sebut dengan gerakan praksis.
Selanjutnya kader IMM bermain pada tataran intelektual administrasi dimana prinsip dan pola
fikir kader senantiasa taat patuh dan tunduk terhadap berbagai sistem dan kebijakan yang di
keluarkan oleh pemerintah tertentu, baik pemerintah struktur negara maupun birokrai
kampus. Sangat kurang yang memiliki gagasan transformatif, kontekstual yang senanatiasa
mengkaji, mengkritisi maupun melawan segala bentuk ketidakadilan yang terjadi, inilah yang
di maksud dengan intelektual organik, mampu memadukan teori, argumentasi dan
implementasi.
Sedangkan gerakan humanitas, model gerakan inilah yang kerapkali diperbincangkan
oleh aktifis IMM akhir-akhir ini. Karena dimana substansi atau orientasi gerakan ini mengacu
kepada gerakan kemanusiaan (human movement), peka terhadap berbagai kondisi

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
kemanusiaan yang terjadi, mencakup juga gerakan sosial (social movement). Kalau gerakan
sosial yang di bicarakan tentu tidak lepas dari gerakan oposisi (pressure), indikatornya
mengkaji, mengkritisi segala bentuk kebijakan birokrasi yang dianggap tidak berpihak kepada
rakyat, paling urgen lagi yang harus dijewantahkan oleh mahasiswa Islam ( kader IMM)
seperti apa yang di suarakan oleh pemuda Muhammadiyah yang dituangkan dalam buku
(kembali ke Al-qur’an menafsirkanmakna jamak)’ disitu ada empat poin penting, pertama
humanis yaitu: mengedepankan sisi kemanusiaan menolak kekerasan dan radikalisme. Kritis,
menimbulkan kesadaran kritis,Transformatif mendorong perubahan social,Praktis mampu
memadukan fungsi berfikir, berbicara dan berbuat. Tidak jauh bedah dengan model
implementasi trilogi gerakan IMM itu sendiri.

B. Nilai Dasar Ikatan


Ikatan dalam gerakannya terilhami dengan sebuah nilai dasar ikatan, sebagai ruh
mewujudkan khairul ummah, yaitu
1. IMM adalah gerakan mahasiswa yang bergerak pada tiga bidang; keagamaan,
kemahasiswaan, dan kemasyarakatan
2. Segala bentuk gerakan IMM tetap berlandaskan pada agama islam yang hanif dan
berkarakter rahmat bagi sekalian alam
3. Segala bentuk ketidak adilan, kesewenang-wenangan dan kemungkaran adalah
lawan besar gerakan IMM, perlawanan terhadapnya adalah kewajiban setiap kader
IMM
4. Sebagai gerakan mahasiswa yang berdasarkan islam dan berangkat dari individu-
individu mukmin, maka kesadaran melakukan syariat Islam adalah suatu kewajiban
sekaligus mempunyai tanggung jawab untuk mendakwakan kebenaran ditengah
masyarakat
5. Kader IMM merupakan inti masyarakat utama, yang selalu menyebarkan cita-cita
kemerdekaan, kemuliaan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan semangat
pembebasan dan pencerahan yang dilakukan Nabiyullah Muhammad SAW.

Secara garis besarnya nilai diatas dapat dijadikan sebagai dasar perjuangan ikatan
sebagai organisasi pergerakan dan organisasi kader.

a. Ikatan sebagai organisasi pergerakan


Organisasi pergerakan merupakan suara yang idealis dari kaum
terpelajar/akademisi dalam mengkritisi kebijakan penguasa yang tak sesuai dengan
kepentingan rakyat kecil. Organisasi ini merupakan kolektifitas orang yang memiliki
kesadaran yang sama dalam menyikapi realitasnya. Kesadaran ini timbul dikarenakan
lingkungan serta budaya ilmu yang tumbuh dan berkembang, menjadikan pemikiran
melahirkan sifat terbuka dan ilmiah.Ruang yang sering ditawarkan oleh organisasi
pergerakan adalah seruan moral dan aspirasi rakyat kecil (termarginalkan). Organisasi
pergerakan akan selalu bersentuhan dengan kepentingan khususnya kenegaraan. Hal
tersebut dapat dilihat dalam lintasan sejarah pergerakan mahasiswa 66 dan pergerakan
mahasiswa 98 yang menjatuhkan rezim kekuasaan yang bersifat otoriterianisme.
Organisasi pergerakan selalu menyerukan moral sebagai medium untuk
melakukan pressure pada kelembagaan Negara.Organisasi pergerakan yang basis
massanya adalah mahasiswa, sebagai kaum terdidik yang memiliki kesadaran untuk
menyuarakan kepentingan rakyat agar tercipta keadilan. Melihat potensi ikatan
memiliki kader yang juga berperan sebagai kader Muhammadiyah diharapkan
memberikan konstribusi yang jelas dalam proses kepemimpinan nasional yang

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
akandatang. Kemampuan yang berbeda dengan pergerakan lain adalah cara dan ciri
khas yang dimiliki oleh kader ikatan dalam mengamati permasalahan dan bagaimana
cara memecahkannya. Ikatan sebagai organisasi pergerakan bukan hanya sebagai
pengontrol kebijakan pemerintah tetapi dapat melakukan pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat, karena hal tersebut sudah merupakan kewajiban.Sebagai
pembela rakyat, ikatan menyuarakan kepentingan rakyat melalui tiga tingkatan yakni;
elit kekuasaan, kelas menengah dan masyarakat itu sendiri.
Elit kekuasaan merupakan aspek yang utama dalam menentukan aspek
kebijakan sehingga peran ikatan harus signifikan dalam menyuarakan suara rakyat,
misalkan ikatan sebagai pressure kebijakan, melakukan lobi, negosiasi, mediasi dan /
atau sharing partner antara pemerintah dan masyarakat. Dalam tingkatan kelas
menengah, ikatan memposisikan diri sebagai sharing partner, atau mitra strategis yang
pro terhadap kebijakan publik yang benar-benar berpihak kepada kaum
marginal.Keberadaan ikatan dan kader-kadernya mampu memberikan solusi terhadap
sejumlah permasalahan bangsa dan masyarakatnya.Selanjutnya peran ikatan ditingkat
masyarakat itu sendiri adalah dengan melakukan pembelaan terhadap rakyat,
pemberdayaan dan pendampingan sehingga rakyat tersadarkan, bangkit melakukan
perlawanan sehingga tercipta keadilan sebagai ciri utama dari masyarakat yang dicita-
citakan.

b. Ikatan sebagai organisasi kader


Ikatan secara ontologinya adalah merupakan organisasi kader, keberadaanya
merupakan kreasi dari para foundhing fathers dalam menyikapi realitas pada waktu
itu. Ikatan memiliki tujuan yang khas tertuang dalam AD/ART yakni “terciptanya
akademisi islam yang berakhlak mulia….” Merupakan perpanjangan tangan untuk
“…mencapai tujuan Muhammadiyah” .memahami tujuan ini, Muhammadiyah
menginginkan pada ikatan agar menciptakan wahana intelektual berdasar pada akhlak
mulia, hal tersebut merupakan konsekuensi intelektual yang ditanamkan pada gerakan
ikatan, menjadikan akhlaknya sebagai aksiologi dari intelektual yang berdasarkan
pada nilai-nilai islam dan muhammadiyah.
Ikatan merupakan organisasi kader yang diamanahi sebagai penerus tradisi Kiai
Ahmad Dahlan, sehingga peran penting dalam pengkaderan ikatan yakni untuk
Muhammadiyah, bangsa dan agama.Gerakan ikatan sebagai kader Muhammadiyah,
bangsa dan agama merupakan bentuk objektifikasi diri ikatan dalam memberikan
sumbangsih terhadap persoalan dan realitas. Sehingga apa pun yang dilakukan oleh
ikatan sesuai dengan semangat dan cita-cita Muhammadiyah yang termanifestasi
dalam diri ikatan, yakni berpikir dan bertindak pada praksis social untuk kemanusiaan.
Dari inilah keberadaan ikatan merupakan suatu keniscayaan, maka dalam
eksistensinya, ikatan merupakan suatu kumpulan kolektif yang sadar dengan
sejarahnya. Kesadaran sejarah ikatan bukan ditentukan oleh sejarah tetapi sebaliknya,
ikatan yang akan menentukan sejarah. Untuk itu gerakan yang dilakukan oleh ikatan
harus gerakan dengan berkesadaran yakni sebagai organisasi pergerakan dan
organisasi kader yang berada dalam naungan Muhammadiyah.
IMM adalah organisasi mahasiswa islam yang termasuk besar di negeri ini yang
kemudian lahir pada tanggal 14 maret 1964 yang punya sejarah panjang dan punya
konstribusi besar terhadap perbaikan sistem dan kebijakan di bangsa ini, runtuhnya
orde lama di bawah kekuasaan Soekarno tahun 1966 itu semua tidak lepas dari
partisipasi dan burgening oposisi yang di bangun kader IMM aliansi dengan berbagai
elemen gerakan kemahasiswaan dan pemuda yang lain. Lebih-lebih pada

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
saatlengsernya orde baru di bawah rejim pak Harto tepatnya 2 mei 1998. Tapi roh,
karakter dan spirit perjuang gerakan tersebut hampir tidak pernah diwujudkan secara
maksimal oleh kader IMM dewasa ini terutama di BMR maupun Sulut secara umum.

C. Langkah Imm Ke Depan


1. Metode Konstruktif
Berkembangnya suatu organisasi itulah menjadi tujuan dan komitmen setiap pimpinan,
tapi itu semua bukan sesuatu yang gampang di wujudkan butuh komitmen dan kerja keras
dengan menggunakan berbagai metode yang tepat.
a. Mengadakan pengkaderan formal secara progresif
IMM adalah organisasi kader, tentu pengkaderan (DAD) adalah sudah menjadi
hal yang mutlak, karena tanpa ada pengkaderan tidak mungkin ada regenerasi kader
maupun pimpinan IMM kedepan, tinggal bagaimana subtansi pengkaderan tersebut
di kelola secara efektif dan sistematis sehingga outputnya melahirkan kader-kader
militan dan progresif, serta memilki komitmen untuk melanjutkan kepemimpinan
IMM kedepan, maupun mengadakan pengkadean non formal lainnya.

b. Pemekaran komisariat di setiap kampus khususnya di non PTM


Penguatan basis merupakan hal yang sangat penting untuk pengembangan
organisasi, maka dari itu pemekaran komisariat terkhusus di kampus non PTM harus
menjadi perhatian khusus dalam rangka mewujudkan pengembangan dan
peningkatan kualitas dan kuantitas basis organisasi.

c. Menguasai lembaga Intra Kampus PTM dan Non PTM


Kader- kader IMM harus di dorong dan mampu berkompetisi untuk merebut
posisi-posisi strategis, sehingga dengan posisi tersebutkader IMM punya kekuatan
untuk menegakkan apa yang menjadi tuntutan ummat maupun memperjuangkan apa
yang menjadi tujuan IMM yaitu mengusahakan terbentuknya akademisi yang
berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

2. Sebagai Lembaga partisipatif


IMM sebagai organisasi gerakan ke-Mahasiswaan tentu harus memiliki burgening
denganberbagai elemen yang ada, baik elemen pemerintah maupun organisai ke-
Mahasiswaan (OKP).
a. IMMdenganpemerintah ( Birokrasi )
Karena perlu kita ketahui bahwa eksistensi IMM adalah bagian dari elemen
Mahasiswa yang berperan sebagai agent of change dan director of changetentu
harus membangun hubungan yang positifdengan pemerintah, dengan pendekatan
dan selalu melakukan diplomasi/komunikasi vertical ataupun mitra dalam berbagai
kegiatan, supaya tidak ada kesalahpahaman antara pemerintah dan mahasiswa
sehingga melahirkan solusi yang seimbang tanpa merugikan salah satu pihak
manapun.

b. IMM dengan Aparat penegak Hukum (Polisi)


Dinamika gerakan mahasiswa yang terjadi di Kota Makassar dari dulu sampai
sekarang, adalah sebuahgerakan yang sangat kacau balau dan kontradiktif antara
pemerintah, kepolisian dan mahasiswa itu sendiri, terkait aksi demonstrasi yang
senantiasa terjadi di lakukan oleh mahasiswa selama ini, karena pada akhirnya pasti

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
terjadi bentrok. Tawuran yang sangat serius antara mahasiswa dan aparat kepolisian
merupakan fenomena yang sudah biasa terjadi, sehinggamasyarakat mengatakan
bahwa polisi adalah musuh yang nyata bagi mahasiswa. Otokritik itulah yang di
jawab oleh Kader IMM yang harus di lakukan oleh Pimpinan IMM kedepan
membangun hubungan kelembagaan maupun komunikasi kelembagaan yang intens
dengan pihak kepolisian. Memberikan warning atau himbauan bahwa sesungguhnya
IMM tidak masuk pada frame gerakan yang sedikit menyimpang dan anarkis,
supaya tidak di anggap sebagai mahasiswa yang suka demo anarkis, akan tetapi
IMM tetap istiqomah dan konsisten melakukan gerakan perlawanan ( oposisi ) tetap
pada bingkai aturan yang benar yang mengedepankan nilai idealisme dan integritas.

c. IMM dengan organisasi ke-Mahasiswaan (OKP ).


Indonesia adalah negara yag sangat Plural, baik plural pada wilayah agama, ideologi,
politik, Suku dan masih banyak perbedaan-perbedaan yang lain yang mewarnai
negara ini. Secara internal di dalam dunia ke-Mahasiswaan banyak sekali organisasi
kemahasiswaan Islam maupun non Islam yang mempunyai karakter, misi dan
paradigma gerakan yang berbeda-beda.Oleh karena itu eksistansi IMM harus mampu
mewarnai dalam bebagai bidang keilmuan terutama mengejewantahkan trilogy
gerakan tersebut secara maksimal. Selanjutnya pimpinan IMM harus membangun
aliansi dan konsolidasi dengan berbagai organisasi Ke- Mahasiswaan ( OKP ), untuk
menyatukan ide atau gagasan agarterbentuk kekuatan besar yang punya power guna
melawan segala bentuk penyimpangan dan kesenjangan sosial yang masihberedar di
bangsa ini khususnya di kota BMR.

d. IMM dengan ortom Muhammadiyah.


Semua ortom terutama Angkatan Muda Muhammadiyah secara umum mempunyai
tujuan dan ideologi yang sama yaitu ideologi Muhammadiyah itu sendiri.Oleh
karena itu semua angkatan muda harus mengadakan pengajian bersama, diskusi
untuk kemudian merancang berbagai metode dan strategi dakwah dalam menghadapi
negara yang sangat plural dan moderen dan juga harus saling menokohkan serta
saling support di setiap kegiatan baik berupa materi atau non materi. Sehingga
ummat islamtidak terkontaminasi dengan doktrin-doktrin yang sifatnya liberal
maupun konserfatif dan bisa menerimaapa yang menjadi ideologi Muhammadiyah,
islam yang murni dengan berlandaskan Alquran dan Hadis.

e. IMM dengan masyarakat


Sebagai sebuah organisasi gerakan yang mengatasnamakan dirinya sebagai kaum
intelektual sudah seharusnya menyadari bahwa intelektual pada dasarnya bukanlah
individu-individu yang terlepas dari masyarakatnya, individu bahkan seharusnya
membaur dalam masyarakat dan berjuang bersama masyarakat dalam mewujudkan
sebuah tatanan masyarakat yang adil. Bukan lahir sebagai suatu kelas baru didalam
pengelompokan masyarakat.

f. IMM dengan amal usaha


Sesuai dengan enam penegasan IMM poin ke enam yaitu IMM adalah pelopor,
pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah, maka dari itu pimpinan
IMM harus menjalin relasi yang baik kepada setiap pimpinan amal usaha

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
muhammadiyah guna untuk melangsungkan dan melancarkan setiap urusan-urusan
organisasi sesuai dengan kaedah-kaedah yang berlaku.

3. Strategi Implementasi
a. Peningkatan Kualitas Kader.
Peningkatan kualitas kader itu menjadi tanggungjawab IMM secara
kelembagaan maupun partisipasi kader IMM yang memiliki kapasitas intelektual
untuk kemudian mengadakan kajian secara intens, sistematis dan mendorong untuk
menguasai, membaca berbagai referensi penting, untuk meningkatkan kualitas kader,
baik dari segi spiritual, intelektual, dan humanitas.

b. Memperkuat Basis Gerakan


Untuk mendorong dan mencapai tujuan IMM, maka IMM diharapkan mampu
membenahi diri secara internal, baik kualitas maupun kuantitas kader. Disampaing itu
IMM terus melakukan pembinaan bagi daerah IMM yang telah ada, dan mendorong
ekspansi komisariat di berbagi kampus dan perguruan tinggi khususnya yang ada di
Kota BMR.

c. Membangun kerja sama dengan media dan instansi-instansi pemerintahan


Karena IMM sebagai Organisasi besar yang punya basis dan misi yang jelas
tentu harus memiliki jaringan di media, baik media elektronik maupun media cetak,
sehingga berbagai model kegiatan yang di anggap urgen dan faktual bisa di
publikasikan oleh Media kepada masyarakat umum (khalayak), dan juga bisa
membagun citra yang lebih baik bagi IMM kedepan.Selain media, relasi juga harus
tetap terbangun, terjalin dan terjaga kepada instansi-instansi pemerintahan guna
melancarkan berbagai macam urusan-urusan organisasi yang sifatnya untuk
pengembangan kelembagaan.

Badan Pekerja Musyawarah Cabang


IMM Kota Makassar
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagian dari angkatan Muda
Muhammadiyah, memiliki posisi yang strategis dalam rangka membangun tridisi
pembaharuan Muhammadiyah. Dengan basis kekuatan yang berada di kampus-kampus, IMM
merupakan organisasi Otonom yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kader-kader
akademis di masa depan. Posisi ini meniscayakan Ikatan untuk selalu melakukan reorientasi
penajaman visi, misi, peran agenda, strategi serta teknik gerakan. Dalam arti lain IMM perlu
melakukan penguatan gerakan, baik dari segi landasan, pemikiran maupun program aksinya.
Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai bagian dari generasi
muda islam perlu mengambil peran lebih dalam gerakan kultural partisipatoris yang selalu
terlibat dengan intens dalam mengambil peran-peran sosial baik di wilayah infrastruktur
maupun suprastruktur. Populasi kuantitatif umat yang masih belum diimbangi dengan posisi
kualitatif menjadi tanggung jawab IMM bersama generasi muda Islam yang lain untuk
pasokan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetitif. Karena itu dibutuhkan
formulasi strategi dan taktik yang tepat untuk berhadapan dengan kondisi umat kini dan masa
depan.
Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai generasi muda bangsa
Indonesia menjadi bagian yang tidak bisa mengelakkan diri dari berbagai kehidupan,
kecenderungan dan perubahan yang mewarnai kehidupan bangsa Indonesia baik dalam
kerangka pemenuhan kebutuhan Nasional maupun konsekwensi interaksi antar bangsa-
bangsa.Oleh karena itu IMM, dituntut untuk memiliki kemampuan yang tepat dalam
memberikan jawaban terhadap dinamika bangsa Indonesia dalam berbagai sector, ekonomi,
politik sosial, budaya, hukum dan lainnya.Keniscayaan ini menjadi sangat sangat vital karena
IMM bersama generasi muda lainnya adalah tumpuan harapan pelanjut cita-cita bangsa.
Maka IMM perlu segera melakukan antisipasi dan terapi yang tepat dalam memainkan
sebagai avant gaerde sekaligus sosial control dalam mengawal cita-cita bangsa untuk
kesejahteraan umat.

B. Pengertian
1. Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) IMM adalah pernyataan kehendak IMM yang
ditetapkan oleh Muktamar serta merupakan rangkaian kegiatan dan program kegiatan
menyeluruh, terarah dan terpadu yang berlangsung secara terus menerusdalam rangka
mewujudkan tujuan IMM yaitu terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia
dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
2. Pola dasar kebijakan adalah adalah dasar-dasar yang dijadikan landasan disusun dan
dilaksanakan suatu kebijakan (program) sehingga pelaksanaannya mengarah pada
tercapainya tujuan IMM.
3. Pola umum kebijakan jangka panjang adalah pedoman kebijakan dalam jangka waktu
lima kali periode Muktamar yang disusun sebagai arah dari penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan dan program jangka pendek secara bertahap akan mengarah
pada tercapainya tujuan IMM.
4. Kebijakan IMM pada periode Muktamar adalah suatu pedoman yang disusun sebagai
arah dari pelaksanaan kebijakan atau program dalam suatu periode Muktamar.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
5. Kebijakan program IMM adalah garis-garis pokok tindakan yang mengandung
alternative rencana program dalam mencapai tujuan IMM.
6. Program kerja IMM adalah serangkaian pokok kegiatan dalam rangka pelaksanaan
kebijakan untuk mencapai tujuan IMM dalam jangka waktu tertentu.

C. Sistematika
Kebijakan IMM berdasarkan pada:
1. Al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Kaidah Ortom Muhammadiyah.
3. Keputusan dan Program Muhammadiyah
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMM.
5. Keputusan Muktamar IMM yang masih berlaku.
6. Keputusan Dewan Pimpinan Pusat IMM

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
BAB II
POLA DASAR KEBIJAKAN

A. Makna dan Hakekat Kebijakan IMM


Pola dasar kebijakan IMM memberikan dasar-dasar bagi kebijakan IMM dalam upaya
mewujudkan tujuan IMM.Pola dasar kebijakan IMM memuat tentang tujuan kebijakan,
prinsip-prinsip kebijakan, sasaran kebijakan serta modal dan faktor dominan.Oleh karena itu
makna dan pola dasar kebijakan IMM adalah penegasan dari tujuan IMM dalam bentuk
perjuangan komponen-komponen yang mendasar serta berpengaruh bagi upaya pencapaian
tujuan IMM.
Sedangkan hakekat pola dasar kebijakan IMM adalah wujud nyata dan upaya yang
dilakukan secara bersama-sama dalam suatu kerjasama antara pimpinan dan anggota IMM
untuk mencapai tujuan IMM.

B. Tujuan Kebijakan IMM


Tujuan kebijakan IMM diarahkan pada tercapainya tujuan IMM yaitu mengusahakan
terbentuknya Intelektual muslim yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan
Muhammadiyah

C. Prinsip-prinsip Kebijakan IMM


Untuk mencapai tujuan IMM, maka setiap kebijakan program kerja yang dilaksanakan
hendaknya didasarkan pada prinsip-prinsip:
1. Prinsip Tujuan
Bahwa segala usaha dan program senantiasa mengacu pada pencapaian tujuan IMM
yaitu mengusahakan terbentuknya intelektual muslimyang berakhlak mulia dalam
rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.Dengan demikian segala sesuatu yang
dilakukan bukan secara spontanitas insidental, melainkan sebagai bagian dari upaya
mendekatipencapaian tujuan itu sendiri.
2. Prinsip Kekaderan
Bahwa segala sesuatu kegiatan yang dilakukan merupakan pencerminan arena didik
diri dalam mempersiapkan dan melatih kader-kader yang terlatih dan berkualitas yang
proyeksikan sebagai kader pimpinan bagi persyarikatan, umat dan bangsa.Target
kualifikasi profil kader yang di tinjau dalam keseluruhan proses IMM adalah kader
yang memiliki kompetensi dasar keagamaan, intelektual, dan kemanusiaan.
3. Prinsip Dakwah
Ialah bahwa aktivitas IMM dalam memerankan dirinya di tengah-tengah masyarakat
adalah cerminan dari upaya dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah adalah
landasan gerakan IMM dalam melakukan rekayasa kehidupan, menuju pencerahan
kualitas hidup manusia di dunia dan akhirat.
4. Prinsip Kebersamaan
Bahwa segala bentuk program dan pilihan kebijakan IMM merupakan hasil kehendak
dan orientasi cita-cita seluruh bagian warga ikatan. Kolektivitas dan kolegalitas adalah
watak ikatan dalam mengemban misi untuk mencapai tujuan bersama dalam model
“tim kerja” dan “kerja tim” bagi program kerja ikatan.
5. Prinsip Keseimbangan
Bahwa pilihan gerakan IMM merupakan wujud apresiasi yang seimbang dengan
pemenuhan peran keagamaan, keilmuan dan kemasyarakatan.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
6. Prinsip Relevansi
Bahwa kebijakan dan program kegiatan IMM adalah serangkaian aktifitas yang
dilaksanakan untuk memberikan pemenuhan yang relevan dengan sikap, watak dan
kebutuhan warga Ikatan yaitu mahasiswa.
7. Prinsip Kesinambungan
Bahwa kegiatan-kegiatan IMM dalam setiap struktur pimpinan senantiasa
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan jangka panjang dan kesinambungan gerakan.
8. Prinsip kemajuan dan Progresifitas
Bahwa segala bentuk program, kegiatan, maupun pilihan kebijakan IMM senantiasa
diambil sebagai usaha IMM keareah yang lebih baik, lebih progresif dan mencerahkan
bagi persyarikatan, umat dan bangsa.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
BAB III
POLA UMUM KEBIJAKAN JANGKA PANJANG

Berdasarkan Pola Dasar Kebijakan, maka disusun pola umum kebijakan sebagai upaya
pengarahan dalam melaksanakan pembinaan mahasiswa menuju tercapainya tujuan IMM.

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin mengarah kepada terbntuknya budaya global
dalam berbagai sektor telah menarik sedemikian rupa seluruh komponen masyarakat untuk
terlibat di dalamnya.Kecenderungan globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan membawa
dampak positif dan negatif dalam setiap muatan yang ditawarkan.
Dalam keadaan demikian seluruh komponen masyarakat dan bangsa yang memiliki
kapabilitas tinggiakan mampu menjadi subjek penentu yang memenangkan seluruh
penawaran alternative pemenuhan kebutuhan manusia dan orientasi hidupnya. Sebaliknya
institusi dan komponen masyarakat dan bangsa yang tidak memiliki kapabilitas tinggi akan
menjadi objek sasaran pasar dunia dengan segala konsekuensinya
.Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai institusi sosial intelektual
memiliki tingkat kemungkinan yang sangat besar untuk terlibat dalam kancah globalisasi
yang terjadi. Sejauh mana IMM sebagai social movement berperan memainkan dalam arena
kehidupan globalisasi.Diharapkan tingkat kemampuan IMM memberikan penawaran dan
tanggapan terhadap setiap tantangan yang dihadapi. Secara umum IMM akan semakin
berperan bila ditopang oleh dua sisi kekuatan yang berjalan secara simultan dalam
gerakannya. Kekuatan pertama merupakan daya tahan institusional yang dibangun secara
sistemik dalam keseluruhan perngakat internalnya.Kekuatan kedua merupakan kemampuan
Ikatan dalam membangun citra diri memainkan peranan di tengah dan sedang berlangsung.
Hal ini harus dijawab dengan pemilihan aktifitas yang secara programatik dituangkan
dalam kebijakan program kegiatannya. Program yang sistematik akan memberikan visi dan
arah yang jelas terhadap perjalanan organisasi dalam setiap periode kepemimpinannya.
Maka disusunlah pola umum kebijakan yang akan panduan kegiatan IMM yang
diterjemahkan dalam pilihan (prioritas) program.

B. Arah Kebijakan Jangka Panjang


1. Program jangka panjang dilaksanakan dalam rangka tercapainya akademisi Islam yang
berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah, yaitu menegakkan dan
menjunjung tinggi ajaran islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-
benarnya.
2. Program jangka panjang dilaksanakan secara bertahap, berencana dan berkesinambungan
diarahkan untuk mencapai maksud dan tujuan IMM yang lebih progresif.
3. Program IMM jangka panjang ditetapkan selama 5 kali pelaksanaan Muktamar IMM
yang di laksanakan secara bertahap, berencana dan berkesinambungan melalui kebijakan
perperiode Musycab. Masing-masing tahapan memiliki sasaran khusus dalam kerangka
mencapai sasaran program jangka panjang.
4. Dalam melaksanakan program jangka panjang, segala kemampuan dan potensi yang
dimiliki anggota dan organisasi harus di manfaatkan semaksimalkan mungkin disertai
dengan kebijakan dan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan potensi tersebut.
5. Pelaksanaan program jangka panjang mengandung prinsip keseimbangan antara
pencapaian target dan proses. Artinya harus senantiasa memperhatikan dan
mempertimbangkan situasi dan kondisi yang di hadapi oleh IMM di berbagai tingkatan,

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
berkualitas dan berpotensi setempat dan proses yang melingkupi pelaksanaan program
itu sendiri sehingga tidak berorientasi pada pencapaian hasil semata-mata.

C. Sasaran Kebijakan
1. Sasaran Utama
Sasaran utama program jangka panjang IMM diarahkan pada upaya perumusan visi
dan peran sosial IMM di abad XXI. Hal ini di tetapakan dalam rangka memantapkan
keberadaaan IMM demi tercapainya tujuan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak
mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
Rumusan program jangka panjang yang dimaksud merupakan strategi pembinaan
dan tahapan secara sistematis meliputi di antaranya: konsolidasi organisasi, konsolidasi
pimpinan,pemantapan institusi dan mekanisme organisasi, perluasan dan ekspansi
organisasi, distribusi kader. Kristalisasi internal dan dinamisasi peren-peran eksternal.
Gerakan IMM senantiasa mengacu pada pencapaian tujuan yakni terbentuknya
akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka tercapainya tujuan
Muhamadiyah yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dalam
perspektif local Cabang , IMM diharapkan tampil sebagai kekuatan yang strategis
dalam memainkan perannya sebagai kekuatan kaum muda mahasiswa yang kritis,
empatik, inovatif dan tampil progresif sehinnga tetap menjadi referensi dalam
konstruk perwajahan peradaban.

2. Sasaran Khusus
Sasaran khusus yang ingin dicapai dalam masing-masing bidang adalah:
a. Bidang Organisasi
Bidang organisasi diarahkan pada tercapainya struktur dan fungsi organisasi serta
mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung gerakan Ikatan dalam mencapai
tujuannya. Program konsolidasi gerakan IMM juga diarahkan pada terciptanya kekuatan
gerak IMM baik kedalam maupun keluar sebagai modal penggerak bagi pengembangan
gerakan IMM.
b. Bidang Kader
Bidang Kader diarahkan pada penguatan tri kompetensi dasar (aqidah, intelektual dan
humanitas) yang secara dinamis mampu menempatkan diri sebagai pelaku perubahan
sosial masyarakat.
c. Bidang Riset dan pengembangan Keilmuan
Diarahkan pada penguatan basis metodologi riset dan pengembangan sinergisitas
keilmuan kader di semua disiplin ilmu.
d. Bidang Media dan Komunikasi
Di arahkan pada terbangunya sistem komunikasi eksternal,pembangunan image IMM,
media komunitas yang mumpuni, meningkatnya bargaining position dengan media dan
menjadikan komunikasi sebagai bagian integral dari pengembangan IMM.
e. Bidang Hikmah
Bidang Hikmah diarahkan pada penguatan peran sosial-politik IMM di tengah
kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam peran serta sosial politik
generasi muda. Pemetaan basis data sosial politik dan budaya, penguatan peran
intelektual kader, laboratorium politik dengan pengayaan khazanah sosial politik dan
budaya.
f. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Diarahkan pada kemampuan institusi IMM melakukan kerja-kerja pemberdayaan
masyarakat di akar rumput sebagai terjemahan humanitas kader. Aktivitas

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
pemberdayaan masyarakat yang di lakukan IMM harus sejalan dengan aktivitas basis
Muhammadiyah terintegrasi dengan dakwah Muhammadiyah.
g. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
Diarahkan pada pengembangan kapasitas kewirausahaan kader dan organisasi guna
mencapai cita-cita kemandirian organisasi. Agenda kewirausahaan ini harus
berkelanjutan dan terkoneksi dengan aktivitas FOKAL IMM.
h. Bidang Immawati
Diarahkan pada upaya penguatan jati diri dan peran aktif potensi sumber daya putri
dalam transformasi sosial menuju masyarakat utama. Peran-peran ini berbasis pada
paradigma Dakwah dan berkeadilan gender sesuai nilai-nilai Kemuhammadiyahan.
i. Bidang Tabligh dan Kajian keislaman
Bidang dakwah dan kajian keislaman di arahkan pada gerakan dakwah islam bernuansa
pencerahan dan memakmurkan masjid kampus sebagai basis gerakan dakwah IMM.
j. Bidang Seni, Budaya dan Olahraga
Diarahkan pada pembentukan paradigma multikultural sesuai nilai-nilai
kemuhammdiyahan dan melakukan upaya penggalian dan aktualisasi kreatifitas seni,
budaya dan olahraga sebagai bagian gerakan dakwah Islam dan citarasa masyarakat
Islam.

D. Sasaran Kebijakan IMM


1. Sasaran Personal
Yaitu sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan kepribadian serta
sumber daya mahasiswa, agar tercipta keteladananbaik secara bathiniyah maupun
lahiriyah. Untuk itu pembinaan dan pengembangan bathiniyah diarahkan pada:
a. Tercapainya kualitas kader dan pimpinan IMM yang siap menampilkan diri
sebagai seorang muslim hakiki dalam seluruh tindakannya.
b. Terciptanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang mampu mencerminkan
akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-harinya.
c. Terciptanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang bersiap berjuang dan berani
menghadapi segala macam tantangan dalam kehidupaanya baik dalam rangka
pengambilan peran institusional maupun dalam pemenuhan kualifikasi
personalnya.
d. Terciptanya kader dan pimpinan IMM yang memiliki tingkat pemahaman yang
tepat tentang fungsi dan perannya dalam membangun cita-cita Ikatan menuju
masyarakat utama adil dan makmur yang diridhoi ALLah.
Adapun pembinaan dan pengembangan lahiriyah di arahkan pada:
a. Terbinanya kualitas kader dan Pimpinan IMM yang terlatih dan terampil dalam
menjalankan perannya di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan spesifikasi
program, keahlian dan pilihan kerjanya.
b. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang mampu menampilkan daya
tarik yang tepat bagi generasi muda, khususnya mahasiswa untuk terlibat dalam
aktivitas ikatan.
c. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan yang cakap menjalankan organisasi
sehingga memenuhi standar kualitas anggota dan pimpinan yang memenuhi
aturan konstitusi ikatan.

2. Sasaran Institusional
Yakni sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan organisasi baik di
dalam(internal) maupun di luar eksternal. Pembinaan dan pengembangan yang bersifat

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
internal diarahkan kepada penataan, pelaksanaan serta pengawasan organisasi sehingga
secara bertahap akan dicapai keadaan sebagai berikut:
a. Terbinanya mental Pimpinan atau mekanisme kerja kepemimpinan sehingga
secara bertahap akan terwujud suasana tata kepemimpinan yang baik.
b. Terbinanya administrasi organisasi dan atau mekanisme keorganisasian sehingga
secara bertahap akan terwujud suasana keorganisasian yang baik.
c. Terbinanya program dan kegiatan sehingga secara bertahap akan terwujud
suasana tata kegiatan yang baik
Pembinaan dan pengembangan organisasi yang bersifat eksternal diarahkan
pada pemantapan organisasi secara bertahap sehingga tercapaisuasana sebagai berikut:
a. Terbinanya kepemimpinan IMM yang tertib, baik vertikal maupun horisontal
dalam rangka pelaksanaan program untuk mencapai tujuan IMM.
b. Terbinanya peran aktif IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah dalam
meningkatkan fungsinya sebagai pelopor, penerus dan penyempurnaan cita-cita
dan gerakan Muhammadiyah serta dapat bekerja sama dengan AMM lainnya.
c. Terbinanya peran aktif IMM sebagai salah satu organisasi atau gerakan
mahasiswa muslim yang mampu menghimpun dan menyalurkan serta
mengembangkan aspirasi, minat dan bakat mahasiswa muslim.
d. Terbinanya peran aktif IMM sebagai salah satu ormas kepemudaan di tengah
dinamika kancah kehidupan kepemudaan dan kebangsaan.
e. Terjalinnya komunikasi mutualistikdengan pemerintah serta lembaga OKP-OKP
lainnya

E. Modal Dasar dan Faktor Dominan


1. Modal Dasar
Modal dasar merupakan potensi obyektif lingkungan IMM yang menjadi modal pertama
untuk menggerakkan dan berjuang untuk organisasi. Modal dasar IMM dalam kiprahnya
adalah:
a. Para mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah yang tersebar diseluruh Indonesia.
b. Para mahasiswa yang berada di perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi lainnya
yang menyetujui maksud dan tujuan IMM.
c. Karakteristik umum mahasiswa sebagai generasi muda potensial yang memiliki
potensi dasar aqidah islam yang menjadi sumber motivasi kompetensi dasar
keagamaan, intelektual, dan kemanusiaan.
d.
2. Faktor-Faktor dominan
a. berdirinya perguruan tinggi Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia
b. tersebarnya alumni dan jaringan IMM baik secara personal maupun institusional di
dalam tubuh persyarikatan maupun diluar persyarikatan.
c. c.tersedianya sumber dana yang potensial dari anggota-anggotanya baik yang berada
di lingkungan perguruan tinggi Muhammdaiyah maupun di pewrguruan tinggi
lainnya.
d. kerjasama dan dukungan dari berbagai organ-organ institusi lain di luar
Muhammadiyah.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
BAB IV
PROGRAM KERJA
PIMPINAN CABANG IMM
1. Bidang Organisasi
a. Melakukan konsolidasi ( evaluasi dan kontrol) organisasi dari dan antar bidang dalam
menata terciptanya stabilitas organisasi.
b. Meningkatkan kapasitas manajemen organisasi.
c. Mengawal tertib organisasi.
d. Menguatkan kemampuan dokumentasi organisasi, penelusuran dan penjagaan
dokumen-dokumen penting organisasi.
e. Bersama bidang lain yang terkait, menciptakan system database kader berbasis
teknologi.
f. Mengadakan BAITUL ARQAM pimpinan dan menjadi fasilitator dalam TARPIM di
seluruh Komisariat
g. Menganalisis dan menyelesaikan permasalahan yang mengancam organisasi.
h. Memfasilitasi kader dalam pembuatan KTA
i. Meningkatkan konsolidasi dan komunikasi dengan ketua umum dan ketua-ketua
bidang di tingkatan komisariat dan Korkom.
j. penguatan ekspansi organisasi ( pembentukan PIKOM)

2. Bidang Kader
a. Membuat database kader
b. Meningkatkan kinerja KORPS INSTRUKTUR untuk merperkuat ikatan dan
ideology.
c. Meningkatkan kualitas kader (DAD dan DAM) dan peningkatan kualitas instruktur
d. Pemberdayaan dan pemetaan untuk pengembangan potensi kader.
e. bersama bidang lain membentuk lembaga semi otonom

2. Bidang Hikmah
a. Menguatkan konsolidasi gerakan di tingkat internal dalam merespon isu-isu nasional.
b. Meningkatkan bargaining power IMM dalam rangka mempengaruhi kebijakan.
c. Mendorong kultur aktivitas gerakan berdasar analisis dengan data dan metodologi
yang lebih baik.
d. Aktif merespon kebijakan publik dalam hal sosial politik dan memberikan
penguatanterhadap kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajibannya sebagai
warga negara
e. Pemetaan dan pembinaan potensi politik kader dan penguatan integritas kader untuk
kepemimpinan Ummat,Persyarikatan dan Bangsa.
f. Membangun jaringan dan kerja sama dengan organisasi lain yang relevan,dalam
rangka terwujudnya civil society

4. Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan


a. Mendorong terciptanya wadah kader-kader intelektual.
b. Menguatkan kapasitas metodologi riset dan pengembangan keilmuan kader.
c. Mendorong terciptanya wadah integrasi antara disiplin ilmu akademis dengan gerakan
IMM.

5. Bidang Media dan Komunikasi


a. Menciptakan media komunitas yang mumpuni.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
b. Melakukan bargaining power dengan media lainnya.
c. Menciptakan kultur penggunakan teknologi mutakhir dalam gerakan IMM, dalam hal
ini termasuk peningkatan kapasitas kader terhadap teknologi.
d. Bersama bidang organisasi menciptakan database kader yang mumpuni dan efektif.

6. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat


a. Melakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat di lingkungan kampus dan basis
Muhammadiyah
b. Menguatkan kapasitas analisis dan gerakan kader dalam pemberdayaan kelompok-
kelompok masyarakat.
c. Mendorong munculnya lembaga pemberdayaan masyarakat yang menjadi Buffer
gerakan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan

7. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan


a. Meningkatkan kemampuan wirausaha kader dan institusi.
b. Menguatkan Badan Usaha Milik Ikatan (BUMI) menjadi lembaga ekonomi produktif
dan berkelanjutan sebagai ujung tombak upaya kemandirian organisasi.
c. Menggalang kerjasama dengan institusi Muhammadiyah dan non Muhammadiyah
dalam melakukan penguatan ekonomi dan kewirausahaan organisasi untuk basis
kemandirian kader.

8. Bidang IMMawati
a. Implementasi Grand Design IMMawati yang sesuai dengan nilai-nilai Al-islam dan
Kemuhammadiyahan.
b. Merespon isu-isu kemanusiaan dengan basis paradigma pemberdayaan kaum
perempuan sesuai dengan nilai-nilai Al-islam dan Kemuhammadiyahan.
c. Mengadakan pelatihan dan pembinaan IMMawati secara intensif.
d. Membangun jaringan dengan pemerintah, OKP dan LSM yang konsen pada isu
keperempuanan dengan berkolaborasi dengan Aisyiah dan Naisyiatul Aisyiah
e. Pemetaan potensi politik IMMawati untuk dipersiapkan sebagai kader bangsa

9. Bidang Tabligh dan Kajian keislaman


a. Pemetaan potensi kader da’i terhadap tuntutan pergumulan dakwah kampus
b. Mendorong terjadinya gerakan tajdid diseluruh masjid kampus.
c. Membentuk wadah dan media dakwah.

10. Bidang Seni, Budaya dan Olahraga


a. Melakukan apresiasi seni dan kebudayaan untuk sosialisasi budaya Islam
b. Meningkatkan kegiatan seni, budaya dan olahraga di kalangan mahasiswa sebagai
upaya untuk memperkenalkan seni dan budaya lokal.
c. Pembinaan dan peningkatan potensi kader dalam seni, budaya dan olahraga sebagai
wadah aktualisasi kader.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020

BAB IV
PENUTUP

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi ini menjadi acuan gerakan Ikatan disetiap struktur
kepemimpinan dalam menjalankan aktifitasnya.
Dengan panduan GBHO ini diharapkan keserasian gerakan secara Nasioanal dapat
diwujudkan. Hal ini akan mendukung percepatan dinamikan organisasi mendekati tujuan
tebentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan
Muhammadiyah.

A. REKOMENDASI
1. Internal IMM
 Mendorong kerja kolectif semua kader dan pimpinan IMM untuk mengembalikan
ghirah ber-IMM sesuai dengan tri kompetensi dasar Ikatan.
 Mengupayakanpenguasaan lembaga kemahasiswaaan kampus PTM khususnya PTN.
 Mengupayakan penguasaan lembaga atau organisasi daerah ( ORGANDA)
 Menguatkan kembali eksistensi dan sinergitas IMM baik di PTM maupun non PTM.
 Mendesak PIKOM untuk membentuk dan mengembangkan BUMI (Badan Usaha
Milik Ikatan)
 Mendesak PIKOM untuk membentuk lembaga dibawah kordinasi di setiap bidang.
 Kepada PC IMM Kota Makassar untuk melakukan pemekaran komisariat.
 Mendesak kepada DPD IMM Sul-Selbar untuk segera merevitalisasi FOKAL IMM

2. Muhammadiyah
 Mendesak kepada Muhammadiyah untuk lebih memprioritaskan kader ortom untuk
masuk dalam struktur Muhammadiya baik pusat maupun daerah.
 Mendesak Muhammadiyah untuk memprioritaskan kader-kader Muhammadiayah
dalam mengelola Amal Usaha Muhammadiyah dan meminta Muhammadiyah untuk
lebih intensif dan tegas untuk memantau infiltrasi ideologi dalam amal usaha.
 Mendesak PWM Muhammadiyah untuk membangun sekretariat FOKAL IMM SUL-
SEL
 Mendesak kepada Dikti litbang PP. Muhammadiyah untuk mengambil kebijakan
terhadap PTM yang tidak mengindahkan statuta Muhammadiyah dan tidak Membina
Kader muda Muhammadiyah.
 Merekomendasi kepada PD Muhammadiyah Kota Makassar agar mengalokasikan
anggaran khusus IMM Kota Makassar
 Merekomendasikan kepada PW Muhammadiyah Sulsel agar mengkomunikasikan
kepada amal Usaha untuk membantu kebutuhan IMM dalam setiap kegiatan.
 Mendesak kepada PDM Kota Makassar untuk meperhatikan ORTOM
Muhammadiyah di tingkat Daerah.
 Mendesak kepada PD. Muhammadiyah dan PW. Muhammadiyah untuk intens
melakukan dakwah.
3. Ekstern
 Mendesak Pemerintah Kota Makassar agar jangan tebang pilih dalam pemberantasan
KKN.
 Mendesak pemerintah dan partai politik untuk memberikan pendidikan politik kepada
masyarakat.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
 Mendesak pemerintah Kota Makassar untuk tidak melakukan penataan PKL tanpa
menggusur.
 Mendesak kepada DPRD Kota Makassar untuk tidak boros dalam megeluarkan
anggaran dan mengalokasikan untuk kepentingan rakyat kecil.
 Mendesak kepada pemerintah dan DPRD Kota Makassar untuk menglokalisasikan
Tempat Hiburan Malam (THM) dan membuat PERDA untuk memisahkan pondok
laki-laki dan perempuan.

 Mendesak kepada Walikota Makassar untuk melakukan pengawasan kepada


jajarannya untuk tidak melakukan praktek-praktek menyimpang dalam pelayanan
publik.

B. STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur Kepemimpinan
Badan Pimpinan Harian (BPH)
Badan ini terdiri dari 25 orang dengan susunan dan jumlah jabatan sebagai berikut:
a. Ketua Umum : Satu Orang
b. Ketua Bidang : Sepuluh Orang
c. Sekretaris Umum : Satu Orang
d. Sekretasris Bidang : Sepuluh Orang
e. Bendahara Umum : Satu orang
f. Wakil Bendahara : Tiga orang

C. Mekanisme Kerja PimpinanIkatan Mahasiswa Muhammadiyah(Job Description)


1. Police Umum
a. Ketua Umum
1) Memimpin Pimpinan IMM (DPP/DPD/PC/PK) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di dalam IMM.
2) Bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi dan mewakili IMM serta bertindak
ke luar/dalam untuk dan atas nama IMM sesuai dengan garis kebijakan organisasi.
3) Memimpin Rapat Pleno Badan Pimpinan Harian, rapat koordinasi dan Rapat Kerja
Gabungan.
4) Mengkoordinasi pembagian tugas ketua-ketua bidang dan mengawasi tugas-tugas
bidang tersebut.
5) Bersama Sekretaris Umum menandatangani surat-surat yang prinsipil dan
merupakan sikap Ikatan.
6) Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan program kerja Pimpinan IMM sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
7) Dalam keadaan berhalangan dapat mengamanahkan tugas ketua umum kepada
Sekretaris Umum atau salah satu Ketua Bidang.
8) Mengambil kebijakan dari dan atas nama Pimpinan IMM untuk kepentingan Ikatan
setelah mendapat pertimbangan dalam rapat Pimpinan IMM.
9) Dalam hal-hal tertentu kebijakan organisasi diserahkan kepada ketua bidang yang
terkait dan atau Lembaga Otonom.

b. Sekretaris Umum
1) Mendampingi Ketua Umum untuk bertindak dari dan atas nama Ikatan serta bersama
ketua Umum menandatangani surat-surat prinsipil dan yang merupakan sikap
organisasi.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
2) Memimpin para Sekretaris Bidang dalam pelaksanaan teknis administrasi sehingga
tercipta tertib administrasi dan terjaminnya security Ikatan.
3) Membagi tugas para Sekretaris Bidang dalam pelaksanaan teknis administrasi.
4) Dalam keadaan berhalangan dapat menunjuk salah seorang sekretaris untuk
melaksanakan tugas-tugas Sekretaris Umum.
5) Bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan guna menunjang
kelancaran organisasi.
6) Setiap surat masuk dilaporkan dalam rapat pimpinan.
7) Setiap undangan kegiatan harus dimandatkan kepada BPH yang sesuai dengan
konten kegiatan tersebut.
8) Setiap surat keluar harus menggunakan tanda tangan asli.
9) Setiap surat keluar harus mempunyai pertinggal sebagai file organisasi.

c. Bendahara Umum
1) Bersama Ketua Umum menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Ikatan
(RAPBI) serta dikelola secara transparan dengan asas akuntabilitas.
2) Bertanggungjawab atas teknis pelaksanaan keuangan sesuai dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Pimpinan IMM.
3) Bersama ketua umum Bertanggungjawab atas kebijakan pencarian dan pencairan
dana Ikatan.
4) Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas Wakil Bendahara.
5) Bersama Ketua Umum dan atau Sekretaris Umum menandatangani surat-surat yang
berkenaan dengan keuangan ikatan, baik pendapatan maupun pengeluaran
organisasi.
6) Keuangan wajub dilaporkan setiap 1 kali dalam sebulan pada rapat rutin pimpinan,
rapat pleno dan atau rapat-rapat yang di agendakan khusus untuk itu, berupa print
out transaksi dan disertai bukti-bukti asli pembelanjaan
7) Setiap penerimaan dan pengeluaran keuangan di atas Rp 500.000 harus di ketahui
oleh ketua umum.

2. Bidang-Bidang
a. Ketua-Ketua
1) Ketentuan Umum
a) Membantu Ketua Umum dalam mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan
program Pimpinan IMM sesuai dengan bidang tugas atau atas nama kebijakan
yang ditetapkan.
b) Melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas sesuai dengan pembidangan
tugas kepada Pimpinan IMM dibawahnya.
c) Bersama sekretaris menandatangani surat-surat, melaksanakan
dan menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan bidang masing-masing.
d) Mewakili Ketua Umum apabila berhalangan.
e) Memimpin rapat koordinasi bidang.
f) Mengambil kebijakan dari atas nama Pimpinan IMM untuk kebijakan Ikatan
sesuai dengan bidangnya.
g) Menjabarkan dan mengendalikan program-program yang berkaitan dengan
bidangnya.
h) Bertanggungjawab kepada Ketua Umum.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
2) Ketentuan Khusus
a) Bidang Organisasi, Memformulasikan arah dan kebijakan organisasi serta
membangun kualitas organisasi di atas landasan moralitas guna mewujudkan
organisasi yang sehat, dinamis dan berwibawa dan islami.
b) Bidang Kader, Memformulasikan arah dan kebijakan perkaderan Ikatan serta
pengembangan potensi kader guna mewujudkan kualifikasi kader yang bermutu.
c) Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan, Membangun tradisi intelektual
di atas landasan etika dan moril, guna mewujudkan insan intelektual yang sarat
nilai.
d) Bidang Hikmah, Mengoptimalkan peran politik hukum dan advokasi guna
mewujudkan Indonesia yang berkaemajuan sehingga terwujud baldatun
tayyibatunwarabbun ghofur.
e) Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Membangun gerakan sosial
dan pemberdayaan masyarakat sebagai terjemahan peran sosial organisasi
dalam mewujudkan kemakmuran untuk mencapai kesejahteraan ummat.
f) Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan, Mengkaji permasalahan ekonomi umat
dan bangsa serta mengembangkan kewirausahaan kader dan organisasi serta
bersinergi dengan lembaga lain seperti pemerintah dan kelompok swasta.
g) Bidang Immawati, Memantapkan konsep, fungsi dan peran Immawati di
tengah-tengah masyarakat.
h) Bidang Tabligh dan kajian keislaman, Memformulasikan gerakan yang
memiliki ghirah dakwah islamiyah dan melakukan kajian keislamaan serta
mendorong seluruh kader ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melakukan
gerakan tabligh dengan tetap berpegang teguh kepada Al-islam
Kemuhammadiyahan.
i) Bidang Media dan Komunikasi, Mengembangkan media komunikasi dan
informasi sebagai alat komunikasi internal dan eksternal serta memperluas
sistem teknologi informasi khususnya jaringan elektronik.
j) Bidang Seni, Budaya dan Olahraga, Menyelenggarakan aktivitas yang
mengarah pada pengembangan minat dan bakat kader khususnya bidang seni,
budaya dan olahraga serta memberikan kontribosi terhadap pelestarian seni dan
budaya bangsa.

b. Sekretaris-Sekretaris
1) Ketentuan Umum
a) Bersama Ketua Bidang mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas serta
menandatangani surat-surat sesuai dengan bidang tugasnya.
b) Membantu Sekretaris Umum dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
c) Melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan
Sekteraris Umum berdasarkan kesepakatan.
d) ewakili Sekretaris Umum jika berhalangan.
e) Bertanggungjawab kepada Sekretaris Umum dalam hal pelaksanaan
administrasi.
2) Ketentuan Khusus
a) Sekretaris (Organiasasi):
 Bersama-sama Ketua Bidang Organisasi dalam mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas-tugas Bidang.
 Bertanggungjawab atas data organisasi.
 Bertanggungjawab atas jawaban surat-surat masuk dan atau undangan.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
 Bertanggungjawab atas inventarisasi dan peraturan-peraturan organisasi.
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi Bidang.
b) Sekretaris (Kader):
 Bersama-sama Ketua Bidang Kader dalam mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas-tugasnya.
 Bertanggungjawab atas data Kader, Pimpinan dan Alumni.
 Bertanggungjawab atas administrasi perkaderan.
 Bertanggungjawab atas rapat koordinasi Bidang.
c) Sekretaris ( Riset dan pengembangan Keilmuan):
 Bersama-sama Ketua dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-
tugasnya.
 Bertanggungjawab atas data dan hasil penelitian dan kajian
 Bertanggungjawab atas pengelolaan potensi kader yang berhubungan
dengan riset dan pengembangan keilmuan.
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi Bidang.
d) Sekretaris (Hikmah):
 Bersama-sama Ketua Bidang Hikmah dalam mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas-tugasnya.
 Bertanggungjawab atas dokumen-dokumen yang berkaitan dengan eksternal
organisasi.
 Bertanggungjawab atas penyajian informasi internal dan eksternal
organisasi.
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
e) Sekretaris (Sosial dan Pemberdayaan):
 Bersama-sama Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugasnya.
 Bertanggungjawab atas dokumentasi aktivitas sosial dan pemberdayaan
masyarakat.
 Bertanggungjawab atas keperluan administrasi rapat rutin.
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
f) Sekretaris (Ekonomi dan Kewirausahaan)
 Bersama-sama Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugasnya.
 Bertanggungjawab atas perbelanjaan rumahtangga perkantoran.
 Bertanggungjawab atas keperluan konsumsi rapat rutin.
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
g) Sekretaris (Immawati):
 Bersama-sama Ketua Bidang Immawati dalam mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas-tugasnya.
 Bertanggungjawab atas kerumahtanggaan/kesejahteraan pimpinan.
 Bertanggungjawab atas kebersihan dan kerapian kantor.
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi bidang.
h) Sekretaris (Tabligh dan kajian keislaman):
 Bersama-sama Ketua Bidang Tablig dan kajian Keislaman dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugasnya.
 Bertanggungjawab atas data muballigh/muballighat Ikatan.
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi Bidang.
 Bertanggungjawab terhadap pengaturan jadwal kultum rutin sebelum rapat
pimpinan.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
i) Sekretaris (Media dan Komunikasi)
 Bersama-sama Ketua Bidang Media dan Komunikasi dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugasnya.
 Bertanggungjawab atas operasiaonal media dan informasi organisasi dan
jaringan media ekternal
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi Bidang.
j) Sekretaris (Seni, Budaya dan Olahraga)
 Bersama-sama Ketua Bidang Seni, Budaya dan Olahraga dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugasnya.
 Bertanggungjawab atas data potensi (skill) seni,budaya dan olahraga kader.
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan rapat koordinasi Bidang.

3. Bendahara-Bendahara
a. Ketentuan Umum
1) Mewakili Bendahara Umum jika berhalangan.
2) Melaksanakan tugas yang telah ditetapkan oleh bendahara Umum.
3) Bersama Bendahara Umum mengatur kebijaksanaan keuangan organisasi.
4) Bertanggungjawab kepada Bendahara Umum.

b. Ketentuan Khusus
1) Wakil Bendahara I:
a) Bertanggungjawab atas pencatatan harta kekayaan Ikatan.
b) Bertanggungjawab atas penyimpanan (saving) keuangan.
c) Menyusun Laporan keuangan satu kali sebulan.
2) Wakil Bendahara II :
a) Bertanggungjawab atas semua bentuk pencairan dana Ikatan.
b) Bertanggungjawab terhadap lalu lintas keuangan badan-badan usaha mandiri.
c) Bertanggungjawab terhadap lalu lintas keuangan lembaga-lembaga otonom.
3) Wakil Bendahara III :
a) Bertanggungjawab terhadap pelaporan keuangan dari setiap kepanitiaan.
b) Bertanggungjawab atas belanja harian organisasi.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
Struktur Organisasi IMMBolaang Mongondow Raya

3
2
4

6 8 1 1 1 6
0 2 4
7 9 1 1 1 1
0
1 3 5 7

1
8

Keterangan gambar:
_____________: garis Komando
……………..... : garis koordinasi
1. Ketua Umum
2. Sekertaris Umun
3. Bendahara Umum
4. Bendahara I
5. Bendahara II
6. Bendahara III
7. Ketua dan Sekretaris Bidang Organisasi
8. Ketua dan Sekretaris Bidang Kader
9. Ketua dan Sekretaris Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan
10. Ketua dan Sekretaris Bidang Hikmah
11. Ketua dan Sekretaris Bidang Sosial dan Pemberdayaan
12. Ketua dan Sekretaris Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
13. Ketua dan Sekretaris Bidang Immawati
14. Ketua dan Sekretaris Bidang Tabligh dan kajian Keislaman
15. Ketua dan Sekretaris Bidang Media dan Pengembangan Teknologi
16. Ketua dan Sekretaris Bidang Seni, Budaya dan Olahraga
17. Korps Instruktur

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
BAB
TATA HUBUNGAN

Pasal 9
1. Ketua Umum adalah pimpinan tertinggi semua unit kerja, apabila Ketua Umum
berhalangan, maka jabatan ditugaskan kepada anggota Pimpinan IMM yang sebagai
pejabat berdasarkan musyawarah Pimpinan IMM.
2. Sekretaris Umum adalah pengendali atas segala bahan informasi masuk maupun keluar
Pimpinan IMM dan oleh karenanya Sekretaris Umum bertanggungjawab atas
terselenggaranya kelancaran arus informasi ke semua jurusan.
3. Sekretaris Umum dibantu oleh Sekretaris Bidang atas terselenggaranya rapat-rapat
Pimpinan IMM, termasuk persiapan dan penyelesaian hasil-hasil rapat.
4. Apabila Sekretaris Umum berhalangan, maka jabatan ditugaskan kepada salah satu
Sekretaris sebagai pejabat berdasarkan musyawarah Pimpinan IMM.
5. Bendahara Umum adalah penanggungjawab pengadaan dan penggunaan dana, yang
dalam tugasnya dibantu oleh para wakil bendahara.
6. Apabila Bendahara Umum berhalangan, maka jabatan ditugaskan kepada salah seorang
Wakil Bendahara sebagai pejabat berdasarkan musyawarah Pimpinan IMM.
7. Ketua-ketua Bidang bertanggungjawab atas pelaksanaan sektor–sektor kegiatan pada
bidang bersangkutan, khususya dalam melaksanakan keputusan Muktamar/Tanwir serta
program yang telah digariskan.
8. Ketua bidang adalah pengarah, koordinator dan pengendali pelaksanaan kegiatan bidang
yang dilimpahkan unit-unit kegiatan Pimpinan IMM dan atau level pimpinan di
bawahnya.
9. Sekretaris Bidang bertanggungjawab bersama Ketua Bidang dalam pelaksanaan tugas
Bidangnya dan sekaligus menjadi Sekretaris Bidang.
10. Apabila Ketua dan Sekretaris Bidang berhalangan, maka jabatan ditugaskan kepada
anggota Pimpinan IMM lainnya berdasarkan musyawarah.
11. Hubungan kerja horizontal antar Badan Pimpinan Otonom dan atau dengan pihak lain
harus dilakukan sepengetahuan Pimpinan IMM.
12. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pimpinan Otonom melakukan koordinasi dengan
Ketua Bidang terkait dan dikontrol oleh Ketua Umum sebagai pimpinan tertinggi.
13. Lalu Lintas keuangan Badan Pimpinan Otonom, dikoordinir oleh Wakil Bendahara II
untuk keperluan laporan keuangan Ikatan secara menyeluruh.
14. Badan Pimpinan Otonom (BPO) bertanggungjawab kepada Ketua Umum.
15. Personil Unit Pelaksana Teknis berasal dari lintas lembaga-lembaga yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas-tugas khusus dan atau berkala.
16. Setiap akhir pelaksanaan tugasnya, Unit Pelaksana Teknis membuat laporan kegiatan
untuk disampaikan kepada Pimpinan IMM, selanjutnya menjadi bahan laporan Pimpinan
IMM setiap Tanwir/Muktamar, Musyda, Musycab, atau Musykom.

PERMUSYAWARATAN
Dalam upaya sinergitas gerakan IMM secara hirarkis, maka diupayakan agar pola
komunikasi gerakan IMM tetap mengacu pada upaya pemberdayaan potensi lokal dengan
pola komunikasi bottom-up. Namun, dalam bingkai pembinaan, komunikasi top-down tetap
dibutuhkan dalam upaya kolektivitas gerakan IMM.
a. Rapat-rapat pimpinan tingkat BPH dilaksanakan tiap pekan.
b. Rapat “Pleno” dilaksanakan tiap 3 bulan sekali’

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”
Badan Pekerja Musyawarah Cabang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bolaang Mongondow Raya
Periode 2019-2020
c. Rapat koordinasi bidang dan lembaga yang ada dibawahnya minimal 2 kali dalam
sebulan.
d. Progress Report setiap komisariat diupayakan disampaikan tiap triwulan melalui
rapat pleno diperluas PC IMM BMR yang ditempatkan pada Korkom yang
disepakati sebelumnya.
e. Rapat Koordinasi antara PC dan PIKOM yg di wakili ketua dan Sekertaris umum
minimal sebulan sekali.

“Menenun Kebersamaan, Merawat Idealisme, Demi Terwujudnya IMM Bolaang


Mongondow Raya Berkarakter”

Anda mungkin juga menyukai