Bunyanul Arifin.
Di dalam Kurikulum Perbaikan mutu dan kualitas sekolah harus didasari dengan tujuan sebagai
wadah Mensosialisasikan betapa pentingnya pendidikan yang berkarakter bagi seorang anak
maksud tujuan saya dari Istilah pendidikan karakter dihubungkan dan dipertukarkan dengan
istilah etika, ahlak, dan atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif,
bukan netral. sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari
yang lain.
Dengan demikian karakter anak didik adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpateri dalam diri
dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir,
olah hati, olah rasa dan karsa seseorang dapat terlihat, menurut saya Karakter juga sering
diasosiasikan dengan istilah apa yang disebut dengan temperamen yang lebih memberi
penekanan pada definisi psikososial yang dihubungkan dengan pendidikan dan konteks
lingkungan.
Sedangkan karakter juga bisa dilihat dari sudut pandang behaviorial lebih menekankan pada
unsur somatopsikis yang dimiliki seseorang sejak lahir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
proses perkembangan karakter pada seseorang anak di zaman sekarang ini bisa dipengaruhi oleh
banyak faktor yang khas yang ada pada orang yang bersangkutan yang juga bisa disebut dengan
faktor bawaan sejak lahir (nature) dan lingkungan (nurture) dimana orang yang tersebut dapat
tumbuh dan berkembang.
Faktor Pendidikan Karakter yaitu Faktor lingkungan dalam konteks pendidikan karakter serta
memiliki peran yang sangat peting karena perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil dari
proses pendidikan karakter sangat ditentunkan oleh faktor lingkungan ini. Dengan kata lain
pembentukan dan rekayasa lingkungan yang mencakup diantaranya lingkungan fisik dengan
budaya sekolah, manajemen sekolah, kurikulum, pendidik, dan metode mengajar : Pembentukan
karakter melalui rekasyasa faktor lingkungan dapat dilakukan melalui strategi dalam pengajaran
seorang guru harus mempunyai sifat keteladanan, Intervensi sebelum memulai pembelajaran,
penyampaian yang secara Konsisten, Penguatan materi.
Dengan kata lain agar perkembangan dan pembentukan karakter memerlukan pengembangan
keteladanan yang ditularkan, intervensi melalui proses pembelajaran, pelatihan, pembiasaan
terus-menerus dalam jangka panjang yang dilakukan secara konsisten dan penguatan materi serta
harus dibarengi dengan nilai-nilai luhur siswa.
tujuan fungsi dari saya dalam pendidikan itu perlu adanya dalam nilai-nilai karakter sang peserta
didik yaitu pada dasarnya Pendidikan karakter juga bertujuan untuk membentuk bangsa yang
tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi tinggi, bergotong royong, berjiwa
patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa dengan berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, serta berfungsi sebagai, 1.mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran
baik, dan berperilaku baik, 2.memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur,
3.meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.
Pendidikan karakter inilah yang harus guru selalu diterapkan sebagai tenaga pendidik agar sang
anak mempunyai “mental petarung” dalam mengembangkan serta mengamalkan dengan
melakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat
sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.
Nilai-nilai Pembentuk Karakter sang peserta didik dengan Satuan pendidikan menurut saya
sebenarnya selama ini sudah dapat mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai pembentuk
karakter melalui program operasional satuan pendidikan masing-masing. Hal ini merupakan
prakondisi pendidikan karakter pada satuan pendidikan yang untuk selanjutnya pada saat ini
diperkuat dengan nilai-nilai dasar hasil kajian Nilai prakondisi (the existing values) yang
dimaksud antara lain takwa, bersih, rapih, nyaman, dan santun. Dalam rangka lebih memperkuat
untuk proses pelaksanaan pendidikan karakter seorang guru pun harus menanamkan nilai yang
bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional yang telah disusun,
yaitu seorang murid harus : 1.Jujur, 2. Disiplin dan dapat bertoleransi, 3. Dapat menuangkan ide
Kreatif, 4.Bisa Mandiri dalam belajar, 5. Mempunyai Rasa Ingin Tahu, 6.Mencintai Tanah Air,
7.Dapat memperoleh Prestasi, 8. Gemar dalam membaca, 9. Peduli terhadap lingkungan,
10,dapat bertanggung jawab 11.Religious.
Karena dengan adanya pendidikan karakter seorang anak inilah dia menjadi mampu untuk
mengembangkan nilai-nilai pendidikan serta nilai-nilai agama, ada sebuah kata bijak mengatakan
“ilmu tanpa agama buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh” sama juga artinya bahwasanya
pendidikan karakter adalah sebagai pengetahuan yang harus dimatangkan oleh seorang guru agar
sang anak bisa mengendalikan diri sendiri untuk bisa menerapkannya .
Jadi menurut saya tuh seorang guru seharusnya, mempunyai cara untuk melakukan
sistem belajar dan pembelajaran Setidaknya 3 hal,
Pertama pada semakin mudahnya siswa dan mahasiswa dalam menggali ilmu Allah SWT
melalui metodologi pembelajaran dalam hal belajar dan mengajar yang diberikan oleh seorang
guru dan dosen di dalam kelas. Sehingga dalam proses yang dilalui selama sekolah atau di
bangku kuliah adalah banyak mencoba menggali ilmu sedalam-dalamnya, kemudian itu semua
harus di aplikasikan dengan cara mengembangkan diri kita sendiri dari ilmu yang didapat dan
dipelajari.
Kedua yaitu mampu mencontohkan value yang menjadi landasan prilaku dan motivasi dalam,
nilai-nilai universal yang baik yang dimiliki oleh guru kepada anak didik atau mahasiswa,
dimana nilai-nilai tersebut sesungguhnya juga datang dari sang pencipta, seperti kreatif,
tanggung jawab, inovatif, teliti dan bijaksana dalam menata alam ciptaan-Nya. Apapun ilmu
yang diketahui adalah bertujuan untuk menjadikan jalan fikiran seseorang menjadi lebih lurus
dan terarah serta menjadi insan yang mulia.
Terakhir, seorang guru pun harus melakukan penelitian ini semua guna untuk kepentingan
pendidikan dan pendalaman ilmu dengan wawasan serta diseminasinya/penyebaran inovasi
dengan cara mengupgrade informasi terbaru yang kita rencanakan mampu dikelola dalam bentuk
pengabdian kepada masyarakat. Tahap ini pun akan menghasilkan iptek, baik penerapan ilmu
dan terapan dalam bidang teknologi dan sistem pembelajaran.
jadi di dalam Belajar inilah merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan tenaga Pengajar
mempunyai tugas untuk menyampaikan/memberikan/mentransfer ilmu pengetahuan kepada
siswa/murid. Pengajaran hanya menekankan pada aspek pengetahuan, dengan tujuan sehingga
ketika siswa telah mengerti dan memahami materi pelajaran yang diajarkan maka pengajaran
bisa dikatakan berhasil. maka bagi seorang pengajar tidak begitu risau dengan sikap dan perilaku
siswa-siswanya, Karena pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Dan melakukan pembinaan sikap, karakter anak dan
tingkah laku para siswa agar mereka menjadi manusia yang baik mempunyai akhlak mulia dan
berguna bagi orang tua, masyarakat, nusa, bangsa dan agama.
Maka Dari perkataan serta perbuatan yang sering kita lakukan selama masa hidup kita didunia pasti ada
dampak positif dan negatifnya, contohnya:
1. Dampak positif: bila kita bisa menjaga prilaku serta perkataan maka hal yang kita dapatkan
pun akan mendapakan dampak posistif dari hidup dan juga akan mendapatkan jiwa yang tenang
serta akan dihargai karena kita melakukan perbuatan yang bermanfaat dari contoh yang kita
berikan untuk masyarakat maupun peserta didik.
2. Dampak negatifnya: selalu memberikan contoh buruk yang tidak seharusnya dia berikan kepada
peserta didik sehingga akan menimbulkan prilaku peserta didik yang tidak seharusnya
dicontohkan oleh seorang guru yaitu prilaku yang tidak baik dan tidak ada manfaatnya dan
dapat merusak moral anak bangsa dalam proses pendidikan karena guru tidak mengerti dengan
sistem metode pengajaran yang dapat merubah tingkah laku seorang anak dan hasilnya pun
menjadi nihil/nol.
Saran/Harapan
Terakhir yang saya berikan dalam menggapi hal ini yaitu, dalam proses perubahan prilaku dan
perkataan Serta dalam membentuk siswa berkarakter, yang dilakukan oleh seorang guru harus
mempunyai banyak berbagai metode pengajaran agar kejenuhan dan kebosanan seorang siswa bisa
teratasi dengan sistem pengajaran yang guru berikan yaitu sistem pengajaran yang lebih
mengasyikan agar suasana kelas terasa begitu aktif dan kondusif serta proses belajar mengajar
menjadi terasa nyaman dan siswa dapat berperan aktif dalam menghidupkan suasana kelas dalam
proses belajar mengajar menjadi sangat efektif. Maka dari itu tepatlah jika para ahli menyatakan
bahwa metode paling hebat dalam pendidikan adalah sebuah contoh keteladanan dalam proses
pembelajaran.