Anda di halaman 1dari 15

MAS BAWAN

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

MADRASAH ALIYAH SWASTA BAWAN


JL. LINTAS BAWAN - PASAMAN
KECAMATAN AMPEK NAGARI
I.1. Pendahuluan

Peraturan akademik MAS Bawan merupakan prosedur operasional standar


pelaksanaan pembelajaran MAS Bawan disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan di MAS Bawan. Standar operasional ini disusun berdasarkan
visi dan misi madrasah, sehingga visi dan madrasah mewujud dalam pelaksananaan
pendidikan MAS Bawan.

I.2. Sistem Pembelajaran


Sistem pembelajaran dalam rangka pengembangan kurikulum untuk tahun
pelajaran 2018/2019 diarahkan pada pengelolaan waktu pembelajaran, pengembangan
metode pembelajaran serta pengembangan mata pelajaran serumpun sehingga memiliki
kesamaan orientasi. Pengelolaan waktu pembelajaran dimaksudkan untuk optimalisasi
waktu belajar di ruang kelas, pengelolaan jam pengayaan, jam matrikulasi dan jam
remedial. Sedangkan pengembangan metode pembelajaran dan pengembangan untuk
kesamaan orientasi mata pelajaran serumpun dimaksudkan untuk meningkatkan kreatifitas
dan inovasi guru dalam mengembangkan metode pembelajaran di kelas. Dalam hal ini,
madrasah akan mengembangkan kegiatan lesson study, workshop, pengaktifan KKG dan
pelatihan-pelatihan untuk mendukung pengembangan metode pembelajaran.
A. Pengelolaan Program Pembelajaran
Pengelolaan program pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan alur sistematika
materi. Jika memungkinkan setiap mata pelajaran melakukan rekonstrukis ulang alur
materi kurikulum.
B. Program matrikulasi
Program matrikulasi adalah matrikulasi agama Islam khususnya kemampuan baca
tulis Qur’an dan kemampuan dasar agama Islam yang diperuntukkan untuk siswa
kelas X. Program matrikulasi ini bertujuan untuk menyamakan kompetensi siswa
madrasah di bidang baca tulis Qur’aan. Program matrikulasi ini dipilih karena selain
dari MTs dan pesantren cukup banyak siswa MAS Bawan yang berasal dari SMP.

C. Program remedial
Program remedial dilakukan pada siswa yang belum mencapai standar ketuntasan
minimal. Guru dapat melakukan beberapa cara untuk melaksanakan kegiatan
remedial, yaitu:
 Pemberian tugas
 Pembelajaran ulang
 Pemberian bimbingan belajar khusus
 Pembelajaran tutor sebaya (dengan teman), instrumen pembelajaran dari guru.
Semua kegiatan remedial tersebut harus diakhiri dengan ujian (tes remedial).
D. Program Pengayaan
Program pengayaan merupakan bentuk kegiatan pembelajaran untuk member
penguatan pada kompetensi bidang studi tertentu. Program ini diberikan kepada siswa
yang telah memenuhi kompetensi minimal.

I.2. Ketentuan Kehadiran Peserta Didik Mengikuti Pelajaran dan Tugas Guru

a. Ketentuan Kehadiran Peserta Didik Mengikuti Pelajaran


Mengikuti kegiatan tatap muka pembelajaran di kelas merupakan hak setiap peserta didik
MAS Bawan. Setiap peserta didik harus mengikuti ketentuan minimal kehadiran di kelas
sebagai berikut:
a. Tidak hadir tanpa keterangan (alpha) : maksimal 7/5 TM dalam satu
semester
b. Tidak hadir karena keperluan (ijin) : maksimal 7/5 TM dalam satu
semester
c. Tidak hadir karena sakit : maksimal 7/10 TM dalam satu
smester
Jumlah ketidak hadiran karna sakit dapat mencapai 20 hari dengan syarat
peserta didik yang bersangkutan tidak pernah izin dan alfa.
Dalam satu tahun : 42 hari (21% jumlah TM) (40
minggu x 5 hari = 200 hari).
Dengan demikian setiap peserta didik harus mengikuti jam tatap muka pembelajaran di
kelas minimal 80% dari total jam tatap muka pembelajaran. (Catatan: rata-rata SMA
mensyaratkan kehadiran 90%)
b. Ketentuan Pemberian Tugas
Setiap guru mata pelajaran harus dapat memberikan penugasan berupa Tugas
terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur. Setiap siswa wajib memenuhi 80%
tugas yang diberikan guru mata pelajaran.

1.3. Ketentuan Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran

a. Kriteria ketuntasan minimal tiap mata pelajaran ditentukan oleh masing-masing guru
mata pelajaran dengan melakukan analisis indikator aspek intake, kompleksitas dan
daya dukung tiap indikator. Daftar KKM tiap bidang studi dapat dilihat di KTSP
dokumen 1.

b. Nilai suatu mata pelajaran telah mencapai ketuntasan jika nilai kompetensi mata
pelajaran tersebut telah mencapat KKM, dan nilai sikap atau afektif minimal cukup
(C), khusus untuk mata pelajaran agama atau akhlak mulia dan budi pekerti nilai
sikap minimal baik (B)
Keterangan:
Nilai Kompetensi = rata-rata nilai Standar Kompetensi (SK)
Nilai SK = rata- rata nilai Kompetensi Dasar (KD)
Nilai KD = rata-rata nilai Indikator

1.4. Ketentuan Penilaian


1.4.1. Pelaksanaan penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses`pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik Pelaksanaan penilaian di MAN 14
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
a. Sahih (valid), berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur;
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak
membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa,
dan jender;
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran;
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik;
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah yang baku;
h. Menggunakan acuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan;
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
Dengan demikian penilaian dilakukan terhadap semua kompetensi dasar meliputi penilaian
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Serta, hasil penilaian dianalisis dan ditindaklanjuti
dengan program remedial/pengayaan.
Berikut ini aspek-aspek penilaian dalam setiap mata pelajaran.
Aspek Penilaian
Mata Pelajaran
Kognitif Psikomotorik Afektif
1. Pendidikan Agama Islam  - 
a. Al-Qur'an-Hadis  - 
b. Akidah-Akhlak  - 
c. Fikih  - 
d. Sejarah Kebudayaan Islam  - 
e. Bahasa Arab  - 
2. Pendidikan Kewarganegaraan  - 
3. Bahasa Indonesia  - 
4. Bahasa Inggris  - 
5. Matematika   
6. Geografi  - 
7. Sosiologi  - 
8. Ekonomi  - 
9. Sejarah  - 
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
  
Kesehatan
11. Keterampilan/TIK   
12. Pendidikan Seni   

1.4.2. LINGKUP PENILAIAN


a. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian berbasis kelas.
b. Lingkup penilaian meliputi 3 (tiga) ranah atau aspek yaitu ;
Pemahaman dan Penerapan Konsep (PPK/aspek kognitif), praktik (aspek
psikomotorik), dan minat/ sikap (aspek afektif)
c. Aspek PPK (kognitif) berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan
intelektual. Nilai mata pelajaran dari aspek ini dinyatakan dengan bilangan 0
– 100.
d. Aspek praktik (psikomotorik) berkaitan dengan kesanggupan untuk
melakukan berbagai aktivitas. Kemampuan pada aspek ini antara lain meniru,
mengatur, melakukan dengan bimbingan, melakukan dengan baik,
melakukan dengan sangat baik, menemukan, menganalisis dan
menyimpulkan. Nilai mata pelajaran dari aspek ini dinyatakan dengan
bilangan 0 – 100.
e. Aspek minat atau sikap berkaitan dengan perkembangan minat, sikap,
motivasi dan nilai-nilai, serta perkembangan apresiasi dan pengambilan
keputusan sesuai dengan tuntutan Kurikulum. Nilai mata pelajaran dari
aspek ini dinyatakan dengan huruf, A (Amat Baik), B (Baik), C (Cukup)
dan D (Kurang).

1.4.3. PELAKSANAAN PENILAIAN PADA ASPEK PPK


a. Penilaian pada aspek PPK dilakukan melalui ulangan dan Ujian akhir.
b. Dalam satu semester dilakukan 4 (empat) kali ulangan yaitu Ulangan Awal
Semester (uji blok I), Ulangan Tengah Semester, Uji Blok II dan Ulangan
Akhir Semester
c. Pada akhir program pendidikan dilaksanakan Ujian Akhir. Materi ujian
akhir adalah Materi yang diajarkan di kelas X, XI dan XII, atau
sesuai dengan Standar Kelulusan (SKL).
d. Ulangan Awal Semester (Uji Blok I) adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 4 – 5
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
e. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
f. Ulangan (uji) Blok II adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapain kompetensi setelah melaksanakan 4-5 KD pasca ulangan tengah
semester.
g. Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
h. Ujian akhir adalah suatu kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan
atas prestasi belajar

1.4.4. Pedoman dan Bentuk Instrumen Penilaian


A. Pilihan Ganda
Bentuk tes ini dapat dilakukan pada semua mata pelajaran, dan pensekorannya obyektif.
Pedoman utama dalam membuat soal pilihan ganda adalah:
1. Pokok soal yang dipertanyakan harus jelas
2. Pilihan jawaban homogen
3. Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama
4. Tidak ada petunjuk ke arah jawaban yang benar
5. Hindari menggunakan pilihan jawaban semua benar atau semua salah, kecuali.
6. Pilihan jawaban angka diurutkan
7. Semua pilihan jawaban logis
8. Tidak menggunakan negative ganda
9. Kalimat yang digunakan sesuai dengan perkembangan siswa
10. Menggunakan bahasa Indonesia baku
11. Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.

B. Uraian obyektif
Bentuk tes uraian obyektif cenderung lebih bisa mengukur kemampuan siswa secara
menyelururh. Bentuk tes ini cocok untuk menguji kompetensi yang membutuhkan
kejelasan pemahaman dalam batas yang dapat diukur (misal, bidang studi Matematika,
kimia, fisika, biologi)
Pedoman umum dalam membuat soal uraian obyektif:
1. Pokok soal yang ditanyakan harus jelas
2. Penskoran dilakukan secara berjenjang, yaitu setiap tahap/langkah jawaban
mendapat skor
3. Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku.

C. Bentuk Uraian Bebas//non obyektif


Bentuk tes ini cocok untuk mengukur kemampuan menyeluruh pada bidang pelajaran
social. Meskipun hasil penilaian bisa subyektif, adanya pedoman penskoran yang jelas
dapat mengurangi subyektifitas penilaian.
Pedoman umum penyusunan soal uraian bebas:
1. Menggunakan kata Tanya: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan,
hitunglah, buktikan.
2. Tidak menggunakan kata Tanya: apa, siapa, kapan.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku
4. Hindarkan kata-kata yang dapat ditafsirkan ganda.
5. Dibuatkan petunjuk pengerjaan soal.
6. Dibuatkan kunci jawaban (untuk guru yang mengoreksi)
7. Dibuatkan pedoman penskoran (untuk guru yang mengoreksi)
Pensekoran bentuk soal ini dapat dilakukan secara analitis maupun global. Secara
analitis maksudnya pensekoran dilakukan secara bertahap menurut kunci jawaban.
Pensekoran secara global maksudnya jawaban dibaca secara menyeluruh untuk
menangkap ide pokok jawaban siswa.
D. Bentuk jawaban singkat
Bentuk ts jawaban singkat ditandai dengan adanya tempat kosong (ditandai dengan
titik-titik), yang digunakan peserta tes untuk mengisi jawaban. Bentuk tes dapat
berupa pertanyaan, melengkapi, isian, dan jenis identifikasi atau asosiasi.
Pedoman umum penyusunan bentuk tes isian:
1. Soal sesuai dengan indikator
2. Hanya ada satu jawaban benar
3. Rumusan kalimat soal komunikatif
4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku
E. Menjodohkan
Bentuk tes ini cocok untukmengetahui pemahaman tentang fakta dan konsep.
Bentuk tes ini dapat mencakup materi yang banyak namun cenderung mengukur
kemampuan kognitif yang rendah.
Panduan umum penyusunan bentuk tes ini adalah:
1. Soal sesuai dengan indikator
2. Jumlah alternative jawaban lebih banyak dari pernyataan
3. Alternatif jawaban berhubungan secara logis dengan pernyataan.
4. Rumusan kalimat komunikatif
5. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku
F. Performance/unjuk kerja
Bentuk tes ini cocok untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas
tertentu seperti praktikum.
G. Portofolio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perkembangan unjuk kerja siswa dengan
menilai kumpulan karya-karya atau tugas-tugas siswa pada kompetensi yang sama.
Penilaian dapat optimal pada jumlah siswa sedikit.

1.4.6. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Ujian

A. Pengolahan Hasil Belajar


Pengolahan hasil belajar siswa disesuaikan dengan jenis tagihan yang telah
dilaksanakan siswa pada tiap-tiap mata pelajaran. Format hasil belajar ini
digunakan untuk menentukan nilai akhir (NA) sebagai nilai kumulatif yang
diperoleh dari nilai ulangan blok dan jenis-jenis tagihan lain yang diberikan guru
kepada siswa.

B. Pelaporan Hasil Belajar


Pelaporan hasil belajar siswa terdiri laporan hasil belajar tengah semester, laporan
hasil belajar semester, dan laporan kenaikan kelas/kelulusan. Laporan hasil belajar
tengah semester merupakan nilai akhir dari hasil belajar setengah semester yang
diperoleh dari hasil ulangan blok dan tahihan lainnya. Laporan hasil belajar
semester merupakan kumulatif hasil belajar siswa dalam satu semester. Laporan
kenaikan kelas meliputi kumulatif hasil belajar selama satu tahun pelajaran dan
penentuan kenaikan kelas. Laporan kelulusan diberikan kepada siswa kelas XII
yang telah memenuhi standar kompetensi lulusan.

I.5. Ketentuan Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan

A. Remedial
1. Peserta didik yang dalam ulangan (Ulangan Blok I, Ulangan Tengah Semester,
Ulangan Blok II maupun Ulangan Akhir Semester) masih ada indikator yang
nilainya belum mencapai KKM wajib mengikuti remedial baik proses maupun
tes.
2. Peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM diberi kesempatan mengikuti
remedial maksimal 2 (dua) kali, dengan nilai yang diperoleh maksimal sama
dengan KKM.
3. Setiap peserta didik wajib menandatangani daftar hadir remedial setiap
melaksanakan remedial.
4. Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil ulangan setelah
diperiksa dan diberi komentar oleh pendidik.

B. Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai kompetensi diijinkan mengikuti program
pengayaan. Program pengayaan ditentukan oleh guru mata pelajaran baik jenis,
bentuk maupun waktu pelaksanaan.

1.6. Kriteria Kenaikan Kelas


A. Kriteria Umum
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas
diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dua semester, mengikuti UH,
UTS dan UAS seluruh mata pelajaran pada kelas tersebut.
2. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan
kerajinan pada semester yang diikuti.
3. Prosentase kehadiran minimal 80 % selama satu tahun seperti ketentuan
kehadiran.
4. Tidak melakukan pelanggaran berat (memperhitungkan catatan pelanggaran
dari guru BK dan Kesiswaan)
5. Jika terdapat peserta didik yang belum memenuhi kriteria di atas ( poin a s.d.
e) maka naik atau tidaknya akan ditentukan melalui rapat pleno dewan guru.
6. Penjurusan peserta didik IPS, dilakukan dengan mempertimbangkan 3 (tiga)
aspek atau unsur yaitu nilai akademik, minat, dan hasil psikotes. Nilai
Akademik menjadi prioritas utama

B. Kriteria Kenaikan Kelas X ke kelas XI IPS


Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XI IPS apabila:
a. Nilai sikap mata pelajaran agama atau akhlak mulia dan budi pekerti minimal
B (Baik)
b. Nilai sikap seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran akhlak mulia dan
budi pekerti minimal C (Cukup)
c. Nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan paling banyak 3 (tiga)
mata pelajaran
d. Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan, bukan pada mata
pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah
e. Rata-rata nilai kompetensi mata pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan
Sejarah minimal 70 atau jumlah nilai keempat mata pelajaran tersebut adalah
280.

C. Kriteria Kenaikan Kelas XI IPS ke kelas XII IPS


Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XII IPS apabila:
a. Nilai sikap mata pelajaran agama atau akhlak mulia dan budi pekerti minimal
B (Baik)
b. Nilai sikap seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran akhlak mulia dan
budi pekerti minimal C (Cukup)
c. Nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan paling banyak 3 (tiga)
mata pelajaran
d. Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan, bukan pada mata
pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah

1.7. Kriteria Kelulusan


Untuk mencapai standar pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
nasional, kegiatan pembelajaran di madrasah mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan yang ditetapkan oleh BSNP, Permenag RI No. 2 Tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 23 Th 2006 tentang
SKL untuk satuan pendidikan sebagai berikut :
 Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
 Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
 Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
 Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi
dilingkungan sekitarnya.
 Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis dan kreatif.
 Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif dengan bimbingan
guru/pendidik.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
 menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
 memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
 lulus Ujian Nasional; dan
 lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran agama, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan ketentuan tersebut, ketentuan lulusan MAN 14 Jakarta adalah:
a. Nilai kognitif, afektif dan psikomotorik pada semester 1 s/d semester 6 lengkap.
b. Memiliki nilai sikap Baik pada 4 kelompok mata pelajaran (Agama, PKN,
Pendidikan Seni dan Penjaskes)
c. Pada Ujian Nasional dan Ujian sekolah tertulis maupun praktik memenuhi kriteria
nilai kelulusan yang telah ditetapkan raker.
d. Rata-rata nilai afektif pada semester 5 s/d semester 6 minimal B
e. Rata-rata nilai psikomotorik pada semester 5 s/d semester 6 minimal 76
f. Nilai perilaku minimal 80 pada semester 5 s/d semester 6
g. Kehadiran tatap muka semester 5 s/d semester 6 minimal 80%

1.8. Ketentuan Penggunaan Fasilitas Madrasah

a. Fasilitas Perpustakaan
Setiap peserta didik berhak memanfaatkan fasilitas perpustakaan berupa
peminjaman buku-buku baik buku pelajaran, pengayaan, fiksi dan
buku/referensi lain yang tersedia di perpustakaan. Pemanfaatan fasilitas
perpustakaan harus mengikuti tata tertib penminjaman yang berlaku.
b. Fasilitas Laboratorium (IPA, komputer dan Bahasa)
Setiap peserta didik berhak memanfaatkan fasilitas laboratorium yang ada.
dalam rangka mencapai kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa :
a. Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran Biologi, Kimia, dan Fisika
b. Media Pembelajaran di laboratorium.
c. Alat/ perabot praktik untuk mata pelajaran Kesenian, Penjasorkes dan
Keterampilan
d. Komputer dan Internet untuk praktek mata pelajaran TIK
e. Alat praktik (Lab. Bahasa) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.

1.9. Ketentuan Layanan Konsultasi

a. Konsultasi Guru Mata Pelajaran


Guru mata pelajaran menyediakan waktu untuk layanan konsultasi berkaitan
dengan mata pelajaran yang diampu. Konsultasi dimaksud berkaitan dengan
kesulitan belajar, ketidaktuntasan kriteria minimal dan perilaku siswa pada saat
jam tatap muka. Layanan konsultasi mata pelajaran diberikan kepada setiap
siswa yang membutuhkan di luar jam tatap muka.
b. Konsultasi Wali Kelas
Konsultasi terhadap wali kelas meliputi semua hal yang berkaitan dengan
kondisi kelas seperti: hubungan antar siswa di kelas, hubungan siswa dengan
guru mata pelajaran, pelaksanaan tata tertib siswa dan program-program kelas
yang disepakati masing-masing kelas. Konsultasi kepada wali kelas dapat
dilaksanakan pada setiap hari kerja di luar jam pelajaran.
c. Konsultasi Konselor (Guru Bimbingan Konseling)
Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi konselor dalam hal ini guru
bimbingan konseling. Konsultasi konselor meliputi:
a. Layayan individu
b. Layanan kelompok
Layanan individu dilaksanakan di ruang BK di luar jam pelajaran. Sedangkan
layanan kelompok dilaksanakan di kelas dalam bentuk program konseling
kelompok. Konseling BK meliputi semua hal yang berkaitan dengan
permasalahan siswa baik masalah akademik, kepribadian maupun non
akademik.

Bawan, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Madrasah

Mismardiati, S.Pd.I
NIP 196008041987032001
\

Anda mungkin juga menyukai