Pendahuluan
TDM (Therapeutik Drug Monitoring) merupakan praktik klinis yang
melibatkan pengukuran kadar obat dalam darah atau plasma pasien pada waktu yang
ditentukan untuk memberikan panduan tentang regimen dosis yang diperlukan untuk
mempertahankan kadar tentang terapi. Salah satu obat yang sering dilakukan prktik
klinis diatas yaitu obat antibiotik, dimana kelompok obat antibiotik yang digunakan
untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. Obat antibiotik secara umum bekerja
dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri yang berkembang biak didalam
tubuh. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus. Dalam
makalah ini membahas salah satu obat antibiotik golongan glikopeptida yaitu
vankomisin. Vankomisin merupakan antibiotik yang umumnya digunakan untuk
infeksi bakteri yang serius. Obat ini termasuk golongan non betalactam dengan
spektrum gram (+), khusus golongan coccus. Antibiotik ini adalah antibiotik yang
biasa digunakan pada pasien kambuhan infeksi MRSA (methicillin-resistant
staphylococcus aureus) dan kolitis oleh Clostridium difficile, dimana obat ini bekerja
pada sintesis fosfolipid di dinding sel.
C. Indikasi TDM
Vankomisin adalah antibiotik spectrum luas yang aktif melawan bakteri gram
positif. Vankomisin sering diresepkan pada anak-anak yang dirawat di Rumah Sakit.
Vankomisin sering digunakan secara empiris dan biasanya dihentikan dalam waktu
72 jam. Oleh karena administrasi vankomisin yang menantang maka membutuhkan
pemantauan terapi (TDM) untuk memastikan konsentrasi khusus agar efektif dan
untuk menghindari toksisitas. Pemantauan ini dapat menyebabkan perubahan dosis
ganda, selain itu vankomisisn dapat menyebabkan toksisitas apabila dikombinasikan
dengan obat lainnya. Oleh sebab itu strategi pelayanan antibiotik dirancang untuk
meminimalisir penggunaan yang tidak perlu dari vankomisin dan mengoptimalkan
regimen dosis yang diperlukan.