Anda di halaman 1dari 25

BESARAN DAN VEKTOR

Oleh :
Hilman I. Umam

Universitas Muhammadiyah Tangerang


Besaran dan Satuan
Hukum Fisika Hubungan antara besaran-besaran fisik ; ex. panjang,
waktu, gaya, energi, dll.

Di dalam Fisika dikenal 7 besaran pokok :

No Besaran Satuan (SI) Simbol Dimensi


1 Panjang meter m [ L ]
2 Massa kilogram Kg [ M ]
3 Waktu sekon s [ T ]
4 Suhu kelvin K [ θ ]
5 Kuat arus listrik ampere A [ I ]
6 Intensitas cahaya candela Cd [ J ]
7 Jumlah Zat mol mol [ N ]

Sebutkan beberapa contoh dari besaran turunan !!!!


Tiga besaran pokok
1. Panjang
Satuan : meter (SI), cenZmeter (cgs), dll.

Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama
selang waktu 1 / 299 792 458 sekon.

2. Massa
Satuan : kilogram (SI), gram (cgs), dll.

Satu kilogram didefinisikan sebagai massa silinder campuran plaZnum iridium khusus
yang dijaga tetap di badan pengukuran internasional Sevres Prancis.

3. Waktu
Satuan : sekon.

Satu sekon ditetapkan sedemikian rupa sehingga frekuensi cahaya yang dihasilkan
oleh transisi tertentu dalam atom cesium adalah 9 192 631 770 siklus per sekon.
Notasi Ilmiah
Bilangan besar : Bilangan kecil :
•  100 = 1 •  10-1 = 0,1
•  101 = 10 •  10-2 = 0,01
•  102 = 100 •  10-3 = 0,001
•  103 = 1000 •  10-4 = 0,0001
•  ..... dll •  ..... dll

Penamaan untuk pangkat dari 10

Pangkat Nama Simbol Pangkat Nama Simbol


10-18 aco a 103 kilo k
10-15 femto f 106 mega M
10-12 pico p 109 giga G
10-9 nano n 1012 tera T
10-6 micro μ 1015 peta P
10-3 mili m 1018 exa E
Analisis Dimensi
•  Teknik untuk mengoreksi suatu persamaan
•  Dimensi (Panjang, massa, waktu, & kombinasinya) dapat diperlakukan
sebagai kuanZtas aljabar

Dimensi kuanAtas yang biasa digunakan :


Panjang L m (SI)
Luas L2 m2 (SI)
Volume L3 m3 (SI)
Kecepatan (Laju) LT-1 m/s (SI)
Percepatan LT-2 m/s2 (SI)

Contoh analisis dimensi :


Kelajuan = jarak / waktu
(L/T) = (L) / (T) à (m/s)
Konversi satuan
KeZka satuan Zdak cocok, konversikan sehingga satuannya cocok / sama.

Contoh :
Berapakah nilai ekivalen dari 90 km/jam dalam meter per sekon dan dalam mil per
jam ?

90km 1000m 1jam 1menit


× × × = 25m s
jam 1km 60menit 60sekon

90km 1mil
× = 55, 9 mil jam
jam 1, 61km
Angka penting
•  Jumlah digit yang muncul dalam seZap hasil pengukuran atau perhitungan
yang masih dapat dipasZkan
•  Semua digit yang Zdak nol adalah angka penZng
•  Nol adalah angka penZng keZka
§  diantara digit yang bukan nol
§  setelah koma dan angka penZng yang lain
•  Semua digit dalam notasi ilmiah adalah angka penZng

Contoh :
§  3,03 3 angka penZng
§  0,0031 2 angka penZng
§  4,0 x 10
1 2 angka penZng
§  1,70 x 102 3 angka penZng
§  1,7000 x 102 5 angka penZng
Angka penting

•  KeZka mengalikan atau membagi, hasil yang diperoleh harus memiliki


angka penZng yang sama dengan salah satu kuanZtas (yang dioperasikan)
yang memiliki angka penZng paling kecil.

•  Untuk penjumlahan atau pengurangan, hasil yang diperoleh harus


memiliki jumlah digit dibelakang koma yang sama dengan salah satu
kuanZtas (yang dioperasikan) yang memiliki jumlah digit dibelakang koma
paling sedikit

Contoh :
§  2 x 3,1 = 6
§  3,1 + 0,004 = 3,1
§  (4,0 x 101) / (2,04 x 102) = 1,9 x 10-1
Skalar dan Vektor
•  Skalar à besaran yang dapat dinyatakan dalam bilangan real yang
merupakan besar besaran tersebut, ex : panjang, suhu, energi, dll
•  Vektor à besaran yang selain mempunyai besar juga mempunyai arah,
ex : kecepatan, gaya, medan listrik, dll.

o  direpresentasikan oleh sebuah panah, panjang panah berkaitan dengan


besar vektor
o  kepala panah menunjukan arah vektor

Kepala panah

Panjang panah
Notasi vektor
Pernyataan vektor biasanya dinotasikan dengan sebuah huruf yang
!"
ditebalkan (F) atau diatasnya diberi tanda panah ( ) .
F

!" !"
F à dibaca vektor F yang mempunyai besar atau F.
F
!!!"
( )
AB à vektor yang mempunyai panjang AB dan arahnya dari A ke B.

Sifat vektor
•  Dua vektor dikatakan sama apabila besar dan arahnya sama
•  Dua vektor adalah negaAf (saling berlawanan) apabila besarnya sama dan
arahnya berlawanan
•  Vektor resultan adalah jumlah dari beberapa vektor
Penjumlahan vektor
Diketahui beberapa vektor berikut :
!" !"
!" B C
A

!" !"
!" !" !" A B
R = A+B
!" Metode Poligon !" !" !" !"
!" B R = A−B −B
A
!" !" !"
R = A+B
!"
B
Metode Jajargenjang
!"
A
Penjumlahan vektor (cont)
Metode Aljabar
•  Pilih sebuah sistem koordinat dan gambarkan vektor-vektornya
•  Cari komponen x dan komponen y masing-masih vektor
•  Jumlahkan semua vektor komponen x = Rx
•  Jumlahkan semua vektor komponen y = Ry
•  Besar vektor resultan dan arahnya :

!"
!" 2 !" 2 −1 R y
R = Rx + Ry θ = tan !"
Rx
Komponen dari sebuah vektor
y
•  Komponen x dari sebuah vektor
!" adalah proyeksi vektor terhadap
!" Ay
A tan θ = !" sumbu x
Ay
Ax
!"
θ Ax = A cosθ
x
O Ax
•  Komponen y dari sebuah vektor
!" adalah proyeksi vektor terhadap
A = Axiˆ + Ay ĵ
sumbu y
!"
iˆ vektor satuan pada sumbu x Ay = A sin θ
ĵ vektor satuan pada sumbu y
!"
!" A = Ax2 + Ay2
Jika sebuah vektor dibagi dengan
A
!
besarnya, diperoleh vektor satuan
!" A!
dari .
A A !"
Besar vektor A
Vektor posisi pada sistem koodinat kartesian

Vektor posisi à vektor yang mempunyai ZZk tangkap di ZZk asal (0,0) ke ZZk
(x,y) pada bidang (dua dimensi), atau dari (0,0,0) ke ZZk di (x,y,z) dalam ruang
(Zga dimensi). z
y

!
ĵ ! r
r ĵ
y

x
iˆ x

! !
r = xiˆ + yĵ atau pada bidang dengan besar
r = (x, y) r = x 2 + y2

! !
r = xiˆ + yĵ + zk̂ atau pada ruang dengan besar
r = (x, y, z) r = x 2 + y2 + z2
Perkalian vektor oleh skalar
•  Hasil perkalian atau pembagian vektor oleh skalar adalah sebuah vektor
•  Besar vektor hanya bisa dikali atau dibagi oleh skalar
•  jika skalar posiZf, maka arah vektor hasil perkalian atau pembagian searah
dengan vektor awal
•  jika skalar negaZf, maka arah vektor hasil perkalian atau pembagian
berlawanan arah dengan vektor awal

Contoh :
!
r = 3iˆ + 4 ĵ + 5k̂
Hasil perkalian vektor dengan bilangan 4 (skalar) adalah
!
4r = 4 3iˆ + 4 ĵ + 5k̂ = 12iˆ +16 ĵ + 25k̂
( )
Contoh Soal : !
!
ˆ
A = 5i + 6 ĵ − 4k̂ B = 2iˆ + 3 ĵ
Jika dan , tentukan :
a.  Besar vektor A dan vektor B
b.  Penjumlahan dan pengurangan dari kedua vektor
c.  Arah cosinus dari penjumlahan kedua vektor
Perkalian vektor dengan vektor
1. Skalar product / dot product
Didefinisikan sebagai hasil perkalian besar vektor A dikali dengan besar
vektor B dikali dengan cos sudut θ antara vektor A dan B, dan hasil
perkaliannya adalah skalar.
! ! ! !
A • B = A B cosθ = AB cosθ

untuk mencari sudut θ :


! ! ! !
A•B A•B
cosθ = ! ! =
A B AB

Pada perkalian dot berlaku hukum :


! ! ! !
komutaZf : A • B = B • A
! ! ! ! ! ! !
DistribuZf : A •( B + C) = A • B + A • C
Perkalian dot antar vektor-vektor satuan dapat ditentukan sebagai berikut :

iˆ • iˆ = ĵ • ĵ = k̂ • k̂ = 1 1 cos0° = 1 atau iˆ • iˆ = 1 ĵ • ĵ = 1 k̂ • k̂ = 1

iˆ • ĵ = ĵ • k̂ = k̂ • iˆ = 1 1 cos90° = 0 atau iˆ • ĵ = 0 ĵ • k̂ = 0 k̂ • iˆ = 0

jika
!" !"
A = Axi + Ay ĵ + Az k̂ dan B = Bx iˆ + By ĵ + Bz k̂
ˆ

maka hasil perkalian dot kedua vektor ini adalah


!" !"
A • B = Axiˆ + Ay ĵ + Az k̂ • Bxiˆ + By ĵ + Bz k̂
( )( )
!" !"
A • B = Ax Bx + Ay By + Az Bz
Contoh Soal : !
!
A = −2iˆ + ĵ − k̂
Hitung sudut antara dan !!
B = 2iˆ − 2 ĵ
Perkalian vektor dengan vektor
2. Vector product / cross product
Vektor hasil perkalian cross dari dua vektor A dan B mempunyai besar :
! ! ! !
A × B = A B sin θ n̂
dimana θ (sudut posiZf, ≤ 180o) adalah sudut antara vektor A dan B

Arah vektor ( ) yang dihasilkan dari perkalian



cross antara vektor A dan B adalah tegak lurus
terhadap bidang dimana kedua vektor A dan B
terletak ; mengikuZ aturan putaran sekrup atau
kaidah tangan kanan.
Perkalian cross antar vektor-vektor satuan dapat ditentukan sebagai berikut :

iˆ × iˆ = ĵ × ĵ = k̂ × k̂ = 1 1 sin 0° = 0

iˆ × ĵ = ĵ × k̂ = k̂ × iˆ = 1 1 sin 90° = 1
Contoh Soal : ! !
A = iˆ + ĵ
Hitung vektor yang tegak lurus terhadap dua vektor dan B = −iˆ + 2 k̂
dengan menggunakan aljabar !!!
Jika vektor A dan B masing-masing :
Axiˆ + Ay ĵ + Az k̂ dan Bxiˆ + By ĵ + Bz k̂
maka perkalian cross nya dapat ditampilkan dalam bentuk determinan

iˆ ĵ k̂
! !
A × B = Ax Ay Az
Bx By Bz

Pada perkalian cross berlaku :


! ! ! !
anZ komutaZf : A × B ≠ B × A
! ! ! !
A × B = 0 jika A sejajar dengan B
! ! ! !
A B maksimal jika A ⊥ B
Contoh Soal : ! !
A = iˆ + ĵ
Hitung vektor yang tegak lurus terhadap dua vektor dan B = −iˆ + 2 k̂
dengan menggunakan determinan !!

Anda mungkin juga menyukai