Oleh :
WISNU PRADITO
NIM : 17-26-201-151
DI
Disusun Oleh :
WISNU PRADITO
NIM : 17-26-201-151
DI
DI
DisusunSebagaiSyaratuntukMenyusunSkripsi
Pada Program Studi Strata 1 TeknikIndustri
1. Karya tulis saya, Laporan Kerja Praktek ini adalah Asli dan belum pernah
diajukan di Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penilaian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebut nama pengarang dan dicantumkan
dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan ketentuan Program Studi di
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Wisnu Pradito
NIM : 17-26-201-151
ABSTRAK
PT. Mayora Indah, Tbk adalah perusahaan yang memproduksi pangan atau makanan.
PT. Mayora Indah, Tbk terdiri dari beberapa divisi yaitu divisi biscuit, wafer, permen,
mie instan, dan mieneral. Dan salah satu divisi yang akan kita bahas yaitu divisi permen
dengan nama produk kopiko coffee candy. Dalam pengolahan makanan Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui PT. Mayora Indah, Tbk menerapkan
pengendalian mutu dengan melihat aspek quality dan menerapkan keamanan pangan
untuk produknya dengan menerapkan HACCP ( Hazzard Analysis Criticle Control
Point ) untuk memastikan produk yang dibuat aman dikonsumsi oleh konsumen dengan
melewati CCP ( Criticle Control Point ) sebagai alat pendeteksi agar produk yang
dibuat tidak cacat ( reject ) dan dapat diterima dan ditoleransi oleh konsumen.. Dengan
menerapkan 12 tahap HACCP / 7 prinsipnya serta melakukan analysis bahaya (risk)
untuk menentukan tahapan mana saja yang perlu dijadikan CCP. PT. Mayora Indah,
Tbk mampu menjadikan produk-produknya menjadi unggulan di berbagai negara dan
sangat diterima oleh masyarakat sebagai konsumen setia produk-produk PT. Mayora
Indah, Tbk.
Kata kunci: Quality, Hazard Analysis Criticle Control Point, Criticle Control Point,
Risk.
ABSTRACT
PT. Mayora Indah, Tbk is a company that produces food or food. PT. Mayora Indah,
Tbk consists of several divisions namely biscuit, wafer, candy, instant noodle and
mieneral divisions. And one of the divisions that we will discuss is the candy division
with the name Kopiko coffee candy product. In food processing The purpose of this
research is to find out PT. Mayora Indah, Tbk implements quality control by looking
at aspects of quality and applies food safety to its products by applying HACCP
(Hazzard Analysis Criticle Control Point) to ensure products that are made safe for
consumption by consumers by passing the CCP (Criticle Control Point) as a detection
tool so that products that are used made not defective (reject) and can be accepted and
tolerated by consumers. By applying the 12 stages of HACCP / 7 principles and
conducting hazard analysis (risk) to determine which stages need to be used as CCP.
PT. Mayora Indah, Tbk is able to make its products superior in various countries and
is highly accepted by the public as loyal consumers of PT. Mayora Indah, Tbk.
Key words : Quality, Hazard Analysis Criticle Control Point, Criticle Control Point,
Risk.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat
hidayah-Nya Laporan Kerja Praktek ini dapat tersusun hingga selesai. Tak lupa ucapan
terima kasih untuk keluarga yang selalu memberikan semangat serta do’anya untuk
penulis. Sampai selesainya Laporan Kerja Praktek yang berjudul judul “Analisa
Penerapan Sistem HACCP (Hazard Analysis Criticle Control Point) Pada Proses
Produksi Candy Kopiko di PT. Mayora Indah Tbk Jatake 1”
Laporan ini merupakan hasil rangkuman kegiatan Kerja Praktek di PT.
Mayora Indah Tbk. Tangerang, untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
oleh Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Dalam melakukan Kerja Praktek dan menyusun Laporan ini, penulis telah
melibatkan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa ucapan terimakasih penulis sampaikan
kepada:
1. Ir. Saiful Haq, M.Si, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitasb
Muhammadiyah Tangerang.
2. Rohmat Taufiq, S.T., M.T. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
3. Syamsul Bahri, M.Si Wakil Dekan 2 Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
4. Tri Widodo, S.T., M.T. selaku Kaprodi Teknik Industri Universitas
Muhammadiyah Tangerang
5. Nur Fadilah Fatma, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan dan materi yang
berhubungan dengan analisa bagi penulis dalam proses penyusunan Laporan
Kuliah Kerja Praktek.
6. Para Dosen Universitas Muhammadiyah Tangerang yang telah banyak
membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengetahuannya kepada
penulis selama perkuliahan
i
7. Geraldina Simanjuntak, selaku Section Head Quality Control sekaligus
pembimbing lapangan kerja praktek di PT. Mayora Indah Tbk. tempat penulis
melakukan kerja praktek.
8. Seluruh karyawan PT. Mayora Indah Tbk. yang berada di bagian Quality
Control, atas bantuan yang diberikan selama pelaksanaan kerja praktek.
9. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan bantuan, serta
dukungan berupa do’a.
10. Para sahabat dan rekan-rekan mahasiswa seperjuangan yang telah memberikan
dukungan dan kebersamaannya dalam menghadapi tantangan dan rintangan
selama melaksanakan perkuliahan di Program Studi Teknik Industri.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Hasil Kerja Praktek ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritikdan saran yang
bersifat membangun dari pembaca guna menyempurnakan laporan di masa yang akan
datang.
Akhir kata semoga Laporan Hasil Kerja Praktek ini dapat memberikan
masukan bagi perusahaan dan memperluas pengetahuan kita semua tentang keindahan
sebuah kerja praktek.
Tangerang, 05 September 2020
Wisnu Pradito
NIM : 17-26-201-151
ii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN INSTITUSI TEMPAT KERJA PRAKTEK
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.4 Batasan Masalah ........................................................................................... 3
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................... 3
1.5.1 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.5.2 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
1.6 Metodologi ................................................................................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 7
2.1 Sejarah HACCP ............................................................................................ 7
2.2 Konsep HACCP Menurut Codex ................................................................ 11
2.3 HACCP ........................................................................................................ 12
2.4 Penyusunan HACCP ................................................................................... 16
2.4.1 Tahap 1 Pembentukan HACCP ........................................................ 16
2.4.2 Tahap 2 Deskripsi Produk ................................................................. 17
2.4.3 Tahap 3 Penggunaan Produk ............................................................ 18
iii
2.4.4 Tahap 4 Penyusunan Diagram Alir ................................................... 18
2.4.5 Tahap 5 Verivikasi Diagram Alir ..................................................... 19
2.4.6 Tahap 6 / Prinsip 1 Analisa Bahaya .................................................. 19
2.4.7 Tahap 7 / Prinsip 2 Menentukan TKK/CCP ..................................... 21
2.4.8 Tahap 8 / Prinsip 3 Menentukan Batas Kritis ................................... 21
2.4.9 Tahap 9 / Prinsip 4 Pemantauan Batas Kritis.................................... 22
2.4.10 Tahap 10 / Prinsip 5 Menentukan Tindakan Koreksi ..................... 22
2.4.11 Tahap 11 / Prinsip 6 Penetapan Prosedur Verivikasi ...................... 23
2.4.12 Tahap 12 / Prinsip 7 Dokumentasi Dan Rekaman .......................... 23
2.5 Metodelogi Penelitian................................................................................... 24
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN .................................................................. 25
3.1 Tujuan Umum PT Mayora Indah Tbk ......................................................... 25
3.2 Visi Perusahaan ............................................................................................ 25
3.3 Misi Perusahaan ........................................................................................... 26
3.4 Struktur Organisasi ...................................................................................... 26
3.5 Mekanisme Sistem Kerja PT Mayora Indah Tbk ........................................ 28
3.6 Kegiatan Usaha Jenis Produk Yang Dihasilkan ........................................... 28
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN .......................................................... 31
4.1 Analisa Penerapan HACCP Pada Produksi Kopiko Cofee Candy ............... 31
4.1.1 Tahap 1 Pembentukan HACCP .......................................................... 32
4.1.2 Tahap 2 Deskripsi Produk .................................................................. 33
4.1.3 Tahap 3 Penggunaan Produk .............................................................. 33
4.1.4 Tahap 4 Diagram Alir Produk ............................................................ 34
4.1.5 Tahap 5 Verivikasi Diagram Alir ....................................................... 35
4.1.6 Tahap 6 / Prinsip 1 Analisa Bahaya ................................................... 36
4.1.7 Tahap 7 / Prinsip 2 Menentukan TKK/CCP ....................................... 39
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 42
4.2.1 Tahap 8 / Prinsip 3 Menentukan Batas Kritis .................................... 42
4.2.2 Tahap 9 / Prinsip 4 Pemantauan Batas Kritis ..................................... 45
4.2.3 Tahap 10 / Prinsip 5 Menentukan Tindakan Koreksi ........................ 47
iv
4.2.4 Tahap 11 / Prinsip 6 Penetapan Prosedur Verivikasi ......................... 48
4.2.5 Tahap 12 / Prinsip 7 Dokumentasi Dan Rekaman ............................. 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 51
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 51
5.2 Saran ............................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 53
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Perlunya suatu sistem yang menjamin suatu produk agar aman untuk
dikonsumsi diharapkan menimbulkan daya saing pada perusahaan-perusahaan industri
hasil pangan, sehingga perusahaan hasil pangan di Indonesia yang pada umumnya tidak
memiliki standar khusus pada penanganan atau pengolahan dapat bersaing untuk
mengekspor produknya ke luar negeri.
1
2
1. Bagi Peneliti
Setelah melakukan penelitian ini peneliti diharapkan mampu memahami proses
penegendalian HACCP dan menganalisa bagaimana tindakan yang harus
dilakukan setelah mengetahui ada proses kurang optimal pada HACCP.
2. Bagi Pembaca
Laporan ini semoga dapat menjadi referensi untuk menambah wawasan dalam
proses HACCP dengan mengetahui pengendalian dan proses kerjanya.
3. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat menjadi acuan atau patokan terhadap penanganan dalam
permasalahan yang sering terjadi pada proses HACCP di PT Mayora Indah Tbk
dan penunjang keputusan di bagian produksi.
4. Bagi Universitas
Dapat terjalinnya kerjasama bilateral diantara universitas dengan perusahaan
sehingga universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui
pengalaman kerja praktek tersebut dan universitas dapat dikenal oleh
perusahaan-perusahaan.
1.6 Metodelogi
Proses pengumpulan data pada penulisan laporan Kerja Praktek (KP) ini
menggunakan beberapa metode yaitu:
1. Studi Lapangan
Pelaksanaan studi lapangan dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisa
secara langsung kondisi aktual perusahaan pada saat ini, terutama mengenai
hal-hal yang berkaitan proses HACCP yang nantinya akan digunakan sebagai
masukkan untuk Laporan Kerja Praktek (KP)
5
2. Wawancara
Wawancara langsung dilakukan kepada bagian yang terkait untuk mempelajari
dan mengamati sistem proses HACCP pada PT Mayora Indah Tbk yang
berjalan serta mendapatkan data langsung dari sumbernya. Wawancara di
lakukan dengan beberapa rekan kerja dan depthead yang berkaitan untuk
memenuhi data-data yang diperlukan.
3. Studi Pustaka
Pengambilan bahan dari buku-buku, referensi, catatan catatan kuliah, brosur-
brosur ataupun mendapatkan pengarahan langsung yang didapat dari dosen
pembimbing Kerja Praktek (KP) guna memperoleh gambaran secara umum
yang behubungan dengan sistem yang akan dibuat.
4. Dokumentasi
Dalam rangka mendapatkan beberapa informasi penting yang terkait dengan
pembuatan laporan, maka penulis berusaha mengumpulkan bahan dan bukti
sebanyak-banyaknya yang diperlukan selama penulis melaksanakan kegiatan
Kerja Praktek di PT. Mayora Indah Tbk Jatake 1 Divisi Candy.
Adapun sistematika penulisan dalam menulis laporan Kerja Praktek (KP) ini
agar lebih terarah dan sistematis. Dalam laporan KP ini penulis membaginya ke dalam
5 (lima) bab, dimana lima bab tersebut disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, batasan permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian serta
sistematika penulisan Kerja Praktek (KP).
6
Dalam bab ini akan di jelaskan tentang teori-teori yang akan di pakai yang akan
menjadi peranan penting dalam penyelesaian masalah dalam penelitian.
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang didalamnya berisi visi,
misi dan informasi yang berkaitan di PT Mayora Indah Tbk perusahaan yang akan
menjadi tempat pelaksanaan kerja praktek.
Bab ini berisi tentang Analisa yang akan kita lakukan guna mencapai tujuan. Analisa
berisikan tentang pembahsan pembahasan yang didalamnya terdapat data data dari
perusahaan dan data yang digunakan berdasarkan data yang tersedia di perusahaan
Bab ini merupakan bab terakhir yang penulis dapatkan dari laporan kerja praktek ini
dan berisikan tentang kesimpulan, daftar pustaka, dan saran saran yang sekiranya
bermanfaat dan berguna bagi seluruh pihak.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Tim tersebut akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa, cara terbaik untuk
mendapatkan jaminan tertinggi adalah dengan sistem pencegahan dan penyimpanan
rekaman data yang baik. Konsep yang saat ini dikenal sebagai HACCP ini, jika
diterapkan dengan tepat dapat mengendalikan titik-titik atau daerah-daerah yang
mungkin menyebabkan bahaya. Masalah bahaya ini didekati dengan cara mengamati
satu per satu bahan baku proses dari sejak di lapangan sampai dengan pengolahannya.
Bahaya yang dipertimbangkan adalah bahaya patogen, logam berat, toksin, bahaya
fisik, dan kimia serta perlakuan yang mungkin dapat mengurangi cemaran tersebut.
Disamping itu, dilakukan pula analisis terhadap proses, fasilitas dan pekerja yang
terlibat pada produksi pangan tersebut.
Pada tahun 1971, untuk pertama kalinya sistem HACCP ini dipaparkan kepada
masyarakat di negara Amerika Serikat di dalam suatu Konferensi Nasional Keamanan
Pangan. Pada tahun berikutnya Pillsbury mendapat kontrak untuk memberikan
pelatihan HACCP kepada badan Food and Drug Adminstration (FDA). Dokumen
7
8
lengkap HACCP pertama kali diterbitkan oleh Pillsbury pada tahun 1973 dan disambut
baik oleh FDA dan secara sukses diterapkan pada makanan kaleng berasam rendah.
Sejak Codex Guidelines for the Application of the HACCP System diadopsi
oleh FAO/WHO Codex Alimentarius Commission pada tahun 1993, termasuk the
Codex Code on general Principles of Food Hygiene direvisi untuk mencakup Sistem
HACCP, maka beberapa negara didunia mulai merubah sistem keamanan pangan dari
“end product tersting” menuju aplikasi HACCP.
9
1997 Codex Guidelines for the Application of the HACCP System direvisi
dengan judul Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)
system and Guidelines for its Application.
Tahap 5
Verivikasi Diagram Alir
Prinsip HACCP
Analisa Bahaya dan
Tahap 6 Tindakan Pencegahan Prinsip 1
Tahap 7 Prinsip 2
Tentukan CCP
Menetapkan Sistem
Tahap 9 Pemantauan Pada CCP Prinsip 4
Menetapkan Tindakan
Tahap 10 Koreksi Pada CCP Prinsip 5
Penetapan prosedur
Tahap 11 Verivikasi Prinsip 6
HACCP adalah suatu alat (tools) yang digunakan untuk menilai tingkat bahaya,
menduga perkiraan risiko dan menetapkan ukuran yang tepat dalam pengawasan,
dengan menitik beratkan pada pencegahan dan pengendalian proses dari pada
pengujian produk akhir yang biasanya dilakukan dalam cara pengawasan tradisional.
Bahan biologi, kimia atau fisika, atau kondisi yang dapat menimbulkan
resiko kesehatan yang tidak diinginkan terhadap konsumen. Menurut
NACMCF (1992) mendefinisikan bahaya atau ”hazard” sebagai suatu
sifat-sifat mikrobiologis, kimia, fisika yang dapat menyebabkan bahan
pangan (makanan) menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
Setiap titik, tahap atau prosedur pada suatu sistem produksi makanan
yang dapat mengendalikan faktor bahaya biologi/mikrobiologi, kimia
atau fisika.
14
Setiap titik, tahap atau prosedur pada suatu sistem produksi makanan
yang jika tidak terkendali dapat mengakibatkan resiko kesehatan yang
tidak diinginkan atau setiap titik, tahap atau prosedur yang jika
dikendalikan dengan baik dan benar dapat mencegah, menghilangkan
atau mengurangi adanya bahaya.
2.4 F Resiko
PRINSIP 3: Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa CCP
berada dalam kendali.
Jumlah tim sebaiknya maksimum 5 orang dan minimum 3 orang. Dari jumlah
anggota tim tersebut harus mendapatkan pelatihan penerapan HACCP dan inspeksi
HACCP secara cukup. Hal ini Tim HACCP harus mempunyai pengetahuan yang cukup
akan produk dan prosesnya, serta mempunyai keahlian yang cukup akan:
17
Diagram alir harus disusun oleh tim HACCP. Penyusunan diagram alir proses
pembuatan produk dilakukan dengan mencatat seluruh proses sejak diterimanya bahan
baku sampai dengan dihasilkannya produk jadi untuk disimpan. Pada beberapa jenis
produk, terkadang disusun diagram alir proses sampai dengan cara pendistribusian
produk tersebut.
Hal tersebut tentu saja akan memperbesar pekerjaan pelaksanaan HACCP, akan
tetapi pada produk-produk yang mungkin mengalami abuse (suhu dan sebagainya)
selama distribusi, maka tindakan pencegahan ini menjadi amat penting. Diagram alir
proses disusun dengan tujuan untuk menggambarkan keseluruhan proses produksi.
Diagram alir proses ini selain bermanfaat untuk membantu tim HACCP dalam
melaksanakan kerjanya, dapat juga berfungsi sebagai pedoman bagi orang atau
lembaga lainnya yang ingin mengerti proses dan verifikasinya.
19
Agar diagram alir proses yang dibuat lebih lengkap dan sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan, maka tim HACCP harus meninjau operasinya untuk menguji
dan membuktikan ketepatan serta kesempurnaan diagram alir proses tersebut. Bila
ternyata diagram alir proses tersebut tidak tepat atau kurang sempurna, maka harus
dilakukan modifikasi. Diagram alir proses yang telah dibuat dan diverifikasi harus
didokumentasikan.
• Wawancara
• Operasi rutin/non-rutin
Analisis bahaya merupakan bagian dari kajian HACCP, yaitu tim mengamati
setiap langkah dalam proses, mengidentifikasi bahaya yang kemungkinan ada,
mengevaluasi signifikansinya, dan memastikan bahwa tindakan yang tepat untuk
pengendaliannya memang sudah siap tersedia. Bahaya dapat berupa kontaminan
biologis, kimiawi, maupun fisik.
Bahaya ini dapat berasal dari bahan mentah, kemasan, proses, dan penanganan
yang berlangsung dalam rantai makanan ataupun dari lingkungan. Bahaya-bahaya
tersebut dapat menimbulkan kondisi risiko gangguan kesehatan kepada konsumen.
20
Dalam analisis bahaya tersebut harus diidentifikasi dan dicatat hal-hal sebagai
berikut :
Bahaya aktual dan potensial yang terkait dengan setiap tahapan dalam
proses.
Potensi sumber bahaya (bahaya biologis, kimia, dan fisik) pada setiap
tahapan proses. Apakah tahapan proses tertentu dapat menimbulkan
potensi bahaya, atau meningkatkan potensi bahaya. Misalnya, berasal
dari peralatan yang kurang bersih.
Tingkat kemungkinan terjadinya bahaya, misalnya sangat mungkin
terjadi, bisa terjadi, jarang terjadi, sangat jarang terjadi.
RESIKO
HIGH 3 6 9
MEDIUM 2 4 6
LOW 1 2 3
LOW MEDIUM HIGH
KEPARAHAN
= Signifikan (S)
Batas kritis adalah nilai maksimum atau nilai minimum bahaya biologi, kimia,
atau fisik yang teridentifikasi yang harus dikendalikan pada titik kritis untuk mencegah,
menghilangkan, atau mengurangi bahaya ke tingkat yang dianggap aman. Setiap CCP
akan memiliki satu atau lebih tindakan pencegahan yang harus dikontrol dengan baik
untuk memastikan pencegahan, penghapusan, atau pengurangan bahaya ke tingkat
yang dapat diterima.
22
Metode monitoring atau pemantauan batas kritis harus berbasis ilmiah dan
menggunakan peralatan yang selalu dikalibrasi secara rutin, sehingga memberikan data
pengamatan yang handal dan dapat dipertanggung-jawabkan. Setiap sistem
pemantauan harus ditetapkan dalam prosedur standar dan data pemantauan CCP harus
dicatat dan didokumentasikan secara rutin.
Adakalanya suatu tahapan proses tertentu yang kritis ternyata tidak dalam
pengendalian yang memadai sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat dinyatakan
aman. Untuk mengantisipasi kerjadian yang tidak dikehendaki tersebut, maka harus
dibuatkan prosedur tindakan perbaikan (corrective action).
Penerapan prinsip 6 dapat dicapai melalui sejumlah aktivitas yang secara umum
tercakup dalam dua kategori, yaitu validasi dan verifikasi :
1. Validasi
Di dalam validasi, perlu meninjau ulang semua prinsip HACCP untuk
memastikan bahwa kriteria pengendalian telah diterapkan dengan benar guna
memastikan bahwa semua bahaya yang signifikan dapat dikendalikan. Validasi
merupakan sebuah pemastian bahwa tindakan pengendalian dan batasan kritis
akan mengendalikan bahaya yang teridentifikasi, yaitu bahwa informasi dalam
rancangan HACCP secara efektif akan mengatur keamanan makanan.
2. Verifikasi
Verifikasi adalah pemastian bahwa tindakan pengendalian telah dilakukan
selama proses, biasanya begitu rancangan HACCP telah diterapkan. Berbeda
dengan tindakan pemantauan atau monitoring, verifikasi merupakan tindakan
untuk memastikan bahwa seluruh prosedur dalam rancangan HACCP telah
dijalankan dengan benar, memastikan setiap tahapan kritis dalam proses
produksi telah benar-benar terkendali, memenuhi standar kritis yang telah
ditetapkan dan memastikan bahwa tujuan menghasilkan produk yang aman
sudah tercapai.
Rancangan HACCP, yang sedikitnya mencakup diagram alir proses dan kendali
HACCP
Catatan pemantauan CCP.
Catatan produk yang ditahan/diulang/ditarik yang dibuat saat menangani
penyimpangan.
24
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena tidak dimulai dari deduksi
teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni berdasarkan fakta empiris. Pada kegiatan ini
memerlukan data-data mengenai alur proses produksi. Detail terkait penelitian ini
digambarkan pada alur penelitian dibawah ini.
Deskripsikan Produk
Tentukan CCP
Menetapkan Sistem
Pemantauan Pada CCP Check
Menetapkan Tindakan
Koreksi Pada CCP
Penetapan prosedur
Verivikasi
Dokumentasi dan
Rekaman
Gambar 2.3 Metodelogi Penelitian
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik
pertama berlokasi di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan
sekitarnya. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan
Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990
dengan target market konsumen ASEAN. Kemudian melebarkan pangsa pasarnya
ke negara negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di
dunia.
Bahkan pada tahun 2017 kembang gula Kopiko telah dibawa oleh awak stasiun
luar angkasa internasional saat mengorbit bumi. Sebagai salah satu Fast Moving
Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah Tbk telah membuktikan dirinya
sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan telah mendapatkan
banyak penghargaan, diantaranya adalah “Top Five Best Managed Companies in
Indonesia” dari Asia Money, “Best Manufacturer of Halal Products” dari Majelis
Ulama Indonesia, “Best Listed Company” dari Berita Satu, “Indonesia's Corporate
Secretary Award, Top 5 Good Corporate Governance Issues in Consumer Goods
Sector”, dari Warta Ekonomi dan banyak lagi penghargaan lainnya.
25
26
Gambar 3.1 : Struktur organisasi manajemen PT. Mayora Indah TBK Divisi Candy
Tugas dan wewenang Setiap bagian dipimpin oleh seorang kepala bagian dan
bertanggung jawab pada manajer divisi di atasnya. Adapun uraian tugas
masing-masing adalah sebagai berikut :
1. Factory Manager
Bertugas merencanakan, mengkoordinasi, dan mengontrol proses produksi
dan bertanggung jawab mengelola Pabrik dan seluruh aset sumber daya
yang berada dibawah pengawasannya.
27
Dari mekanisme tersebut memiliki waktu 8 jam kerja perhari pada hari
senin hingga jumat dengan masing-masing kategori memiliki waktu istirahat 1
jam kerja pada pertengahan jam kerja, dan khusus hari sabtu 5 jam kerja tanpa
istirahat. Dalam hal ini untuk jam kerja shift dibagi menjadi 3 grub dalam 1 hari
kerja yaitu grub A,B dan C.
Roma Marie Susu, Roma Marie Susu Gold, Roma kelapa, Roma
Kelapa Cream, Roma Sandwich, Roma Malkist, Roma Malkist
Abon, Roma Malkist Coklat, Roma Malkist Krim Keju Manis,
Biskuit / Biscuits
Roma Malkist Krim Tiramisu, Roma Malkist Zuperrr Keju, Roma
Cream Creakers, Royal Choice, Better, Slai O Lai, Sari Gandum,
Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, dll
Kembang Gula / Kopiko Coffee Candy, Kopiko Cappuccino Candy, KIS Mint, KIS
Candies Chewy, Tamarin, dll
Beng-beng Original, Beng-beng Maxx, Beng-beng share it, Beng-
Wafer / Wafer beng Kalpa, Astor, Roma Wafer Coklat, Roma Zuperrr Keju, Roma
Choco Blast dll
Coklat / Chocolate Choki-choki, Drink Beng-beng
Torabika Duo, Torabika Duo Susu Full Cream, Torabika 3 in 1,
Torabika Moka, Torabika Cappuccino, Torabika Jahe Susu,
Kopi / Coffee Torabika Creamy Latte, Torabika Kopi Susu Espreso, Kopiko
Brown Coffee, Toracafe Volcano Chocomelt, Toracafe
Caramelove, dll.
Makanan Kesehatan / Energen Cereal, Energen Oatmilk, Prima Cereal
Health Food
Mie instan/ Noodle Mie Gelas, Bakmi Mewah
Hingga saat ini, Perseroan dan entitas anak tetap konsisten pada kegiatan
utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan
tujuannya, Perseroan bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara
dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik untuk kepentingan seluruh pekerja, mitra
usaha, pemegang saham, dan para konsumennya.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam kesempatan ini penulis ingin membahas proses pada penerapan HACCP
di proses produksi kopiko coffee candy terdiri dari 12 tahapan, dimana tahapan-
tahapan tersebut adalah sebagai berikut, tahap 1 menjelaskan pembentukan tim
HACCP dan penyusunan anggota tim, tahap 2 mendeskrispsikan produk secara rinci
dengan melihat situasi lapangan dan alur proses pembuatannya, tahap 3 penggunaan
produk ditujukan untuk konsumen berdasarkan penggunanya, tahap 4 pembuatan
diagram alir proses produksi untuk mengetahui bagian-bagian mana saja yang perlu
menerapkan HACCP, tahap 5 melakukan verivikasi diagram alir proses produksi
dengan melakukan observasi lapangan secara langsung, tahap 6 melakukan analisa
bahaya, setelah melakukan observasi lapangan, dari data analisa tersebut akan diolah
menuju tahap 7 melakukan pentapan titik kendali kritis dengan menggunakan metode
pohon keputusan proses, tahap 8 penetapan batas kritis (CCP) menggunakan data hasil
dari metode pohon keputusan proses, tahap 9 menetapkan prosedur pemantauan,
setelah menentukan (CCP) segera ditentukan teknis pemantauannya, tahap 10
menetapkan tindakan koreksi dilakukan untuk mempersiapkan jika terjadinya
penyimpangan pada proses (CCP), tahap 11 prosedur verifikasi berupa laporan harian
yang dilakukan setiap hari, tahap 12 dokumentasi dan rekaman, sangat diperlukan jika
nanti ada complain dari konsumen kita memiliki rekaman yang berbentuk laporan
harian.
4.1 Analisa Penerapan HACCP Pada Proses Produksi Kopiko Coffee Candy
Pada Analisa proses HACCP akan dilakukan tahap 1 sampai tahap 7 adapun
pada tahap ini akan membahas sebagai berikut, tahap 1 menjelaskan pembentukan tim
HACCP dan penyusunan anggota tim, tahap 2 mendeskrispsikan produk secara rinci
dengan melihat situasi lapangan dan alur proses pembuatannya, tahap 3 penggunaan
produk ditujukan untuk konsumen berdasarkan penggunanya, tahap 4 pembuatan
31
32
diagram alir proses produksi untuk mengetahui bagian-bagian mana saja yang perlu
menerapkan HACCP, tahap 5 melakukan verivikasi diagram alir proses produksi
dengan melakukan observasi lapangan secara langsung, tahap 6 melakukan analisa
bahaya, setelah melakukan observasi lapangan, dari data analisa tersebut akan diolah
menuju tahap 7 melakukan pentapan titik kendali kritis dengan menggunakan metode
pohon keputusan proses.
NO
Descession 1 Hold
Cooling Tunel
NO
Descession 3
YES
NO
Descession 4
YES
Packing karton
Finished Goods
Gangguan
4 Mixing Adonan 1 Low Low
Ringan
Tabel 4.3 Penyimpangan Produk Kopiko Coffee Candy Periode Januari-Juni 2020
36
Gangguan
5 Storage Tank 0 Low Low
Ringan
Gangguan
7 Cooling Tunel 9 Medium High
Berat
Gangguan
10 Packing Karton 0 Low Low
Ringan
Gangguan
11 Finished Goods 0 Low Low
Ringan
Tabel 4.3 Penyimpangan Produk Kopiko Coffee Candy Periode Januari-Juni 2020
Keterangan :
Risk High : Sering terjadi (> 10 dalam 6 bulan terakhir)
Medium : Pernah terjadi (5-9 kali dalam 6 bulan terakhir)
Low : Pernah terjadi (0-4 kali dalam 6 bulan terakhir)
Tabel hasil signifikansi dari Hasil Penyimpangan Produk Kopiko Coffee Candy
Periode Januari - Juni 2020
Signifikasi Bahaya
No Tahapan Proses Indentifikasi Bahaya Justifikasi Penyebab Bahaya Tindakan Pecegahan
Bahaya Keparahan Signifikasi
F : Benda Asing Terbawa dari supplier L L TS Jaminan supplier
Penerimaan Bahan
1 B : Mikroba Suhu ruang peyimpanan L L TS SOP penyimpanan (MSDS)
Baku
K:- - - - - -
F : Benda Asing Timbangan kotor L L TS Kebersihan timbangan
Penimbangan Bahan
2 B : Mikroba Operator timbang dan kebersihan alat L L TS Sanitasi operator dan alat
Baku
K:- - - - - -
F : Benda Asing Kemasan dari bahan baku L L TS SOP pembuatan bahan baku
Pembuatan Bahan
3 B : Mikroba Operator dan kebersihan alat dan mesin L L TS Sanitasi dan SOP cleaning
Baku
K:- - - - - -
Tabel 4.4 Hasil Signifikansi Produk Kopiko Coffee Candy Periode Januari - Juni 2020
Signifikasi Bahaya
No Tahapan Proses Indentifikasi Bahaya Justifikasi Penyebab Bahaya Tindakan Pecegahan
Bahaya Keparahan Signifikasi
F:- - - - - -
Operator dan kebersihan mesin
4 Mixing Adonan B : Mikroba L L TS Sanitasi dan SOP cleaning
mixing
K:- - - - - -
F:- - - - - -
5 Storage Tank B : Mikroba Kebersihan Storage tank L L TS Sanitasi storage tank
K : Oli Motor agitator L L TS SOP perawatan mesin
F : Benda Asing Kandungan logam pada adonan M H S Kontrol metal trap dan saringan
Tabel 4.4 Hasil Signifikansi Produk Kopiko Coffee Candy Periode Januari - Juni 2020
38
Signifikasi Bahaya
No Tahapan Proses Indentifikasi Bahaya Justifikasi Penyebab Bahaya Tindakan Pecegahan
Bahaya Keparahan Signifikasi
8 Wrapping Inner Primer Suhu ruangan produk dan Kontrol suhu ruangan dan SOP
B : Mikroba L M TS
kebersihan mesin cleanning
K:- - - - - -
F : Benda Asing Seal mesin bagger L L TS SOP perawatan mesin
Wrapping Outer Suhu ruangan produk dan
9 B : Mikroba L L TS Kontrol suhu ruangan
Sekunder kebersihan mesin
K:- - - - - -
F : Benda Asing Conveyor tape L L TS SOP perawatan mesin
10 Packing Karton B:- - - - - -
K:- - - - - -
F : Benda Asing Palet kayu kotor dan rusak L L TS SOP cleaning palet
11 Finished Goods B:- - - - - -
K:- - - - - -
Tabel 4.4 Hasil Signifikansi Produk Kopiko Coffee Candy Periode Januari - Juni 2020
Keterangan :
F : Bahaya fisik, B : Bahaya biologi, K : Bahaya kimia,
L : Low, M : Medium, H : High. TS : Tidak signifikan, S : Signifikan.
39
Tidak
Ya Tidak CCP
F : Benda
N N - - Bukan CCP OPRP
Penerimaan Asing
1
Bahan Baku B : Mikroba Y N N - Bukan CCP OPRP
K:- - - - - - -
F : Benda
N N - - Bukan CCP OPRP
Penimbangan Asing
2
Bahan Baku B : Mikroba N N - - Bukan CCP OPRP
K:- - - - - - -
F : Benda
Y N N - Bukan CCP OPRP
Pembuatan Asing
3
Bahan Baku B : Mikroba Y N Y Y Bukan CCP OPRP
K:- - - - - - -
F:- - - - - - -
Mixing
4 B : Mikroba Y Y - - Bukan CCP OPRP
Adonan
K:- - - - - - -
F:- - - - - - -
5 Storage Tank B : Mikroba Y N - - Bukan CCP OPRP
K : Oli N N - - Bukan CCP OPRP
F : Benda
Y Y - - CCP -
Cooking & Asing
6
Moulding B : Mikroba Y N Y Y Bukan CCP OPRP
K:- - - - - - -
F : Benda
Y Y - - CCP -
Cooling Asing
7
Tunel B : Mikroba Y N - - Bukan CCP OPRP
K:- - - - - - -
F : Benda
Wrapping Y Y - - CCP -
Asing
8 Inner
B : Mikroba Y N Y Y Bukan CCP OPRP
Primer
K:- - - - - - -
F : Benda
Wrapping N N - - Bukan CCP OPRP
Asing
9 Outer
B : Mikroba N N - - Bukan CCP OPRP
Sekunder
K:- - - - - - -
F : Benda
N N - - Bukan CCP OPRP
Packing Asing
10
Karton B:- - - - - - -
K:- - - - - - -
F : Benda
N N - - Bukan CCP OPRP
Finished Asing
11
Goods B:- - - - - - -
K:- - - - - - -
Keterangan :
F : Bahaya fisik, B : Bahaya biologi, K : Bahaya kimia
P1 : Pohon keputusan HACCP tingkat 1, P2 : Pohon keputusan HACCP tingkat 2,
P3 : Pohon keputusan HACCP tingkat 3, P4 : Pohon keputusan HACCP tingkat 4,
Y : Yes, N : No.
42
Melakukan
Dilakukan penimbangan
pengecekan
pada logam yang Analisa akar masalah,
pada metal 1 kali Verifikasi
menempel pada metal trap tentukan dan
Cooking & Kandungan Adanya metal trap pada Metal trap dan dalam 1 Area langsung oleh Laporan metal
2 serta dilakukan proses laksanakan tindakan
Moulding logam aliran pipa adonan trap menimbang hari setiap depositor produksi dan trap
cleaning seminggu sekali perbaikan dan
hasil awal shift quality control
dan dilakukan validasi pengecekan
tangkapan
metal trap 3 bulan sekali
logam
Melakukan
Produk di Hold, dilakukan
pengecekan Verifikasi Analisa akar masalah,
Traceability pada produk
Kandungan pada metal 1 kali langsung tentukan dan
Adanya metal detector Metal Area yang dihold untuk Laporan Metal
3 Cooling Tunel logam dalam detector dalam 1 khuhsus oleh laksanakan tindakan
sebelum diwrapping detector cooling mencari logam yang Detector
produk wip dengan jam quality control perbaikan dan
terdeteksi pada alat metal
menggunakan yang bertugas pengecekan
detector
metal test
Melakukan
Produk di Hold, dilakukan
pengecekan Verifikasi Analisa akar masalah,
Kandungan Traceability pada produk
Adanya metal detector pada metal 2 kali Area langsung tentukan dan
Wrapping logam dalam Metal yang dihold untuk Laporan Metal
4 sesudah diwrapping detector dalam 1 wrapping khuhsus oleh laksanakan tindakan
Primer produk wrapping detector mencari logam yang Detector
primer dengan jam primer quality control perbaikan dan
primer terdeteksi pada alat metal
menggunakan yang bertugas pengecekan
detector
metal test
\
Gambar 4.9 Laporan Saringan
5.1 Kesimpulan
51
52
5.2 Saran
Untuk selalu menjaga produk agar tetap aman dikonsumsi dan tidak ada
penyimpangan pada produk, maka perusahaan sebaiknya selalu memperhatikan dan
perlu terus melakukan evaluasi. Beberapa saran yang dapat digunakan untuk perbaikan
agar tidak ada lagi penyimpngan produk, diantaranya:
Dalam penerapan HACCP di PT Mayora Indah Tbk pada produksi
kopiko coffee candy semua karyawan ikut peduli dalam penerapannya.
Perlu di adakan training/pelatihan terhadap HACCP karna dengan
adanya pelatihan tersebut semua karyawan bisa terlibat dan peduli jika
terjadi penyimpangan produk.
Apabila terjadi kerusakan pada HACCP harus diberi tanda atau adanya
alarm pada proses produksi, sehingga semua bahan baku, adonan dan
produk bisa melewati HACCP dengan menyeluruh.
Apabila terdapat alat CCP yang rusak dan tidak maksimal untuk
digunakan, segera dilakukan perbaikan langsung dan tidak menunggu
hingga alat rusak, dilakukan perawatan pada CCP secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
Yuniarti, R., Azlia, W., & Sari, R. A. (2015). “Penerapan Sistem Hazzard Analysis
Critical Control Point (HACCP) pada Proses Pembuatan Keripik Tempe.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri.
Horax, M & Sutapa, I.N. (2017). Analisis bahaya dengan metode HACCP pada
produksi pakan ayam petelur. Jurnal Titra, Vol. 6 No. 2, Juli 2018, pp.
293- 300
Sugianto, R.S & Panjaitan, T.W.S. (2014). Perancangan sistem HACCP di plant 2.
Jurnal Titra, Vol. 2, No. 2, Juni 2014, pp. 219-224
Rachmadia, Novira Dian, Nanik Handayani, dan Annis Catur Adi “Penerapan Sistem
Hazard Analisis Critical Control Point(HACCP) Pada Produk Ayam
Bakar Bumbu Herb Di Divisi Katering Diet PT. Prima Citra Nutrindo
Surabaya” Racmadia, et al. Amerta Nutr (2018) 17-28
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1998. Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian
Titik Kritis (HACCP) Serta Pedoman Penerapannya, Standar Nasional
Indonesia, SNI 01-4852-1998.
53
54
Mokhamin. (2015, Juni 14). Pengertian HACCP, GMP dan GTP. Diakses dari
http://mokhamin3.blogspot.com/2015/06/pengertian-haccp-gmp-
gtp.html