Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA Ny. U DENGAN MYALGIA

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. U
Umur : 61 Tahun
Alamat : Desa Pandanlandung RT. 18 RW. 04
Kec. Wagir Kab. Malang
Pendidikan : SLTP
Jenis kelamin : Wanita
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 18 Juli 2018 jam 09.00 WIB

II. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Klien mengeluh nyeri dan kaku pada persendian lutut kaki bergantian
sebelah kanan dan kiri, kadang-kadang linu pada pinggang juga. Rasa
nyeri timbul pada saat menggerakan kaki dan bertambah pada saat
melakukan aktifitas seperti berjalan. Klien tampak meringis saat berjalan.
Klien mengatakan pernah memeriksaan keluhanya tersebut ke puskesmas
dan menurut dokter puskesmas klien menderita penyakit nyeri otot.

III. Riwayat Kesehatan Terdahulu


Klien mengatakan pada waktu dahulu pernah menderita hiperkolesterol
(kolesterol: 238).

IV. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan diantara anggota keluarga tidak ada yang mempunyai
penyakit yang bersifat herediter, seperti DM, Asma, dll.
V. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum :
Penampilan : Tampak meringis saat berjalan
2) Tanda-tanda Vital :
Suhu : 36,6 o C
Nadi : 88 x/menit
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
3) Pemeriksaan Fisik
1. Sistem Pengindaran
a Penglihatan
Konjungtiva kedua mata ananemis, sklera kedua mata
anikterik, reflex cahaya (+), reflex kornea (+), ptosis (-),
distribusi kedua alis merata, tajam penglihatan berkurang,
strabismus (-), lapang pandang pada kedua mata masih dalam
batas normal, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan pada
kedua mata.
b Penciuman
Fungsi penciuman baik ditandai dengan klien dapat
membedakan bau kopi dan kayu putih.
c Pendengaran
Tidak ada lesi pada kedua telinga, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran pada kedua telinga baik ditandai dengan klien
dapat menjawab seluruh pertanyaan tanpa harus diulang, tidak
ada nyeri tekan pada kedua tulang mastoid, tidak ada massa
pada kedua telinga.
d Pengecapan/Perasa
Fungsi pengecapan baik, klien dapat membedakan rasa manis,
asam, asin dan pahit.
e Peraba
Klien dapat merasakan sentuhan ketika tangannya dipegang,
klien dapat merasakan sensasi nyeri ketika dicubit.
2. Sistem Pernafasan
Mukosa hidung merah muda, lubang hidung simetris, tidak ada
lesi pada hidung, polip (-), keadaan hidung bersih, sianosis (-),
tidak ada nyeri tekan pada area sinus, tidak ada lesi pada daerah
leher dan dada, tidak ada massa pada daerah leher, bentuk dada
simetris, tidak ada nyeri tekan pada daerah leher dan dada,
pergerakan dada simetris, tidak tampak pernapasan cuping hidung
dan retraksi interkosta, tidak ada kesulitan saat bernafas atau
berbicara. Pola nafas reguler dengan bunyi nafas vesikuler.
3. Sistem Pencernaan
Keadaan bibir simetris, mukosa bibir lembab, stomatitis (-),
banyak gigi yang sudah tanggal dan berlubang, lidah berwarna
merah muda, tidak ada nyeri saat menelan, tidak ada pembesaran
hepar, bising usus 10 x / menit.
4. Sistem Kardiovaskuler
Tidak ada peningkatan vena jugularis, Capillary Refill Time
(CRT) kembali kurang dari 2 detik, terdengar jelas bunyi jantung
S1 pada ICS 4 lineasternal sinistra dan bunyi jantung S2 pada ICS
2 lineasternal sinistra tanpa ada bunyi tambahan, irama jantung
reguler.
5. Sistem Urinaria
Tidak ada keluhan nyeri atau sulit BAK, tidak terdapat distensi
pada kandung kemih, tidak ada nyeri tekan pada daerah supra
pubis.
6. Sistem Endokrin
Pada saat dilakukan palpasi tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid, tremor (-).
7. Sistem Muskuloskeletal
a) Ekstremitas Atas
Kedua tangan dapat digerakkan. ROM (range of motion) pada
kedua tangan maksimal, tidak ada atrofi otot kedua tangan.
b) Ekstremitas Bawah
Lutut kaki sebelah kanan nyeri saat digerakan, klien masih
mampu berjalan, edema tungkai (-), atropi otot (-), reflek
patella (+).
Kekuatan otot :
5 5
5 4
Keterangan:
Skala 0 : Paralisis berat
Skala 1 : Tidak ada gerakkan, teraba / terlihat adanya
kontraksi otot sedikit
Skala 2 : Gerakan otot penuh menentang gravitasi
Skala 3 : Rentang gerak lengka/normal menentang gravitasi
Skala 4 : (jari pergelangan tangan dan kaki, siku dan lutut,
bahu dan panggul) gerakan otot penuh sedikit
tekanan
Skala 5 : (jari, pergelangan tangan dan kaki, siku dan lutut,
bahu dan panggul) gerakan otot penuh menentang
gravitasi dengan penahanan penuh.
8. Sistem Reproduksi
Tidak ada keluhan pada alat reproduksi.
9. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, keadaan kulit kepala bersih, rambut
tumbuh merata, beruban, turgor kulit baik, tidak terdapat
lesi/luka pada kulit.
10. Sistem Persyarafan
Orientasi klien terhadap orang, tempat dan waktu baik.
a) Nervus I (Olfaktorius)
Fungsi penciuman hidung baik, terbukti klien dapat
membedakan bau kopi dan kayu putih.
b) Nerfus II (Optikus)
Fungsi penglihatan berkurang, klien tidak dapat membaca
pada jarak dekat.
c) Nerfus III (Oculomotorius)
Reflek pupil mengecil sama besar pada saat terkena cahaya,
klien dapat menggerakkan bola matanya ke atas.
d) Nerfus IV (Tochlearis)
Klien dapat menggerakkan bola matanya kesegala arah.
e) Nerfus V (Trigeminus)
Klien dapat merasakan sensasi nyeri dan sentuhan.
f) Nerfus VI (Abdusen)
Klien dapat menggerakkan matanya ke kanan dan ke kiri.
g) Nerfus VII (Facialis)
Klien dapat menutup kedua mata, menggerakkan alis dan
dahi, klien dapat tersenyum, merasakan nyeri saat dicubit.
h) Nerfus VIII (Aksutikus)
Fungsi pendengaran baik, klien dapat menjawab pertanyaan
perawat tanpa diulang.
i) Nerfus IX (Glosofaringeal)
Fungsi pengecapan baik, klien dapat membedakan rasa
manis, asin dan pahit.
j) Nerfus X (Vagus)
Reflek menelan baik.
k) Nerfus XI (Asesorius)
Leher dapat digerakkan ke segala arah, klien dapat
menggerakkan bahunya.
l) Nerfus XII (Hipoglosus)
Klien dapat menggerakkan dan menjulurkan lidahnya.

VI. Perubahan Fungsi Tubuh

No. Integumen Ya Tidak Keterangan


1 Luka / lesi √ √
2 Perubahan pigmentasi √ √
3 Perubahan tekstur √ Fisiologis karena usila
4 Perubahan nyeri √ √
5 Perubahan nevi √ √
6 Sering memar √ √
7 Perubahan rambut √ Fisiologi karena usila
8 Perubahan kuku √ √
9 Penonjolan tulang kalus √ √

No. Hemopoetik Ya Tidak Keterangan


1 Perdarahan/memar abnormal √
2 Pembengkakan kelenjar limfe √
3 Anemia √
4 Riwayat tranfusi darah √

No. Perkemihan Ya Tidak Keterangan


1 Disuria √
2 Frekwensi √
3 Menetes √
4 Ragu – ragu √
5 Dorongan √
6 Hematuria √
7 Poliuria √
8 Oliguria √
9 Nokturia √
10 Inkontinensia √
11 Batu √
12 Infeksi √

No. Muskuloskeletal Ya Tidak Keterangan

1 Nyeri persendian √ Lutut kanan


2 Kekakuan √ Lutut kanan
3 Pembengkakan sendi √ Lutut kanan
4 Deformitas √
5 Spasme √
6 Kelemahan otot √
7 Masalah cara berjalan √ Akibat nyeri sendi
8 Nyeri pinggang √
9 Protesi √

No. System syaraf pusat Ya Tidak Keterangan

1 Sakit kepala √
2 Kejang √
3 Sinkope/serang jatuh √
4 Paralysis √
5 Paresis √
6 Masalah koordinasi √
7 Tremor/spasme √
8 Parestesia √
9 Cedera kepala √
10 Masalah memori √
No. System endokrin Ya Tidak Keterangan
1 Intoleransi panas √
2 Intoleransi dingin √
3 Goiter √
4 Pigmentasi kulit √
5 Perubahan rambut √ Fisiologis karena usila
6 Poliphagi √
7 Polidipsi √
8 Poliuri √

No. System kardiovaskuler Ya Tidak Keterangan

1 Nyeri dada √
2 Palpitasi √
3 Sesak napas √
4 Dispnoe d’effort √
5 Dispnoe noktural √
6 Orthopnoe √
7 Murmur √
8 Oedema √
9 Varises √
10 Parestesia √
11 Perubahan warna kulit √
No. System pernapasan Ya Tidak Keterangan

1 Batuk √
2 Sesak napas √
3 Haemaptoe √
4 Sputum √
5 Mengi √
6 Alergi pernapasan √

No. System Gastrointestinal Ya Tidak Keterangan


1 Disphagis √
2 Nyeri ulu hati √
3 Mual/muntah √
4 Haematomisis √
5 Perubahan napsu makan √
6 Intorelan makanan √
7 Ikterus √
8 Diare √
9 Konstipasi √
10 Pendarahan rectum √
11 Haemoroid √

No. Kepala Ya Tidak Keterangan


1 Sakit kepala √
2 Riwayat trauma √
3 Pusing √
4 Gatal kulit kepala √

No. Mata Ya Tidak Keterangan


1 Perubahan penglihatan √
2 Kaca mata √
3 Air mata berlebihan √
4 Pruritus √
5 Bengkak √
6 Diplopia √
7 Pandangan kabur √
8 Fotophobia √
9 Riwayat infeksi √

No. Telinga Ya Tidak Keterangan


1 Perubahan pendengaran √
2 Keluaran √
3 Tinitus √
4 Vertigo √
5 Sensitivitas pendengaran √
6 Riwayat infeksi √
No. Mulut Ya Tidak Keterangan
1 Sakit tenggorokan √
2 Lesi/ulkus √
3 Serak √
4 Perubahan suara √
5 Kesulitan menelan √
6 Pendarahan gusi √
7 Caries √

No. Leher Ya Tidak Keterangan


1 Kekakuan √
2 Nyeri √
3 Benjolan/massa √
4 Keterbatasan gerak √

VII. Pengkajian Psikososial


a. Psikososial : Klien dapat bersosialisasi dengan tetangga di sekitar
rumahnya, sikap klien ramah terhadap orang lain.
b. Identifikasi masalah emosional
Pertayaan Tahap 1 :
 Apakah pasien mengalami sukar tidur ? tidak
 Apakah pasien sering merasa gelisah ? tidak
 Apakah pasien sering murung atau menangis sendiri ? tidak
 Apakah pasien sering was-was atau khawatir ? ya, karena sakitnya sudah
lama belum sembuh, klien banyak bertanya tentang penyakitnya.
Kesimpulan : Masalah emosional positif (+)
c. Spiritual
Klien beragama Islam, klien mengatakan selalu berdoa dan beribadah shalat
lima waktu

VIII. Pengkajian Fungsional


1. KATZ Indeks
 Mandiri dalam makan
 Mandiri dalam kontinensia (BAB/BAK)
 Mandiri menggunakan pakaian
 Mandiri pergi ke toilet
 Mandiri mandi
 Mandiri dalam berpindah
Kesimpulan : Klien termasuk katagori ( A )
2. BARTHEL Indeks
DENGAN
NO KRITERIA MANDIRI KETERANGAN
BANTUAN
Frekuensi: 3 x
1 Makan 5 10 Jumlah : 1 porsi sedang
Jenis : nasi, lauk/tahu
Frekuensi: 6 gelas/hr
2 Minum 5 10 Jumlah : 1080 cc
Jenis : air putih
Berpindah dari kursi roda
3 ke tempat tidur atau 5 15
sebaliknya
Personal toilet (cuci muka, -
4 menyisir rambut, gosok 0 5
gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian, 5
5 10
menyikat tubuh,
menyiram)
Frekuensi: 2x ( pagi,
6 Mandi 5 15
sore)
7 Jalan di permukaan datar 0 5

8 Naik turun tangga 5 10

9 Mengenakan pakaian 5 10
Frekuensi:1-2x/mgg
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Konsistensi : lembek
dan warna kuning
Frekuensi: 4 – 5 x /
11 Kontrol blendder (BAK) 5 hari
10
Warna : kuning jernih
12 Olah raga / latihan 5 10 Frekuensi: semaunya
Jenis : latihan gerak
sendi
Rekreasi / pemanfaatan Frekuensi: 1 minggu 1x
13 5 10
waktu luang Jenis : jalan-jalan
Total 130 Mandiri

Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 60-125 : Ketergantungan sebagian
c. 55 : Ketergantungan total

IX. Pengkajian Status Mental Gerontik


Pengkajian status mental gerontik Ny. U, yaitu sebagai berikut :
1. Short Partable Mental Status Quisioner (SPSMQ)
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
 2 Hari apa sekarang ?
 3 Apa nama tempat ini ?
 4 Di mana alamat anda ?

 5 Berapa umur anda ?

 6 Kapan anda lahir ? ( minnimal tahun lahir )


 7 Siapa presiden / kepala panti / lurah / kuwu sekarang ?

 8 Siapa presiden / kepala panti /lurah / kuwu sebelumnya ?


 9 Sebutkan nama ibu anda ?
 10 Kurangi 3 dari 20 terus menerus secara menurun
 = 10 =0

Kesimpulan Fungsi intelektual utuh

Keterangan :
a. Salah 0-3 Fungsi Intelektual Utuh
b. Salah 4-5 Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10 Kerusakan intelektual berat
2. MMSE ( Mini Mental Status Exam)
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNITIF MAKS PASIEN
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar :
 Tahun √
 Musim (kemarau) √
 Tanggal √
 Hari √
 Bulan √

Orientasi 5 5 Di mana sekarang kita berada ?


 Negara Indonesia √
 Propinsi Jawa Timur √
 Kab. Malang √
 Kec. Wagir √
 Desa Pandanlandung √

NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA


KOGNITIF MAKS PASIEN
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan
masing-masing obyek. Kemudian
tanyakan pada pasien ketiga obyek tadi.
( Untuk disebutkan )
 Obyek (Gelas) √
 Obyek (jam) √
 Obyek (pulpen √)
3 Perhatian dan 5 5 Minta pasien untuk memulai dari angka
Kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali
/ tingkat.
 93 √
 86 √
 79 √
 72 √
 65 √
4 Mengingat 3 3 Minta pasien untuk mengulangi ketiga
obyek pada no. 2 ( registrasi ) tadi. Bila
benar 1 point untuk masing-masing
obyek.
5 Bahasa 9 2 Tunjukkan pada pasien suatu benda dan
tanyakan namanya pada pasien.
 Gelas √
 Lemari √
1 Minta pasien untuk mengulang kata-kata
berikut
“tak ada jika, dan, atau, tetapi”. Bila
benar nilai 1 point.
 Pernyataan benar 2 buah : tak ada ,
tetapi. √
3
Minta pasien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
“Ambil kertas di tangan anda, lipat dua
dan taruh di lantai”.
 Ambil kertas di tangan anda 
 Lipat dua 
 Taruh di lantai 
1
Perintahkan pada pasien untuk hal
berikut ( bila aktivitas sesuai perintah
nilai 1 point )
 “Tutup mata anda “
2 Perintahkan pada pasien untuk menulis
satu kalimat dan menyalin gambar.
 Tulis satu kalimat 
 Menyalin gambar 
TOTAL NILAI 29 Aspek kognitif dari fungsi mental baik
Keterangan :
a. >23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
b. 18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. <17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

X. Pengkajian Keseimbangan (Tinetti, 1998)


Pengkajian keseimbangan Ny. U, yaitu sebagai berikut :
Komponen
Gerakan yang
Utama dalam Kriteria Nilai
Diobservasi
Bergerak
Perubahan Bangun dari kursi Tidak bangun dari tempat duduk dengan satu 1
posisi atau (mata terbuka) kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya
gerakan keatas dengan tangan atau bergerak kedepan
keseimbangan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat
berdiri pertama kali
Duduk ke kursi Menjatuhkan ke kursi, tidak duduk ditengah 0
(mata terbuka) kursi
Bangun dari Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali 0
tempat tidur (mata gerakan, akan tetapi lansia mendorong
tertutup) tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak
ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak
stabil pada saat berdiri pertama kali.
Duduk ke kursi Menjatuhkan ke kursi, tidak duduk ditengah 0
(mata tertutup) kursi
Menahan Pemeriksa mendorong strenum perlahan-lahan 0
dorongan pada sebayak 3 kali). Klien mengerakan kaki,
sternum (mata memengang objek untuk dukungan, kaki tidak
terbuka) menyentuh sisi-sisinya
Menahan Pemeriksa mendorong strenum perlahan-lahan 1
dorongan pada sebayak 3 kali). Klien mengerakan kaki,
sternum (mata memengang objek untuk dukungan, kaki tidak
tertutup) menyentuh 1sisi-sisinya
Perputaran leher Mengerakan kaki, mengenggam obyak untuk 0
dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya,
keluahan vertigo, pusing atau keadaan tidak
stabil
Gerakan Tidak mampu untuk mengapai sesuatu dengan 0
menggapai bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri
sesuatu pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil,
memegang sesuatu untuk dukungan
Membungkuk Tidak mampu membungkuk untuk mengambil 1
obyek-obyek kecil dari lantai, memegang
obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan
usaha-usaha multifel untuk bangun
Komponen
Gerakan yang
Utama dalam Kriteria Nilai
Diobservasi
Bergerak
Gaya berjalan Minta klien untuk Ragu-ragu, tersandung, memegang obyek 0
atau gerak berjalan ketempat untuk dukungan
yang ditentukan
Ketinggian Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten 1
langkah kaki (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat
(mengangkat kaki kaki terlalu tinggi ( >5 cm)
saat melangkah)
Kontinuitas Setelah langkah-langkah awal, langkah 0
langkah kaki menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat
(diobservasi dari satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh
samping klien) lantai
Kesimetrisan Tidak berjalan dalam garis lurus, 0
langkah bergelombang dari sisi ke sisi
(diobservasi dari
samping klien)
Penyimpangan Tidak berjalan dalam garis lurus, 0
jalur pada saat bergelombang dari sisi ke sisi
berjalan
(diobservasi dari
belakang klien)
Berbalik Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan 1
sempoyongan, bergoyang; memegang obyek
untuk dukungan.

Total score 5
Kesimpulan Resiko jatuh rendah

Interpretasi hasil :
a. 0 - 5 : Resiko jatuh rendah
b. 6 - 10 : Resiko jatuh sedang
c. 11 - 15 : Resiko jatuh tinggi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data

No. DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 Data Subyektif : Agen cedera biologis. Nyeri akut


- Klien mengeluh
nyeri, kaku pada
sendi lutut kaki
bergantian sebelah
kanan dan kiri,
kadang-kadang
linu pada pinggang

Data Obyektif :
- Klien tampak
meringis saat
berjalan
- Klien tampak
sesekali
memegangi
lututnya
2 Data Subyektif : Kurang pengetahuan Cemas
- Klien mengatakan tentang penyakit,
khawatir karena prognosis, kebutuhan
sakitnya sudah perawatan dan
lama belum pengobatan
sembuh. penyakitnya.

Data Obyektif :
- Klien banyak
bertanya tentang
penyakitnya

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.
2) Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis, kebutuhan perawatan dan pengobatan penyakitnya.

3. Skoring Penentuan Prioritas


 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1 1 Tidak/kurang
sehat
2 Kemungkinan 2/2x2 2 Sumber dan
masalah dapat tindakan untuk
dirubah memecahkan
masalah dapat
dijangkau
keluarga
3 Potensi pencegahan 3/3x1 1 Masalah dapat
diatasi dengan
cara memberi
pengetahuan
4 Penonjolan masalah 2/2x1 1 Keluarga
menyadari

Total Skor 5
 Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis, kebutuhan perawatan dan pengobatan penyakitnya.
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1 1 Tidak/kurang
sehat
2 Kemungkinan 2/2x2 2 Sumber dan
masalah dapat dirubah tindakan untuk
memecahkan
masalah dapat
dijangkau
keluarga
3 Potensi pencegahan 3/3x1 1 Masalah dapat
diatasi dengan
cara memberi
pengetahuan
4 Penonjolan masalah 0/2x1 0 Masalah tidak
dirasakan
Total Skor 4

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.
2) Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis, kebutuhan perawatan dan pengobatan penyakitnya.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. DX Tujuan Intervensi


1 Setelah dilakukan tindakan Jelaskan kepada klien mengenai
keperawatan selama 2 kali cara mengurangi nyeri pada
kunjungan klien dapat persendian:
mengontrol rasa nyeri dengan 1. Anjurkan klien untuk
kriteria: meninggikan posisi kaki pada
 Klien dapat menjelaskan saat klien beristirahat/tidur.
secara verbal 2 teknik 2. Anjurkan klien untuk mandi
mengurangi nyeri pada air hangat pada waktu bangun
persendiaan tidur.
 Klien dapat 3. Bantu dan anjurkan klien
mendemonstrasikan 2 tenik untuk mengompres hangat
mengurangi nyeri pada pada persendian yang sakit
persendiaan beberapa kali sehari.
4. Ajarkan dan dorong klien
dalam penggunaan teknik
manajemen stress misalnya
relaksasi progresif sentuhan
terapeutik bio feedback,
visualisasi, pedoman imajinasi
hipnotis diri dan pengendalian
nafas.
5. Anjurkan klien untuk datang
kefasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur untuk
memperoleh obat analgetik
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Tinjau proses penyakit,
keperawatan selama 2 kali prognosis dan harapan masa
kunjungan rasa cemas klien depan
berkurang dengan kriteria : 2. Diskusikan kebiasaan pasien
 Klien menunjukkan dalam melaksanakan proses
pemahaman tentang sakit melalui diet, obat-obatan
kondisi/pragnosis dan dan program diet seimbang,
perawatan. latihan dan istirahat.
 Klien dapat mengembangkan 3. Bantu dalam merencanakan
rencana untuk perawatan diri jadwal aktivitas terintegrasi
termasuk modifikasi gaya yang realistis, istirahat,
hidup yang konsisten dengan perawatan diri, pemberian
mobilitas dan atau obat-obatan, terapi fisik, dan
pembatasan aktivitas. manajemen stress.
4. Tekankan pentingnya
melanjutkan manajemen
farmakologi terapi.
5. Berikan informasi tentang alat
bantu misalnya tongkat,
tempat duduk, dan palang
keamanan.
6. Dorong klien untuk
mempertahankan posisi tubuh
yang benar baik pada saat
istirahat maupun pada saat
melakukan aktivitas.
7. Beri konseling sesuai dengan
prioritas kebutuhan klien.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No.
Tanggal Implementasi ttd
DX
18/07/2018 1 Menjelaskan kepada klien mengenai cara
Jam 10.00 mengurangi nyeri pada persendian:
WIB 1. Menganjurkan klien untuk meninggikan
posisi kaki pada saat klien
beristirahat/tidur.
2. Menganjurkan klien untuk mandi air
hangat pada waktu bangun tidur.
3. Membantu dan menganjurkan klien untuk
mengompres hangat pada persendian yang
sakit beberapa kali sehari.
4. Mengajarkan dan mendorong klien dalam
penggunaan teknik manajemen stress
dengan relaksasi nafas dalam jika terasa
sakit.
5. Menganjurkan klien untuk datang
kefasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur untuk memperoleh obat analgetik
18/07/2018 2 1. Memberikan penjelasan kepada klien
Jam 10.00 tentang proses penyakit, prognosis dan
WIB harapan masa depan
2. Diskusikan kebiasaan pasien dalam
melaksanakan proses sakit melalui diet,
obat-obatan dan program diet seimbang,
latihan dan istirahat.
3. Membantu dalam merencanakan jadwal
aktivitas terintegrasi yang realistis,
istirahat, perawatan diri, pemberian obat-
obatan, terapi fisik, dan manajemen stress.
4. Memotivasi klien akan pentingnya
melanjutkan manajemen farmakologi
terapi.
5. Memberikan informasi tentang alat bantu
misalnya tongkat, tempat duduk, dan
palang keamanan.
6. Mendorong klien untuk mempertahankan
posisi tubuh yang benar baik pada saat
istirahat maupun pada saat melakukan
aktivitas.
7. Menjelaskan kepada klien dan keluarga
tentang pengaturan diet atau makanan
yang harus dibatasi:
 Golongan protein hewani seperti:
sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak,
paru, babat, limpa, bebek dan burung
 Makanan yang terlalu berlemak,
seperti: masakan bersantan, bakso
 Sayuran, kacang-kacangan, kembang
kol, bayam dan jamur
 Makanan yang mengandung alkohol:
tape, durian
 minuman yang mengandung soda: coca
cola, fanta, sprite.
E. EVALUASI KEPERAWATAN

No.
Tanggal Evaluasi ttd
DX
18/07/2018 1 S:
Jam 12.00  Klien mengatakan masih belum paham
WIB tentang cara mengurangi nyeri pada
persendian.
O:
 Klien belum dapat menjelaskan secara
lancar teknik mengurangi nyeri pada
persendiaan
 Klien belum dapat mendemonstrasikan
tenik mengurangi nyeri pada persendiaan
A:
 Masalah belum teratasi
P:
 Lanjutkan intervensi
18/07/2018 2 S:
Jam 12.00  Klien menyatakan secara verbal masih
WIB merasa takut akan sakit yang diderita
O:
 Klien belum menunjukkan sikap
pemahaman tentang kondisi/ prognosis
dan perawatan.
A:
 Masalah belum teratasi
P:
 Lanjutkan intervensi
19/07/2018 1 S:
Jam 10.00  Klien mengatakan sudah mengerti dan
WIB paham tentang cara mengurangi nyeri
pada persendian.
O:
 Klien dapat menjelaskan secara verbal 2
teknik mengurangi nyeri pada
persendiaan
 Klien dapat mendemonstrasikan 2 tenik
mengurangi nyeri pada persendiaan
A:
 Masalah teratasi
P:
 Hentikan intervensi
19/07/2018 2 S:
Jam 10.00  Klien menyatakan secara verbal cemas
WIB berkurang
O:
 Klien menunjukkan sikap pemahaman
tentang kondisi/pragnosis dan perawatan.
A:
 Masalah teratasi
P:
 Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai