Anda di halaman 1dari 6

TUBERKULOSIS

1. Latar Belakang
Salah satu penyakit penyebab kematian utama yang disebabkan oleh
infeksi,adalah Tuberkulosis (TB).TB merupakan ancaman bagi penduduk Indonesia
pada tahun 2004, sebanyak seperempat juta orang bertambah penderita barudan
sekitar 140.000 kematian setiap tahunnya.Sebagian besar penderita TB adalah
penduduk yang berusia produktif antara 15-55 tahun, dan penyakit ini merupakan
penyebab kematian nomor tiga setelahpenyakit jantung dan penyakit pernafasan akut
pada seluruh kalangan usia.
Peningkatan jumlah penderita TB disebabkan oleh berbagai faktor, yakni
kurangnya tingkat kepatuhan penderita untuk berobat dan meminum obat, harga obat
yang mahal, timbulnya resistensi ganda, kurangnya daya tahan hospesterhadap
mikobakteria, berkurangnya daya bakterisid obat yang ada, meningkatnya kasus
HIV/AIDS dan krisis ekonomi. Meskipun berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah,
namun tanpa peran serta masyarakat tentunya tidak akan dicapai hasil yang optimal
karena TB tidak hanya masalah kesehatan namun juga merupakan masalah sosial.
Keberhasilan penanggulangan TB sangat bergantung pada tingkat kesadaran dan
partisipasi masyarakat.

2. Pengenalan Penyakit
Tuberkulosisadalah penyakit menular langsung yang disebabkan olehkuman
TB (Mycobacterium Tuberculosis) yang sebagian besar kuman TB menyerang paru
(80%), dan dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.Mycobacterium tuberculosis
termasuk basil gram positif, berbentuk batang, dinding selnya mengandung komplek
lipida-glikolipida serta lilin (wax) yang sulit ditembus zat kimia.Kuman ini
mempunyai sifat khusus, yakni tahan terhadap asam pada pewarnaan, hal ini dipakai
untuk identifikasi dahak secara mikroskopis.Sehingga disebut sebagai Basil Tahan
Asam (BTA).Mycobacterium tuberculosiscepat mati dengan matahari langsung,
tetapi dapat bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab.Dalam jaringan
tubuh, kuman dapat dormant (tertidur sampai beberapa tahun).TB timbul berdasarkan
kemampuannya untuk memperbanyak diri di dalam sel-sel fagosit.

3. Penyebaran TB
Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif pada waktu batuk
ataubersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet
(percikandahak).Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada
suhukamar selama beberapa jam.Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebutterhirup
kedalam saluran pernafasan.Jadi penularan TB tidak terjadi melaluiperlengkapan
makan, baju, dan perlengkapan tidur.Setelah kuman TB masuk ke dalam tubuh
manusia melalui pernafasan, kumanTB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian
tubuh lainnya, melalui sistemperedaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas,
atau penyebaran ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman
yang dikeluarkan dari parunya.Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak,
makin menular penderita tersebut.Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat
kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular.Kemungkinan seseorang
terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya
menghirup udara tersebut.

4. Klasifikasi TB dan Tipe Penderita TB


Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita tuberkulosis memerlukan
suatudefinisi kasus yang memberikan batasan baku setiap klasifikasi dan
tipependerita. Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita penting
dilakukanuntuk menetapkan paduan OAT yang sesuai dan dilakukan sebelum
pengobatandimulai.
1. Berdasarkan tempat/organ yang diserang oleh kuman, maka tuberculosis
dibedakan menjadi :
a. Tuberkulosis paruadalah tuberkulosis yang menyerang jaringan
parenkimparu, tidak termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil
pemeriksaandahak, TB Paru dibagi dalam:
 Tuberkulosis Paru BTA Positif.
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA
positif.1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto
rontgen dadamenunjukkan gambaran tuberkulosis aktif.
 Tuberkulosis Paru BTA Negatif
Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif dan foto
rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif.
b. Tuberkulosis Ekstra Paruadalah tuberkulosis yang menyerang organ
tubuhlain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung
(pericardium), kelenjar limfa, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal,
saluran kencing, alatkelamin, dan lain-lain. TB ekstra-paru dibagi
berdasarkan pada tingkatkeparahan penyakitnya, yaitu:
 TB Ekstra Paru Ringan. Misalnya: TB kelenjar limphe, pleuritis
eksudativa unilateral, tulang (kecualitulang belakang), sendi, dan
kelenjar adrenal.
 TB Ekstra-Paru Berat. Misalnya: meningitis, millier, perikarditis,
peritonitis, pleuritis eksudativaduplex, TB tulang belakang, TB
usus, TB saluran kencing dan alat kelamin.
2. Berdasarkan riwayat pengobatan penderita, dapat digolongkan atas :
a. Kasus Baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT
atausudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian).
b. Kambuh (Relaps) adalah penderita tuberkulosis yang sebelumnya
pernahmendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh,
kemudiankembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA
positif.
c. Pindahan (Transfer In) adalah penderita yang sedang mendapat
pengobatan disuatu kabupaten lain dan kemudian pindah berobat ke
kabupaten ini. Penderitapindahan tersebut harus membawa surat rujukan /
pindah
d. Lalai (Pengobatan setelah default/drop-out) adalah penderita yang
sudahberobat paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2 bulan atau lebih,
kemudian datangkembali berobat. Umumnya penderita tersebut kembali
dengan hasilpemeriksaan dahak BTA positif.
e. Gagal adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau
kembalimenjadi positif pada akhir bulan ke 5 (satu bulan sebelum akhir
pengobatan)atau lebih; atau penderita dengan hasil BTA negatif Rontgen
positif menjadi BTApositif pada akhir bulan ke 2 pengobatan.
f. Kronis adalah penderita dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif
setelahselesai pengobatan ulang kategori 2.

5. Tanda dan Gejala


Gejala TB pada orang dewasa umumnya penderita mengalami batuk
danberdahak terus-menerus selama 3 minggu atau lebih, batuk darah atau
pernahbatuk darah. Adapun gejala-gejala lain dari TB pada orang dewasa adalah
sesaknafas dan nyeri dada, badan lemah, nafsu makan dan berat badan menurun,rasa
kurang enak badan (malaise), berkeringat malam, walaupun tanpa kegiatan,demam
meriang lebih dari sebulan.
Pada anak-anak gejala TB terbagi 2, yakni gejala umum dan gejala khusus.
Gejala umum, meliputi :
 Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas
dantidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi yang
baik.
 Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus, malaria
atauinfeksi saluran nafas akut) dapat disertai dengan keringat malam.
 Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit, paling sering
didaerah leher, ketiak dan lipatan paha.
 Gejala dari saluran nafas, misalnya batuk lebih dari 30 hari
(setelahdisingkirkan sebab lain dari batuk), tanda cairan di dada dan nyeri
dada.
 Gejala dari saluran cerna, misalnya diare berulang yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare, benjolan (massa) di abdomen, dan tanda-tandacairan dalam
abdomen.
Gejala Khusus, sesuai dengan bagian tubuh yang diserang, misalnya :
 TB kulit atau skrofuloderma
 TB tulang dan sendi, meliputi :
- Tulang punggung (spondilitis) : gibbus
- Tulang panggul (koksitis): pincang, pembengkakan di pinggul
- Tulang lutut: pincang dan atau bengkak
 TB otak dan saraf :Meningitis dengan gejala kaku kuduk, muntah-muntah dan
kesadaranmenurun.
 Gejala mata : Conjunctivitis phlyctenularis, Tuburkel koroid (hanya terlihat
dengan funduskopi)
Seorang anak juga patut dicurigai menderita TB apabila:
 Mempunyai sejarah kontak erat (serumah) dengan penderita TB BTA positif.
 Terdapat reaksi kemerahan cepat setelah penyuntikkan BCG (dalam 3-7hari).

6. Resiko Penularan TB
Risiko terinfeksi TB dibagi menjadi 2 yaitu :
 Faktor risiko external, terutama adalahfaktor lingkungan seperti rumah tak
sehat, pemukiman padat & kumuh, konsentrasi kuman, ketersediaan cahaya
matahari, meludah sembarangan, batuk sembarangan,
 Faktor internal seperti tubuh penderita sendiri yg disebabkan oleh
terganggunya sistem kekebalandalam tubuh penderita seperti kurang gizi,
infeksi HIV/AIDS, pengobatan denganimmunosupresan dan lain sebagainya.
7. Diagnosa TB
Diagnosis TB paru pada orang dewasa yakni dengan pemeriksaan sputum
ataudahak secara mikroskopis.Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabilasedikitnya
2 dari 3 spesimen SPS BTA hasilnya positif.Apabila hanya 1 spesimen yang positif
maka perlu dilanjutkan dengan rontgen dada ataupemeriksaan SPS
diulang.Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan
denganmengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari
kunjungan yang berurutan berupa Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS),
 S (sewaktu): dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datangberkunjung
pertama kali. Pada saat pulang, suspek membawa sebuahpot dahak untuk
mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua.
 P (Pagi): dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segerasetelah
bangun tidur. Pot dahak dibawa dan diserahkan sendiri kepadapetugas di
Fasyankes.
 S (sewaktu): dahak dikumpulkan di Fasyankes pada hari kedua,
saatmenyerahkan dahak pagi.
8. Pencegahan
9. Pengobatan TB
Terapi atau Pengobatan penderita TB dimaksudkan untuk; 1)
menyembuhkanpenderita sampai sembuh, 2) mencegah kematian, 3) mencegah
kekambuhan, dan4) menurunkan tingkat penularan.
Jenis pengobatan yang diberikan antara lain:

10. PMO

Anda mungkin juga menyukai