PEMBAHASAN
Dari persamaan reaksi ini ternyata bahwa satu gram ekuivalen sama sengan
1/6 gram molekul. Disini dibutuhkan lingkungan asam karena kepekatan ion H+
berpengaruh terhadap perubahan ion bromat menjadi ion bromida.
Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari sistem menunjukkan bahwa
kalium bromat adalah oksidator yang kuat. Hanya saja kecepatan reaksinya tidak
cukup tinggi. Untuk menaikkan kecepatan ini titrasi dilakukan dalam keadaan panas
dan dalam lingkungan asam kuat.
Seperti yang terlihat dari reaksi di atas, ion bromat direduksi menjadi ion
bromide selama titrasi. Adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam larutan akan
menyebabkan ion bromine bereaksi dengan ion bromat. Bromine yang dilepaskan
akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat. Warna ini sangat lemah sehingga
tidak mudah untuk menetapkan titik akhir. Bromine yang dilepaskan tidak stabil
karena mempunyai tekanan uap yang tinggi dan mudah menguap. Karena itu
penetapan harus dilakukan pada suhu serendah mungkin, serta labu yang dipakai
harus ditutup.
Jika reaksi antara senyawa reduktor dan bromine dalam lingkungan asam
berjalan cepat, maka titrasi dapat dijalankan langsung, dimana titik akhir titrasi
ditunjukkan dengan munculnya warna bromine dalam larutan. Tetapi jika reaksi
antara bromine dan zat yang akan ditetapkan berjalan lambat, maka dilakukan titrasi
secara tidak langsung, yaitu dengan menambahkan bromine yang berlebih dan
bromine yang berlebih ini ditetapkan secara iodometri dengan dititrasi dengan
natrium tiosulfat baku.
Dengan terbentuknya brom, titik akhir titrasi dapat ditentukan dengan
terjadinya warna kuning dari brom, akan tetapi supaya warna ini menjadi jelas maka
perlu ditambah indikator seperti jingga metal, merah, fiuchsin, dan lain-lain.
Reagen dapat digunakan dalam dua cara yaitu sebagai sebuah oksidasi
langsung untuk agen-agen pereduksi tertentu dan untuk membangkitkan sejumlah
bromin yang kuantitasnya diketahui. Sejumlah agen pereduksi pada titrasi
langsung metode bromometri seperti arsenik, besi (II) dan sulfida serta disulfida
organik tertentu dapat dititrasi secara langsung dengan sebuah larutan kalium
bromat. Kehadiran bromin terkadang cocok untuk menentukan titik akhir
titrasi, beberapa indikator organik yang bereaksi dengan bromin untuk
memberikan perubahan warna. Perubahan warna ini biasanya tidak reversibel dan
kita harus hati-hati agar kita mendapatkan hasil yang lebih baik.
Reaksi brominasi senyawa-senyawa organik larutan standar seperti kalium
bromat dapat dipergunakan untuk menghasilkan sejumlah bromin dengan kuantitas
yang diketahui. Bromin tersebut kemudian dapat digunakan untuk membrominasi
secara kuantitatif berbagai senyawa organik. Bromine berlebih hadir dalam kasus-
kasus semacam ini, sehingga jumlah bromin yang dihasilkan dapat dihitung dari
jumlah KBrO3 yang diambil. Biasanya bromin yang dihasilkan apabila terdapat
kelebihan pada kuantitas yang dibutuhkan untuk membrominasi senyawa
organik tersebut untuk membantu memaksa reaksi ini agar selesai sepenuhnya.
Reaksi bromin dengan senyawa organiknya dapat berupa subtitusi atau bisa juga
reaksi adisi.
2.2 Prinsip Bromometri
Titrasi bromometri adalah titrasi berdasarkan reaksi substitusi elektrofilik
antara senyawa aromatis yang mengandung substituen gugus pengaktifasi dan
pengarah orto-para (gugus amin dan hidroksi) dengan pentiter atau reaksi adisi antara
senyawa tak jenuh dengan bromin. Bila reaksi cepat/spontan dapat dititrasi langsung.
Bila reaksi lambat, maka dilakukan titrasi tidak langsung, dimana zat dibiarkan
bereaksi sempurna dengan bromin yang diberi berlebih (15-30 menit). Kelebihan
bromin direaksikan dengan KI dan iodium yang dibebaskan dititrasi dengan natrium
tiosulfat memakai indikator amilum (titrasi iodometri).
4. Na2S2O3
Nama resmi : NATRII THIOSULFAS
Nama lain : Natrium tiosulfat
RM/BM : Na2S2O3/248,17 g/mol
Pemerian : Hablur besar tidak berwarna atau s
serbuk hablur kasar. Dalam udara
lembab meleleh basah. Dalam hampa
udara pada suhu diatas 330 merapuh.
Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air; praktis
tidak larut dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai pentitran.
Ditambahkan 5 ml H2SO4 1 N
Ditambahkan KI 1 gram
Homogenkan