Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
“TEKNIK PEMBUATAN SEDIAAN OLES DARAH”

NAMA : GT M ZAINAL AHYAR


NIM : 1711013210003
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : ANJAR PRIBADI

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum “Teknik Pembuatan Sediaan Oles Darah”
adalah untuk mengenal tahap-tahap pembuatan, bahan dan alat untuk
praktikum teknik pembuatan sediaan dengan metode oles/smear.

II. TINJAU PUSTAKA


Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan
vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan-bahan kimia
hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Dalam dunia kedokteran golongan darah
manusia dibagi menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian ini
dilakukan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah. Untuk mengetahui jenis golongan
darah seseorang perlu dilakukan uji laboratoriom. (Melati dkk., 2011).
Sel darah memiliki sejarah evolusi yang panjang. Hewan multiseluler
primitif seperti sponge memiliki sel yakni amebosit yang bergerak dan
melaksanakan fungsi fagosit. Eritrosit atau sel darah merah memiliki
fungsi membawa oksigen. Leukosit memiliki fungsi di luar aliran darah
dan melakukan fungsi fagosit (Campbell, 2012).
Eritrosit adalah sel darah utama (Li et al., 2019). Eritrosit adalah sel
yang dipenuhi oleh hemoglobin. Eritrosit tidak memiliki inti sel untuk
tujuan penyimpanan yang lebih besar. Eritrosit mengubah fitur fisiknya
setelah diberi perlakuan termal pada 49-50ºC (Gevorkian et al., 2018).
Sifat elastis eritrosit diselidiki mengukur hubungan antara gaya yang
diberikan dan deformasi yang diinduksi (Campbell, 2012)
Leukosit adalah sel sistem imun yang bertugas menahan penyakit dan
infeksi dari memasuki tubuh. Leukosit diproduksi dan merupakan derivat
dari sel multipotent di sumsum tulang yakni hematopoietic stem cell
(Sompayrac, 2019). Leukosit disebut juga sel darah putih, merupakan sel
utama dalam sistem imun (Qureshi, 2016). Rata-rata ukuran leukosit
adalah sebesar 9 hingga 18 µm dan kadar leukosit normal dalam darah
adalah 8000 leukosit per milimeter kubik (Lehninger, 1993).
Analisis dengan metode oles darah sering diminta oleh dokter atau
diajukan oleh staf laboratorium. Dengan perkembangan alat analisis sel
darah secara otomatis, proporsi sampel perhitungan darah yang
memerlukan metode oles darah secara pasti berkurang 10-15 %. Akan
tetapi, metode oles darah tetap menjadi alat diagnostik yang penting (Bain
dkk., 2005). Analisa hematology yang mengkaji aspek anatomi, fisiologi,
dan patologi darah, merupakan tahapan yang biasa dilakukan dalam
bidang kedokteran untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien (Noercholis
dkk., 2013). Analisis dengan metode oles darah yang umumnya digunakan
untuk mengamati kondisi hematologis, sekarang kebanyakan untuk
mendeteksi penyakit menular. Hal ini terjadi karena penyakit langka
melalui metode oles darah dapat tertandai. Sebagai akibatnya, pengujian
seperti ini sering terabaikan ketika secara diagnostik penting. Perubahan
nonspesifik contohnya perubahan morfologi leukosit dan eritrosit
(Chairlan & Estu, 2011).
III. PROSEDUR KERJA

Menyiapkan
alat dan benda

Menyayat
ujung ekor
mencit
menggunakan
gunting

Meletakkan
tetesan darah di
kaca benda

Mengoleska
n darah
dengan
derajat 45O
secara baik
mefiksasi
dalam
metanol
selama 4-5
menit

Membiarkan
sediaan
kering atau
kering
anginkan

Menetesi
larutan
giemsa dan
biarkan selam
15-30 menit

Mencuci dengan
Aquades untuk
membilas giemsa

Mengering
anginkan
secara
perlahan
Menetesi sediaan entellen
agar tampak jelas di
bawah mikroskop

Dilakukan
pengamatan dengan
mikroskop perbesaran
40x, Diperoleh hasil

IV. HASIL
Praktikum ini didapat hasil berupa pengamatan spermatozoa mencit sebagai
berikut :
No Gambar Gambar Refrensi Keterangan
1 1. Leukosit
2 2 2. Eritrosit
1

Larutan Giemsa 3% Darah mencit


(Perbesaran 40x) (Ganong, 2003)

V. PEMBAHASAN
Pembuatan oles darah bertujuan mengamati morfologi sel-sel darah dan
mempelajari tata cara pembuatan preparat oles darah. Pengapusan tanpa
pengenceran selama tiga puluh menit ini disebut sebagai teknik wedge
smear. Teknik wedge smear adalah mengapuskan alikuot pada kaca
objek menggunakan ujung dari kaca objek bersih lain dengan
mendorongnya sehingga alikuot tersebar merata.
Preparat oles darah adalah alikuot transparan, maka beberapa larutan
digunakan untuk memfiksasi dan mewarnai preparat oles. Metanol
digunakan sebagai fiksatif karena pengamatan spermatozoa berarti
mengamati struktur morfologis selnya.
Sel darah merah dibentuk di sumsum tulang oleh bantuan hormon
erythropoietin yang terbentuk di ginjal. Sel darah merah beredar di dalam
tubuh selama kurang lebih 3 bulan sebelum mereka hancur di limpa, atau
didaur ulang oleh magrofag dalam tubuh. Jadi umumnya umur dari sel
darah hanya berkisar 3 bulan saja. Sel darah merah juga disebut sebagai
eritrosit dan merupakan dan merupakan sel-sel darah yang paling banyak
ditemukan dibandingkan dengan leukosit dan trombosit. Sel darah merah
tidak memiliki inti sel dan terdiri dari protein yang disebut hemoglobin,
molekul dalam hemoglobin adalah besi yang berfungsi mengangkut dan
mengedarkan sari-sari makanan, oksigen dan karbondioksida dalam darah
(Campbell, 2012).
Sel darah putih yang biasa disebut leukosit merupakan unit yang paling
aktif karena berperan dalam melawan berbagai penyakit infeksi dan benda
asing. Leukosit terdapat di sumsum tulang (jaringan mieloid) dan sebagian
pada jaringan limfa kemudian tetap tersimpan di sumsum tulang sampai
dibutuhkan disistem sirkulasi, ketika dibutuhkan akan meningkat
jumlahnya. Leukosit yang dibentuk pada sumsum tulang yaitu granulosit
(neutrofil dan eousinofil), monosit dan sedikit limfosit, sedangkan yang
dibentuk pada kelenjar limfa yaitu agranulosit hanya pada limfosit.
Pembentukan sel darah putih disebut leukopoiesis. Proses pembentukan ini
terjadi pada stem cell (sel induk) hemopoietik pluripoten, berdiferensiasi
menjadi mioblas (sel kecil berinti besar, kromatin tersebar, tiga atau lebih
nucleolus), sel berkembang membesar memiliki granula azurofilik menjadi
promielosit (kromatin didalam inti yang lonjong tampak tersebar dan jelas)
lalu promielosit ini membelah menjadi mielosit yang lebih kecil kemudian
membentuk suatu jalur diferensiasi yang disebut commited stem cell
(Lestari dkk., 2013).
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan praktikum ini adalah praktikan mengenal tahap-tahap
pembuatan, bahan dan alat untuk praktikum teknik pembuatan sediaan
dengan metode oles/smear.
VII. SARAN
Praktikum berjalan dengan lancar namun terhambat waktu serta alat dan
bahan yang tidak sesuai dengan penuntun
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Bain, B.J. F.R.C.A.P., & F.R.C. Path. 2005. Diagnosis From The Blood
Smear. The New England Journal of Medicine. 353: 498-507.
Campbell, N. A. & J. B. Reece. Bilogi, Edisi Kedelapan, Jilid 2.
Gramedia, Jakarta.
Chairlan., & E. Lestari. 2011. Pedoman Teknik Dasar Untuk
Laboratorium Kesehatan. EGC, Jakarta.
Gevorkian, S. G., A. E. Allahverdyan, D. S. Gevorgyan, W.-J. Ma, and C.-
K. Hu. 2018. Can morphological changes of erythrocytes be driven
by hemoglobin? Physica A 508: 608–612.
Lehninger AL. 1993. Dasar-dasar Biokimia, Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Lestari, S. H. A., Ismoyowati, & M. Indradji. 2013. Kajian Jumlah
Leukosit Dan Diferensial Leukosit Pada Berbagai Jenis Itik Lokal
Betina Yang Pakannya Di Suplementasi Probiotik. Jurnal Ilmiah
Peternakan. 1(2): 699 – 709.
Li, S., Z. Chi, and W. Li. 2019. In vitro toxicity of dimethyl phthalate to
human erythrocytes: From the aspects of antioxidant and immune
functions. Environmental Pollution. 253: 239–245.
Melati, E., R. Passarella., R. Primartha, & A. Murdiansyah. 2011. Desain
dan Pembuatan Alat Pendeteksi Golongan Darah Menggunakan
Mikrokontroler. Jurnal Generic. 6(2): 48-54.
Noercholis, A., M.A. Muslim, & Maftuch. 2013. Ekstraksi Fitur
Roundness untuk Menghitung Jumlah Leukosit dalam Citra Sel
Darah Ikan. Jurnal EECIS. 7(1): 35-40.
Qureshi, A. I. 2016. Chapter 8 - Structure and Genetics of Ebola Virus
Disease. In Ebola Virus Disease, 105–116. Elsevier Inc, London.
Sompayrac, L. 2019. How the Immune System Works. Wiley-Blackwell,
Blackwell

Nilai Paraf Asisten

Anda mungkin juga menyukai