Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A DENGAN DIAGNOSA MEDIS


BRONGKOPNEUMONIA DI RUANG TULIP (ANAK) DIRUMAH SAKIT
RSUD DR. TJITROWARDJO PURWOREJO

I. DATA IDENTITAS PASIENS


Nama :AN. A
No Rekam medik : 508822
TTL : 13-01-2019
Usia : 8 bulan
Nama ayah : TN. T
Pekerjaan ayah : WIRASWASTA
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
Agama : ISLAM
Alamat : KALIJAMBE 02/03 BENER
Suku bangsa : JAWA
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Tanggal Masuk RS : 26-09-2019
Diagnosa medis : BRONKOPNEUMONIA
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan utama saat masuk rumah sakit :

Ibu pasien mengatakan pernapasan anak cepat/ sesak,demam

B. Riwayat kesehatan sekarang


Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya batuk sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit, batuk disertai dahak, sesak, demam 3 hari yang lalu,
susah untuk makan . sebelumnya pasien di bawa ke unit kesehatan terdekat
tetapi di anjurkan untuk membawa anaknya di RS Tjitrowardjo purworejo.
Dari ruang IGD dilakukan pemeriksaan dan di diagnosa Brongkopneumonia
dan dilakukan tindakan medis/ pemberian obat sesuai intruksi dokter.
Setelah dari ruang IGD pasien di pindahkan ke ruang Picu Nicu, dari ruang
Picu Nicu pasien di berikan tindakan pemasangan selang makan (NGT),
Oksigen, pasien tanpak menggunakan otot bantu pernapasan, napas cuping
hidung,
Keadaan umum lemas, kesadaran compos mentis, GCS : 15
E4V5M6
N: 130x/m
RR: 45x/m
S : 38,0
BB : 5,7
C. Riwayat kesehatan dahulu
1. Diagnosa medis pada saat masuk rumah sakit, pemeriksaan penunjang
dan tindakan yang telah dilakukan:
Dari ruang IGD di diagnosa broungkopneumonia oleh dokter spesialis
anak, pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik, radiologi,
sementara terapi yang diberikan di ruang IGD adalah nebulizer (
½
ventonil dan Nacl 1 cc

2. Riwayat Masa Lalu


a. Penyakit masa kecil: ibu pasien mengatakan bahwa anaknya dari
kecil sering sakit-sakitan, lahirnya prematur dan ada kelainan pada
paru-paru
b. Riwayat dirawat dirumah sakit: pasien pernah di rawat di ruang Picu
nicu
c. Alergi: pasien tidak memiliki alergi obat-obatan ataupun makanan
d. Obat-obatan yang digunakan:
e. Tindakan/ operasi: tidak pernah operasi
f. Imunisasi: pasien mendapat imunisasi lengkap
Imunisasi Diberikan Umur pembrian
BCG 1x 1 bulan
Hepatitis 1x 2 bulan
Polio 6x 0,2,4,5,6 bulan
DPT 5x 2,3,4 bulan
Campak

III. RIWAYAT KELUARGA


A. Genogram

Genogram

Ket : = Pasien
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Tinggal serumah
B. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa ibu pasien sendiri memiliki riwayat Asmah dari lahir
sehingga di turunkan ke anaknya.
IV. RIWAYAT SOSIAL
A. Pengasuh: ibu
B. Hubungan dengan anggota keluarga: baik dan tidak pernah ada masalah
C. Hubungan dengan teman sebaya: ibu pasien mengatakan anaknya bisa
berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya
D. Pembawaan secara umum: pasien biasanya ceria
E. Lingkungan rumah: ibu pasien mengatakan bahwa lingkungan rumah aman,
bersih, pencahayaan bagus, tempat tinggal cukup untuk keluarga
V. KEBUTUHAN DASAR
A. Nutrisi (makanan dan cairan)
- Sebelum Sakit:
Ibupasien mengatakan bahwa pasien makan 3xsehari dirumah dengan
lauk dan buah-buahan
- Selama sakit:
Selama di rawat pasien hanya bisa makan, makanan yang cair dari rumah
sakit (susu) 3x sehari karena terpasang selang makan (NGT), tetapi
setelah 2 hari dipindahkan ke ruagan tulip pasien bisa makan tidak
menggunakan selang, minum susu dengan menggunakan dot.
B. Tidur dan istirahat
- Sebelum sakit:
Ibu mengatakan bahwa tidurnya dalam durasi kurang lebih 7 jam
- Selama sakit:
Dirumah sakit juga dengan durasi kurang lebih 7 jam tetapi pasien hanya
sering terbangun tengah malam.
C. Personal Hygiene
- Sebelum sakit:
Semua kebutuhan di bantu oleh keluarga
- Selama sakit:
Semua kebutuhan dibantu oleh ibu
D. Aktivitas bermain:
- Sebelum sakit:
Pasien terlihat aktif ketika bermain di rumah, baik belajar menggambar
bersama kakanya, maupun mainlempar-lempar bola
- Selama sakit:
Semenjak masuk rumah sakit pasien hanya bisa berbaring lemas dan tidak
bisa melakuan aktivitas bermain.
E. Eliminasi
- Sebelum sakit:
BAB BAK lancar tidak ada gangguan, warna kuning biasa, padat, biasa
setiap subuh selalu BAB
- Selama sakit:
Setelah di rumah sakit, pasien BAB nya cair karena makanan nya hanya
berupa cairan
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum: pasien lemah
B. Kesadaran: compos mentis
C. Antropometri:
TB: 65 cm, BB: 5,7 kg, LK: ……37….cm, LD: …36…….cm,
LLA: 12 cm, LP: ……36….cm.
D. Tanda-tanda vital:
TD : - mmHg Suhu : 38°C
Nadi : 130 x/menit RR : 45 x/menit
E. Kepala:
Bentuk kepala moscepel, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat luka,rambut
nampak hitam dan tersebar merata
F. Mata:
Mata simetris kiri kanan, Pupil ada reaksi terhadap cahaya cahaya, conjugtiva
normal
G. Telinga:
Tidak terdapat serumen, tidak terdapat sekret, simetris kiri dan kanan
H. Hidung :
Septum ditengah, tidak terdapat secret,tidak terdapat napas cuping hidung,
terpasang NGT, Terpasang oksigen nasal kanul 1 lpm
I. Mulut:
Mullut tanpak kering, bibir tanpak kering,gigi belum tumbuh rata
J. Leher :
Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
K. Thorak
1. Paru-paru
Inspeksi:
Pergerakan dada simetris dalam keadaan bernapas, terdapat retraksi
/menitdinding dada pada saat bernapas, terlihat pernapasan cepat RR 45x
Palpasi:
Tidak ada masa
Perkusi:
sonor
Auskultasi:
Terdapat suara rongki pada kedua lapang paru
2. Jantung
Inspeksi :
Ictus cordis tidak tanpak
Palpasi:
Iktus cordis tidak teraba
Perkusi:
Tidak dikaji
Auskultasi:
Tidak terdapat suara yang abnormal, tidak terdapatsuara reguler, murmur,
maupun galop
3. Abdomen
Inspeksi:
Abdomen rata, tidak terdapat luka
Auskultasi:
Terdapat bisisng usus, 10x/menit
Perkusi:
Timpani pada keempat kuadrant
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
4. Ekstremitas
Atas:
Simetris kiri kanan, tidak terdapat luka pada tangan, akral teraba hangat,
cappilery reffil time < 2 detik, terpasang infus pada tangan kanan
Bawah:
Tidak terdapat luka, simetris kiri kanan
Kekuatan otot:

VII. ASPEK MENTAL- INTELEKTUAL


A. Intelektual orang tua:
Orang tua selalu menemani anaknya padasaat sakit, membimbing anak,
memberikan semangat pada saat dilakukan perawatan dengan cara selalu ada
disamping anak tanpa di percayai orang lain untuk menjaga anaknya
B. Support system keluarga:
Ayah, ibu, nenek maupun kaka (keluarga) dari pasien selalu ada disamping,
untuk memberikan semangat atau motivasi pada pasien untuk sembuh seperti,
memberikan semangat pada saat dilakukan pemberian obat oleh perawat,
selalu memberikan senyuman atau diajak melakukan hal-hal yang membuat
pasien untuk tersenyum agar dapat mengalihkan sakit yang dialami pasien
sendiri.
VIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
A. Kemandirian dan bergaul
Ibu klien mengatakan tingkat perkembangan klien saat ii sesuai usianya
B. Motorik halus
Klien dapat menaruh kubus dicangkir,
C. Bernalar dan berbahasa
Pasien masih bisa berkata jelas
D. Motorik halus
Klien sudah bisa duduk dan belajar berdiri pelan pelan
IX. TERAPI MEDIS & PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Terapi Medis
No Terapi Yang Diberikan
1. Amoxicilin 200mg/12 jam
2. Chlorompenicol 125/8 jam
3. Nebu ventonil ½ dan Nacl 1cc ½ 8 jam
4. Infus D5 ¼ NS
5. Nacl 100 ml

B. Pemeriksaan Diagnostik Penunjang


Laboratorium 26-09-2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hemaglobin 8.2 g/dl 10.3-12.3
Leukosit 12.0 10/ul 3.6-11.0
Hematokrit 30 % 35-47
Eritrosit 4.4 10>6/ul 3.80-5.20
Trombosit 467 10>3/ul 150-400
MCV 69 Fl 80-100
MCH 30 Pg 26-34
MCHC 32 g/dl 32-36
Netrofil 40 % 50-70
Limfosit 24.30 % 25-40
Monosit 6.30 % 2-8
Eosinofil 0.00 % 2.00-4.00
Basofil 0.00 % 0-1
Gula darah sewaktu 124

HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Tgl 26-09-2016

Klinis : dyspneu suspek brongkopneumonia


Hasil :
- tanpakopesitas inhomogen diperibrongkhial bilateral, batas taktegas
- tak tanpak penebalan pleura space bilateral
- besar dan kongfigurasi cor normal
Sistema tulang yang terfisualisasi intek
Kesan :
- Menyokong gambaran broncupneumonia bilateral
- Besar dan konfigurasi car normal

X. ANALISA DATA
No Analisa data Etiologi Masalah
1 DS: Keletihan Pola napas tidak
Ibu pasien mengatakan bahwa otot efektif
pernapasan anak cepat, batuk sejak pernapasan
3 hari sebelum masuk rumah sakit,
batuk disertai dahak,
DO:
- Pernapasan cepat
- Otot bantu pernapasan
- Napas cuping hidung
- RR : 45x/m
- Terpasang O2
2. DS: Sekresi yang Ketidakefektifan
Ibu pasien mengatakan bahwa tertahan bersihan jalan
pernapasan anak cepat, batuk sejak napas
3 hari sebelum masuk rumah sakit,
batuk disertai dahak,
DO :
- Pernapasan cepat
- Otot bantu pernapasan
- Napas cuping hidung
- RR : 45x/m
- Terpasang O2
- Terdapat suara rongki di kedua
lapang paru
- Hasil pemeriksan foto rongten
menunjukan:
 Menyokong gambaran
broncupneumonia
bilateral

 Besar dan konfigurasi


car normal

3 DS : Berhubungan Hipertermia
- Ibu mengatakan dengan
anakdemam 3 hari yll dan penyakit
tanpak lemas
- Ibu mengatakan semenjak
sakit anak kurang nafsu
makan
DO :
- Tanda-tanda vital suhu
tubuh 38,0
- Terpasang NGT
- Pemeriksaan laboraturium
leukosit 12.0

XI. DIGANOSA KEPERAWATAN


1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan keletihan otot peranapasn
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi yang
tertahan
3. Hipertermi berhubungan dengan penyakit
XII. RENCANA KEGIATAN

No DX NOC NIC
Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan Setelah dilakuka 1. Monitor kecepatan, irama,
dengan hambatan upaya napas ( tindakan keperawatan kedalaman dan kesulita
keletihan otot pernapasan ) selama 3x24 jam di bernapas
harapkan pola napas 2. Catat pergerakan dada, catat
kembli normal dengan ketidaksimetrisan penggunaan
kriteria hasil: otot bantu pernapasan dan
retraksi dada
Indikator A T 3. Monitor saturasi O2
SPO2 2 4 4. Monitor keluhan sesak napas
dalam batas termasuk kegiatan yang
normal meringankan atau yang
Tidak 2 4 memperuruk pernapasan
adanya 5. Monitor hasil foto thorax
penggunaan 6. Posisikan pasien untuk
alat bantu memaksimalkan ventilasi
napas 7. Berikan oksigen sesuai
Tidak ada 2 4 kebutuhan
pernapasan 8. Berikan bantuan terapi napas
cuping misal: nebulizer
hidung 9. Kolaborasi dalam pemberian
obat
10. Edukasikan kepada keluarga
tentang penyakit yang
dialamioleh pasien
2. Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen jalan napas (3140)
napas tindakan keperawatan 1. Buka jalan napas
selama 3x24 jam 2. Posisikan pasien untuk
diharapkan bersihan maksimalkan ventilasi
jalan napas dapat diatasi 3. Lakukan fisioterapi dada
dengan kriteria hasi : 4. Buang sekret dengan
memotivasi pasien untuk
Melakukan batuk atau
Indikator A T menyedot lendir
RR dalam 2 4 5. Kelola nebulizer sebagi
batas normal mestinya
Bunyi napas 2 4 6. Posisikan untuk meringankan
normal jalan napas
Tidak 2 4 7. Monitor status pernapasan dan
terdapat oksigen sebagai mestinya.
penumpukan Monitor pernapasan (3350)
sekret 1. Monitor kecepatan, kedalam
dan kesulitan bernapas
2. Catat pergerakan dada, catat
ketidak simetrisan,
penggunaan otot bantu napas
3. Monitor suara napas tambahan
seperti rongki, whezzing
4. Monitor saturasi O2
5. Monitor keluhan sesak napas
pasien, termasuk kegiatan yang
meningkatkan atau
memperburuk pernapasan
3. Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Pantau suhu dan tanda-tanda
tindakan keperawatan vital lainnya sesui kebutuhan
penyakit
selama 3x24 jam 2. Monitor suhu
diharapkan suhu tubuh 3. Monitor asupan dan keluaran
dalam batas normal cairan
dengan kriteria hasil: 4. Catat dan lapor bila ada tanda
Indikator A T kehilangan cairan
Suhu 2 4 5. Identifikasi penyebab
tubuh hipertermi
dalam 6. Berikan oksigen jika
batas diperlukan
normal 7. Lakukan kompres hangat
Tidak 2 4 8. Tingkatkan sirkulasi udara
menggigil 9. Lakukan pemeriksaan
dan laboraturium
kedinginan DRO,elektrolit,urinalisa
10. Kolaborasi dengan dokter
pemberian cairan
11. Kolaborasi degan dokter
pemberian obat antipiretik dan
antibiotik

Anda mungkin juga menyukai