Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan, karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah tentang “Analisis Laporan
Keuangan”. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Laporan Keuangan. Makalah ini berisikan tentang analisis laporan keuangan
perusahaan pada tahun 2017 dan berisi tentang informasi mengenai perusahaan
publik yang terdaftar pada BEI, dimana yang kami pilih adalah PT. Mandom
Indonesia Tbk.
Semoga makalah “Analisis Laporan Keuangan (PT. Mandom Indonesia Tbk.)
Periode tahun 2017" ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Terima kasih kepada semua anggota kelompok IV yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini serta refrensi dan sumber-sumber informasi yang kami
peroleh.

Pamulang, 14 September 2018

Kelompok IV
BAB I
LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang


memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan
dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan
kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan
keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan
prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK
memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi
akuntansi yang dapat digunakan..
Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana
memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan
keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan
informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan
untuk membatasi ruang lingkup permasalahan di atas, maka penulis hanya akan
membahas tentang analisis kinerja keuangan dengan menggunakan Rasio Likuiditas,
Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas untuk menilai kinerja
perusahaan pada PT. Mandom Indonesia Tbk pada tahun 2016-2017. Adapun data
yang akan dipakai adalah neraca dan laporan laba rugi.
C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan
masalah yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah
sebagai berikut :
- Apakah Kinerja perusahaan pada PT. Mandom Indonesia Tbk mengalami
peningkatan pada periode 2016-2017 ditinjau dari laporan keuangan dengan
menggunakan analisis menggunakan Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas,
Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas.

D. TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan
penelitian yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah :
- Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Mandom Indonesia Tbk
dilihat dari Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, dan Rasio
Profitabilitas.

E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bukan hanya secara teoritis tetapi
juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, diantaranya yaitu :

1. Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan gambaran dan
pertimbangan bagi PT. Mandom Indonesia untuk mengambil keputusan di masa yang
akan datang dan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam penilaian Kinerja Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan
keputusan untuk masalah keuangan yang dihadapi.
2. Bagi Pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama dan
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Penulis
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang diperoleh
dengan praktek yang sesungguhnya
BAB II
LANDASAN TEORI

A. LAPORAN KEUANGAN

1. Pengertian Laporan Keuangan


 Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan
informasi yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan
mengambil keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan
bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar
dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai
prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.

2. BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN


Bagian-bagian dari laporan keuangan meliputi :
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan
alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber
dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan
dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu
kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-
perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim
pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus
kas ini adalah:
a. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama
periode tertentu.
b. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas
investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

3. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai berikut :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai
dengan GAAP
2. Tujuan Umum
 Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban perusahaan
 Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
 Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba
 Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban
 Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai
laporan.
3. Tujuan Kualitatif
 Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu
pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
 Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting
tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
 Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama.
 Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan.
 Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan
keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
 Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya
akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan
maupun perusahaan lain.
 Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup
semua kebutuhan yang layak dari para pemakai
4. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA

1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi
untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca
kerja dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah
yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan
pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan
dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang
diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian
jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
7. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik
pendapatan nasional dan statisti lainnya
8. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara.
Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian
nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada
penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

5. JENIS LAPORAN KEUANGAN


Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap
perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi.
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu laporan yang
sistematis tentang Aktiva (assets), Utang (liabilities), dan Modal Sendiri (owner’s
equity).
Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil,
dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.
6. MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis Time Series dan Cross Sectional
1. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk
beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan
rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang
diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang
sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat
atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi
peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu.
2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-
rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis
atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
Analisis Commond Size dan Analisis Index
1. Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen
laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada
sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan
100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva.
Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban
dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-
elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-
elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-
elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.
BAB III
PEMABAHASAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT. Mandom Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-


Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 jo. Undang-Undang No. 11 tahun
1970 berdasarkan Akta Notaris No. 14 tanggal 5 Nopember 1969 dari Abdul
Latief, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/150/18 tanggal 28
Nopember 1970 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 24
tanggal 23 Maret 1971, Tambahan No. 141. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 25 tanggal 22
Mei 2015 dari Edi Priyono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran
Dasar Perusahaan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Akta perubahan
ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.03-0937054 tanggal 4 Juni 2015.
Perusahaan berdomisili di Jawa Barat dengan pabrik berlokasi di Kawasan
Industri MM2100 Bekasi, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Irian
Blok PP, Kawasan Industri MM2100, Bekasi, Jawa Barat.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
usaha utama Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan kosmetika, wangi-
wangian, bahan pembersih dan kemasan plastik termasuk bahan baku, mesin dan alat
produksi untuk produksi dan kegiatan usaha penunjang adalah perdagangan impor
produk kosmetika, wangi- wangian, bahan pembersih.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada bulan April 1971. Pabrik
yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Jl. Jawa Blok J9, Bekasi, Jawa Barat
mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 4 Januari 2001. Relokasi Pabrik dan
Kantor dari Jl. Yos Sudarso BY Pass, Jakarta ke Kawasan Industri MM2100 Jl. Irian
Blok PP, Bekasi Jawa Barat pada tanggal 12 Juni 2015. Hasil produksi Perusahaan
dipasarkan di dalam dan ke luar negeri, termasuk ke Uni Emirat Arab, Malaysia,
Jepang, Thailand, Filipina, India, Singapura, Korea, Vietnam, Cina, Hongkong dan
Taiwan.
B. LAPORAN KEUANGAN (Tahun 2017)
A. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Current Ratio (CR)


Current Ratio merupakan rasio likuiditas. Current Ratio yaitu kemampuan
untuk membayar hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling
sering digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek
total, karena mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang dapat
dipenuhi oleh aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang hampir
sama dengan masa jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).
Aktiva lancar yang dimaksud terdiri dari kas, surat berharga, piutang dagang,
dan persediaan sedangkan kewajiban lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar
jangka pendek ; utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun,
pajak penghasilan yang terutang, dan beban-beban lain yang terutang (terutama gaji
dan upah).
Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2001). CR merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. CR dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut : (Prastowo, 2011)

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah


dalam likuiditas dan sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi
juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada
akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan (Murti, 2011). Current ratio
yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik atau
manajemen yang yang bobrok. Dalam masa resesi pihak manajemen mungkin enggan
mengganti barangnya. Dengan demikian, persediaan barang dan utang dagang ditekan
sampai tingkat yang paling rendah, atau saldo piutang yang terlalu besar karena
adanya kebijakan kredit dan penagihan yang kurang efektif.
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai
berikut :

Artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah
aset lancar.

Definisi Return on Assets (ROA)


Return on assets merupakan rasio profitabilitas. Return on assets juga sering
disebut sebagai Return on Investment (ROI). Return on Assets mengukur kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini
mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan
menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya dan dapat dibandingkan dengan
tingkat bunga bank yang berlaku (Prastowo, 2011).
Return on Assets (ROA) atau sering disebut Return on Investment (ROI). ROI
merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional
perusahaan (Sunardi, 2010). Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan
yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating income)
dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan tersebut.
ROA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)

ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih


setelah pajak dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Stella, 2009).
Hal ini akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
Pada PT. Indomobil Sukses InteRnasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai
berikut :

Artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI
No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada
dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman.

Definisi Debt to Equity Ratio (DER)


Debt to Equiy Ratio merupakan rasio solvabilitas atau financial leverage ratio
yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya (Prastowo, 2011). Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar
resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin
tinggi dan rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah
untuk membiayai aktiva.
DER merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan
dengan total ekuitasnya. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
(Sartono, 2001)

DER yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan


perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat
(Stella,2009). DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan
apresiasi dan depresiasi harga saham, DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak
buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti
beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan
(Hernendiastoro, 2005).
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai
berikut :

Artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar
7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar
3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak
berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas
kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau
DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang
‘berbahaya’.

BAB IV
PENUTUP

Dari hasil laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan
dari analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity
Ratio. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio yang baik.
Dengan Current Rationya sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang
segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar. Retrun on Assets sebesar
5% yang artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat
ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA
berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Dan yang terakhir
Debt to Equity Ratio sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski DER-nya cukup
besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total
utang jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut
masih dalam ketegori tidak berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas
kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau
DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang
‘berbahaya’. Dengan hasil analisis ini penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis
laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, karena hasil
dari analisis akan dapat menghilangkan situasi ketidakpastian dalam informasi
sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih tepat. Secara umum nilai rasio yang
baik adalah nilai rasio yang memiliki nilai yang tinggi, akan tetapi nilai yang terlalu
tinggi belum tentu mencerminkan nilai rasio yang baik, oleh karena itu pada dasarnya
tidak ada yang optimum karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-beda, maka
dalam melakukan analisis rasio diperlukan ketelitian sehingga tidak salah dalam
menafsirkan hasil dari analisis atau kinerja suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai