Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

DISUSUN
OLEH:

NAMA : IKA RAHMAWATI RAHMAN


NIM : PO713211181011
TINGKAT : II. A
PRODI / JURUSAN : D.III KEBIDANAN
DOSEN PEMBIMING : MARHAENI S.ST., M.Kes

POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
Pokok Bahasan : Penyakit Menular Seksual (PMS)
Sub Pokok Bahasan : Peran Masyarakat dalam upaya pencegahan Penyakit
Menular Seksual (PMS)
Sasaran : Masyarakat Desa Topejawa, Kab. Takalar
Penyuluh : Ika Rahmawati Rahman
Hari/Tanggal : Kamis, 03 Oktober 2019
Tempat : Kantor Desa Topejawa, Kab. Takalar
Waktu : 15 menit

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Penyuluhan dilakukan di Kantor Desa Topejawa, Kab. Takalar karena
masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami tentang Penyakit
Menular Seksual (PMS) dan bagaimana cara kita untuk mencegah yang
namanya Penyakit Menular Seksual (PMS). Perlu kiranya mereka
mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya edukasi tentang penyakit
menular seksual.
Dengan diberikan penyuluhan kepada masyarakat, maka diharapkan agar
dapat lebih mengetahui tentang Penyakit Menular Seksual (PMS).

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat di Desa Topejawa
dapat lebih mengetahui tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) dan bisa
menerapkan perilaku hidup yang sehat terkhusus pada kehidupan Seksual.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga pasien :
a. Mengetahui definisi Penyakit Menular Seksual (PMS)..
b. Mengetahui dan memahami penyebab Penyakit Menular Seksual
(PMS).
c. Mengetahui dan memahami pencetus Penyakit Menular Seksual
(PMS).
d. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala Penyakit Menular
Seksual (PMS).
e. Mengetahui dan memahami pencegahan Penyakit Menular Seksual
(PMS).
f. Mengetahui cara penanganan penyakit menular seksual (PMS).

C. POKOK BAHASAN
1. Pengertian penyakit menular seksual (PMS).
2. Penyebab penyakit menular seksual (PMS).
3. Pencetus penyakit menular seksual (PMS).
4. Tanda dan Gejala penyakit menular seksual (PMS).
5. Pencegahan penyakit menular seksual (PMS).
6. Pengobatan penyakit menular seksual (PMS).

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. LCD-Proyektor / PPT
2. Leaflet
F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audien

1 Pembukaan 2 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam


 Memperkenalkan diri  Mendengarkan &
 Menyampaikan maksud dan tujuan, memperhatikan
judul, kontrak waktu dan aturan,  Mendengarkan
serta menggali pengetahuan keluarga dan menjelaskan

2 Pelaksanaa 10 menit 1. Menjelaskan :


n  Pengertian penyakit menular seksual o Memperhatikan
(PMS). dan mendengar-
 Penyebab penyakit menular seksual kan
(PMS).
 Memberi pertanyaan kepada audien o Menjawab per-
tentang pengertian penyakit menular tanyaan
seksual (PMS).
 Memberi pertanyaan kepada audien o Menjawab per-
tentang penyakit menular seksual tanyaan
(PMS).
Menjelaskan :
 Pencetus penyakit menular seksual
o Memperhatikan
(PMS).
dan mendengar-
 Tanda dan Gejala penyakit menular
kan
seksual (PMS).
 Memberi pertanyaan kepada audien
o Menjawab per-
tentang pencetus penyakit menular
tanyaan
seksual (PMS).
 Memberi pertanyaan kepada audien
o Menjawab per-
tentang tanda dan gejala penyakit
tanyaan
menular seksual (PMS).
Menjelaskan :
Pencegahan penyakit menular
seksual (PMS). o Memperhatikan
dan mendengar-
2. Evaluasi: kan
 Memberi pertanyaan kepada audien
tentang pencegahan penyakit o Menjawab per-
menular seksual (PMS). tanyaan
 Menjawab pertanyaan dari peserta
 Memberi kesempatan pada peserta
menanggapi jawaban dari pemateri o Mendengarkan
o Memberikan
timbal balik

3 Penutup 3 menit  Membuat resume  Mendengarkan


 Mengevaluasi pengetahuan peserta & menjawab
 Kesimpulan  mendengarkan
 Meminta maaf  Memaafkan
 Mengucapkan salam  Menjawab
 Membagikan leaflet salam

G. EVALUASI
Masyarakat dapat menjelaskan tentang:
1. Pengertian penyakit menular seksual (PMS).
2. Penyebab penyakit menular seksual (PMS).
3. Pencetus penyakit menular seksual (PMS).
4. Tanda dan Gejala penyakit menular seksual (PMS).
5. Pencegahan penyakit menular seksual (PMS).
6. Pengobatan penyakit menular seksual (PMS).
H. LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet
PMS (PENYAKIT MENULAR SEKSUAL)

A. PENGERTIAN
PMS adalah penyakit/infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan lebih berisiko bila
melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui
vagina, oral, maupun anl. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi
yang harus dianggap serius.
PMS dapat mengakibatkan :
a. Kemandulan
b. Kematian karena infeksi
c. Nyeri yang menetap di perut bagian bawah.
d. Kanker serviks (mulut rahim)

B. GEJALA PMS
Umumnya gejala yang biasa ditemui pada seseorang dengan PMS ialah:
a. Bintik-bintik berisi cairan, borok atau lecet pada daerah sekitar
kelamin
b. Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah pada sekitar daerah
kelamin
c. Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam
d. Rasa gatal yang sangat hebat disekitar kelamin
e. Sakit luar biasa saat kencing
f. Kencing nanah/darah dengan bau busuk
g. Bengkak, panas, nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok
h. Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, dan
i. Berkeringat saat malam
Adapun gejala pada perempuan/wanita :
a. Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau berhubungan seksual
b. Rasa nyeri pada perut bagian bawah
c. Keluarnya lendir/cairan yang tidak abnormal dari vagina
d. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal disertai rasa gatal pada alat
kelamin
e. Keputihan berbusa dan berbau busuk
f. Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks
g. Benjolan di alat genital.

C. MACAM-MACAM PMS
a. Gonorhoe / chalamidya
Keduanya merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan infeksi berat
dan kemandulan pada pria dan wanita.
Tanda – tanda gonorhoe dan chalamidya pada wanita :
 Cairan kuning atau hijau dari vagina atau uterus.
 Rasa panas atau nyeri bila buang air kecil.
 Demam
 Rasa nyeri / berdarah sewaktu berhubungan seksual.
Tanda – tanda pada pria :
 Cairan keluar dari penis.
 Rasa panas / nyeri buang air kecil.
 Rasa panas / bengkak pada buah pelir.

b. Herpes genetalia
Adalah jenis PMS yang disebabkan oleh virus dapat menyerang di alat
genitalis/mulut rahim.
Tanda – tanda :
 Rasa gatal, rasa panas di mulut genitalia/paha.
 Luka lecet kecil di kemaluan membentuk ulkus (luka) terbuka dan sakit
didalam kemaluan.

Tidak ada obat menyembuhkan penyakit herpes, untuk tidak


mengganggu maka hal yang dapat membantu untuk meringankannya
adalah :
 Letakkan es diatas ulkus.
 Buat kompres dengan cara merendam di air dingin yang bersih.
 Duduk dan rendam bokong di air dingin yang bersih.
 Campur air bersih dengan baking soda/tepung kanji sehingga berbentuk kental
kemudian di atas ulkus.
Penting :
 Cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah menyentuh ulkus.
 Hati – hati jangan menyentuh ulkus.
 Coba hindari hubungan seksual sewaktu mengalami ulkus herpes.

c. Syphilis
Adalah suatu penyakit menular seksual yang berat yang mempunyai efek di
seluruh tubuh dan biasanya berlangsung sampai bertahun – tahun.
Penyebabnya adalah bakteri.
Tanda – tanda :
 Ulkus kecil yang tidak sakit yang menyerupai jerawat, lecet, benjolan, yang
dalam dan basah/ulkus terbuka.
 Beberapa minggu/bulan kemudian akan mengalami radang tenggorokan,
demam timbul kelainan kulit. Semua tanda akan hilang dengan sendirinya
tetapi penyakit masih ada tanpa pengobatan ndapat mengakibatkan cacat
jantung, kelumpuhan, penyakit jiwa dan kematian.

d. Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
parasit Trichomonas vaginalis. Trikomoniasis dapat dicegah dengan perilaku
seksual yang aman, yaitu tidak bergonta-ganti pasangan seksual dan menggunakan
kondom.
Trikomoniasis menular melalui hubungan seksual. Selain hubungan seksual,
berbagi pakai alat bantu seks dengan penderita trikomoniasis juga dapat
menularkan penyakit ini. Penyakit trikomoniasis sering kali tidak
menimbulkan gejala. Walaupun tanpa gejala, seseorang yang menderita
trikomoniasis tetap dapat menularkannya kepada orang lain.

Penyebab Trikomoniasis:
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis, yang menyebar
melalui hubungan seksual. Parasit ini juga bisa menular lewat berbagi pakai
alat bantu seks yang tidak dibersihkan terlebih dahulu.

Risiko trikomoniasis akan meningkat pada seseorang yang:

 Sering bergonti-ganti pasangan seksual.


 Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
 Pernah menderita trikomoniasis.
 Pernah menderita penyakit menular seksual.

Parasit ini tidak bisa menular melalui seks oral, seks anal, ciuman, dudukan
kloset, atau berbagi pakai alat makan.

Gejala Trikomoniasis:

Kebanyakan penderita trikomoniasis tidak merasakan gejala apapun. Meski


begitu, penderita tetap bisa menularkan trikomoniasis ke orang lain. Bila
terdapat gejala, biasanya keluhan akan muncul 5-28 hari setelah terinfeksi.

Pada wanita, trikomoniasis dapat ditandai dengan gejala berikut:

 Keputihan yang banyak dan berbau amis.


 Keputihan berwarna kuning kehijauan, bisa kental atau encer, serta
berbusa.
 Gatal yang disertai rasa terbakar dan kemerahan di area vagina.
 Nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.

Pada pria, gejala trikomoniasis yang muncul dapat berupa:


 Sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis.
 Keluar cairan putih dari penis.
 Nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi.
 Lebih sering buang air kecil dari biasanya.

Kapan harus ke dokter

Perlu diketahui, gejala trikomoniasis bisa hilang timbul. Apabila tidak segera
ditangani, infeksi bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan hingga
bertahun-tahun. Untuk mencegah hal tersebut, segeralah periksakan diri ke
dokter bila mengalami keputihan yang berbau tidak sedap (pada wanita),
keluar cairan putih dari penis (pada pria), serta muncul nyeri saat buang air
kecil dan berhubungan intim.

Anda juga perlu periksa ke dokter bila pasangan Anda mengalami gejala
trikomoniasis, meskipun Anda sendiri tidak mengalami gejala apa pun.

Diagnosis Trikomoniasis:

Seseorang dapat diduga menderita trikomoniasis jika mengalami gejala-gejala


di atas. Untuk memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada
organ kelamin pasien, serta mengambil sampel cairan vagina (pada wanita)
atau urine (pada pria) untuk diteliti di laboratorium.

Pemeriksaan sampel cairan vagina atau urine membutuhkan waktu beberapa


hari. Sambil menunggu hasil, pasien tetap akan ditangani untuk mengurangi
risiko penularan infeksi.

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien menderita trikomoniasis,


dokter akan menyarankan pasangan seksual pasien untuk diperiksa dan diobati
juga.

Pengobatan Trikomoniasis:
Untuk mengobati trikomoniasis, dokter akan meresepkan metronidazole. Obat
dapat diminum sebagai dosis tunggal dan besar, atau dikonsumsi 2 kali sehari,
selama 5-7 hari, dengan dosis yang lebih kecil.

Selama masa pengobatan, pasien dilarang berhubungan seksual sampai


dinyatakan sembuh oleh dokter. Pasien juga harus menghindari konsumsi
minuman beralkohol 24 jam setelah mengonsumsi metronidazole, karena bisa
menyebabkan mual dan muntah.

Trikomoniasis biasanya sembuh dalam tujuh hari. Meski demikian, penderita


perlu periksa kembali ke dokter dalam 3 minggu hingga 3 bulan setelah
pengobatan, untuk memastikan dirinya tidak terinfeksi kembali.

Komplikasi Trikomoniasis

Bila tidak ditangani, trikomoniasis bisa menimbulkan komplikasi serius,


terutama pada ibu hamil. Komplikasi yang dapat terjadi adalah bayi terlahir
prematur atau terlahir dengan berat badan rendah, dan penularan trikomoniasis
ke bayi saat proses persalinan.

Di samping itu, trikomoniasis yang terjadi pada wanita dapat membuat


penderitanya lebih rentan terkena infeksi HIV.

Pencegahan Trikomoniasis:

Guna mengurangi risiko terinfeksi trikomoniasis dan penyakit menular seksual


lainnya, lakukanlah beberapa langkah di bawah ini:

 Tidak bergonta-ganti pasangan seksual.


 Menggunakan kondom saat berhubungan intim.
 Tidak berbagi pakai alat bantu seks, dan membersihkannya setiap selesai
digunakan.
e. Kutil Kelamin
Penyakit ini bisa dialami siapa saja yang aktif secara seksual. Kutil kelamin
berbeda dengan kutil yang tumbuh di bagian tubuh lain, karena kondisi ini
termasuk infeksi menular seksual.
Kutil kelamin berukuran kecil dan tidak mudah terlihat dengan kasat mata.
Akan tetapi kutil kelamin menyebabkan rasa gatal, sensasi seperti terbakar,
serta nyeri dan perdarahan saat berhubungan intim.

Penyebab Kutil Kelamin:


Kutil kelamin disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Penyebaran
kutil kelamin terjadi melalui hubungan seksual, baik melalui vagina, maupun
secara oral atau anal. Di samping itu, virus juga bisa menular ketika tangan
penderita kutil kelamin menyentuh kelamin sendiri, lalu menyentuh kelamin
pasangannya.
Penyebaran kutil kelamin juga dapat terjadi, akibat berbagi penggunaan alat
bantu seks (sex toys). Pada kasus yang jarang terjadi, kutil kelamin dapat
menular ke bayi, dari ibu yang terinfeksi virus. Perlu diketahui, kutil kelamin
tidak menular melalui ciuman, atau media tertentu seperti alat makan, handuk,
dan toilet duduk.

Diagnosis Kutil Kelamin:


Dokter dapat mendiagnosis pasien dengan melihat atau mendengar mengenai
gejala yang dialami pasien. Apabila kutil kelamin tidak terlihat, maka dokter
dapat meminta pasien menjalani tes seperti:

 Pap smear
 Kolposkopi
 Tes HPV-DNA

Pengobatan Kutil Kelamin:


Kutil kelamin tidak perlu diobati jika tidak menimbulkan gejala yang
mengganggu. Bila kutil kelamin menyebabkan gejala dokter dapat
mengobatinya dengan obat-obatan yang mengandung asam trikloroasetat.
Dokter juga dapat mengobati pasien dengan prosedur bedah seperti:

 Eksisi
 Electrocautery
 Krioterapi
 Bedah laser

Komplikasi Kutil Kelamin:

Ada beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh kutil kelamin, antara
lain:

 Memicu terjadinya kanker di daerah kemaluan, mulut dan tenggorokan.


 Gangguan saat kehamilan.
 Bayi yang terlahir dari ibu dengan kutil kelamin berisiko mengalami
infeksi kutil di ternggorokan.

Pencegahan Kutil Kelamin:

Kutil kelamin dapat dicegah dengan sejumlah cara, seperti:

 Tidak melakukan seks bebas.


 Gunakan kondom setiap berhubungan seks.
 Tidak berbagi alat bantu seks.
 Mendapat imunisasi HPV.

f. HIV/AIDS
Adalah suatu penyakit PMS yang disebabkan oleh virus di sebut dengan HIV
Human Immunodeficiency Virus. Virus tersebar dalam darah, cairan vagina
atau cairan semen pada laki – laki. Obat untuk AIDS belum ada. Bila mungkin
resiko tinggi terkena HIV/AIDS.
Untuk melindungi :
 Setia pada pasangan.
 Gunakan kondom setiap melakukan hubungan seksual.
 Hindari pemakaian jarum suntik yang bergantian.

Cara penularan HIV:


1. Melalui darah
2. Hubungan seks (cairan pada alat kelamin)
3. Ibu hamil kepada bayinya, ASI ibu yang positif HIV
4. Jarum suntik yang dipakai bergantian

g. Warts
Warts adalah jaringan tumbuh pada kulit di kemaluan disebabkan oleh virus.
tanda – tandanya :
 gatal – gatal.
 Benjolan kecil, tidak sakit, keputih-putihan/kecoklatan yang kadang –
kadang dengan permukaan kasar.
Pengobatan :
Bila istri yang terkena, suami sebaiknya memakai kondom sampai kedua belah
pihak bebas dari warts.
Pengobatannya :
 Oleskan minyak/ salep di kulit yang tumbuh warts
 Dengan tusuk gigi, oleskan Bicholorecetid Acid (BCA) di sekitar yang
tumbuh warts.
 Melakukan pemeriksaan PAP SMEAR setiap 1 – 2 tahun.

h. Chanroid
Adalah jenis PMS yang disebabkan bakteri.
Tanda – tanda :
 Satu/lebih ulkus yang lunak dengansakit di alat genitalia dan anus sering
berdarah.
 Kelenjar limpa dipangkal paha mungkin membesar.
 Demam ringan.

D. CARA MENGETAHUI RESIKO TERKENA PMS


Meskipun tidak memperhatikan tanda – tanda mungkin, mempunyai resiko
PMS bila :
a. Suami memperlihatkan tanda – tanda PMS
b. Pasangan tidak setia.
c. Suami tinggal dari rumah atau istri percaya suami tidak setia.

E. BAHAYA PMS
1. Kemandulan baik pria maupun wanita
2. Kanker leher rahim pada wanita
3. Kehamilan diluar rahim
4. Infeksi yang menyebar
5. Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya seperti lahir sebelum
cukup umur, berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS
6. Infeksi HIV

F. PENCEGAHAN PMS
1. Tidak melakukan seks pra nikah
2. Mencari informasi tentang HIV
3. Tidak menggunakan NAPZA
4. Lakukan aktivitas hidup sehat dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
yang positif
5. Mendekatkan diri pada tuhan YME
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Lany. PMS : Penyakit Menular Seksual, Yogyakarta, Penerbit Kanisius,


2001
Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta
(http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/50-artikel-kesehatan/147-penyakit-
menular-seksual.html)
(https://www.alodokter.com/trikomoniasis)
(https://www.alodokter.com/kutil-kelamin)
Resume Materi

PMS (PENYAKIT MENULAR SEKSUAL)

Penyakit Menular Seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui


hubungan seks. Penyakit Menular Seksual akan lebih berisiko bila melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral
maupun anal. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus
dianggap serius.

Gejala-gejala Penyakit Menular Seksual


Umum:
a. Bintik-bintik berisi cairan, borok atau lecet pada daerah sekitar
kelamin
b. Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah pada sekitar daerah
kelamin
c. Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam
d. Rasa gatal yang sangat hebat disekitar kelamin
e. Sakit luar biasa saat kencing
f. Kencing nanah/darah dengan bau busuk
g. Bengkak, panas, nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok
h. Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, dan
i. Berkeringat saat malam
Adapun gejala pada perempuan/wanita :
a. Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau berhubungan seksual
b. Rasa nyeri pada perut bagian bawah
c. Keluarnya lendir/cairan yang tidak abnormal dari vagina
d. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal disertai rasa gatal pada alat
kelamin
e. Keputihan berbusa dan berbau busuk
f. Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks
g. Benjolan di alat genital.

Macam-macam PMS
a. Gonorhoe / chalamidya
Keduanya merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan infeksi berat
dan kemandulan pada pria dan wanita.
b. Herpes genetalia
Adalah jenis PMS yang disebabkan oleh virus dapat menyerang di alat
genitalis/mulut rahim.
c. Syphilis
Adalah suatu penyakit menular seksual yang berat yang mempunyai efek di
seluruh tubuh dan biasanya berlangsung sampai bertahun – tahun.
Penyebabnya adalah bakteri.
d. Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
parasit Trichomonas vaginalis. Trikomoniasis dapat dicegah dengan perilaku
seksual yang aman, yaitu tidak bergonta-ganti pasangan seksual dan menggunakan
kondom.
Trikomoniasis menular melalui hubungan seksual. Selain hubungan seksual,
berbagi pakai alat bantu seks dengan penderita trikomoniasis juga dapat
menularkan penyakit ini. Penyakit trikomoniasis sering kali tidak
menimbulkan gejala. Walaupun tanpa gejala, seseorang yang menderita
trikomoniasis tetap dapat menularkannya kepada orang lain.
e. Kutil Kelamin
Penyakit ini bisa dialami siapa saja yang aktif secara seksual. Kutil kelamin
berbeda dengan kutil yang tumbuh di bagian tubuh lain, karena kondisi ini
termasuk infeksi menular seksual.
Kutil kelamin berukuran kecil dan tidak mudah terlihat dengan kasat mata.
Akan tetapi kutil kelamin menyebabkan rasa gatal, sensasi seperti terbakar,
serta nyeri dan perdarahan saat berhubungan intim.
f. HIV/AIDS
Adalah suatu penyakit PMS yang disebabkan oleh virus di sebut dengan HIV
Human Immunodeficiency Virus. Virus tersebar dalam darah, cairan vagina
atau cairan semen pada laki – laki. Obat untuk AIDS belum ada. Bila mungkin
resiko tinggi terkena HIV/AIDS.

Untuk melindungi :
 Setia pada pasangan.
 Gunakan kondom setiap melakukan hubungan seksual.
 Hindari pemakaian jarum suntik yang bergantian.

Cara penularan HIV:


1. Melalui darah
2. Hubungan seks (cairan pada alat kelamin)
3. Ibu hamil kepada bayinya, ASI ibu yang positif HIV
4. Jarum suntik yang dipakai bergantian

Cara mengetahui resiko terkena PMS


Meskipun tidak memperhatikan tanda – tanda mungkin, mempunyai resiko
PMS bila :
a. Suami memperlihatkan tanda – tanda PMS
b. Pasangan tidak setia.
c. Suami tinggal dari rumah atau istri percaya suami tidak setia.

Bahaya PMS
1. Kemandulan baik pria maupun wanita
2. Kanker leher rahim pada wanita
3. Kehamilan diluar rahim
4. Infeksi yang menyebar
5. Bayi lahir dengan kelahiran yang tidak seharusnya seperti lahir
sebelum cukup umur, berat badan lahir rendah, atau terinfeksi PMS
6. Infeksi HIV

Pencegahan PMS
1. Tidak melakukan seks pra nikah
2. Mencari informasi tentang HIV
3. Tidak menggunakan NAPZA
4. Lakukan aktivitas hidup sehat dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
yang positif
5. Mendekatkan diri pada tuhan YME

Anda mungkin juga menyukai