Mohamad Sidiq
Maksimalkan/minimalkan: 𝑧 𝑥1, 𝑥2 , … … , 𝑥𝑛 = σ𝑛1 𝑐𝑗 𝑥𝑗
dengan batasan (kendala): σ𝑛1 𝑎𝑖𝑗 𝑥𝑗 ≤≥ 𝑏𝑖
𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑗 ≥ 0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1,2,3, … 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑗 = 1,2,3, … 𝑛
Atau
Maksimalkan/minimalkan:
𝑧 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + 𝑐3 𝑥3 + ⋯ . . +𝑐𝑛 𝑥𝑛
dengan batasan(kendala):
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≥ 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≥ 𝑏2
…..
𝑎𝑚1𝑥1 + 𝑎𝑚2𝑥2 + 𝑎𝑚3 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≥ 𝑏𝑚
𝑑𝑎𝑛 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … . , 𝑥𝑗 ≥ 0
Mohamad Sidiq
z = Fungsi tujuan
xj = Jenis kegiatan (variabel keputusan)
aij = Kebutuhan sumberdaya i untuk menghasilkan setiap unit
kegiatan j
bi = Jumlah sumberdaya i yang tersedia
cj = Kenaikan nilai Z jika ada pertambahan satu unit kegiatan j
a, b, dan c, disebut juga sebagai parameter model
m = Jumlah sumberdaya yang tersedia
n = Jumlah kegiatan.
Mohamad Sidiq
Fungsi Pembatas
Suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda <
diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk
standar) dengan cara menambahkan suatu
variabel baru yang dinamakan slack variable .
Banyaknya slack variable bergantung pada fungsi
pembatas.
Fungsi Tujuan
Dengan adanya slack variable pada fungsi
pembatas, maka fungsi tujuan juga harus
disesuaikan dengan memasukkan unsur slack
variable ini.
Karena slack variable tidak mempunyai kontribusi
apa-apa terhadap fungsi tujuan, maka konstanta
untuk slack variable tersebut dituliskan nol.
Setelah fungsi batasan diubah ke dalam
bentuk persamaan (bentuk standar), maka
untuk menyelesaikan masalah program linier
dengan metode simpleks menggunakan
suatu kerangka tabel yang disebut dengan
tabel simpleks.
Tabel ini mengatur model ke dalam suatu
bentuk yang memungkinkan untuk
penerapan penghitungan matematis menjadi
lebih mudah.
Var.
Z X1 X2 .... Xn S1 S2 .... Sn NK
Dasar
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
S1
S2
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -8 -6 0 0 0
S1
S2
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -8 -6 0 0 0
S1 4 2 1 0 60
S2
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -8 -6 0 0 0
S1 4 2 1 0 60
S2 2 4 0 1 48
1. Iterasi Awal (Iterasi-0)
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -8 -6 0 0 0
S1 4 2 1 0 60
S2 2 4 0 1 48
2. Iterasi-1 :
a. Menentukan kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien
fungsi tujuan yang bernilai negatif
terbesar.
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -8 -6 0 0 0
S1 4 2 1 0 60
S2 2 4 0 1 48
b. Menentukan baris kunci : nilai indeks yang terkecil (positif).
𝑁𝐾 𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐹. 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
Z -8 -6 0 0 0 -
S1 4 2 1 0 60 15
S2 2 4 0 1 48 24
Angka Kunci
c. Perubahan-perubahan nilai baris :
- Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka kunci
- Nilai baris yang lain = Baris lama – {(Nilai baris kunci baru) x
(angka kolom kunci baris ybs)}
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
X1 1 ½ ¼ 0 15
S2
Langkah Penyelesaian (5)
Z 0 -2 2 0 120
X1 1 ½ ¼ 0 15
S2 0 3 -½ 1 18
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
Z 0 -2 2 0 120 -
X1 1 ½ ¼ 0 15 30
S2 0 3 -½ 1 18 6
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
X1
X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
X1 1 0 1/3 - 1/6 12 -
X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -
Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi
tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai
nilai negatif, proses perubahan selesai dan ini
menunjukkan penyelesaian persoalan linear
dengan metode simpleks sudah mencapai
optimum dengan hasil sbb :
X1= 12 dan X2 = 6
dengan Zmakasimum = Rp 132.000.-
Model Program Linear
1. Fungsi Tujuan :
Maksimumkan : Z=15X1 + 10X2
(Dlm Rp10.000)
2. Fungsi Pembatas :
Bahan A : X1 + X2 ≤ 600
Bahan B : 2X1 + X2 ≤ 1000
X1, X2 ≥ 0
1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan
Z– 15X1–10 X2–0S1- 0S2 = 0
2. Fungsi Pembatas :
X1+X2+ S1+ 0S2 = 600
2X1+X2+0S1+ 1S2 = 1000
X1, X2, S1, S2 ≥ 0
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
S1
S2
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -15 -10 0 0 0
S1
S2
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -15 -10 0 0 0
S1 1 1 1 0 600
S2
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -15 -10 0 0 0
S1 1 1 1 0 600
S2 2 1 0 1 1000
1. Iterasi Awal (Iterasi-0)
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -15 -10 0 0 0
S1 1 1 1 0 600
S2 2 1 0 1 1000
2. Iterasi-1 :
a. Menentukan kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien
fungsi tujuan yang bernilai negatif
terbesar.
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z -15 -10 0 0 0
S1 1 1 1 0 600
S2 2 1 0 1 1000
b. Menentukan baris kunci : nilai indeks yang terkecil (positif).
𝑁𝐾 𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐹. 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
Z -15 -10 0 0 0 -
S1 1 1 1 0 600 600
S2 2 1 0 1 1000 500
c. Perubahan-perubahan nilai baris :
- Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka kunci
- Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x
angka kolom kunci baris ybs.
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
S1
X1 1 ½ 0 ½ 500
c. Perubahan-perubahan nilai baris :
- Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka kunci
- Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x
angka kolom kunci baris ybs.
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
S1 0 ½ 1 -½ 100
X1 1 ½ 0 ½ 500
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z 0 -2½ 0 7½ 7500
S1 0 ½ 1 -½ 100
X1 1 ½ 0 ½ 500
3. Iterasi-2 : perhatikan apakah koefisien fungsi tujuan pada Tabel
simpleks masih ada yang bernilai negatif.
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
Z 0 -2½ 0 7½ 7500 -
S1 0 ½ 1 -½ 100 200
X1 1 ½ 0 ½ 500 1000
Angka Kunci
- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya.
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
X2 0 1 2 -1 200 -
X1
- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya.
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
X2 0 1 2 -1 200 -
X1 1 0 -1 1 400 -
- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya.
Variabel
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
Z 1 0 5 5 8000 -
X2 0 1 2 -1 200 -
X1 1 0 -1 1 400 -
Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi
tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai
nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini
menunjukkan penyelesaian persoalan linear
dengan metode simpleks sudah mencapai
optimum dengan hasil sbb :
S1
S2
S3
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar
Z -3 -2 0 0 0 0
S1
S2
S3
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar
Z -3 -2 0 0 0 0
S1 1 1 1 0 0 15
S2
S3
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar
Z -3 -2 0 0 0 0
S1 1 1 1 0 0 15
S2 2 1 0 1 0 28
S3
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK
Dasar
Z -3 -2 0 0 0 0
S1 1 1 1 0 0 15
S2 2 1 0 1 0 28
S3 1 2 0 0 1 20
(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) :
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
Z -3 -2 0 0 0 0 -
S1 1 1 1 0 0 15 15
S2 2 1 0 1 0 28 14
S3 1 2 0 0 1 20 20
(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) :
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
Z -3 -2 0 0 0 0 -
S1 1 1 1 0 0 15 15
S2 2 1 0 1 0 28 14
S3 1 Angka2Kunci 0 0 1 20 20
(b). Iterasi-1
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
S1
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3
(b). Iterasi-1
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
S1
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
(b). Iterasi-1
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
S1 0 ½ 1 -½ 0 1 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
(b). Iterasi-1
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
Z 0 -½ 0 3/2 0 42 -
S1 0 ½ 1 -½ 0 1 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
Z 0 -½ 0 3/2 0 42 -
S1 0 ½ 1 -½ 0 1 2
X1 1 0 ½ 0 14 28
½
S3 0 3/2 0 -½ 1 6 4
Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya.
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
X2 0 1 2 -1 0 2 -
X1
S3
Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya.
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
X2 0 1 2 -1 0 2 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3
Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya.
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
X2 0 1 2 -1 0 2 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 0 0 -3 1 1 -
Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya.
Variabel
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Dasar
Z 0 0 1 1 0 43 -
X2 0 1 2 -1 0 2 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 0 0 -3 1 1 -
Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi
tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai
nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini
menunjukkan penyelesaian perhitungan
persoalan program linear dengan metode
simpleks sudah mencapai optimum dengan
rincian sbb :
X1 =13; X2=2,
dengan Zmaksimum = 43
Maksimumkan
Z = 60X1+30X2+20X3
Dengan Pembatas :
8X1 + 6X2 + X3 ≤ 48
4X1 + 2X2 + 1.5X3 ≤ 20
2X1 + 1.5X2 + 0.5X3 ≤ 8
X2 ≤ 5
X1,X2,x3 ≥ 0
Maksimum
z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3
Dengan Pembatas :
x1 + x2 + 2x3 ≤ 2
2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 3
7x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8
x1,x2,x3 ≥ 0
Memaksimumkan
z = 8 x1 + 7 x2 + 3x3
Dengan Pembatas :
x1 + x2 + 2x3 ≤ 4
2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 7
3x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8
x1,x2,x3 ≥ 0
Penyimpangan bentuk standar dapat terjadi
karena :
1. Fungsi tujuan (Z) bukan Maximalisasi,
tetapi Minimalisasi
2. Fungsi batasan bertanda (=) atau (≥)
3. Dan syarat X1 atau X2 tidak terpenuhi,
misalkan X1 ≥ - 10 (negatif)
Fungsi Tujuan :
Minimalkan Z = 3X1 + 5X2
Dengan batasan :
Mesin A 2X1 =8
Mesin B 3X2 ≤ 15
Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 ,
di mana X1 dan X2 ≥ 0
Fungsi tujuan agar menjadi maksimal dikalikan dengan (-1)
Jika kendala bertanda “=“, tambahkan ruas kiri satu variabel
tambahan berupa variabel artifisial .
Jika kendala bertanda “>”, kurangkan ruas kiri dgn variabel
surplus dan tambahkan juga ruas kiri dgn variabel artifisial.
Masukkan / tambahkan pula variabel-variabel surplus dan
artifisial ke dalam fungsi tujuan, dimana koefisien untuk var.
surplus = 0 dan koefisien var. artifiasial = M
(M adalah konstanta yang nilainya sangat besar sekali, tapi
berhingga, misalnya ribuan, puluhan ribu,dst)
Minimalkan Z = 3X1 + 5X2 menjadi
Maksimalkan (-Z) = -3X1 – 5X2
Mesin A 2X1 = 8, akan menjadi :
2X1 + X3 =8
Mesin B 3X2 ≤ 15 3X2 + X4 = 15
Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 , akan menjadi
6X1 + 5X2 -X5 + X6 = 30
Sehingga fungsi tujuan menjadi :
Maksimal : –Z + 3X1 + 5 X2 + MX3 + MX6 = 0
Indrawani Sinoem/TRO/SI-5
Masalah berikutnya yang muncul adalah setiap
variabel dasar (slack atau artificial variabel),
harus bernilai nol, sehingga MX3 dan MX6 di
atas harus di-nol-kan terlebih dahulu, sebelum
dipindah ke tabel simplex. Cara yang
digunakan adalah dengan mengurangi
bilangan M tersebut dengan bilangan M itu
sendiri, yang sebelumnya dikalikan dengan
setiap nilai batasan yang menyebabkan
munculnya bilangan M tersebut.
Nilai fungsi tujuan terakhir adalah :
3 5 M 0 0 M 0
X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
3 5 M 0 0 M 0
(2 0 1 0 0 0 8)M
_____________________________________ -
3-2M 5 0 0 0 M -8M
Selanjutnya kita hilangkan M yang kedua.
3-2M 5 0 0 0 M -8M
( 6 5 0 0 -1 1 30 ) x M
________________________________________________-
3-8M 5-5M 0 0 M 0 -38M,
Atau
-8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M
Yang merupakan nilai dari fungsi tujuan yang baru
selanjutnya akan dimasukkan ke tabel simplex,
sehingga tabel simlex awalnya adalah sebagai
berikut :
Tabel Awal simplex, untuk kasus penyimpangan :
X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
X3 2 0 1 0 0 0 8
X4 0 3 0 1 0 0 15
X6 6 5 0 0 -1 1 30