Anda di halaman 1dari 24

‫األدب من الذكر اهلل‬

‫من أذك ار ال ك تاب وال س نة‬

Adab Berdzikir Kepada Alloh


Disertai Bacaan-Bacaan Dzikir Ma’tsur Dari Kitab Dan Sunnah

Ebooks
‫ال جوى‬ ‫و‬
‫ي‬ ‫ال ن ص حة ا‬ ‫ال‬
http://abuamincepu.wordpress.com
http://annashihahcepu.wordpress.com
http://anshorulloh.wordpress.com
ٍُِِ‫سُِ ٱٌٍَِّٗ ٱٌشَّحََِّْٰٓ ٱٌشَّح‬
ْ ِ‫ث‬
Ikhwatiy Fillah, Setiap Manusia Menginginkan
Ketenangan ada pada hatinya maka ketenangan yang
hakiki adalah dengan senantiasa basah lisan -lisan
mereka dengan Berdzikir Mengingat Alloh Tabaroka
Wa Ta’ala untuk itu Alloh Ta’ala Berfirman :

ُ‫ة‬ٍُُٛ‫ُُ ثِزِوْشِ ٱٌٍَِّٗ ۗ أٌََب ثِزِوْشِ ٱٌٍَِّٗ َرطَّْئُِّٓ ٱٌْم‬ُٙ‫ث‬ٍُُٛ‫َرَطَّْئُِّٓ ل‬ٚ ۟‫ا‬َُِٕٛ‫ٱٌَّزٌَِٓ ءَا‬

Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka


menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tenteram.QS.Ar ra’ad ayat 28

Dan diantara jalan untuk senantiasa bersama Alloh


dalam pengawasan Nya, dan agar bisa
mengaggungkan-Nya disetiap keadaan adalah dengan
amalan dzikir ini .
Diantara Keutamaan Berdzikir Adalah :
Allah Ta’ala berfirman:
ُِْٚ‫ٌََب رَىْفُش‬ٚ ‫ا۟ ٌِى‬ُٚ‫ٱشْىُش‬َٚ ُْ‫ ِٔىٓ َأرْوُشْ ُو‬ُٚ‫َفٱرْوُش‬
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan
pengampunan). Dan bersyukurlah kepadaKu, serta
jangan ingkar (pada nikmatKu)”. (Al-Baqarah, 2:152).
‫ََأصٍٍِب‬ٚ ًۭ‫ُٖ ثُىْشَح‬ُٛ‫َسَجِّح‬ٚ
“Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang
banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”.
(Al-Ahzaab, 33:42).
ٍَِٓ‫ٱٌصََّٰذِل‬َٚ ‫ذ‬ ِ ََٰ‫ٱٌْمََِٰٕز‬َٚ ٍَِٓ‫ٱٌْمََِٰٕز‬َٚ ‫ذ‬
ِ ََِِْٰٕ‫ٱٌْ ُّؤ‬َٚ ٍَِِِْٕٓ‫ٱٌْ ُّؤ‬َٚ ‫ذ‬ ِ ٍََِّْٰ‫ٱٌُّْس‬َٚ ٍٍَِِّْٓ‫إَِّْ ٱٌُّْس‬
ٍَِٓ‫ص ِذّل‬َ ‫ٱٌُّْ َز‬َٚ ‫ذ‬ ِ ََٰ‫ٱٌْخََٰشِع‬َٚ ٍَِٓ‫ٱٌْخََٰشِع‬َٚ ‫د‬ ِ ََٰ‫ٱٌصََّٰجِش‬َٚ ٌَِٓ‫ٱٌصََّٰجِش‬َٚ ‫ذ‬ ِ ََٰ‫ٱٌصََّٰذِل‬َٚ
ٌَِٓ‫ٱٌزََّٰوِش‬َٚ ‫ذ‬
ِ ََٰ‫ٱٌْحََٰ ِفظ‬َٚ ُُْٙ َ‫ج‬ُٚ‫ٱٌْحََٰ ِفظٍَِٓ فُش‬َٚ ‫ذ‬ ِ ََِّٰ‫ٱٌصََّٰٓئ‬َٚ ٍَِِّٓ‫ٱٌصََّٰٓئ‬َٚ ‫ذ‬ ِ ََٰ‫صذِّل‬َ ‫ٱٌُّْ َز‬َٚ
‫عظًٍِّۭب‬ َ ‫َأَجْشا‬ٚ ًۭ‫ُُ َِّغْفِشَح‬ٌَٙ ٌٍَُّٗ‫عذَّ ٱ‬ َ َ‫د أ‬ ِ ََٰ‫ٱٌزََّٰوِش‬َٚ ‫ٱٌٍََّٗ وَضٍِشًۭا‬
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka
pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab,
33:35).
ِّٚ‫ْيِ ِثٱٌْ ُغ ُذ‬َٛ‫ْشِ َِِٓ ٱٌْم‬َٙ‫َْ ٱٌْج‬ُٚ‫د‬َٚ ًۭ‫َخٍِفَخ‬ٚ ‫سهَ َرضَشُّعًۭب‬ ِ ْ‫ٱرْوُش سَّ ّثَهَ فِى َٔف‬َٚ
ٍٍَِِٓ‫ٌََب رَىُٓ َِِّٓ ٱٌْغََٰف‬ٚ ِ‫ٱيْءَاصَبي‬َٚ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta
tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.
(Al-A’raaf, 7:205).
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
((ِ‫َاٌٍَِّّْذ‬ٚ ًِّ‫ح‬
َ ٌْ‫ال ٌَزْوُشُ سَثَُّٗ َِضًَُ ا‬
َ ْ‫َاٌَّزِي‬ٚ َُّٗ‫))َِضًَُ اٌَّزِيْ ٌَزْوُشُ سَث‬.
Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan
orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup
dengan orang yang mati. [1]
(( ٍ‫َخٍَْش‬ٚ ،ُْ‫َب فًِْ دَسَجَبرِ ُى‬ِٙ‫َأَسْفَع‬ٚ ،ُْ‫َأَصْوَبَ٘ب عِ ْٕذَ ٍٍَِِْىِ ُى‬ٚ ،ُْ‫أَالَ أَُٔجِّئُ ُىُْ ثِخٍَْشِ أَعَّْبٌِ ُى‬
ُُْٙ َ‫ْا أَعَْٕبل‬ٛ‫َّ ُوُْ فَ َزضْشِ ُث‬ٚ‫ع ُذ‬
َ ‫ْا‬َٛ‫َخٍَْشٍ ٌَ ُىُْ ِِْٓ أَْْ رٍَْم‬ٚ ،ِ‫َ ِسق‬ٌْٛ‫َا‬ٚ ِ‫ٌَ ُىُْ ِِْٓ إِْٔفَبقِ اٌ ّزََ٘ت‬
‫ ((رِوْشُ اهللِ رَعَبٌَى‬:َ‫ لَبي‬.‫ْا ثٍََى‬ٌُٛ‫ْا أَعَْٕبلَ ُىُْ))؟ لَب‬ُٛ‫َ ٌَضْشِث‬ٚ)).
“Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang
terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling
mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq
emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada
bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal
lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para
sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!”
Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi”.
[2]

Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:


ًْ‫ َفئِْْ رَوَشَ ًِْٔ ِف‬،ًِْٔ َ‫َأََٔب َِعَُٗ ِإرَا رَوَش‬ٚ ،ًِْ‫ ((أََٔب عِ ْٕذَ ظَِّٓ عَجْذِيْ ث‬:‫ْيُ اهللُ رَعَبٌَى‬ٛ‫ٌَ ُم‬
ْ
ْ ِ‫َإ‬ٚ ،ُُْٙ ِِْٕ ٍ‫َإِْْ رَوَشًَِْٔ ِفًْ َِؤلٍ رَوَشْرُُٗ ِفًْ َِؤلٍ خٍَْش‬ٚ ،ًْ‫س‬ ِ ْ‫َٔفْسِِٗ رَوَشْرُُٗ ِفًْ َٔف‬
،‫ة إًٌََِّ رِسَاعب رَمَشَّثْذُ إٌٍَِِْٗ ثَبعب‬َ َّ‫َإِْْ رَمَش‬ٚ ،‫رَمَشَّةَ إًٌََِّ شِجْشا رَمَشَّثْذُ إٌٍَِِْٗ رِسَاعب‬
‫ٌََخ‬ْٚ‫شًْ أَرٍَْزُُٗ َ٘ش‬
ِ ٌَّْ ًِْٔ ‫َإِْْ أَرَب‬ٚ)).
Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan
hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan
rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam
dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia
menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku
menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari
mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku
mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat
kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa.
Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka
Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”. *3+
‫َْ شَشَا ِئ َع‬
ّ ِ‫ْيَ اهللِ إ‬ُٛ‫ ٌَب سَس‬:َ‫َعَْٓ عَ ْجذِ اهللِ ثِْٓ ثُسْشٍ َسضًَِ اهللُ عَُْٕٗ أََّْ سَجُال لَبي‬ٚ
‫ال ٌَضَايُ ٌِسَب ُٔهَ َسطْجب‬ َ (( :َ‫ لَبي‬.ِِٗ‫الَِ لَذْ وَضُشَدْ عًٍَََّ َفؤَخْجِشًِْْٔ ثِشًَْءٍ أَرَشَجَّشُ ث‬
َ‫س‬ ْ ِ‫اْإل‬
ِ‫ٓ رِوْشِ اهلل‬ْ ِِ )).
Dari Abdullah bin Busr Radhiallahu’anhu, dia berkata:
Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah!
Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh
karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”.
Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena
dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya).”
[4]

Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:


(( }ُ‫ {اٌـ‬:ُ‫ْي‬ٛ‫ال أَ ُل‬
َ ،‫َب‬ٌِٙ‫َاٌْحَسََٕخُ ثِعَشْشِ أَِْضَب‬ٚ ،ٌ‫َِْٓ لَشَأَ حَشْفب ِِْٓ وِزَبةِ اهللِ فٍََُٗ حَسََٕخ‬
ٌ‫َِِ ٌٍُْ حَشْف‬ٚ ،ٌ‫الٌَ حَشْف‬ َ َٚ ،ٌ‫ أٌَِفٌ حَشْف‬:ِْٓ‫ٌََـى‬ٚ ‫))حَشْفٌ؛‬.
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an,
akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan
akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata:
Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf,
lam satu huruf dan mim satu huruf.” *5+
‫ََٔحُْٓ فًِ اٌصُّفَّ ِخ‬ٚ ِ‫ْيُ اهلل‬ُٛ‫ خَشَطَ سَس‬:َ‫ضًَ اهللُ عَُْٕٗ لَبي‬ ِ ‫َعَْٓ عُمْجَخَ ثِْٓ عَبِِشٍ َس‬ٚ
ٍَِْٓ‫ْ إٌَِى اٌْعَمِ ٍْكِ فَ ٍَؤْ ِرًْ ُِِْٕٗ ثَِٕبلَز‬ٚ‫ٍَ إٌَِى ُثطْحَبَْ َأ‬ْٛ ٌَ ًَُّ‫َ و‬ٚ‫ ((أٌَُّ ُىُْ ٌُحِتُّ أَْْ ٌَ ْغ ُذ‬:َ‫فَمَبي‬
:َ‫ لَبي‬.َ‫ْيَ اهللِ ُٔحِتُّ رٌَِه‬ُٛ‫ ٌَب سَس‬:‫حٍُ؟ )) فَمٍَُْٕب‬ ِ َ‫َالَ َلطٍِْعَخِ س‬ٚ ٍُ‫ٌَِْٓ ِفًْ غٍَْشِ اِ ْص‬ٚ‫َِْب‬ٛ‫َو‬
ًََّ‫َج‬ٚ َّ‫ْ ٌَمْشَأَ آٌَزٍَِْٓ ِِْٓ وِزَبةِ اهللِ عَض‬ٚ‫ َأ‬،ٍََُْ‫جذِ فٍََع‬ ِ ْ‫حذُ ُوُْ إٌَِى اٌَّْس‬َ َ‫ْ أ‬ٚ‫((أَ َفالَ ٌَ ْغ ُذ‬
َِِْٓٚ ،ٍ‫َأَسْثَعٌ خٍَْشٌ ٌَُٗ ِِْٓ أَسْ َثع‬ٚ ،ٍ‫َ َصالَسٌ خٍَْشٌ ٌَُٗ ِِْٓ َصالَس‬ٚ ،ٍَِْٓ‫خٍَْشٌ ٌَُٗ ِِْٓ َٔبلَز‬
ًِِ‫عذَا ِدَِّ٘ٓ َِِٓ اْإلِث‬
ْ َ‫))أ‬.
Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu’anhu, dia berkata:
“Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam keluar, sedang
kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda:
“Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi
pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali
dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa
mengerjakan dosa atau memutus sanak?” Kami (yang
hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu
beliau bersabda: “Apakah seseorang di antara kamu tidak
berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau membaca
dua ayat Al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya daripada
dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga
(ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta).
Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan
lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta),
dan demikian dari seluruh bilangan unta.” *6+
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
(( ‫جعَ َِضْجَعب‬
َ َ‫ضط‬
ْ ‫ََِِٓ ا‬ٚ ،ٌ‫َِْٓ لَ َعذَ َِمْعَذا ٌَُْ ٌَزْوُشِ اهللَ فٍِِْٗ وَبَٔذْ عٍٍََِْٗ َِِٓ اهللِ رِ َشح‬
ٌ‫))ٌَُْ ٌَزْوُشِ اهللَ فٍِِْٗ وَبَٔذْ عٍٍََْ ِٗ َِِٓ اهللِ رِشَح‬.
“Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak
berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia
mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang
berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada
Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah.” *7]

(( ُِْٙ ٍٍََْ‫ُْ إِالَّ وَبَْ ع‬ِٙ ٍِِّ‫ْا عٍََى َٔج‬ٍَُّٛ‫ٌََُْ ٌُص‬ٚ ،ٍِِْٗ‫ا اهللَ ف‬ُٚ‫ٌَ َِجٍِْسب ٌَُْ ٌَزْوُش‬ْٛ ‫َِب جٍََسَ َل‬
ٌَُُْٙ َ‫َإِْْ شَبءَ غَفَش‬ٚ َُُْٙ‫عزَّث‬َ َ‫ َفئِْْ شَبء‬،ٌ‫))رِ َشح‬.
“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak
berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat
kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan
penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki bisa
menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni
mereka.” *8+
(( ِ‫ْا عَْٓ ِِضًِْ جٍِْفَخ‬ُِٛ‫َْْ اهللَ فٍِِْٗ إِالَّ لَب‬ُٚ‫ال ٌَزْوُش‬
َ ٍ‫َْْ ِِْٓ َِجٍِْس‬ُُِْٛٛ‫ٍَ ٌَم‬ْٛ ‫َِب ِِْٓ َل‬
‫ُْ حَسْشَح‬ُٙ ٌَ َْ‫َوَب‬ٚ ٍ‫))حَِّبس‬.
“Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang
mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka
mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu
menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).” *9+

Diantara Adab-Adab Ringkas Berdzikir Yaitu :


1.Ihklas Karena Alloh Ta’ala
2.Memperbanyak Dzikir
3.Memadukan Antara Hati , Lisan, Dan Perbuatan Ketika
Berdzikir (Termasuk menghitung jumlah Dzikir Dengan
Ruas Jarinya Bukan Dengan Biji-Bijian)
4.Berkumpul untuk berdzikir yaitu mempelajari Alquran
dan Sunnah (Bukan Berdzikir dengan berjamaah yang
dipimpin satu orang )
5.Menangis dan Melembutkan hati ketika berdzikir
Terutama ketika sendiri mengingat Alloh Ta’ala (Bukan
Yang Dimaksuk Menangis Berteriak Teriak Ketika
Berdzikir Berjamaah Yang Cenderung kepada Riya’)
6.Memperbanyak Dzikir Dengan Membaca Alquran
7.Meninggalkan Dzikir – Dzikir Yang dilarang yang tidak
dicontohkan Oleh Rosul Shalallohualaihi Wassalam.
8.Memperbanyak Istiqfar (Karena Rosul Sholollohu alihi
wassalam beristiqfar dalam sehari tidak kurang dari
seratus kali)
9.Bersemangat Membaca Bacaan Dzikir-Dzikir Ma’tsur
(Yang Terkenal dan Disyariatkan Agama)

Diantara Bacaan Dzikir-Dzikir Ma’tsur itu Adalah :


1. Membaca:
َُٖ‫ال َٔجًَِّ ثَ ْعذ‬
َ َِْٓ ‫الَُ عٍََى‬
َ َ‫س‬
ّ ٌ‫َا‬ٚ ُ‫الح‬
َ َ‫ص‬
ّ ٌ‫َا‬ٚ ُٖ‫ح َذ‬
ْ َٚ ٌٍَِِّٗ ُ‫اٌْحَ ّْذ‬
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Dari Anas yang dia
memarfu’kannya (sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam), “Sungguh aku duduk bersama suatu kaum
yang berdzikir kepada Allah setelah shalat shubuh sampai
terbitnya matahari lebih aku sukai daripada
membebaskan/memerdekakan empat orang dari
keturunan Nabi Isma’il (bangsa ‘Arab). Dan sungguh aku
duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah
setelah shalat ‘ashar sampai terbenamnya matahari lebih
aku sukai daripada membebaskan empat orang (budak).”
(HR. Abu Dawud no.3667 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaniy dalam Shahih Abu Dawud 2/698)

2. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah:255)


Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa
membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari
(gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang
membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari
gangguan mereka (jin).” (HR. Al-Hakim 1/562 dan
dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih
At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)

3. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas.


Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang
membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka
dia akan dicukupi dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud
4/322, At-Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At-Tirmidziy
3/182)
‫‪4. Membaca:‬‬
‫ال شَشِ ٌْهَ ٌَُٗ‪ُٗ ٌَ ،‬‬
‫ح َذُٖ َ‬ ‫ال إٌََِٗ إِالَّ اهللُ ‪ْ َٚ‬‬
‫َأصْجَحَْٕب ‪َٚ‬أَصْجَحَ اٌُّْ ٍْهُ ٌٍَِِّٗ ‪َٚ‬اٌْحَ ّْذُ ٌٍَِِّٗ‪َ ،‬‬
‫سؤٌَُهَ خٍَْشَ َِب ِفًْ َ٘زَا اٌْ ٍَ ْ‪َِٛ‬‬ ‫شًْءٍ َلذٌِْشٌ‪ ،‬سَةِّ أَ ْ‬ ‫اٌُّْ ٍْهُ ‪ ٌََُٗٚ‬اٌْحَ ّْذُ ‪ َُٛ٘ َٚ‬عٍََى وًُِّ َ‬
‫ع ْ‪ٛ‬رُ ثِهَ‬ ‫ع ْ‪ٛ‬رُ ِثهَ ِِْٓ شَشِّ َِب ِفًْ َ٘زَا اٌْ ٍَ ْ‪َٚ َِٛ‬شَشِّ َِب ثَ ْع َذُٖ‪ ،‬سَةِّ أَ ُ‬ ‫‪َٚ‬خٍَْشَ َِب ثَ ْع َذُٖ‪َٚ ،‬أَ ُ‬
‫عزَاةٍ فًِ اٌْمَجْشِ‬ ‫عزَاةٍ فًِ إٌَّبسِ ‪َ َٚ‬‬ ‫ع ْ‪ٛ‬رُ ِثهَ ِِْٓ َ‬ ‫س‪ْٛ‬ءِ اٌْىِجَشِ‪ ،‬سَةِّ أَ ُ‬ ‫َِِٓ اٌْىَسًَِ ‪ُ َٚ‬‬
‫‪Jika sore hari membaca:‬‬
‫أَِْسٍََْٕب ‪َٚ‬أَِْسَى اٌُّْ ٍْهُ ٌٍَِِّٗ … سَةِّ أَسْؤٌَُهَ خٍَْشَ َِب ِفًْ َ٘ ِزِٖ اٌٍٍٍََّْخِ ‪َٚ‬خٍَْشَ َِب ثَ ْع َذَ٘ب‬
‫ع ْ‪ٛ‬رُ ِثهَ ِِْٓ شَشِّ َِب ِفًْ َ٘ ِزِٖ اٌٍٍٍََّْخِ ‪َٚ‬شَشِّ َِب ثَعْ َذَ٘ب‬
‫… ‪َٚ‬أَ ُ‬
‫‪Dibaca sekali. (HR. Muslim 4/2088 no.2723 dari ‘Abdullah‬‬
‫)‪bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu‬‬

‫‪5. Membaca:‬‬
‫ش‪ْٛ‬سُ‬
‫اٌٍَّ ُ‪ِ َُّٙ‬ثهَ َأصْجَحَْٕب ‪ِ َٚ‬ثهَ أَِْسٍََْٕب ‪ِ َٚ‬ثهَ َٔحٍَْب ‪ِ َٚ‬ثهَ َٔ ُّ‪ْٛ‬دُ ‪َٚ‬إٌَِ ٍْهَ إٌُّ ُ‬
‫‪Jika sore hari membaca:‬‬
‫اٌٍَّ ُ‪ِ َُّٙ‬ثهَ أَِْسٍََْٕب ‪َٚ‬ثِهَ َأصْجَحَْٕب ‪ِ َٚ‬ثهَ َٔحٍَْب ‪ِ َٚ‬ثهَ َٔ ُّ‪ْٛ‬دُ ‪َٚ‬إٌَِ ٍْهَ اٌْ َّصٍِْشُ‬
‫‪Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidziy 5/466, lihat Shahih‬‬
‫)‪At-Tirmidziy 3/142‬‬
6. Membaca:
‫ع ِذنَ َِب‬ ْ ََٚٚ َ‫ ِذن‬ْٙ َ‫َأََٔب عٍََى ع‬ٚ ،َ‫َأََٔب عَ ْج ُذن‬ٚ ًِْٕ َ‫ خٍََمْز‬،َ‫ال إٌََِٗ إِالَّ أَْٔذ‬
َ ًِْ‫َُّ أَْٔذَ سَ ّث‬ُٙ ٌٍَّ‫ا‬
ًِْ‫ْءُ ِثزَْٔج‬ٛ‫َأَ ُث‬ٚ ،ًٍَََّ‫ْءُ ٌَهَ ثِِٕعَّْ ِزهَ ع‬ٛ‫ أَ ُث‬،ُ‫رُ ِثهَ ِِْٓ شَشِّ َِب صََٕعْذ‬ْٛ ‫ع‬ ُ َ‫ أ‬،ُ‫اسْزَطَعْذ‬
َ‫ةَ إِالَّ أَْٔذ‬ْٛ ُٔ ُّ‫ال ٌَغْفِشُ اٌز‬
َ َُِّٗٔ‫فَبغْفِشْ ًٌِْ َفئ‬
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang
mengucapkannya dalam keadaan yakin dengannya ketika
sore hari lalu meninggal di malam harinya, niscaya dia
akan masuk surga. Dan demikian juga apabila di pagi
hari.” (HR. Al-Bukhariy 7/150)

7. Membaca:
ٌََِٗ‫ال إ‬
َ ،ْ‫َُّ عَبفِ ًِْٕ ِفًْ َثصَشِي‬ُٙ ٌٍَّ‫ ا‬،ًْ‫َُّ عَبفِ ًِْٕ فًِْ سَّْ ِع‬ُٙ ٌٍَّ‫ ا‬،ًِْٔ َ‫َُّ عَبفِ ًِْٕ فًِْ َثذ‬ُٙ ٌٍَّ‫ا‬
‫ال‬
َ ،ِ‫عزَاةِ اٌْمَجْش‬
َ ِِْٓ َ‫رُ ِثه‬ْٛ ‫ع‬ُ َ‫َأ‬ٚ ،ِ‫َاٌْفَمْش‬ٚ ِ‫رُ ِثهَ َِِٓ اٌْىُفْش‬ْٛ ‫ع‬ ُ َ‫َُّ إِ ًِّْٔ أ‬ُٙ ٌٍَّ‫ ا‬.َ‫إِالَّ أَْٔذ‬
َ‫إٌََِٗ إِالَّ أَْٔذ‬
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud 4/324,
Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal
Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di
dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan sanadnya oleh
Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26)
8. Membaca:
َٛ ْ‫سؤٌَُهَ اٌْعَف‬
ْ َ‫َُّ إِ ًَّْٔ أ‬ُٙ ٌٍَّ‫ ا‬،ِ‫َاٌْآخِ َشح‬ٚ ‫َاٌْعَبفٍَِخَ فًِ اٌذٍَُّْٔب‬ٚ َٛ‫سؤٌَُهَ اٌْعَ ْف‬
ْ َ‫َُّ إِ ًِّْٔ أ‬ُٙ ٌٍَّ‫ا‬
،ًْ‫ْعَب ِر‬َٚ‫َآِِْٓ س‬ٚ ،ًْ‫ْسَا ِر‬َٛ‫َُّ اسْزُشْ ع‬ُٙ ٌٍَّ‫ ا‬،ًٌِْ‫ََِب‬ٚ ًٍِْْ٘‫ََأ‬ٚ َ‫َدٍَُْٔبي‬ٚ ًِْٕ ٌِْ‫َاٌْعَبفٍَِخَ ِفًْ د‬ٚ
َِِْٓٚ ،ًٌِْ‫َعَْٓ شَِّب‬ٚ ،ًِْٕ ٌٍَِّْ َْٓ‫َع‬ٚ ،ًْ‫َِِْٓ خٍَْ ِف‬ٚ ،َّ‫َُّ احْ َفظًِْْٕ ِِْٓ ثٍَِْٓ ٌَذَي‬ُٙ ٌٍَّ‫ا‬
ًْ‫رُ ثِعَظََّ ِزهَ أَْْ أُغْزَبيَ ِِْٓ رَحْ ِز‬ْٛ ‫ع‬ ُ َ‫َأ‬ٚ ،ًْ‫ْ ِل‬ٛ‫َف‬
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan
Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)
9. Membaca:
،َُٗ‫ٍٍََِِْى‬ٚ ٍ‫ سَةَّ وًُِّ شًَْء‬،ِ‫َاٌْؤَ ْسض‬ٚ ِ‫َاد‬َّٛ َّ‫َب َدحِ فَبطِشَ اٌس‬َّٙ‫َاٌش‬ٚ ِ‫َُّ عَبٌَُِ اٌْغٍَْت‬ُٙ ٌٍَّ‫ا‬
،ِِٗ‫َشِشْو‬ٚ ِْ‫َِِْٓ شَشِّ اٌشَّ ٍْطَب‬ٚ ،ًْ‫س‬ ِ ْ‫رُ ِثهَ ِِْٓ شَشِّ َٔف‬ْٛ ‫ع‬
ُ َ‫ أ‬،َ‫ذُ أَْْ الَّ إٌََِٗ إِالَّ أَْٔذ‬َٙ ْ‫أَش‬
ٍٍُِْ‫ْ أَجُ ّشَُٖ إٌَِى ُِس‬ٚ‫ َأ‬،‫ْءا‬ٛ‫س‬ ُ ًْ‫س‬ ِ ْ‫أَْْ أَلْزَشِفَ عٍََى َٔف‬َٚ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan
At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142)
10. Membaca:
ُ‫َ اٌسَِّّ ٍْع‬ُٛ٘ َٚ ِ‫ال فًِ اٌسََّّبء‬
َ َٚ ِ‫شًْءٌ فًِ اٌْؤَ ْسض‬ َ ِِّْٗ‫ال ٌَضُشُّ َِعَ اس‬
َ ْ‫سُِ اهللِ اٌَّزِي‬
ْ ِ‫ث‬
ٍٍَُُِْ‫اٌْع‬
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang
mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika
sore, tidak akan membahayakannya sesuatu apapun.”
(HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu Majah
dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)

11. Membaca:
‫َسٍَََُّ َٔجٍِّب‬ٚ ٍٍََِْٗ‫َثُِّحَ َّّذٍ صٍََّى اهللُ ع‬ٚ ،‫الَِ دٌِْٕب‬
َ‫س‬ ْ ِ‫َثِب ٌْئ‬ٚ ،‫َسضٍِْذُ ثِبهللِ سَثّب‬
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang
mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan ketika sore
maka ada hak atas Allah untuk meridhainya pada hari
kiamat.”
Boleh juga membaca:
… ‫ْال‬ٛ‫س‬
ُ َ‫َس‬ٚ ‫َسٍَََُّ َٔجٍِّب‬ٚ ٍٍََِْٗ‫َثُِّحَ َّّذٍ صٍََّى اهللُ ع‬ٚ
(HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum
wal Lailah no.4 dan Ibnus Sunniy no.68, Abu Dawud
4/418, At-Tirmidziy 5/465 dan dihasankan oleh
Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.39)
12. Membaca:
ًْ‫س‬
ِ ْ‫َالَ رَىٍِْ ًِْٕ إٌَِى َٔف‬ٚ ٍَُُّٗ‫شؤًِْْٔ و‬
َ ًٌِْ ْ‫ أَصٍِْح‬،ُ‫َُ ثِشَحَّْ ِزهَ أَسْزَغٍِْش‬ْٛ ٍُّ َ‫حًُّ ٌَب ل‬
َ ‫ٌَب‬
ٍٍَْٓ‫طَشْفَخَ ع‬
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Al-Hakim dan
beliau menshahihkannya serta disepakati oleh
Adz-Dzahabiy 1/545, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib
1/273)
13. Membaca:
ٍ‫َعٍََى دٌِِْٓ َٔجٍَِِّٕب ُِحََّّذ‬ٚ ،ِ‫الص‬َ‫خ‬ ْ ِ‫َعٍََى وٍََِّخِ اإل‬ٚ َِ َ‫سال‬ ْ ِ‫َأصْجَحَْٕب عٍََى فِطْ َشحِ اإل‬
َِِٓ َْ‫ََِب وَب‬ٚ ‫َعٍََى ٍَِِّخِ أَثٍَِْٕب إِثْشَاِ٘ ٍَُْ حٍَِْٕفب ُِسٍِّْب‬ٚ ،ٍَََُّ‫َس‬ٚ ٍٍََِْٗ‫صٍََّى اهللُ ع‬
ٍَِْٓ‫اٌُّْشْشِو‬
Jika sore hari membaca:
َِ َ‫سال‬
ْ ِ‫… أَِْسٍََْٕب عٍََى ِفطْ َشحِ اإل‬
Dibaca sekali. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus Sunniy di
dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.34, lihat Shahiihul
Jaami’ 4/209)
14. Membaca:
ِِٖ‫َثِحَ ّْذ‬ٚ ِ‫سُجْحَبَْ اهلل‬
Dibaca 100x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang
membacanya seratus kali ketika pagi dan sore maka tidak
ada seorang pun yang datang pada hari kiamat yang lebih
utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang
yang membaca seperti apa yang dia baca atau yang lebih
banyak lagi.” (HR. Muslim 4/2071)
15. Membaca:
ٌ‫شًْءٍ لَذٌِْش‬
َ ًُِّ‫َ عٍََى و‬ُٛ٘ َٚ ُ‫ٌََُٗ ا ٌْحَّْذ‬ٚ ُ‫ ٌَُٗ اٌُّْ ٍْه‬،ٌَُٗ َ‫ال شَشِ ٌْه‬
َ ُٖ‫َحْ َذ‬ٚ ُ‫ال إٌََِٗ إِالَّ اهلل‬
َ
Dibaca 10x. (HR. An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal
Lailah no.24, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/272)
Atau dibaca sekali ketika malas/sedang tidak
bersemangat. (HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah,
Ahmad 4/60, lihat Shahih Abu Dawud 3/957 dan Shahih
Ibnu Majah 2/331)

16. Membaca:
ٌ‫شًْءٍ لَذٌِْش‬
َ ًُِّ‫َ عٍََى و‬ُٛ٘ َٚ ُ‫ٌََُٗ ا ٌْحَّْذ‬ٚ ُ‫ ٌَُٗ اٌُّْ ٍْه‬،ٌَُٗ َ‫ال شَشِ ٌْه‬
َ ُٖ‫ح َذ‬
ْ َٚ ُ‫ال إٌََِٗ إِالَّ اهلل‬
َ
Dibaca 100x ketika pagi. “Barangsiapa yang membacanya
seratus kali dalam sehari maka (pahalanya) seperti
membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus
kebaikan, dihapus darinya seratus kesalahan, dan dia
akan mendapat perlindungan dari (godaan) syaithan
pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun
yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali
seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.” (HR.
Al-Bukhariy 4/95 dan Muslim 4/2071)
17. Membaca:
ِِٗ‫َ ِِذَادَ وٍََِّبر‬ٚ ِِٗ‫َصَِٔخَ عَشْش‬ٚ ،ِِٗ‫َ ِسضَب َٔفْس‬ٚ ،ِِٗ‫ع َذدَ خٍَْم‬
َ :ِِٖ‫َثِحَ ّْذ‬ٚ ِ‫سُجْحَبَْ اهلل‬
Dibaca 3x ketika pagi. (HR. Muslim 4/2090)
18. Membaca:
‫َعََّال ُِزَمَجَّال‬ٚ ،‫َسِصْلب طٍَِّجب‬ٚ ،‫سؤٌَُهَ عٍِّْب َٔبفِعب‬
ْ َ‫َُّ إِ ًِّْٔ أ‬ُٙ ٌٍَّ‫ا‬
Dibaca sekali ketika pagi. (HR. Ibnus Sunniy di dalam
‘Amalul Yaum wal Lailah no.54, Ibnu Majah no.925 dan
dihasankan sanadnya oleh ‘Abdul Qadir dan Syu’aib
Al-Arna`uth di dalam tahqiq Zaadul Ma’aad 2/375)
19. Membaca:
ٌٍَِِْٗ‫ْةُ إ‬ٛ‫َأَ ُر‬ٚ َ‫أَسْزَغْفِشُ اهلل‬
Dibaca 100x dalam sehari. (HR. Al-Bukhariy bersama
Fathul Baari 11/101 dan Muslim 4/2075)
20. Membaca:
َ‫رُ ثِىٍََِّبدِ اهللِ اٌزَّبَِّبدِ ِِْٓ شَشِّ َِب خٍََك‬ْٛ ‫ع‬
ُ َ‫أ‬
Dibaca 3x ketika sore. “Barangsiapa yang
mengucapkannya ketika sore tiga kali maka tidak akan
membahayakannya panasnya malam itu.” (HR. Ahmad
2/290, dan Shahih Ibnu Majah 2/266)
21. Membaca:
ٍ‫َسٍَُِّْ عٍََى َٔجٍَِِّٕب ُِحََّّذ‬ٚ ًَِّ‫َُّ ص‬ُٙ ٌٍَّ‫ا‬
Dibaca 10x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang
membaca shalawat kepadaku ketika pagi sepuluh kali
dan ketika sore sepuluh kali maka dia akan mendapatkan
syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabraniy dengan
dua sanad, salah satu sanadnya jayyid, lihat Majma’uz
Zawaa`id 10/120 dan Shahih At-Targhiib wat Tarhiib
1/273)

22.Membaca : ٍُ‫ثحّذٖ سجحبْ اهلل اٌعظ‬ٚ ‫سجحبْ اهلل‬


ٍُ‫س‬ٚ ٍٍٗ‫ي اهلل صٍى اهلل ع‬ٛ‫عٓ أثً ٘شٌشح سضً اهلل عٕٗ لبي لبي سس‬ٚ
ْ‫وٍّزبْ خفٍفزبْ عٍى اٌٍسبْ صمٍٍزبْ فً اٌٍّضاْ حجٍجزبْ إٌى اٌشحّٓ سجحب‬
ٍٍٗ‫ثحّذٖ سجحبْ اهلل اٌعظٍُ ِزفك ع‬ٚ ‫اهلل‬
“Dua kalimat yang ringan atas lisan dan berat dalam
timbangan serta dicintai oleh Ar rahman”Mutafaqun
alaih
‫سجحبْ اهلل ‪ٚ‬اٌحّذ هلل ‪ٚ‬ال إٌٗ إال اهلل ‪ٚ‬اهلل أوجش ‪23.Membaca :‬‬
‫‪ٚ‬عٕٗ سضً اهلل عٕٗ لبي لبي سس‪ٛ‬ي اهلل صٍى اهلل عٍٍٗ ‪ٚ‬سٍُ ألْ أل‪ٛ‬ي سجحبْ‬
‫اهلل ‪ٚ‬اٌحّذ هلل ‪ٚ‬ال إٌٗ إال اهلل ‪ٚ‬اهلل أوجش أحت إًٌ ِّب طٍعذ عٍٍٗ اٌشّس س‪ٚ‬اٖ‬
‫ِسٍُ‬
‫سجحبْ اهلل ‪ٚ‬اٌحّذ هلل ”‪“Sesungguhnya jika aku mengucapkan‬‬
‫‪ٚ”itu lebih aku sukai dari pada apa-apa‬ال إٌٗ إال اهلل ‪ٚ‬اهلل أوجش‬
‫‪yang disinari matahari”Riwayat Muslim.‬‬

‫‪24.Membaca :‬‬ ‫ال إٌٗ إال اهلل ‪ٚ‬حذٖ ال ششٌه ٌٗ ٌٗ اٌٍّه ‪ ٌٗٚ‬اٌحّذ ‪ٛ٘ٚ‬‬
‫عٍى وً شًء لذٌش‬

‫‪ٚ‬عٕٗ أْ سس‪ٛ‬ي اهلل صٍى اهلل عٍٍٗ ‪ٚ‬سٍُ لبي ِٓ لبي ال إٌٗ إال اهلل ‪ٚ‬حذٖ ال‬
‫ششٌه ٌٗ ٌٗ اٌٍّه ‪ ٌٗٚ‬اٌحّذ ‪ ٛ٘ٚ‬عٍى وً شًء لذٌش فً ٌ‪ِ َٛ‬بئخ ِشح وبٔذ‬
‫ٌٗ عذي عشش سلبة ‪ٚ‬وزجذ ٌٗ ِبئخ حسٕخ ‪ِٚ‬حٍذ عٕٗ ِبئخ سٍئخ ‪ٚ‬وبٔذ ٌٗ‬
‫حشصا ِٓ اٌشٍطبْ ٌ‪ ِٗٛ‬رٌه حزى ٌّسً ‪ٌ ٌُٚ‬ؤد أحذ ثؤفضً ِّب جبء ثٗ إال‬
‫سجً عًّ أوضش ِٕٗ ‪ٚ‬لبي ِٓ لبي سجحبْ اهلل ‪ٚ‬ثحّذٖ فً ٌ‪ِ َٛ‬بئخ ِشح حطذ‬
‫خطبٌبٖ ‪ٚ‬إْ وبٔذ ِضً صثذ اٌجحش ِزفك عٍٍٗ‬
‫ال إٌٗ إال اهلل ‪ٚ‬حذٖ ال ششٌه ٌٗ ٌٗ “ ‪“Barang siapa yang membaca‬‬
‫‪”seratus kali dalam sehari‬اٌٍّه ‪ ٌٗٚ‬اٌحّذ ‪ ٛ٘ٚ‬عٍى وً شًء لذٌش‬
‫‪maka baginya pahala seperti memerdekakan sepuluh‬‬
‫‪budak dan ditulis baginya seratus kebaikan dan dihapus‬‬
darinya seratus keburukan, Dan ucapan itu menjadi
pemelihara baginya dari syaitan pada hari itu sampai
petang .Tidak ada seorangpun datang pada hari kiamat
kelak dengan membawa yang lebih utama dari sesuatu
yang dia bawa melainkan seseorang yang beramal lebih
banyak dari pada itu”Mutafaqun Alaih

25.Membaca : ٖ‫ثحّذ‬ٚ ‫سجحبْ اهلل‬


‫سٍُ أال‬ٚ ٍٍٗ‫ي اهلل صٍى اهلل ع‬ٛ‫عٓ أثً رس سضً اهلل عٕٗ لبي لبي ًٌ سس‬ٚ
ٖ‫ا‬ٚ‫ثحّذٖ س‬ٚ ‫أخجشن ثؤحت اٌىالَ إٌى اهلل إْ أحت اٌىالَ إٌى اهلل سجحبْ اهلل‬
ٍُ‫ِس‬
“Apakah kamu mau aku beritahukan kalimat yang paling
dicintai Alloh Yaitu “ ٖ‫ثحّذ‬ٚ ‫ ”سجحبْ اهلل‬Riwayat Muslim
26.Membaca :‫اٌحّذ هلل‬ٚ ‫سجحبْ اهلل‬
ٍٍٗ‫ي اهلل صٍى اهلل ع‬ٛ‫عٓ أثً ِبٌه األشعشي سضً اهلل عٕٗ لبي لبي سس‬ٚ
‫اٌحّذ هلل‬ٚ ‫سجحبْ اهلل‬ٚ ْ‫اٌحّذ هلل رّؤل اٌٍّضا‬ٚ ْ‫س شطش اإلٌّب‬ٛٙ‫سٍُ اٌط‬ٚ
ٍُ‫اٖ ِس‬ٚ‫األسض س‬ٚ ‫اد‬ّٛ‫ رّؤل ِب ثٍٓ اٌس‬ٚ‫رّآلْ أ‬
“Bersuci adalah sebagaian dari iman dan Alhamdulillah
memenuhi timbangan dan ‫اٌحّذ هلل‬ٚ ‫ سجحبْ اهلل‬memenuhi
apa yang diantara langit dan bumi “Riwayat Muslim.
Wallohu A’lam.

Abu Amina Aljawiy

Mahad Annashihah Cepu

—————————————

Maroji’

Kitab Alquran Alkarim ,Kitab Hisnul muslim Syeikh Sai’d


Qohthoniy, Kitab Adabul Islamiyah Syeikh Abdul Aziz ,
Kitab Syarah Al Adzkar Imam Nawawiy dan Riyadhus
Shalihin Syeikh Utsaimin.Shahih Bukariy dan Shahih
Muslim.
[1] HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208.
[2] HR. At-Tirmidzi 5/459, Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula
Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316.
[3] HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafazh
hadits ini riwayat Al-Bukhari.
[4] HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula
dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah
2/317.
[5] HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi
3/9 dan Shahih Jaami’ush Shaghiir 5/340.
[6] HR. Muslim 1/553.
*7+ HR. Abu Dawud 4/264; Shahihul Jaami’ 5/342.
[8] Shahih At-Tirmidzi 3/140.
[9] HR. Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul
Jami’ 5/176.
‫أ وأم ن ال جوى‬
‫مي‬ ‫ال ن ص حة ا‬ ‫ال‬

Anda mungkin juga menyukai