Pembelajaran IPA di SD
Ilmu Pengetahuan Alam atau yang sering disebut dengan Sains berupaya untuk
membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang
alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. BSNP (2011) menyatakan
bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Hendro
Darmojo menyatakan bahwa “IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam
semesta dengan segala isinya” (Samatowa 2010:2).
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di
Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Susanto (2013:166), Ilmu Pengetahuan Alam
adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (2006), bahwa
”IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan”. Dari uraian tentang pengertian IPA tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan pembelajaran berdasarkan pada
prinsip-prinsip, proses yang dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep
IPA melalui pengamatan, diskusi dan penyelidikan sederhana.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar dan alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (BSNP, 2006). Menurut Susanto (2013:169) “Sikap
ilmiah siswa dalam pembelajaran IPA dapat dikembangkan melalui kegiatan diskusi, percobaan,
observasi, simulasi, atau kegiatan proyek di lapangan”.
Pembelajaran IPA di SD memberi kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu siswa secara
alamiah. Hal ini akan membantu siswa mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban
berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. IPA tidak hanya merupakan kumpulan
pengetahuan atau kumpulan fakta, konsep, prinsip, atau teori semata. Tetapi IPA juga menyangkut
tentang cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), BSNP (2011:13) menyatakan mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar
siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep Sains yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan
membuat keputusan
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan Sains sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP/MTs.
Samatowa (2011:10) menyatakan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan guru
dalam pembelajaran IPA di SD adalah:
a. pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan pembelajarannnya, siswa telah memiliki
berbagai konsepsi, pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari. Pemahaman akan
pengetahuan pengetahuan apa yang dibawa siswa dalam pembelajaran akan membantu siswa untuk
meraih pengetahuan yang seharusnya mereka miliki.
b. aktivitas siswa melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama dalam pembelajaran
IPA. Dengan berbagai aktivitas nyata, siswa akan dihadapkan langsung dengan fenomena yang akan
dipelajari sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar yang interaktif.
c. dalam pembelajaran IPA, kegiatan bertanya menjadi bagian yang penting. Melalui kegiatan bertanya,
siswa akan berlatih menyampaikan gagasan dan memberikan respon yang relevan terhadap suatu
masalah yang dimunculkan.
d. pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan
berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah.
Berdasarkan pendapat ahli yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPA merupakan salah ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan
yang mempelajari alam semesta dengan jalan mengamati berbagai jenis dan perangkat lingkungan
alam serta lingkungan alam buatan. IPA merupakan ilmu yang mencari tahu tentang alam yang
dilakukan secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pembelajaran IPA menekankan kegiatan-
kegiatan belajar yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh siswa. Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat”
sehingga siswa dapat memperoleh pemahamannya mengenai alam di sekitarnya dengan lebih
mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:Indeks.
Putra, Rizema. 2012. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis
Sains. Jogjakarta:Diva Press.
Darmodjo, dkk. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta:Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar (SD)
11 Maret 2019
Pembelajaran IPA pada sekolah terutama pada sekolah dasar (SD) diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari.
Hal ini sesuai dengan pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja, melainkan juga merupakan suatu proses
penemuan.
Pembelajaran sains pada tingkat sekolah dasar (SD) dikenal dengan pembelajaran
ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang
masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran
kimia, biologi dan fisika.
Adapun tujuan umum pembelajaran IPA adalah penguasaan peserta didik untuk
memahami sains dalam konteks yang lebih luas, terutama dalam kehidupan sehari-
hari. Tujuan khusus yang berorientasi pada hakikat sains adalah menguasai konsep-
konsep sains yang komplekatif dan bermakna bagi peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran.
1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,
teknologi, dan masyarakat.
2. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional bahwa standar kompetensi
lulusan mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek, antara lain:
a. Mahluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
b. Benda, materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.
c. Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan
pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
Berdasarkan dari beberapa tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPA di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pembelajaran IPA membekali siswa
untuk mengembangkan rasa ingin tahu, pengetahuan, meningkatkan keterampilan
proses, serta kesadaran untuk menghargai alam ciptaan Tuhan, dan melestarikan
lingkungan alam sekitar serta sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Referensi: