Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Dosen Pengampu:
Dra, Darni, M.Pd

Disusun Oleh :
Ardi Nofrianli (17086363)
Tobi Fernando (18086033)
Shinta Augita Asri Putri (18086031)

Jurusan Pendidikan Olahraga


Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga
makalah pendidikan yang berjudul “Luka Bakar” ini dapat diselesaikan dengan maksimal.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Pertolongan pertama pada kecelakaan
yang diampu oleh Ibu Dra. Darni M.Pd

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima
kasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.

Padang, 01 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang……………………………………………………………..

1.2. Tujuan Penulisan……………………………………………………………

1.3. Rumusan masalah………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian luka bakar.....………………..……………………………………

2.2. Pertolongan Pertama Pada Pasien Dengan Luka Bakar………….................

2.3. Penanganan Luka Bakar Ringan.……………………………………..............

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Luka bakar merupakan bentuk trauma yang terjadi sebagai akibat dari aktifitas

manusia dalam rumah tangga, industri, trafic accident, maupun bencana alam.

Luka bakar ialah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-

benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik) atau zat-zat yang bersifat

membakar (asam kuat, basa kuat) (Paula,K.,dkk, 2009). Anak-anak kecil dan orang

tua merupakan populasi yang beresiko tinggi untuk mengalami luka bakar. Kaum

remaja laki-laki dan pria dalam usia kerja juga lebih sering menderita luka bakar

dari pada yang diperkirakan lewat representasinya dalam total populasi. Sebagian

besar luka bakar terjadi di rumah. Memasak, memanaskan dan menggunakan alat-

alat listrik merupakan pekerjaan yang lazimnya terlihat dalam kejadian ini.

Kecelakaan industry juga menyebabkan banyak kejadian luka bakar

(Brunner&Suddarth, 2001).

1.2 Tujuan Penulis


Tujuan penelitian ini yakni :
1.2.1 Tujuan
Tujuan Makalah ini secara umum adalah agar mahasiswa dapat memahami tetang
Pertolongan pertama pada kecelakaan pada luka bakar sehingga mempermudah dalam
mempelajarinya.
1.3 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat disimpulkan

adalah bagaimanakah tingkat pengetahuan masyarakat tentang pertolongan

pertama kegawatdaruratan pada luka bakar.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Luka Bakar

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan
radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas
tinggi. Biaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi.1 Di Indonesia, luka
bakar masih merupakan problem yang berat. Perawatan dan rehabilitasinya masih sukar
dan memerlukan ketekunan, biaya mahal, tenaga terlatih dan terampil. Oleh karena itu,
penanganan luka bakar lebih tepat dikelola oleh suatu tim trauma yang terdiri dari
spesialis bedah (bedah anak, bedah plastik, bedah thoraks, bedah umum), intensifis,
spesialis penyakit dalam, ahli gizi, rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikologi

Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan
benda-benda yang menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak langsung,
pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat
yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat) 1. Kulit adalah organ tubuh terluas yang
menutupi otot dan mempunyai peranan dalam homeostasis. Kulit merupakan organ
terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada
orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya
kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis
kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian
medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki,
punggung, bahu dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang
berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari
ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau
korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat 2.

2.2. Pertolongan Pertama Pada Pasien Dengan Luka Bakar


a. Segera hindari sumber api dan mematikan api pada tubuh, misalnya dengan
menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan
oksigen pada api yang menyala

b. Singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek Torniket,
karena jaringan yang terkena luka bakar akan segera menjadi oedem
c. Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah luka bakar dalam air atau
menyiramnya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya lima belas menit.
Proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpajan suhu tinggi berlangsung terus
setelah api dipadamkan sehingga destruksi tetap meluas. Proses ini dapat dihentikan
dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin ini
pada jam pertama sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil.

d. Akan tetapi cara ini tidak dapat dipakai untuk luka bakar yang lebih luas karena
bahaya terjadinya hipotermi. Es tidak seharusnya diberikan langsung pada luka
bakar apapun. 9

e. Evaluasi awal

f. Prinsip penanganan pada luka bakar sama seperti penanganan pada luka akibat
trauma yang lain, yaitu dengan ABC (Airway Breathing Circulation) yang diikuti
dengan pendekatan khusus pada komponen spesifik luka bakar pada survey
sekunder
2.3 Penanganan Luka Bakar Ringan

Sedangkan untuk luka bakar tingkat pertama atau ringan bisa diobati dengan obat luka
bakar alami di bawah ini karena hanya menyebabkan kerusakan minimal pada kulit
bagian luar.

• Air dingin

Hal pertama yang harus dilakukan ketika kulit terbakar adalah membasahinya dengan air
dingin, yaitu air dengan suhu sejuk dan bukan air es, yang mengalir selama 10-20 menit
hingga rasa perihnya reda. Bisa juga dengan menaruh handuk yang sudah direndam dalam
air dingin selama 5-15 menit. Perlu diingat, jangan terlalu sering mengompres kulit
dengan air dingin karena bisa memperparah iritasi.

• Lidah buaya

Tanaman yang satu ini diduga memiliki sifat antiperadangan, dapat merangsang
penyembuhan luka, melembapkan kulit, dan mampu mencegah perkembangan bakteri.
Bahkan ada satu penelitian yang menunjukan jika gel lidah buaya ampuh mengobati luka
bakar. Oleh karena itu, tidak salah jika lidah buaya sering kali dijadikan obat luka bakar
alami.

Untuk menyembuhkan luka bakar, disarankan untuk mengoleskan gel lidah buaya asli
langsung ke daerah yang terkena. Apabila menggunakan produk lidah buaya buatan, pilih
produk dengan persentase kandungan lidah buaya yang tinggi. Selain itu, hindari produk
yang mengandung bahan aditif, terutama pewarna dan parfum.
• Madu

Dengan kandungan antiradang, antibakteri, dan antijamur yang ada di dalamnya, madu
diduga bisa menjadi obat luka bakar alami. Ada studi yang menunjukkan jika madu
memang berguna untuk mengatasi luka bakar ringan, dan membantu penyembuhan luka
bakar lebih cepat. Namun hal tersebut masih membutuhkan bukti dan penelitian lebih
lanjut.

2.3 Hal yang Perlu Dihindari Dalam Mengobati Luka Bakar

Berikut pantangan-pantangan untuk luka bakar yang perlu diperhatikan:

• Jangan mengoleskan pasta gigi, karena bisa membuat kulit menjadi iritasi dan
meningkatkan infeksi.
• Jangan mengoleskan minyak seperti minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak
goreng. Minyak dapat menahan panas dan membuat kulit terus terbakar.
• Jangan mengoleskan putih telur, karena bisa menyebabkan infeksi bakteri dan reaksi
alergi.
• Jangan memecahkan kulit yang melepuh dan menggelembung karena bisa
menyebabkan infeksi.
• Jangan mengoleskan mentega atau margarin ke luka bakar karena dapat menimbulkan
infeksi.
• Jangan melepaskan pakaian yang lengket. Jika pakaian menempel pada kulit yang
terbakar, jangan coba-coba melepaskannya, cari pertolongan medis segera.
• Jangan meletakkan es langsung ke atas luka bakar. Hal tersebut bisa memperparah
kulit yang luka.
• Hindari paparan sinar matahari langsung. Kulit yang terbakar akan sangat peka
terhadap sinar matahari.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah penulis uaraikan maka dapat ditarik satu kesimpulah
bahwa Salah satu masalah penting dalam kehidupan bermasyarakat adalah bersosial dan
berinteraksi, pendidikan jasmani dan olahraga sebagai salah satu sarana pendidikan
masyarakat / Olahragawan /manusia/ individu untuk memberikan suatu pemikiran tentang
bagaimana cara hidup dengan layak dan sehat jasmani dan rohani dalam dalam kehidupan
bermasyarakat. Mengajarkan Sosiologi sebaiknya lebih bersifat berinteraksi dengan
lingkungan.Tindakan lebih baik dari kata-kata. Nilai Sosial itu beraneka ragam, termasuk
loyalitas, kebajikan, kehormatan, kebenaran, respek, keramahan, integritas, keadilan,
kooperatif dan mudah berinteraksi dengan masyarakat..

DAFTAR PUSTAKA

https://plus.google.com/107957266005558152743/posts/jHeSqsbjF1L

http://gatotjariono.blogspot.com/p/dimensi-sosiologi-olahraga-dalam.html

http://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/SOSIOLOGI-OLAHRAGA-104.pdf

http://fik.um.ac.id/?p=4550
https://www.alodokter.com/obat-luka-bakar-alami-dan-
pantangan-mengatasi-luka-bakar
https://www1-
media.acehprov.go.id/uploads/PENANGANAN_LUKA_
BAKAR.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/1269/3/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai