Anda di halaman 1dari 7

SOAL

Lakukan Diskusi dengan kelompok :


1. Kumpulkan dari berbagai sumber informasi yang ada tentang keberadaan Bukalapak.com
sebagai perusahaan unicorn

Jawaban:
a. Sumber : Annualreport.id, Media Informasi Kinerja Perusahaan Indonesia.
“Bukalapak Resmi Jadi Unicorn Startup Ke-4 Indonesia”
PT Bukalapak.com atau dikenal dengan marketplace online Bukalapak
resmi mengumumkan posisinya sebagai "Unicorn" ke-empat di Indonesia. Istilah
"Unicorn" sendiri merujuk pada usaha rintisan yang berbasis digital (startup)
dengan valuasi mencapai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,2 triliun. Bukalapak
menjadi Unicorn ke-empat di Indonesia selain Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia.
Hingga awal 2018, Bukalapak mengklaim memiliki 35 juta (monthly active
user/MAU) pengguna aktif bulanan di seluruh Indonesia. Artinya, 30 persen
netizen Tanah Air pernah berkunjung ke Bukalapak dan jumlah transaksi
Bukalapak per hari mencapai 320 ribu transaksi.
Oleh karena itu, memasuki usia delapan tahun sebagai platform
marketplace online, Bukalapak juga mengumumkan tengah berupaya membangun
pusat riset di Bandung. Pusat riset Bukalapak nantinya memiliki fungsi untuk
mempelajari dan mengembangkan teknologi terkini yang kemungkinan bakal
diterapkan di platform Bukalapak. Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung
Gede Ngurah Puspayoga yakin dan optimis jumlah UKM pelapak di market place
Bukalapak bisa menembus angka 8 juta di tahun 2020 mendatang. Sedangkan
Menkominfo Rudiantara mendorong Bukalapak untuk terus berinovasi bermimpi
dan mewujudkan mimpi agar suatu saat nanti bisa menjelma menjadi seperti
seorang Jack Ma. Saat ini jumlah komunitas Bukalapak telah mencapai 80
komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah pelapak yang
mencapai lebih dari 2,2 juta pelapak.

b. Sumber : Merdeka.com
“Bos Bukalapak : Kami Unicorn Pertama yang Punya Innovation Center”
Bukalapak merupakan unicorn pertama yang mendirikan Innovation Center
untuk riset dan pengembangan oleh mahasiswa. Bukalapak bersama dengan
Institut Teknologi Bandung (ITB) meluncurkan Bukalapak-ITB Artificial
Intelligence & Cloud Computing Innovation Center dengan tujuan menjadi pusat
riset bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti Indonesia, khususnya di ITB pada
bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan komputasi awan (Cloud
Computing).
Bukalapak dan ITB menaruh perhatian yang sangat tinggi terhadap
kemajuan industri 4.0, karena AI memiliki peran yang cukup signifikan untuk
perkembangan industri dan kegiatan operasional perusahaan di masa mendatang.
Teknologi AI saat ini telah berkontribusi banyak dalam bisnis e-commerce seperti
Bukalapak. Penggunaan teknologi AI di Bukalapak sangat membantu dalam
meningkatkan performa bisnis Bukalapak terutama dalam hal membantu
operasional perusahaan seperti membantu mengenali karakteristik pengguna
Bukalapak yang sering berkunjung ke situs maupun aplikasi Bukalapak.
Selain itu, AI juga membantu pengguna Bukalapak dengan memberikan
rekomendasi terkait produk yang dibutuhkan sehingga pengguna Bukalapak tidak
perlu menghabiskan banyak waktu untuk mencari barang sesuai dengan
kebutuhan. AI juga sangat membantu meningkatkan kinerja tim customer
services dalam menyelesaikan keluhan pelanggan dan juga dapat mencegah
terjadinya penipuan yang dapat menimpa para pengguna Bukalapak.

c. Sumber : Moneysmart.id
“Bukalapak Mau Jual Saham di 4 Negara Ini”
Bukalapak sebagai salah satu startup sukses asal Indonesia berambisi untuk
dapat melaksanakan Initial Public Offering (IPO) atau menjual sebagian saham
perusahaan kepada publik atau masyarakat. Founder yang juga Chief Executive
Officer (CEO) Bukalapak, Ahmad Zaky mengatakan, sebagai perusahaan
teknologi yang sudah masuk dalam kategori unicorn, Bukalapak harus
membuktikan diri kepada publik mampu menjadi perusahaan yang meraih
keuntungan.
Salah satu pembuktian tersebut adalah melakukan IPO. Achmad Zaky
mengungkapkan keinginannya Bukalapak bisa IPO di Singapura, Amerika
Serikat, hingga Australia, dan di Indonesia. Selain pembuktian kepada publik,
dengan melakukan IPO, penjualan saham juga sebagai upaya memberikan
keyakinan kepada kalangan investor bahwa penanaman modal yang sudah
diberikan telah berhasil mengembangkan perusahaan.
Tercatat, saat ini ada lima startup unicorn di Indonesia, mulai dari Gojek,
Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, dan terakhir OVO, dan semuanya belum
melantai di bursa saham. Dengan itu, Zaky berharap akan semakin banyak
talenta-talenta muda berbakat asal Indonesia yang mampu mendirikan perusahaan
teknologi. Seperti halnya Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, dan OVO.

d. Sumber : Mldspot.com, Inspiring Lifestyle Reference


“Bukalapak Jadi Startup Unicorn ke-4 di Indonesia”
Sebelum Bukalapak, di Indonesia ada tiga startup yang menyandang status
Unicorn atau bernilai lebih dari 1 miliar dolar. Ketiga startup tersebut adalah Go-
Jek, Traveloka, dan Tokopedia yang mendapatkan suntikan dana sebesar 1,1
miliar dolar atau setara 14,7 triliun rupiah. November lalu, CEO Bukalapak
Achmad Zaky mengatakan bahwa startup-nya baru saja mendapatkan investasi
yang membuat nilai perusahaannya mencapai lebih dari 1 miliar rupiah.
Bukalapak didirikan tahun 2010 oleh Achmad Zaky benar-benar memulai
semuanya dari nol. Mendapatkan pendanaan untuk pertama kali di tahun 2012,
Bukalapak kemudian meraih kesuksesan setelah EMTEK mengakuisisi 49%
sahamnya dengan total investasi mencapai 439 miliar rupiah. Terlepas dari jumlah
pendanaan yang didapat, Zaky dan timnya sangat kompeten dalam
mengembangkan Bukalapak. Salah satu inovasi paling keren dari Bukalapak
adalah BukaReksa dan BukaEmas. Bukalapak memang ingin agar para
pelanggannya enggak hanya bisa belanja melalui e-commerce tersebut, tetapi juga
berinvestasi.

2. Lakukan evaluasi tentang isu "kebangkrutan" dari Bukalapak.com sertai dengan bukti-
bukti informasi yang ada

Jawaban :
Munculnya isu “kebangkrutan” dari Bukalapak.com dikarenakan dua peristiwa
yang sedang terjadi pada Bukalapak.com, peristiwa tersebut adalah Bukalapak PHK
Karyawannya dan aplikasi Bukalapak.com hilang daari Google Play Store, munculnya
kabar tersebut menjadi penyebab timbulnya asums “kebangkrutan” Bukalapak.com.
meskipun demikian isu kebangkrutan tersebut perlu dievaluasi kembali untuk
mengetahui keadaan sesungguhnya yang sedang terjadi di Bukalapak.
Menurut Rachli dalam sumber berita mancode.id Bukalapak melakukan PHK
diperkuat dengan menutup kantornya yang berlokasi di Medan dan Surabaya. Informasi
yang beredar, tujuan PHK yang dilakukan Bukalapak kepada sebagian karyawan itu
adalah untuk restrukturisasi. Sedangkan menurut sumber berita cnbcindonesia.com
Bukalapak, startup unicorn Indonesia, mengkonfirmasi telah melakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawannya untuk efisiensi, menurunkan beban
dan membuat perusahaan menjadi untung dalam jangka panjang. Dari berita tersebut
dapat diketahui bahwa sesungguhnya pemutusan hubungan kerja atau PHK yang
dilakukan oleh Bukalapak memiliki tujuan yang positif yaitu untuk efektivitas dan
efisiensi dari aktivitas maupun keuangan dari bukalapak sendiri, langkah ini bisa menjadi
upaya bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dilansir dari cnnindonesia.com, CEO dan pendiri Bukalapak, Azhmad Zaky
mengatakan langkah pemangkasan karyawan untuk mewujudkan ambisi agar perusahaan
balik modal (break even point/ BEP) hingga mendapatkan keuntungan.
Menurut pengamat e-commerce Kun Arief Cahyantoro sebagai bentuk
efektifitas dan efisiensi kerja. Arief menyebut apa yang dilakukan Bukalapak sebagai
langkah positif ke arah penataan diri untuk mengubah konsep valuasi perusahaan.
Ekonom dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan PHK karyawan
sebagai aksi korporasi biasa untuk mengejar fleksibilitas agar bisnis tetap berlanjut.
upaya ini bisa mempercepat Bukalapak 'naik kelas' menjadi decacorn (perusahaan
dengan valuasi di atas US$10 miliar). Berdasarkan fakta-fakta yang dimuat dalam situs
berita dan pendapat dari CEO Bukalapak sendiri dapat disimpulkan bahwa isu
kebangkrutan yang dialami Bukalapak jika dilihat dari peristiwa PHK karyawannya tidak
benar.
Menurut situs berita dalam JawaPos.com, Aplikasi belanja online Bukalapak
lenyap dari toko aplikasi Google Play Store. Kabarnya, hilangnya Bukalapak dari Play
Store terjadi sejak Rabu (18/9) malam. Keluhan soal aplikasi Bukalapak yang lenyap di
Play Store disampaikan warganet di lini massa Twitter. Mereka heran mengapa
Bukalapak hilang di Play Store sementara di toko aplikasi Apple, App Store, Bukalapak
masih bisa dijumpai. Pantauan JawaPos.com hingga Kamis (19/9) siang, aplikasi
Bukalapak masih tidak bisa dijumpai di Google Play Store. Menggunakan keyword
‘Bukalapak’ aplikasi yang dimaksud tidak ditemukan. Menanggapi hal tersebut, pihak
Bukalapak memberikan penjelasan. Dikutip dari laman resminya, Bukalapak menyebut
saat ini mereka sedang mengalami gangguan sehingga aplikasi tidak bisa diunduh
melalui Google Play Store. “Aplikasi Bukalapak saat ini sedang mengalami kendala
untuk diunduh melalui Google Play Store. Namun tidak memengaruhi kegiatan layanan
jual beli di Bukalapak maupun operasional BukaBantuan yang dapat diakses dengan
normal. Pengguna yang sudah mengunduh aplikasi Bukalapak juga tetap dapat
menggunakannya dengan normal,” jelas pihak Bukalapak. Sedangkan menurut situs
berita manco.id, Salah satu perusahaan e-commerce kenamaan asal Indonesia, Bukalapak
tengah mengalami gangguan. Gangguan itu terjadi pada Aplikasi Bukalapak pada
perangkat Android yang hilang dari Google Playstore sejak 18 September 2019. Saat
melakukan pencarian di Playstore, Aplikasi Bukalapak tidak ditemukan. Aplikasi yang
ada hanya untuk Mitra Bukalapak. Namun lain halnya pada perangkat Apple yang masih
bisa menemukan Aplikasi Bukalapak dalam pencarian Appstore. Kondisi hilangnya
Aplikasi Bukalapak ini menjadi buah bibir di dunia maya. Tidak sedikit dari pengguna
Twitter yang melaporkan bahwa mereka kesulitan mencari Aplikasi Bukalapak. Mereka
hanya menemukan Aplikasi Bukalapak yang bukan aplikasi utama proses jual beli itu.
Menanggapi hal itu, Head of Corporate Bukalapak, Intan Wibisono membenarkan
adanya gangguan. Akan tetapi dirinya memastikan gangguan ini hanya sebatas di
aplikasi, sedangkan untuk aktivitas e-commerce Bukalapak tetap berjalan normal. “Saat
ini sedang mengalami kendala untuk diunduh melalui Google Playstore namun tidak
memengaruhi kegiatan layanan jual beli di Bukalapak maupun operasional BukaBantuan
yang dapat diakses dengan normal,” katanya seperti dikutip dari Tirto (19/9/2019). Intan
juga menyatakan, Bukalapak tengah berupaya melakukan perbaikan untuk memulihkan
gangguan tersebut. Dirinya memastikan Aplikasi Bukalapak dapat segara diunduh
kembali melalu Playstore dalam waktu dekat. Berdasarkan berita dari beberapa situs dan
konfirmasi dari pihak Bukalapak sendiri dapat diketahui bahwa hilangnya aplikasi
Bukalapak pada Play Store tidak dapat membuktikan kebangkrutan Bukalapak karena
peristiwa tersebut hanyalah permasalahan teknis sebagai akibat dari pengembangan fitur
dalam aplikasi Bukalapak.com. Namun jika dilihat dari keuangan bukalapak, pendapatan
yang dimiliki Bukalapak.com hingga enam bulan pertama 2019 sebesar Rp69,76 miliar,
capaian pendapatan ini merosot dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya
Rp119,05 miliar. Sedangkan beban pokok pendapatannya melonjak dari Rp3,83 miliar
pada semester I-2018 menjadi Rp37,73 miliar pada semester I-2019. Meskipun terjadi
penutunan dalam pendapatannya dan peningkatan beban pokok pendapatannya,
perusahaan ini masih tetap berjaya dengan tetap menyandang status sebagai salah satu
perusahaan Unicorn (Unicorn adalah startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar
atau setara Rp 14 triliun) di Indonesia. Berdasarkan survei dari TopBrandAward.com,
Bukalapak berada pada posisi ke empat di tahun 2018 dan tahun 2019 dengan indeks
12,7% di tahun 2019 lebih tinggi dari tahun sebelumnya dengan indeks 8,7% di tahun
2018. Indeks ini didapatkan berdasarkan analisis data dari tiga parameter Top Brand,
yaitu Top of Mind (kesadaran akan merek), Last Usage (penggunaan terakhir) & Future
Intentions (niat membeli kembali). Walaupun berada pada posisi ke empat dibawah
Lazada.co.id sebagai posisi pertama, OLX.co.id sebagai posisi kedua, dan
Tokopedia.com sebagai posisi ke tiga, Bukalapak masih tergolong stabil karena
presentase indeks yang dimilikinya mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya, sedangkan ketiga perusahaan pesaing di atasanya mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya.
3. Menurut pendapat kelompok saudara, apakah yang sedang terjadi pada Bukalapak.com
(apakah itu sebuah strategi atau memang menuju kebangkrutan)

Jawaban :
Pertanyaan ini berkaitan dengan pernyataan yang telah dijelaskan pada
pertanyaan nomor dua. Berdasarkan fakta dan opini yang telah diterangkan pada nomor
dua dapat diketahui bahwa yang sedang terjadi pada Bukalapak.com bukanlah tanda-
tanda kebangkrutan melainkan dampak dari strategi yang dijalankan Bukalapak.com
untuk mencapai tujuan perusahaan dan sebagai upaya dalam mengembangkan
perusahaan. Strategi yang digterapkan bukalapak ini juga dilakukan oleh startup unicorn
luar negeri yang melakukan PHK karyawan demi kurangi beban dan cetak laba, menurut
sumber berita cnbcindonesia.com berikut ini merupakan perusahaan yang melakukan
PHK demi cuan : Uber (Uber juga melakukan PHK 400 karyawannya), WeWork
(merupakan startup co-working space yang disokong oleh SoftBank, WeWork melakukan
PHK pada 300 karyawannya atau setara 3% dari total 10.000 karyawan), dan SpaceX
(SpaceX merupakan startup pembuat roket luar angkasa yang didirikan Elon Musk, pada
awal tahun ini SpaceX melakukan PHK pada 10% karyawannya. Saat itu jumlah
karyawannya mencapai 600 pegawai). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Bukalapak.com sedang menjalankan strategi untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
kinerja perusahaan. Dalam artikel pada Kompas.com dengan judul "Menkominfo:
Bukalapak PHK 100 dari 2.600 Karyawan, Itu Wajar", Rudiantara selaku Menteri
Komunikasi dan Informatika, mengaku telah mendapatkan informasi bahwa karyawan
yang terkena PHK hanya 100 orang. Jumlah tersebut, menurut Rudiantara, cukup kecil
dibandingkan jumlah karyawan Bukalapak yang mencapai 2.600 orang. Bisnis
startup membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk melakukan strategi pemasaran
dan akuisisi pengguna dalam skala besar. Namun, jumlah karyawan yang terlalu banyak
di awal terjadi karena strategi perusahaan dalam marketing dan akuisisi pengguna,
sedangkan setelah perusahaan stabil maka perusahaan perlu melakukan pengurangan
karena sudah tidak membutuhkan jumlah karyawan yang terlalu banyak.
4. Menurut pendapat kelompok saudara, strategi apa yang tepat dan harus dilakukan oleh
Bukalapak.com (Ingat pengambilan keputusan strategi yang tepat harus disertai dengan
bukti pendukung dan informasi yang memadai)

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai