Prosedur ini dimulai sejak pembuatan Bukti Keluar Kas oleh divisi yang berkepentingan dan
berakhir setelah pengeluaran kas oleh kasir atau diberikannya Bukti pengeluaran kas oleh Bagian
Keuangan kepada yang berkepentingan.
Pengeluaran kas sama pentingnya dengan penerimaan kas. Sehingga, pengendalian intern
untuk pengeluaran kas merupakan hal yang penting. Menurut Mulyadi (2001: 518-521) unsur
pengeluaran kas yang harus ada dalam sistem pengeluaran kas adalah :
05. Dokumen
1. Divisi yang berkepentingan, membuat BKK sesuai kebutuhan dan dilampiri dengan bukti
pendukung.
2. Minta persetujuan dan paraf kepala bagian terkait.
3. Sampaikan ke bagian akuntansi keuangan untuk diverifikasi.
4. Bagian akuntansi keuangan memeriksa kebenaran bukti dan dokumen pendukungnya.
Membutuhkan kode rekening serta paraf sebagai verifikator.
5. Kepala bagian akuntansi keuangan melakukan otorisasi pengeluaran kas yang didukung
bukti/dokumen.
6. Manajer keuangan melakukan persetujuan pembiayaan kas.
7. Kasir melakukan pembayaran kepada divisi yang berkepentingan.
07. Flowchart prosedur pelaksanaan