Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja
Tenaga Kerja
Nusye Ismail
Sumber daya manusia
antara lain :
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Aspek perundangan
Data / identitas
Anamnesis riwayat kesehatan yang selengkap-
lengkapnya
Pemeriksaan fisik secara keseluruhan dan
sistematik
Pemeriksaan penunjang
!! - Job Functions
- Position requirements
Contoh : General requirements
1. Work Area 2. Environmental factors 3. Physical exposure
__Excessive heat __Constant noise > 85 dB
__Deck Department __Excessive cold __Intermittent noise>85dB
__Engine Department __Oxygen deficiency __Impact noise
__Steward Department __Hands in water __Vibration continuous
__Work alone __Hands in solvents __Vibration intermittent
__Confined spaces __Hazardous substances __Hand arm vibration
__Climbs heights __Whole body vibration
__Works on ladders __Microwave/radio energy
__Slippery uneven surfaces __Low lighting
__Works with moving machinery __Dust / fumes exposure
__Uses powered hand tools
4. Emergency duties __ Fire fighting
__Boat drill
__Responsible for passenger safety
7. Mental Factors
__Rapid mental & muscular coordination
__Short term memory
__Long term memory
__Excessive stress
b. Dust / fumes
__Dust general __Coal dust
__Wood dust __Lead
__Metal dust __Smoke
__Metal fumes __Hydrocarbon fumes
__Silica __Others ………………..
__Asbestos
Sistematika pemeriksaan kesehatan
Data / identitas
termasuk : riwayat pekerjaan terdahulu ( + berapa lama, jabatannya dan jenis
paparan di lingkungan kerja )
Anamnesis selengkap-lengkapnya
-Kemungkinan adanya penyakit saat ini
-RPD : TB, asma, alergi, kejiwaan, neurologis, HNP, epilepsi, tifus, hepatitis,
tumor, kardiovaskuler, endokrin, ginjal. rematik, dll
Riwayat operasi, rawat RS
-RPK : penyakit kronis degeneratif, penyakit2 keturunan
-Wanita : A/ tentang obsgin
Pada saat melakukan anamnesa, sekaligus evaluasi keadaan
kejiwaan secara umum
Pengamatan untuk menilai sikap dan penampilan
Keadaan kesadaran, emosi, motivasi, proses berfikir, kemampuan
orientasi waktu, orientasi situasi, orientasi lingkungan
Ada perusahaan yang melakukan Test Psikologis
* Pemeriksaan fisik
Pem fisik standard : harus dilakukan semua secara
keseluruhan dan sistematik
Penekanan2 tertentu : sesuai rencana penempatan
Mis : -Ketajaman penglihatan dg test Snellen utk penempatan pd
tugas yg memerlukan visus yg baik.
-Pemeriksaan otologis dan ketajaman pendengaran dengan test
berbisik
Pemeriksaan penunjang
-Rontgen foto thorax
-Lab : DL , UL, Lain2
Faeces : telur cacing, parasit
-Pem khusus :
Audiometri
> 40 tahun : EKG
Pengolah makanan : carrier tifus
Kesimpulan ? Saran ?
Contoh kasus II
Calon karyawan, laki2, usia 35 tahun
Rencana penempatan : sbg teknisi mesin di kapal tanker berbendera
Norwegia
Riwayat pekerjaan : 1997 – 2001 : membantu keluarga di bengkel
2001-2005 : usaha sendiri sebagai tukang las-ketok
RPD : Pernah OMP telinga kiri waktu kecil
th 1998 fraktur jari II tangan kiri krn kecelakaan LL,
diurut oleh dukun patah tulang
Merokok 6 btg/ hari, tidak pernah menggunakan narkoba
RPK : Ayah : diabetes
Kesimpulan ? Saran ?
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
TUJUAN :
Mempertahankan derajat kesehatan sesudah
berada dalam pekerjaannya
Menilai kemungkinan adanya pengaruh dari
pekerjaan sedini mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha pencegahan
Pendekatan epidemiologis
Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan / keluhan pada sekelompok
pekerja
Untuk mengidentifikasi adanya hubungan kausal antara suatu pajanan dg
penyakit
Identifikasi harus mempertimbangkan :
1. Kekuatan asosiasi
2. Konsistensi
3. Spesifitas
4. Adanya hubungan waktu dengan kejadian penyakit
5. Hubungan dosis
6. Penjelasan patofisiologis
Langkah2 diagnosis PAK
Pendekatan Klinis ( individual )
Utk menentukan apakah seseorang menderita
penyakit yg diakibatkan oleh pekerjaannya atau tidak
1. Menentukan diagnosis klinis
2. Menentukan pajanan yg dialami individu tsb dalam
pekerjaan
3. Menentukan apk ada hubungan antara pajanan dg
penyakit
4. Menentukan apk pajanan yg dialami cukup besar
5. Menentukan apk ada faktor2 individu yg berperan
6. Menentukan apk ada faktor2 lain diluar pekerjaan
7. Menentukan diagnosis penyakit akibat kerja
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
( Kep Presiden no.22 tahun 1993)
1. Pneumokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk
jaringan parut
( silikosis, antrakosilikosis, asbestosis ) dan
silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama
penyebab cacat atau kematian
2. Penyakit paru dan saluran pernafasan ( bronkhopulmoner)
yang disebabkan oleh debu logam keras
3. Penyakit paru dan saluran pernafasan ( bronkhopulmoner) yg
disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal
( bissinosis )
4. Asma akibat kerja yg disebabkan oleh penyebab sensitisasi
dan zat perangsang yg dikenal yg berada dalam proses
pekerjaan
5. Alveolitis alergika yg disebabkan oleh faktor dari luar sebagai
akibat penghirupan debu organik
6. Penyakit yg disebabkan oleh berrilium atau persenyawaannya yang beracun
7. Penyakit yg disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yg beracun
8. Penyakit yg disebabkan oleh fosfor atau persenyawaannya yg beracun
9. Penyakit yg disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yg beracun
10. Penyakit yg disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yg beracun
11. Penyakit yg disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yg beracun
12. Penyakit yg disebabkan oleh air raksa atau persenyawaannya yg beracun
13. Penyakit yg disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yg beracun
14. Penyakit yg disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yg beracun
15. Penyakit yg disebabkan oleh karbon disulfida
16. Penyakit yg disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atau aromatik yg beracun
17. Penyakit yg disebabkan oleh benzena atau homolognya yg beracun
18. Penyakit yg disebabkan oleh derivat nitro dan amino dari benzena atau
homolognya yg beracun
19. Penyakit yg disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya
20. Penyakit yg disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton
21. Penyakit yg disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
keracunan seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen sulfida,
atau derivatnya yg beracun, amoniak, seng, braso dan nikel
22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan
23. Penyakit yg disebabkan oleh getaran mekanik ( kelainan otot, urat, tulang,
persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi )
24. Penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yg bertekanan rendah
25. Penyakit yg disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan radiasi yg meng-
ion
26. Penyakit kulit ( dermatosis ) yg disebabkan oleh penyebab fisik, kimia atau
biologik
27. Kanker kulit epitelioma primer yg disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasen atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut
28. Kanker paru atau mesotelioma yg disebabkan oleh asbes
29. Penyakit infeksi yg disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yg didapat
dalam suatu pekerjaan yg memiliki risiko kontaminasi khusus
30. Penyakit yg disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi
atau kelembaban udara tinggi
31. Penyakit yg disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat
Untuk deteksi dini penyakit akibat kerja, selain pemeriksaan2 rutin yang
telah disebutkan diatas, dpt ditambah dengan pemeriksaan2 lain yang
dianggap perlu
( Buku Deteksi Dini PAK, W.H.O. )
Beberapa contoh diantaranya adalah sbb :
Silikosis
-Pekerja berisiko silikosis : menambang & ekstraksi batu2 keras, pek. Teknis sipil
dg batu keras, penghalusan & pemolesan batu,pek. Yg menggunakan pasir
sbg amplas,dll
-Penilaian paparan :
Penilaian lingkungan : Pem sampel debu
Penilaian biologis :
*Tidak ada metoda biokimia utk penilaian paparan
*Pem radiologis ( interpretasi sesuai Klasifikasi Internasional Radiografi utk
Pneumokoniosis dari ILO )
Kesulitan : masa laten panjang, perkembangan lambat
*Uji fungsi paru
Kurang dapat menjadi indikator paparan dini
!! Penilaian lingkungan
Tahap2 awal : tidak ada gejala. Gejala baru timbul ber-tahun2 setelah paparan
( sesak nafas, batuk kering, batuk berulang )
Asma akibat kerja
Pedoman :
Kepmenakertrans no. Kep.79 / MEN / 2003
KESIMPULAN
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
merupakan salah satu upaya pembinaan
sumber daya manusia
2. Sosialisasi ke pihak perusahaan mengenai
pentingnya pem. Kes. Tenaga kerja perlu
ditingkatkan
3. Jenis pemeriksaan, hasil serta tindak lanjutnya
perlu disesuaikan / dikaitkan dengan jenis
pekerjaan dan lingkungan kerjanya
Dokter perusahaan
Trampil , profesional
Menguasai secara keseluruhan tentang
rangkaian proses kerja dan lingkungan
perusahaan