Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

I. PENGUMPULAN DATA
A. Data subjektif
1. Identitas
Nama : Ny. A Nama Suami : Tn. S
Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Bulian Alamat : Jl. Bulian

2. Riwayat Kesehatan
Anamnese Tanggal : 22 april 2016 Pukul : 16.00 wib
Oleh : Bidan
Keluhan Utama : payudara tidak mengeluarkan ASI
Penyakit Yang Diderita : Tidak ada
Penyakit Keturunan : tidak ada
Kelahiran Kembar :tidak ada

3. Riwayat perkawinan
Menikah umur : 24 tahun
Status pernikahan :syah
Jumlah pernikahan :1 kali
Lamanya menikah : 1 tahun

4. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang


G:I P:I AB:0
 Kelainan selama kehamilan : tidak ada
 Keluhan selama kehamilan : tidak ada
 Tanggal persalinan : 20 april 2016
 HPHT :13-01 - 2015
 TTP :20-04 -2016
 Jenis persalinan : spontan
 Indikasi : tidak ada
 Ditolong oleh :bidan
 Tempat persalinan :klinik bidan
 Kelainan persalinan : tidak ada

5. Lama persalinan
 Ketuban : pecah /amniotomi, pukul: 13.00 WIB
 Kala I : 8-13 jam / menit
 Kala II :1-2 jam / 15 menit
 Kala III : jam / 20 menit
 Plasenta lahir :spontan/manual, pukul :
 Kala IV : 2 jam
 Jumlah perdarahan : 100 cc

6. Keadaan anak
 Jenis kelamin : perempuan
 Panjang badan : 50 cm
 Berat badan : 3500 gram
 Lingkar dada : 34 cm
 Lingkar kepala : 38 cm
 Nilai APGAR : 10
 Kelainan bawaan : Tidak Ada

7. Penyakit dan komplikasi


 Tekanan darah tinggi : tidak ada
 Kejang :tidak ada
 Infeksi :tidak ada
 Lain-lain :tidak ada

8. Eliminasi
 BAK : Frekuensi : 7 x/ hari
Kesulitan :tidak ada
 BAB : Frekuensi :1 x/ hari
Kesulitan :tidak ada
9. Pola Tidur
 Malam : 8 jam
 Siang : 1 jam

10. Pola makan dan minum


 Makan : 3 x/hari
Nafsu makan : baik
 Minum : 8 x/hari
Banyaknya : 8 gelas

B. Data Objektif
Pemeriksaan fisik
1. Status generalis
 Keadaan umum : Composmentis
 Tinggi badan : 179 cm
 Berat badan : 59 kg
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 84x/menit
 RR : 22x/menit
 Suhu : 36 o
C
 LILA : 28 Cm
 Konjungtiva : tidak pucat
 Sklera :tidak ikhterus

2. Pemeriksaan khusus obsetri


a. Payudara
 Pembesaran :ada
 Areola mamae :hyper pigmentasi
 Kolostrum : ada
 Pemberian ASI :tidak ada
 Sejak :bayi lahir
 Alasan tidak di berikan :karena terdapat bendungan ASI
 Keluhan : payudara nyeri, Bengkak, dan PUTING SUSU TENGGELAM,
tidak mengeluarkan ASI
Kelainan :tidak ada
b. Abdomen
 Tinggi Fundus Uteri :2 jari di bawah pusat
 Kontraksi : tidak ada
 Posisi uterus :normal
 Rasa nyeri :tidak ada
 Perdarahan :tidak ada
 Keluhan :tidak ada
 Kandung kemihnya :kosong
c. Pengeluaran Lochia
 Warna : merah segar
 Konsistensi : encer
 Bau :khas
 Jumlah :2 kali ganti doek/hari
d. Perineum
 Kondisi perineum :baik
 Luka jahitan :tidak ada
 Tipe episiotomi : ada
 Kebersihan :bersih
 Odema :tidak ada
 Varises :tidak ada
 Haemoroid :tidak ada
 Kandung kemih :kosong
e. Extremitas
 Odema :tidak ada
 Refleks :ada (+) kanan kiri
 Kemerahan :tidak ada
3. Pemeriksaan penunjang
a. Darah : tidak dilakukan pemeriksaan
b. HB :tidak dilakukan pemeriksaan
c. Leukosit :tidak dilakukan pemeriksaan
d. Urine :tidak dilakukan pemeriksaan
Tebing tinggi ................2016

Mahasiswi pembimbing

(................................) (............................................)
I. Pengkajian data
Data subjektif :
- ibu postpartum hari ke2 dengan keluhan tidak dapat mengeluarkan ASI, dengan puting
susu terbenam

Data objektif :
Vital sign ibu : TD : 120/80 mmhg rr: 22 x/i
0
P : 84 x/i t : 38 c

Interprestasi data
Diagosa : Ibu ny.A post partum hari ke 2 dengan bendungan ASI

Data dasar :

 Ibu mengatakan payudara terasa nyeri, dan bengkak,


 Ibu mengatakan melahirkan anaknya 2 hari yang lalu pada tanggal 1 maret 2016.
 Puting susu terbenam dan adanya demam

Masalah : payudara nyeri dan bengkak


Data dasar : penanganan bendungan ASI, KIE tentang menyusui dan
perawatan payudara
Kebutuhan : penanganan bendungan ASI, KIE tentang menyusui dan
perawatan payudara

Data dasar :
Ny.A pot partum hari ke 2

II. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial

Mastitis dan abses payudara

III. Indentifikasi kebutuhan akan tindakan segera/kolaborasi


Tidak di lakukan

IV. Rencana manajemen


 Jelaskan pada ibu tentang kondisinya berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan
 Ajarkan kepada ibu cara perawatan/masase payudara pada masa nifas
 Ajarkan ibu teknik dan posisi menyusui yang baik
 Ajarkan ibu cara memeras ASI untuk mengosongkan payudara
 Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau
 Anjurkan ibu banyak beristirahat
 Berikan ibu obat-obatan
 Kompres payudara dengan air hangat
V. Implementasi/ pelaksanaan

 Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya berdasarkan pemeriksaan yang telah


dilakukan bahwa ibu mengalami bendungan ASI
 Menjelaskan tentang bendungan ASI yang ibu alami yaitu ASI yang tidak keluar karena
adanya sumbatan saluran ASI sehingga kelenjar ASI membesar/membengkak dan
menyebabkan rasa nyeri serta ASI tidak keluar
 Memberitahu ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan sekarang ini adalah pengaruh dari
sumbatan ASI tersebut dan ibu akan diberikan pengobatan untuk megurangi keluhan
yang ibu rasakan.
 Memberitahu ibu cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan, yaitu:
Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian
perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hati pada area yang
mengeras.
 Menyusui sesering mungkin dengan jangka waktu selama mungkin, susui bayi dengan
payudara yang sakit jika ibu kuat menahannya, karena bayi akan menyusui dengan
penuh semangat pada awal sesi menyususi, sehingga bisa mengeringkannya dengan
efektif
 Lanjutkan dengan mengeluarkan ASI dari payudara itu setiap kali selesai menyusui jika
bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut.
 Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang
sakit beberapa kali dalam sehari (atau mandi dengan air hangat beberapa kali), lakukan
pemijatan dengan lembut di sekitar area yang mengalami penyumbatan kelenjar susu
dan secara perlahan-lahan turun ke arah puting susu.
 Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui.
 Pakai bra yang dapat menyangga payudara
 Mengajarkan kepada ibu cara perawatan/masase payudara, yaitu:
Dengan tangan yang sudah dilicinkan dengan minyak lakukan pengurutan 3 macam cara
:
 Tempatkan kedua telapak tangan diantara ke 2 payudara kemudian urut keatas, terus
kesamping, kebawah dan melintang hingga tangan menyangga payudara, kemudian
lepaskan tangan dari payudara.
 Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan saling
dirapatkan, kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara dari
pangkal ke arah puting, demikian pula payudara kanan.
 Telapak tangan menopang payudara pada cara ke-2 kemudian jari tangan
kanan dikepalkan kemudian buku-buku jari tangan kanan mengurut dari
pangkal ke arah puting.
 Mengajarkan ibu teknik dan posisi menyusui yang baik, yaitu:
 Usahakan pada saat menyusui ibu dalam keadaan tenang. Hindari menyusui
pada saat keadaan haus dan lapar oleh karena itu dianjurkan untuk minum
segelas air /secukupnya sebelum menyusui
 Memasukkan semua areola mamae kedalam mulut bayi
 Ibu dapat menyusui dengan cara duduk atau berbaring dengan santai dan
dapat menggunakan sandaran pada punggung
 Sebelum menyusui usahakan tangan dan payudara dalam keadaan bersih
 Payudara dipegang dengan ibu jari di atas, jari yang lain menopang di bawah
(bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah
(bentuk gunting) dibelakang areola
 Berikan ASI pada bayi secara teratur dengan selang waktu 2-3 jam atau tanpa jadwal
(on demand) selama 15 menit. Setelah salah satu payudara mulai terasa kosong,
sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang satunya
 Setelah selesai menyusui oleskan ASI ke payudara, biarkan kering sebelum kembali
memakai bra, langkah ini berguna untuk mencegah lecet pada puting
 Sendawakan bayi tiap kali habis menyusui untuk mengeluarkan udara dari lambung
bayi supaya bayi tidak kembung dan muntah
 Mengajarkan ibu cara memeras ASI untuk mengosongkan payudara, yaitu :
 Ibu mencuci tangan hingga bersih
 Duduk atau berdiri dengan nyaman dan pegang cangkir atau mangkok bersih
dan dekatkan pada payudara
 Letakan ibu jari diatas puting dan areola dan jari telunjuk pada bagian bawah
puting dan areola bersamaan dengan ibu jari dan jari lain menopang payudara
 Tekan ibu jari dan telunjuk sedikit ke arah dada, jangan terlalu kuat agar tidak
menyumbat aliran susu
 Kemudain tekan sampai berada di sinus laktiferus yaitu tenpat tampungan ASI
dibawah areola
 Tekan dan lepas, kemudian tekan dan lepas kembali. Kalau teraba sakit berarti
tekniknya salah. ASI akan mengalir terutama bila refleks oksitosinnya aktif.
 Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau dan makanan yang bergizi untuk
memperbanyak dan memperlancar ASI, misalnya daun katuk, bayam dan lain-lain
 Menganjurkan ibu banyak beristirahat, ibu dapat beristirahat dan tidur pada saat bayi
tidur. Selain itu ibu juga jangan terlalu bekerja berat. Serta, mengingatkan ibu untuk
selalu menjaga kebersihan diri, terutama di daerah payudara.
 Memberikan obat-obatan berupa :
- Amoxcicilin 2x1
- Paracetamol 500 mg 3 x 1
- As.mefenamad 3x1
- Ctm 3x1
VI. Evaluasi

 Ibu mengerti keadaan dirinya


 Ibu mengerti cara perawatan/masase payudara,
 Ibu mengerti dan dapat mmpratkan teknik dan posisi menyusui yang baik
 Ibu mengerti dan dapat memeras ASI untuk mengosongkan payudara
 Ibu mengerti untuk mengkonsumsi sayuran hijau
 Ibu mengerti untuk beristirahat
 Ibu memahami akan mengkonsumsi obat-obatan

Anda mungkin juga menyukai