Anda di halaman 1dari 51

I.

STANDAR ISI

1. Sekolah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).


 A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP.
 B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP.
 C. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 muatan KTSP.
 D. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 5 muatan KTSP.
 E. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 4 atau kurang muatan KTSP.

2. Sekolah mengembangkan kurikulum bersama-sama Tim Pengembang


Kurikulum berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum oleh BSNP
yang relevan dengan jenis ketunaan.
 A. Bersama guru, konselor, kepala sekolah, narasumber, komite
sekolah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
 B. Bersama guru, konselor, kepala sekolah, dan narasumber.
 C. Bersama guru, konselor, dan kepala sekolah.
 D. Bersama guru dan konselor.
 E. Tidak mengembangkan kurikulum.

3. Sekolah mengembangkan kurikulum sesuai prinsip pengembangan KTSP.


 A. Memenuhi 7 prinsip pengembangan KTSP.
 B. Memenuhi 5  6 prinsip pengembangan KTSP.
 C. Memenuhi 3  4 prinsip pengembangan KTSP.
 D. Memenuhi 1  2 prinsip pengembangan KTSP.
 E. Tidak mengembangkan KTSP.

4. Sekolah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan


pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi
alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya sesuai karakteristik
ketunaan.
 A. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan
layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta
pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.
 B. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan
layanan pembelajaran, dan pendayagunaan kondisi alam.
 C. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran dan
pengayaan layanan pembelajaran.
 D. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran.
 E. Tidak berdasarkan prinsip pelaksanaan kurikulum.

1
5. Sekolah melaksanakan kurikulum pendidikan khusus yang terdiri dari
8  10 mata pelajaran.
 A. Melaksanakan 8 atau lebih mata pelajaran.
 B. Melaksanakan 7 mata pelajaran.
 C. Melaksanakan 6 mata pelajaran.
 D. Melaksanakan 5 mata pelajaran.
 E. Melaksanakan kurang dari 5 mata pelajaran.

6. Sekolah menyusun kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis


pendidikan karakter dengan melibatkan berbagai pihak.
 A. Melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah atau
penyelenggara lembaga pendidikan, dinas pendidikan, dan instansi
terkait di daerah.
 B. Melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah atau
penyelenggara lembaga pendidikan, dan dinas pendidikan.
 C. Melibatkan kepala sekolah, guru, dan komite sekolah atau
penyelenggara lembaga pendidikan.
 D. Melibatkan kepala sekolah dan guru.
 E. Tidak menyusun kurikulum muatan lokal.

7. Sekolah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk


kegiatan ekstrakurikuler.
 A. Melaksanakan 4 jenis atau lebih kegiatan ekstrakurikuler.
 B. Melaksanakan 3 jenis kegiatan ekstrakurikuler.
 C. Melaksanakan 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler.
 D. Melaksanakan 1 jenis kegiatan ekstrakurikuler.
 E. Tidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

8. Sekolah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk


kegiatan layanan konseling.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih jenis layanan konseling.
 B. Melaksanakan 3 jenis layanan konseling.
 C. Melaksanakan 2 jenis layanan konseling.
 D. Melaksanakan 1 jenis layanan konseling.
 E. Tidak melaksanakan layanan konseling.

2
9. Sekolah melaksanakan muatan isi kurikulum yang terdiri dari aspek
akademis dan aspek keterampilan vokasional.
 A. 46% atau lebih aspek keterampilan, sisanya aspek akademis.
 B. 31%  45% aspek keterampilan, sisanya aspek akademis.
 C. 16%  30% aspek keterampilan, sisanya aspek akademis.
 D. 1%  15% aspek keterampilan, sisanya aspek akademis.
 E. Tidak memiliki kurikulum aspek keterampilan.

10. Sekolah memiliki mata pelajaran keterampilan vokasional (TIK) yang


dilengkapi dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
untuk setiap mata pelajaran.
 A. 4 atau lebih mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.
 B. 3 mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.
 C. 2 mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.
 D. 1 mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.
 E. Tidak ada mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.

11. Sekolah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan


beban belajar yang tertuang pada standar isi.
 A. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 40 menit, jumlah jam
pembelajaran per minggu minimal 38 jam, dan jumlah minggu
efektif per tahun minimal 34 minggu.
 B. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 40 menit, jumlah jam
pembelajaran per minggu minimal 38 jam, dan jumlah minggu
efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
 C. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 40 menit, jumlah jam
pembelajaran per minggu kurang dari 38 jam, dan jumlah minggu
efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
 D. Satu jam pembelajaran tatap muka kurang dari 40 menit, jumlah
jam pembelajaran per minggu kurang dari 38 jam, dan jumlah
minggu efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
 E. Tidak menerapkan ketentuan beban belajar yang berlaku.

3
12. Guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu, maksimum 60% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
 A. 76%  100% guru memberikan penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.
 B. 51%  75% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.
 C. 26%  50% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.
 D. 1%  25% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.
 E. Tidak ada guru yang memberikan penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.

13. Dokumen lengkap KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan


memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah atau penyelenggara
pendidikan yang disetujui oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan.
 A. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah atau penyelenggara pendidikan, dan
disetujui oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan.
 B. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dan disetujui oleh Dinas
Pendidikan yang bersangkutan.
 C. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah atau penyelenggara pendidikan.
 D. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah.
 E. KTSP tidak disahkan.

14. Sekolah memiliki kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu


untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran: (1)
awal tahun pelajaran, (2) minggu efektif, (3) pembelajaran efektif, dan
(4) hari libur.
 A. Memuat 4 macam pengaturan waktu.
 B. Memuat 3 macam pengaturan waktu.
 C. Memuat 2 macam pengaturan waktu.
 D. Memuat 1 macam pengaturan waktu.
 E. Tidak memiliki kalender pendidikan.

4
II. STANDAR PROSES

15. Sekolah mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya


berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan
penyusunan KTSP.
 A. Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran
dalam sebuah sekolah.
 B. Mengembangkan silabus oleh masing-masing guru mata
pelajaran.
 C. Mengembangkan silabus melalui kelompok guru dari beberapa
sekolah.
 D. Mengembangkan silabus dengan mengadopsi contoh yang ada.
 E. Tidak mengembangkan silabus.

16. Setiap mata pelajaran memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


dengan mengintegrasikan pendidikan karakter yang dijabarkan dari
silabus.
 A. 9 atau lebih mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan
pendidikan karakter yang dijabarkan dari silabus.
 B. 7  8 mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan
pendidikan karakter yang dijabarkan dari silabus.
 C. 5  6 mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan
pendidikan karakter yang dijabarkan dari silabus.
 D. 3  4 mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan
pendidikan karakter yang dijabarkan dari silabus.
 E. 2 atau kurang mata pelajaran memiliki RPP dengan
mengintegrasikan pendidikan karakter yang dijabarkan dari silabus.

17. RPP disusun dengan memperhatikan 6 prinsip penyusunan.


 A. Memperhatikan 6 prinsip penyusunan.
 B. Memperhatikan 5 prinsip penyusunan.
 C. Memperhatikan 4 prinsip penyusunan.
 D. Memperhatikan 3 prinsip penyusunan.
 E. Memperhatikan 2 atau kurang prinsip penyusunan.

5
18. Sekolah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
 A. Memenuhi 4 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
 B. Memenuhi 3 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
 C. Memenuhi 2 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
 D. Memenuhi 1 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.
 E. Tidak memenuhi persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.

19. Sekolah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi


persyaratan beban kerja, minimal guru 24 jam tatap muka per minggu.
 A. 76%  100% guru memenuhi persyaratan beban kerja minimal.
 B. 51%  75% guru memenuhi persyaratan beban kerja minimal.
 C. 26%  50% guru memenuhi persyaratan beban kerja minimal.
 D. 1%  25% guru memenuhi persyaratan beban kerja minimal.
 E. Tidak memenuhi persyaratan beban kerja minimal.

20. Proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan sesuai dengan langkah-


langkah pembelajaran.
 A. 76%  100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
 B. 51%  75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
 C. 26%  50% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
 D. 1%  25% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
 E. Tidak ada guru yang melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.

21. Kepala sekolah melakukan pemantauan proses pembelajaran mencakup 4


tahap yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) penilaian hasil
pembelajaran, dan (4) diskusi hasil pemantauan.
 A. Mencakup 4 tahap pemantauan.
 B. Mencakup 3 tahap pemantauan.
 C. Mencakup 2 tahap pemantauan.
 D. Mencakup 1 tahap pemantauan.
 E. Tidak pernah melakukan pemantauan.

6
22. Kepala sekolah melakukan supervisi proses pembelajaran dan
menindaklanjuti dengan 4 cara yaitu: (1) pemberian contoh, (2) diskusi,
(3) pelatihan, (4) dan konsultasi.
 A. Menindaklanjuti dengan 4 cara.
 B. Menindaklanjuti dengan 3 cara.
 C. Menindaklanjuti dengan 2 cara.
 D. Menindaklanjuti dengan 1 cara.
 E. Tidak melakukan supervisi.

23. Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dan


kinerja guru dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu: (1) persiapan, (2)
pelaksanaan, (3) evaluasi pembelajaran dan (4) rencana tindak lanjut.
 A. Memperhatikan 4 aspek.
 B. Memperhatikan 3 aspek.
 C. Memperhatikan 2 aspek.
 D. Memperhatikan 1 aspek.
 E. Tidak melakukan evaluasi.

24. Kepala sekolah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran


kepada pemangku kepentingan.
 A. Kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, dan pengawas
sekolah.
 B. Kepada guru yang bersangkutan dan dewan guru.
 C. Kepada guru yang bersangkutan saja.
 D. Tidak disampaikan.
 E. Tidak melakukan pengawasan.

25. Kepala sekolah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan


proses pembelajaran, selama satu tahun terakhir.
 A. 76%  100% hasil pengawasan ditindaklanjuti.
 B. 51%  75% hasil pengawasan ditindaklanjuti.
 C. 26%  50% hasil pengawasan ditindaklanjuti.
 D. 1%  25% hasil pengawasan ditindaklanjuti.
 E. Tidak ada hasil pengawasan yang ditindaklanjuti

7
III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

26. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk memiliki kemampuan


berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah bimbingan guru.
 A. 76%  100% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah
bimbingan guru.
 B. 51%  75% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah
bimbingan guru.
 C. 26%  50% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah
bimbingan guru.
 D. 1%  25% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah
bimbingan guru
 E. Tidak ada mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah
bimbingan guru

27. Siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang dapat memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari sesuai ketunaan siswa.
 A. 76%  100% mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam
memecahkan masalah.
 B. 51%  75% mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam
memecahkan masalah.
 C. 26%  50% mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam
memecahkan masalah.
 D. 1%  25% mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam
memecahkan masalah.
 E. Tidak ada mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam
memecahkan masalah.

8
28. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis dan/atau
mengenal gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.
 A. 76% — 100% RPP mata pelajaran memuat kegiatan
pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala
alam dan sosial.
 B. 51% — 75% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran
yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan
sosial.
 C. 26% — 50% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran
yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan
sosial.
 D. 1% — 25% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran
yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan
sosial.
 E. Tidak ada RPP mata pelajaran yang memuat kegiatan
pembelajaran yang menunjukkan kemampuan mengenali gejala
alam dan sosial.

29. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan


belajar secara mandiri.
 A. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan me-
manfaatkan sumber belajar: bahan ajar, buku teks, perpustakaan,
sumber belajar lapangan/lainnya, dan internet/komputer edukasi.
 B. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan
memanfaatkan sumber belajar: bahan ajar, buku teks,
perpustakaan, dan sumber belajar lapangan/lainnya.
 C. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan
memanfaatkan sumber belajar: bahan ajar, buku teks, dan
perpustakaan.
 D. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan
memanfaatkan sumber belajar: bahan ajar dan buku teks.
 E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri
dengan memanfaatkan sumber belajar.

30. Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan


untuk mencari informasi dari lingkungan sekitar yang dihadapinya secara
sederhana dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk
mencari informasi dari lingkungan sekitar.
 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembiasaan untuk mencari
informasi dari lingkungan sekitar.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembiasaan untuk mencari
informasi dari lingkungan sekitar.

9
 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembiasaan untuk mencari
informasi dari lingkungan sekitar.
 E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk
mencari informasi dari lingkungan sekitar.

31. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kecintaan dan


kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan kecintaan dan kepedulian
terhadap lingkungan sekitar.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan kecintaan dan kepedulian
terhadap lingkungan sekitar.
 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan kecintaan dan kepedulian
terhadap lingkungan sekitar.
 E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

32. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan


mengekspresikan kegiatan seni dan budaya sesuai dengan potensi yang
dimiliki, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan seni dan budaya.
 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan seni dan budaya.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan seni dan budaya.
 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan seni dan budaya.
 E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan seni dan budaya.

33. Siswa memperoleh pengalaman mengapresiasi karya seni dan budaya


secara sederhana.
 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan mengapresiasi karya
seni dan budaya.
 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan mengapresiasi karya seni dan
budaya.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan mengapresiasi karya seni dan
budaya.
 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan mengapresiasi karya seni dan
budaya.
 E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan mengapresiasi karya
seni dan budaya.

10
34. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan sikap percaya
diri dan bertanggung jawab seiring perkembangan siswa.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan kesiswaan untuk
menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan kesiswaan untuk menunjukkan
sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan kesiswaan untuk menunjukkan
sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan kesiswaan untuk menunjukkan
sikap percaya diri dan bertanggung jawab.
 E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan kesiswaan untuk
menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab.

35. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mematuhi aturan-aturan


sosial yang berlaku dalam lingkungannya dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah menjalankan 4 atau lebih kegiatan belajar untuk mematuhi
aturan-aturan sosial.
 B. Sekolah menjalankan 3 kegiatan belajar untuk mematuhi aturan-
aturan sosial.
 C. Sekolah menjalankan 2 kegiatan belajar untuk mematuhi aturan-
aturan sosial.
 D. Sekolah menjalankan 1 kegiatan belajar untuk mematuhi aturan-
aturan sosial.
 E. Sekolah tidak pernah menjalankan kegiatan belajar untuk
mematuhi aturan-aturan sosial.

36. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kebiasaan


hidup bersih, sehat, dan bugar, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk
hidup bersih, sehat, dan bugar.
 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih,
sehat, dan bugar.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih,
sehat, dan bugar.
 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih,
sehat, dan bugar.
 E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk
hidup bersih, sehat, dan bugar.

11
37. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan
sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembelajaran yang
menumbuhkan sikap sportif.
 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembelajaran yang
menumbuhkan sikap sportif.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembelajaran yang
menumbuhkan sikap sportif.
 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembelajaran yang
menumbuhkan sikap sportif.
 E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
menumbuhkan sikap sportif.

38. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi


siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara
demokratis dan bertanggungjawab dalam wadah NKRI.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan belajar yang melibatkan siswa.
 B. Melaksanakan 3 kegiatan belajar yang melibatkan siswa.
 C. Melaksanakan 2 kegiatan belajar yang melibatkan siswa.
 D. Melaksanakan 1 kegiatan belajar yang melibatkan siswa.
 E. Tidak melaksanakan kegiatan belajar yang melibatkan siswa.

39. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa,


menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan.
 A. Melaksanakan 4 jenis atau lebih program pembentukan karakter
siswa.
 B. Melaksanakan 3 jenis program pembentukan karakter siswa.
 C. Melaksanakan 2 jenis program pembentukan karakter siswa.
 D. Melaksanakan 1 jenis program pembentukan karakter siswa.
 E. Tidak melaksanakan program pembentukan karakter siswa.

12
40. Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui pembiasaan untuk
memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan masyarakat.
 A. 91%  100% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat
kegiatan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain.
 B. 81%  90% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat
kegiatan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain.
 C. 71%  80% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat
kegiatan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain.
 D. 61%  70% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat
kegiatan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain.
 E. Kurang dari 61% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat
kegiatan untuk memahami hak dan kewajiban orang lain.

41. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menjalankan ajaran agama


yang dianut sesuai dengan tahap perkembangannya.
 A. Sekolah memfasilitasi 4 jenis atau lebih kegiatan pembiasaan untuk
menjalankan ajaran agama yang dianut.
 B. Sekolah memfasilitasi 3 jenis kegiatan pembiasaan untuk
menjalankan ajaran agama yang dianut.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 jenis kegiatan pembiasaan untuk
menjalankan ajaran agama yang dianut.
 D. Sekolah memfasilitasi 1 jenis kegiatan pembiasaan untuk
menjalankan ajaran agama yang dianut.
 E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk
menjalankan ajaran agama yang dianut.

42. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman


dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembelajaran untuk
menghargai keberagaman dan kebanggaan terhadap bangsa,
negara, dan tanah air Indonesia.
 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembelajaran untuk menghargai
keberagaman dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan
tanah air Indonesia.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembelajaran untuk menghargai
keberagaman dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan
tanah air Indonesia.
 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembelajaran untuk menghargai
keberagaman dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan
tanah air Indonesia.
 E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk
menghargai keberagaman dan kebanggaan terhadap bangsa,
negara, dan tanah air Indonesia.

13
43. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia
melalui pembiasaan dan pengamalan.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pengembangan diri setiap
minggu.
 B. Melaksanakan 3 kegiatan pengembangan diri setiap minggu.
 C. Melaksanakan 2 kegiatan pengembangan diri setiap minggu.
 D. Melaksanakan 1 kegiatan pengembangan diri setiap minggu.
 E. Tidak melaksanakan kegiatan pengembangan diri.

44. Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk


menghargai perbedaan pendapat.
 A. 76%  100% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
diskusi dan/atau pembelajaran berkelompok.
 B. 51%  75% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
diskusi dan/atau pembelajaran berkelompok.
 C. 26%  50% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
diskusi dan/atau pembelajaran berkelompok.
 D. 1%  25% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
diskusi dan/atau pembelajaran berkelompok.
 E. Tidak ada kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
diskusi dan/atau pembelajaran berkelompok.

45. Siswa memperoleh pengalaman dalam menghasilkan karya kreatif baik


individual maupun kelompok secara sederhana, dalam satu tahun
terakhir.
 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan siswa untuk
menghasilkan karya kreatif.
 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan siswa untuk menghasilkan karya
kreatif.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan siswa untuk menghasilkan karya
kreatif.
 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan siswa untuk menghasilkan karya
kreatif.
 E. Sekolah tidak memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan
karya kreatif.

14
46. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi secara jelas
dan sederhana, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan siswa untuk
berkomunikasi secara jelas dan sederhana.
 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara
jelas dan sederhana.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara
jelas dan sederhana.
 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara
jelas dan sederhana.
 E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk
berkomunikasi secara jelas dan sederhana.

47. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kegemaran


membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk
menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana.
 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
 E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan pembiasaan untuk
menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana.

48. Siswa memperoleh keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan


berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
 A. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris ditetapkan 75,00 atau lebih.
 B. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris ditetapkan 70,00  74,90.
 C. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris ditetapkan 65,00  69,90.
 D. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris ditetapkan 60,00  64,90.
 E. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris ditetapkan kurang dari 60,00.

15
49. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam mengembangkan
vokasional dan pengembangan diri seiring dengan perkembangannya.
 A. Sekolah memberikan 4 atau lebih layanan pengembangan
vokasional dan pengembangan diri dalam satu tahun terakhir.
 B. Sekolah memberikan 3 layanan pengembangan vokasional dan
pengembangan diri dalam satu tahun terakhir.
 C. Sekolah memberikan 2 layanan pengembangan vokasional dan
pengembangan diri dalam satu tahun terakhir.
 D. Sekolah memberikan 2 layanan pengembangan vokasional dan
pengembangan diri dalam satu tahun terakhir.
 E. Sekolah tidak memberikan layanan pengembangan vokasional dan
pengembangan diri.

50. Siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk bekal hidup


mandiri di tengah-tengah masyarakat dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melakukan 4 atau lebih kegiatan praktek kerja lapangan
(PKL) sederhana atau kegiatan keterampilan sederhana untuk
menolong diri sendiri pada kelas terakhir.
 B. Sekolah melakukan 3 kegiatan PKL sederhana atau kegiatan
keterampilan sederhana untuk menolong diri sendiri pada kelas
terakhir.
 C. Sekolah melakukan 2 kegiatan PKL sederhana atau kegiatan
keterampilan sederhana untuk menolong diri sendiri pada kelas
terakhir.
 D. Sekolah melakukan 1 kegiatan PKL sederhana atau kegiatan
keterampilan sederhana untuk menolong diri sendiri pada kelas
terakhir.
 E. Sekolah tidak pernah melakukan kegiatan PKL sederhana.

16
IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

51. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma
empat (D-IV).
 A. 76%  100% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.
 B. 51%  75% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.
 C. 26%  50% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.
 D. 1%  25% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.
 E. Tidak ada guru yang berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

52. Guru mata pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang


pendidikannya.
 A. 76%  100% guru memiliki latar belakang pendidikan khusus
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
 B. 51%  75% guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
 C. 26%  50% guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
 D. 1%  25% guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
 E. Tidak ada guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang
sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

53. Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas
utama guru, yang ditunjukkan melalui rata-rata kehadiran guru di sekolah
dalam satu semester terakhir.
 A. Kehadiran guru 96%  100%.
 B. Kehadiran guru 91%  95%.
 C. Kehadiran guru 86%  90%.
 D. Kehadiran guru 81%  85%.
 E. Kehadiran guru kurang dari 81%.

17
54. Guru memiliki kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran yang
ditunjukkan melalui merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran.
 A. 76%  100% guru merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip pembelajaran.
 B. 51%  75% guru merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip pembelajaran.
 C. 26%  50% guru merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip pembelajaran.
 D. 1%  25% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran sesuai prinsip pembelajaran.
 E. Tidak ada guru yang merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip pembelajaran.

55. Guru memiliki kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran yang


ditunjukkan dengan melalui tindakan guru sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.
 A. Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.
 B. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan yang berlaku; dan telah dikenai sanksi
yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau
dikeluarkan.
 C. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan yang berlaku namun diberi kesempatan
memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan.
 D. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan
peringatan tertulis.
 E. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan yang berlaku namun tidak diberikan
sanksi apapun.

56. Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan siswa, sesama
guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa.
 A. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesama
guru, kepala sekolah, dan orang tua.
 B. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesama
guru, dan kepala sekolah.
 C. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, dan
sesama guru.
 D. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa.
 E. Guru tidak berkomunikasi efektif dan santun.

18
Guru memiliki kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran, yang
57. ditunjukkan dengan penguasaan materi pelajaran yang diampu serta
mengembangkannya dengan metode ilmiah.
 A. 96%  100% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai pertemuan
ilmiah.
 B. 91%  95% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai
pertemuan ilmiah.
 C. 86%  90% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai
pertemuan ilmiah.
 D. 81%  85% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai
pertemuan ilmiah.
 E. Kurang 61% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai pertemuan
ilmiah.

58. Kepala sekolah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang


berlaku.
 A. Berstatus sebagai guru SLB, memiliki sertifikat pendidik, dan
memiliki dokumen keputusan sebagai kepala sekolah.
 B. Berstatus sebagai guru SLB, memiliki dokumen keputusan sebagai
kepala sekolah, tetapi tidak memiliki sertifikat pendidik.
 C. Berstatus sebagai guru SLB, memiliki sertifikat pendidik, tetapi
tidak memiliki dokumen keputusan sebagai kepala sekolah.
 D. Memiliki dokumen keputusan sebagai kepala sekolah, tetapi tidak
berstatus sebagai guru SLB, dan tidak memiliki sertifikat pendidik.
 E. Tidak berstatus sebagai guru SLB, tidak memiliki sertifikat pendidik
dan dokumen keputusan sebagai kepala sekolah.

19
59. Kepala sekolah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV) kependidikan.
 A. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV kependidikan dari
perguruan tinggi yang terakreditasi.
 B. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV kependidikan dari
perguruan tinggi yang tidak terakreditasi.
 C. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV nonkependidikan dari
perguruan tinggi yang terakreditasi.
 D. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV nonkependidikan dari
perguruan tinggi yang tidak terakreditasi.
 E. Tidak memiliki kualifikasi akademik yang dipersyaratkan.

60. Kepala sekolah memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5


tahun.
 A. Pengalaman mengajar 5 tahun atau lebih.
 B. Pengalaman mengajar 4 tahun.
 C. Pengalaman mengajar 3 tahun.
 D. Pengalaman mengajar 2 tahun.
 E. Pengalaman mengajar kurang dari 2 tahun.

61. Kepala sekolah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan


pengembangan berbagai aspek pengelolaan sekolah, yakni mengelola: (1)
siswa, (2) guru dan tenaga kependidikan, (3) pengembangan kurikulum,
(4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6) hubungan dengan
masyarakat.
 A. Mengembangkan 6 aspek.
 B. Mengembangkan 5 aspek.
 C. Mengembangkan 4 aspek.
 D. Mengembangkan 3 aspek.
 E. Mengembangkan kurang dari 3 aspek.

62. Kepala sekolah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan


antara lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola
kegiatan produksi/jasa/karya siswa sebagai sumber belajar siswa.
 A. Mengelola 4 atau lebih kegiatan produksi/jasa/karya siswa.
 B. Mengelola 3 jenis kegiatan produksi/jasa/karya siswa.
 C. Mengelola 2 jenis kegiatan produksi/jasa/karya siswa.
 D. Mengelola 1 jenis kegiatan produksi/jasa/karya siswa.
 E. Tidak mengelola kegiatan produksi/jasa/karya siswa.

20
63. Kepala sekolah melakukan supervisi dan monitoring guru setiap tahun.
 A. 91%  100% guru disupervisi dan dimonitor.
 B. 81%  90% guru disupervisi dan dimonitor.
 C. 71%  80% guru disupervisi dan dimonitor.
 D. 61%  70% guru disupervisi dan dimonitor.
 E. Kurang dari 61% guru disupervisi dan dimonitor.

64. Kepala tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik minimum


pendidikan diploma tiga (D-III).
 A. Memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal D-III dari
lembaga pendidikan yang terakreditasi.
 B. Memiliki kualifikasi akademik pendidikan D-II dari lembaga
pendidikan yang terakreditasi.
 C. Memiliki kualifikasi akademik pendidikan D-I dari lembaga
pendidikan yang terakreditasi.
 D. Memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah.
 E. Memiliki kualifikasi akademik di bawah pendidikan menengah atau
tidak memiliki kepala tenaga administrasi.

65. Kepala tenaga administrasi memiliki pengalaman kerja minimal empat


tahun sebagai tenaga administrasi sekolah.
 A. Pengalaman kerja 4 tahun atau lebih.
 B. Pengalaman kerja 3  4 tahun.
 C. Pengalaman kerja 2  3 tahun.
 D. Pengalaman kerja 1  2 tahun.
 E. Pengalaman kerja kurang dari 1 tahun.

66. Tenaga perpustakaan memiliki kualifikasi akademik minimum pendidikan


menengah atau yang sederajat.
 A. Memiliki lebih dari 1 orang tenaga perpustakaan yang semuanya
memiliki kualifikasi pendidikan menengah.
 B. Memiliki lebih dari 1 orang tenaga perpustakaan tetapi tidak semua
memiliki kualifikasi pendidikan menengah.
 C. Memiliki 1 orang tenaga perpustakaan yang memiliki kualifikasi
pendidikan menengah.
 D. Memiliki 1 orang tenaga perpustakaan tetapi tidak memiliki
kualifikasi pendidikan menengah.
 E. Tidak memiliki tenaga perpustakaan.

21
67. Tenaga perpustakaan memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
tugasnya.
 A. Memiliki latar belakang pendidikan menengah dan bersertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan.
 B. Memiliki latar belakang pendidikan menengah dan tidak memiliki
sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan.
 C. Memiliki latar belakang pendidikan di bawah pendidikan menengah
dan bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan.
 D. Memiliki latar belakang pendidikan di bawah pendidikan menengah
dan tidak memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan.
 E. Tidak memiliki tenaga perpustakaan.

68. Tenaga khusus bidang keterampilan memiliki latar belakang kualifikasi


akademik (memiliki ijazah atau sertifikat keterampilan tingkat terampil,
tingkat mahir, dan/atau Tim Pelaksana Penguji Praktek), sesuai dengan
bidang keterampilan yang diampunya.
 A. 76%  100% memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.
 B. 51%  75% memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.
 C. 26%  50% memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.
 D. 1%  25% memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.
 E. Tidak ada yang memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.

69. Tenaga khusus bidang keterampilan minimum memiliki latar belakang


pendidikan sesuai dengan tugasnya.
 A. 76%  100% memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.
 B. 51%  75% memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.
 C. 26%  50% memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.
 D. 1%  25% memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.
 E. Tidak ada yang memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.

70. Sekolah memiliki petugas layanan khusus: (1) penjaga sekolah, (2)
tukang kebun, (3) tenaga kebersihan, (4) pengemudi, dan (5) pesuruh.
 A. Memiliki 4 jenis atau lebih petugas layanan khusus.
 B. Memiliki 3 jenis tenaga petugas khusus.
 C. Memiliki 2 jenis tenaga petugas khusus.
 D. Memiliki 1 jenis tenaga petugas khusus.
 E. Tidak memiliki tenaga petugas khusus.

22
V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

71. Sekolah memiliki lahan sesuai ketentuan luas minimal.


 A. Sesuai ketentuan luas minimal.
 B. 90%  99% dari ketentuan luas minimal.
 C. 80%  89% dari ketentuan luas minimal.
 D. 70%  79% dari ketentuan luas minimal.
 E. Di bawah 70% dari ketentuan luas minimal.

72. Sekolah berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk
penyelamatan dalam keadaan darurat.
 A. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses
untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
 B. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa.
 C. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam keselamatan jiwa.
 D. Berada di lokasi aman.
 E. Tidak berada di lokasi aman.

73. Sekolah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan


pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana
untuk meningkatkan kenyamanan.
 A. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki
sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
 B. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara.
 C. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air dan kebisingan.
 D. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air.
 E. Berada di lokasi yang tidak nyaman.

23
74. Sekolah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki
status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
 A. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki
status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak
atas tanah.
 B. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki
status hak atas tanah.
 C. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki
ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.
 D. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya.
 E. Berada di lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

75. Sekolah memiliki lantai bangunan sesuai dengan ketentuan luas minimal.
 A. Sesuai dengan ketentuan luas minimal.
 B. 90%  99% dari ketentuan luas minimal.
 C. 80%  89% dari ketentuan luas minimal.
 D. 70%  79% dari ketentuan luas minimal.
 E. Di bawah 70% dari ketentuan luas minimal.

76. Bangunan sekolah memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta
dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
 A. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta dilengkapi dengan
sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.
 B. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh tetapi tidak dilengkapi
dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.
 C. Memiliki struktur yang stabil tetapi kurang kukuh dan tidak
dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.
 D. Dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran, tetapi
struktur bangunan tidak stabil dan kurang kukuh.
 E. Tidak memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta tidak
dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.

77. Bangunan sekolah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang


memadai.
 A. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan memadai.
 B. Memiliki pencahayaan memadai, tetapi dengan ventilasi udara yang
kurang memadai.
 C. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan kurang memadai.
 D. Memiliki pencahayaan yang kurang memadai, dan tidak memiliki
ventilasi udara.
 E. Tidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan.

24
78. Bangunan sekolah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan dan
kebersihan.
 A. Memiliki 4 jenis atau lebih sanitasi.
 B. Memiliki 3 jenis sanitasi.
 C. Memiliki 2 jenis sanitasi.
 D. Memiliki 1 jenis sanitasi.
 E. Tidak memiliki sanitasi.

79. Bangunan sekolah memiliki aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman
serta dilengkapi pengarah jalan (akses jalan) bagi siswa berkebutuhan
khusus.
 A. Memiliki aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman serta
dilengkapi pengarah jalan (akses jalan).
 B. Memiliki aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman tetapi tidak
dilengkapi pengarah jalan (akses jalan).
 C. Memiliki aksesibilitas yang mudah, nyaman dan dilengkapi
pengarah jalan (akses jalan) tetapi tidak aman.
 D. Memiliki aksesibilitas yang mudah dan dilengkapi pengarah jalan
(akses jalan) tetapi tidak aman dan nyaman.
 E. Tidak memiliki akses.

80. Bangunan sekolah terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran, serta
memiliki penghawaan dan pencahayaan yang baik.
 A. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran, serta
memiliki penghawaan dan pencahayaan yang baik.
 B. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran,
memiliki penghawaan yang baik tetapi tidak memiliki pencahayaan
yang baik.
 C. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran, tetapi
tidak memiliki penghawaan dan pencahayaan yang baik.
 D. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan tetapi ada gangguan
getaran, serta tidak memiliki penghawaan dan pencahayaan yang
baik.
 E. Bangunan tidak dapat terhindar dari gangguan kebisingan dan
getaran, serta tidak memiliki penghawaan dan pencahayaan yang
baik.

25
81. Bangunan sekolah memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar
darurat, dan jalur evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah jika terjadi
bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.
 A. Memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur
evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah yang jelas.
 B. Memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur
evakuasi tetapi tidak dilengkapi penunjuk arah yang jelas.
 C. Memiliki tanda peringatan bahaya dan pintu keluar darurat tetapi
tidak memiliki jalur evakuasi.
 D. Memiliki tanda peringatan bahaya tetapi tidak memiliki pintu keluar
darurat dan jalur evakuasi.
 E. Tidak memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan
jalur evakuasi.

82. Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300
watt.
 A. Memiliki instalasi listrik dengan daya 1300 watt atau lebih.
 B. Memiliki instalasi listrik dengan daya 900 watt.
 C. Memiliki instalasi listrik dengan daya 450 watt.
 D. Memiliki instalasi listrik dengan memanfaatkan sumber daya lain
yang digunakan secara bersama.
 E. Tidak memiliki instalasi listrik.

83. Sekolah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala.


 A. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan
secara berkala sesuai ketentuan.
 B. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan,
tetapi tidak sesuai ketentuan.
 C. Melakukan pemeliharaan ringan tetapi tidak sesuai ketentuan, dan
tidak pernah melakukan pemeliharaan berat.
 D. Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada
bagian bangunan yang rusak berat.
 E. Tidak pernah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan.

26
84. Sekolah memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin penggunaan
bangunan sesuai dengan peruntukannya.
 A. Memiliki IMB dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan
peruntukannya sebelum bangunan berdiri.
 B. Memiliki IMB dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan
peruntukannya setelah bangunan berdiri.
 C. Memiliki IMB dan memiliki izin penggunaan bangunan sementara.
 D. Memiliki IMB tetapi tidak memiliki izin penggunaan bangunan.
 E. Tidak memiliki IMB dan izin penggunaan bangunan.

85. Sekolah memiliki prasarana yang lengkap sesuai ketentuan.


 A. Memiliki 13 atau lebih jenis prasarana yang dipersyaratkan.
 B. Memiliki 10  12 jenis prasarana yang dipersyaratkan.
 C. Memiliki 7  9 jenis prasarana yang dipersyaratkan.
 D. Memiliki 4  6 jenis prasarana yang dipersyaratkan.
 E. Memiliki 1  3 jenis prasarana yang dipersyaratkan.

86. Sekolah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
ketentuan.
 B. Memiliki ruang kelas dengan sarana sesuai ketentuan, tetapi
dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang kelas dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang kelas dengan ukuran, jumlah, dan sarana tidak
sesuai ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang kelas atau gedung sendiri.

87. Sekolah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai
dengan ketentuan.
 B. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas tidak sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang perpustakaan.

27
88. Perpustakaan sekolah memiliki berbagai koleksi buku dengan jenis dan
rasio sesuai ketentuan.
 A. Memiliki berbagai buku dengan jenis dan rasio sesuai ketentuan
 B. Memiliki koleksi dengan jenis buku sesuai ketentuan tetapi dengan
rasio buku tidak sesuai ketentuan.
 C. Memiliki koleksi dengan jenis buku tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan rasio buku sesuai ketentuan.
 D. Memiliki koleksi berbagai buku dengan jenis dan rasio tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki koleksi berbagai buku.

89. Khusus untuk jenis ketunaan A, B, D, dan E


Sekolah memiliki buku teks pelajaran dengan jumlah yang memadai.
 A. Rasio: 1 buku teks/mata pelajaran/siswa.
 B. Rasio: 1 buku teks/mata pelajaran untuk 2  3 siswa.
 C. Rasio: 1 buku teks/mata pelajaran untuk 4  5 siswa.
 D. Rasio: 1 buku teks/mata pelajaran untuk 6 siswa atau lebih.
 E. Tidak memiliki buku teks.

Khusus untuk jenis ketunaan C, C1, D1, dan G


Sekolah memiliki buku pendukung pembelajaran.
 A. Buku pendukung disusun oleh guru yang bersangkutan.
 B. Buku pendukung disusun oleh tim guru sekolah.
 C. Buku pendukung dimodifikasi dari sekolah lain.
 D. Buku pendukung diperoleh dari sekolah lain.
 E. Tidak memiliki buku pendukung pembelajaran.

90. Sekolah memanfaatkan buku teks pelajaran atau buku pendukung


pembelajaran.
 A. Lebih dari 9 mata pelajaran menggunakan buku teks atau buku
pendukung.
 B. 7  9 mata pelajaran menggunakan buku teks atau buku
pendukung.
 C. 4  6 mata pelajaran menggunakan buku teks atau buku
pendukung.
 D. 1  3 mata pelajaran menggunakan buku teks atau buku
pendukung.
 E. Tidak ada mata pelajaran yang menggunakan buku teks atau buku
pendukung.

28
91. Sekolah memiliki ruang keterampilan dengan jumlah dan luas sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang keterampilan dengan jumlah dan luas sesuai
ketentuan.
 B. Memiliki ruang keterampilan dengan jumlah sesuai ketentuan,
tetapi dengan luas tidak sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang keterampilan dengan jumlah tidak sesuai ketentuan,
tetapi dengan luas sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang keterampilan dengan jumlah dan luas tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang keterampilan.

92. Sekolah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 B. Memiliki ruang pimpinan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang pimpinan.

93. Sekolah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 A. Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 B. Memiliki ruang guru dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang guru dengan luas sesuai ketentuan tetapi dengan
sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang guru.

29
94. Sekolah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 B. Memiliki ruang tata usaha dengan luas tidak sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang tata usaha dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang tata usaha.

95. Sekolah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan luas dan
sarana sesuai ketentuan.
 A. Memiliki tempat beribadah dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 B. Memiliki tempat beribadah dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 C. Memiliki tempat beribadah dengan luas tidak sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.
 D. Memiliki tempat beribadah dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki tempat beribadah.

96. Sekolah memiliki ruang UKS dengan dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang UKS dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 B. Memiliki ruang UKS dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang UKS dengan luas sesuai ketentuan tetapi dengan
sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang UKS dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang UKS.

30
97. Sekolah memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas dan sarana
sesuai ketentuan.
 A. Memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 B. Memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas tidak sesuai
ketentuan tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas dan sarana tidak
sesuai ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang konseling/asesmen.

98. Sekolah memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana
sesuai ketentuan.
 A. Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 B. Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas tidak sesuai
ketentuan tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana tidak
sesuai ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang organisasi kesiswaan.

99. Sekolah memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
ketentuan.
 B. Memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana sesuai dengan ketentuan.
 C. Memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki jamban dengan jumlah, ukuran, dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki jamban.

31
100. Sekolah memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 A. Memiliki gudang dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 B. Memiliki gudang dengan luas sesuai ketentuan tetapi dengan
sarana tidak sesuai ketentuan.
 C. Memiliki gudang dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana sesuai ketentuan.
 D. Memiliki gudang dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.
 E. Tidak memiliki gudang.

101. Sekolah memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas sesuai
ketentuan.
 B. Memiliki ruang sirkulasi dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan kualitas sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang sirkulasi dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan kualitas tidak ketentuan.
 D. Memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan kualitas tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang sirkulasi.

102. Sekolah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan ukuran dan


sarana sesuai ketentuan.
 A. Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan ukuran dan sarana
sesuai ketentuan.
 B. Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan ukuran tidak sesuai
ketentuan tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan ukuran sesuai
ketentuan tetapi dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 D. Memiliki tempat bermain/berolahraga dengan ukuran dan sarana
tidak sesuai ketentuan.
 E. Tidak memiliki tempat bermain/berolahraga.

32
VI. STANDAR PENGELOLAAN

103. Sekolah telah merumuskan, menetapkan, dan mensosialisasikan visi


lembaga.
 A. Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami, sering
disosialisasikan, dan dipasang pada tempat yang mudah dibaca.
 B. Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami dan sering
disosialisasikan.
 C. Merumuskan dan menetapkan visi, mudah dipahami tetapi tidak
disosialisasikan.
 D. Merumuskan dan menetapkan visi, sulit dipahami dan tidak
disosialisasikan.
 E. Tidak merumuskan dan menetapkan visi.

104. Sekolah telah merumuskan, menetapkan, dan mensosialisasikan misi


lembaga.
 A. Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami, sering
disosialisasikan, dan dan dipasang pada tempat yang mudah
dibaca.
 B. Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami dan sering
disosialisasikan.
 C. Merumuskan dan menetapkan misi, mudah dipahami tetapi tidak
disosialisasikan.
 D. Merumuskan dan menetapkan misi, sulit dipahami dan tidak
disosialisasikan.
 E. Tidak merumuskan dan menetapkan misi.

105. Sekolah telah merumuskan, menetapkan, dan mensosialisasikan tujuan


lembaga.
 A. Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami, sering
disosialisasikan, dan dan dipasang pada tempat yang mudah
dibaca.
 B. Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami dan sering
disosialisasikan.
 C. Merumuskan dan menetapkan tujuan, mudah dipahami tetapi
tidak disosialisasikan.
 D. Merumuskan dan menetapkan tujuan, sulit dipahami dan tidak
disosialisasikan.
 E. Tidak merumuskan dan menetapkan tujuan.

33
106. Sekolah memiliki rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana
kerja tahunan (RKT) serta disosialisasikan.
 A. Memiliki RKJM dan RKT serta keduanya sudah disosialisasikan.
 B. Memiliki RKJM dan RKT serta salah satu sudah disosialisasikan.
 C. Memiliki RKJM atau RKT dan sudah disosialisasikan.
 D. Memiliki RKJM atau RKT tetapi belum disosialisasikan.
 E. Tidak memiliki RKJM dan RKT.

107. Sekolah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan


secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.
 A. Memiliki 7  8 dokumen tentang aspek pengelolaan.
 B. Memiliki 5  6 dokumen tentang aspek pengelolaan.
 C. Memiliki 3  4 dokumen tentang aspek pengelolaan.
 D. Memiliki 1  2 dokumen tentang aspek pengelolaan.
 E. Tidak memiliki dokumen tentang aspek pengelolaan.

108. Sekolah memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas.
 A. Memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas, dan
dipajang di dinding.
 B. Memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas.
 C. Memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas tetapi tidak
jelas.
 D. Memiliki struktur organisasi tetapi tanpa uraian tugas.
 E. Tidak memiliki struktur organisasi.

109. Sekolah melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan (RKT).


 A. 76%  100% kegiatan dilaksanakan sesuai RKT.
 B. 51%  75% kegiatan dilaksanakan sesuai RKT.
 C. 26%  50% kegiatan dilaksanakan sesuai RKT.
 D. 1%  25% kegiatan dilaksanakan sesuai RKT.
 E. Tidak melaksanakan kegiatan sesuai RKT.

34
110. Sekolah melaksanakan kegiatan kesiswaan.
 A. Melaksanakan 5 atau lebih kegiatan kesiswaan.
 B. Melaksanakan 4 kegiatan kesiswaan.
 C. Melaksanakan 3 kegiatan kesiswaan.
 D. Melaksanakan 2 kegiatan kesiswaan.
 E. Melaksanakan 1 kegiatan kesiswaan.

111. Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan


pembelajaran.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pengembangan kurikulum
dan pembelajaran.
 B. Melaksanakan 3 kegiatan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
 C. Melaksanakan 2 kegiatan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
 D. Melaksanakan 1 kegiatan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.
 E. Tidak melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan
pembelajaran.

112. Sekolah melaksanakan program pendayagunaan pendidik dan tenaga


kependidikan.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih program pendayagunaan.
 B. Melaksanakan 3 program pendayagunaan.
 C. Melaksanakan 2 program pendayagunaan.
 D. Melaksanakan 1 program pendayagunaan.
 E. Tidak melaksanakan program pendayagunaan.

113. Sekolah mengelola program sarana dan prasarana pembelajaran.


 A. Mengelola 4 atau lebih program sarana dan prasarana.
 B. Mengelola 3 program sarana dan prasarana.
 C. Mengelola 2 program sarana dan prasarana.
 D. Mengelola 1 program sarana dan prasarana.
 E. Tidak mengelola program sarana dan prasarana.

35
114. Sekolah mengelola program pembiayaan pendidikan.
 A. Mengelola 4 program pembiayaan pendidikan.
 B. Mengelola 3 program pembiayaan pendidikan.
 C. Mengelola 2 program pembiayaan pendidikan.
 D. Mengelola 1 program pembiayaan pendidikan.
 E. Tidak mengelola program pembiayaan pendidikan.

115. Sekolah melaksanakan kegiatan yang dapat menciptakan suasana, iklim,


dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan.
 B. Melaksanakan 3 kegiatan.
 C. Melaksanakan 2 kegiatan.
 D. Melaksanakan 1 kegiatan.
 E. Tidak melaksanakan kegiatan menciptakan suasana, iklim, dan
lingkungan pembelajaran yang kondusif.

116. Sekolah melaksanakan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat


dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam
pengelolaan pendidikan.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan yang melibatkan masyarakat.
 B. Melaksanakan 3 kegiatan yang melibatkan masyarakat.
 C. Melaksanakan 2 kegiatan yang melibatkan masyarakat.
 D. Melaksanakan 1 kegiatan yang melibatkan masyarakat.
 E. Tidak melaksanakan kegiatan yang melibatkan masyarakat.

117. Sekolah melaksanakan program pengawasan yang disosialisasikan


kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih program pengawasan.
 B. Melaksanakan 3 program pengawasan.
 C. Melaksanakan 2 program pengawasan.
 D. Melaksanakan 1 program pengawasan.
 E. Tidak melaksanakan program pengawasan.

36
118. Sekolah melaksanakan kegiatan evaluasi diri.
 A. Melaksanakan evaluasi diri minimum sekali dalam 1 semester.
 B. Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 2 semester.
 C. Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 3 semester.
 D. Melaksanakan evaluasi diri sekali dalam 4 semester.
 E. Tidak melaksanakan evaluasi diri.

119. Sekolah melaksanakan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga


kependidikan.
 A. Melaksanakan 4 atau lebih program evaluasi kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan
 B. Melaksanakan 3 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan
 C. Melaksanakan 2 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan
 D. Melaksanakan 1 program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan
 E. Tidak melakukan program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan

120. Sekolah mempersiapkan diri untuk diakreditasi.


 A. Mempersiapkan 4 komponen persiapan akreditasi.
 B. Mempersiapkan 3 komponen persiapan akreditasi.
 C. Mempersiapkan 2 komponen persiapan akreditasi.
 D. Mempersiapkan 1 komponen persiapan akreditasi.
 E. Tidak melakukan persiapan akreditasi.

121. Sekolah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan


tenaga kependidikan.
 A. Memiliki kepala sekolah dan 1 atau lebih wakil kepala sekolah
yang dipilih oleh dewan guru.
 B. Memiliki kepala sekolah dan 1 atau lebih wakil kepala sekolah
yang tidak dipilih oleh dewan guru.
 C. Memiliki kepala sekolah dan 1 atau lebih guru yang ditugaskan
untuk melakukan fungsi sebagai wakil kepala sekolah.
 D. Memiliki kepala sekolah tetapi tidak memiliki wakil kepala sekolah.
 E. Tidak memiliki kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.

37
122. Sekolah memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung
administrasi pendidikan.
 A. Memiliki sistem informasi, fasilitas, dan petugas khusus.
 B. Memiliki sistem informasi dan fasilitas, tetapi tidak memiliki
petugas khusus.
 C. Memiliki sistem informasi dan petugas khusus, tetapi tidak
memiliki fasilitas.
 D. Memiliki sistem informasi tetapi tidak memiliki fasilitas dan
petugas khusus.
 E. Tidak memiliki sistem informasi.

38
VII. STANDAR PEMBIAYAAN

123. Sekolah memiliki laporan tahunan yang berisi catatan tentang nilai aset
sarana dan prasarana secara menyeluruh.
 A. Memiliki laporan 4 tahun terakhir.
 B. Memiliki laporan 3 tahun terakhir.
 C. Memiliki laporan 2 tahun terakhir.
 D. Memiliki laporan 1 tahun terakhir.
 E. Tidak memiliki laporan tahunan.

124. Sekolah membelanjakan alokasi biaya untuk pengembangan pendidik


dan tenaga kependidikan (PTK) berdasarkan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS).
 A. Membelanjakan biaya 91% - 100% dari mata anggaran
pengembangan PTK dalam RKAS.
 B. Membelanjakan biaya 81% - 90% dari mata anggaran
pengembangan PTK dalam RKAS.
 C. Membelanjakan biaya 71% - 80% dari mata anggaran
pengembangan PTK dalam RKAS.
 D. Membelanjakan biaya 61% - 70% dari mata anggaran
pengembangan PTK dalam RKAS.
 E. Membelanjakan biaya di bawah 61% dari mata anggaran
pengembangan PTK dalam RKAS.

125. Sekolah memiliki modal kerja untuk membiayai seluruh kebutuhan


pendidikan selama satu tahun terakhir.
 A. Memiliki 91%  100% modal kerja.
 B. Memiliki 81%  90% modal kerja.
 C. Memiliki 71%  80% modal kerja.
 D. Memiliki 61%  70% modal kerja.
 E. Memiliki kurang dari 61% modal kerja.

126. Sekolah membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain bagi guru
pada tahun berjalan.
 A. Membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain.
 B. Hanya membayar gaji, insentif, dan transport.
 C. Hanya membayar gaji dan insentif.
 D. Hanya membayar gaji.
 E. Tidak membayar gaji guru.

39
127. Sekolah membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain bagi
tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
 A. Membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain.
 B. Hanya membayar gaji, insentif, dan transport.
 C. Hanya membayar gaji dan insentif.
 D. Hanya membayar gaji.
 E. Tidak membayar gaji tenaga kependidikan.

128. Sekolah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan


pembelajaran selama tiga tahun terakhir.
 A. Membelanjakan biaya 91%  100% dari alokasi anggaran.
 B. Membelanjakan biaya 81%  90% dari alokasi anggaran.
 C. Membelanjakan biaya 71%  80% dari alokasi anggaran.
 D. Membelanjakan biaya 61%  70% dari alokasi anggaran.
 E. Membelanjakan biaya di bawah 61% dari alokasi anggaran.

129. Sekolah mengalokasikan biaya untuk kegiatan kesiswaan, selama satu


tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari anggaran.

130. Sekolah menyediakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan


pembelajaran, selama satu tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari anggaran.

40
131. Sekolah menyediakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk
kegiatan pembelajaran, selama satu tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari alokasi anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari alokasi anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari alokasi anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari alokasi anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari alokasi anggaran.

132. Sekolah menyediakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan
pembelajaran, selama satu tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari alokasi anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari alokasi anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari alokasi anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari alokasi anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari alokasi anggaran.

133. Sekolah menyediakan biaya pengadaan kegiatan rapat, selama satu


tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari alokasi anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari alokasi anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari alokasi anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari alokasi anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari alokasi anggaran.

134. Sekolah menyediakan biaya pengadaan transpor dan perjalanan dinas,


selama satu tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari alokasi anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari alokasi anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari alokasi anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari alokasi anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari alokasi anggaran.

41
135. Sekolah menyediakan biaya penggandaan soal-soal ulangan/ujian,
selama satu tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari alokasi anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari alokasi anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari alokasi anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari alokasi anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari alokasi anggaran.

136. Sekolah menyediakan biaya pengadaan daya dan jasa, selama satu
tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari alokasi anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari alokasi anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari alokasi anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari alokasi anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari alokasi anggaran.

137. Sekolah menyediakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional


tidak langsung selama tiga tahun terakhir.
 A. Mengeluarkan biaya 91%  100% dari alokasi anggaran.
 B. Mengeluarkan biaya 81%  90% dari alokasi anggaran.
 C. Mengeluarkan biaya 71%  80% dari alokasi anggaran.
 D. Mengeluarkan biaya 61%  70% dari alokasi anggaran.
 E. Mengeluarkan biaya di bawah 61% dari alokasi anggaran.

138. Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat digunakan untuk


kesejahteraan dan peningkatan mutu pendidikan sekolah.
 A. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah, pengembangan
guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan
kurikulum dan kegiatan pembelajaran, serta kegiatan
ketatausahaan
 B. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah, pengembangan
guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dan
pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, tetapi
tidak untuk kegiatan ketatausahaan
 C. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah, pengembangan
guru dan tenaga kependidikan, dan sarana prasarana, tetapi tidak
untuk pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
serta kegiatan ketatausahaan

42
 D. Digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah serta
pengembangan guru dan tenaga kependidikan, tetapi tidak untuk
sarana dan prasarana, pengembangan kurikulum dan
pembelajaran, serta kegiatan ketatausahaan
 E. Hanya digunakan untuk kesejahteraan warga sekolah

139. Penetapan uang sekolah (iuran bulanan) mempertimbangkan


kemampuan ekonomi orangtua siswa.
 A. 91%  100% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan
keringanan.
 B. 81%  90% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan
keringanan.
 C. 71%  80% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan
keringanan.
 D. 61%  70% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan
keringanan.
 E. Kurang dari 61% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan
keringanan.

140. Siswa tidak dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun
pelajaran.
 A. Tidak ada siswa yang dikenakan biaya pendaftaran ulang.
 B. 1%  25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang.
 C. 26%  50% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang.
 D. 51%  75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang.
 E. 76%  100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang.

141. Sekolah memberikan bantuan untuk siswa yang kurang mampu secara
ekonomi.
 A. Membantu 91%  100% siswa kurang mampu.
 B. Membantu 81%  90% siswa kurang mampu.
 C. Membantu 71%  80% siswa kurang mampu.
 D. Membantu 61%  70% siswa kurang mampu.
 E. Membantu kurang dari 61% siswa kurang mampu.

43
142. Di samping uang sekolah, SMALB tidak melakukan pungutan biaya
personal lain.
 A. Tidak melakukan pungutan biaya personal lain.
 B. Melakukan 1 jenis pungutan biaya personal lain.
 C. Melakukan 2 jenis pungutan biaya personal lain.
 D. Melakukan 3 jenis pungutan biaya personal lain.
 E. Melakukan 4 jenis atau lebih pungutan biaya personal lain.

143. Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai


biaya personal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
 A. Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah,
komite sekolah, perwakilan guru, dan perwakilan tenaga
kependidikan.
 B. Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah,
komite sekolah, dan perwakilan guru.
 C. Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan, kepala sekolah,
dan komite sekolah.
 D. Melibatkan penyelenggara pendidikan/yayasan dan kepala
sekolah.
 E. Hanya melibatkan kepala sekolah.

144. Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan


secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel, serta dilaporkan
kepada komite sekolah.
 A. Dikelola secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel,
serta dilaporkan
 B. Dikelola secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel,
tetapi tidak dilaporkan
 C. Dikelola secara sistematis, transparan, dan efisien tetapi tidak
akuntabel dan tidak dilaporkan
 D. Dikelola secara sistematis dan transparan, tetapi tidak efisien dan
akuntabel, tetapi tidak dilaporkan
 E. Dikelola dengan tidak sistematis, transparan, efisien, dan
akuntabel.

44
145. Sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam
penyusunan RKAS.
 A. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan 4 tahun terakhir.
 B. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan 3 tahun terakhir.
 C. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan 2 tahun terakhir.
 D. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan 1 tahun terakhir.
 E. Tidak memiliki pedoman pengelolaan keuangan.

146. Sekolah memiliki pembukuan biaya operasional.


 A. Memiliki pembukuan biaya operasional 4 tahun terakhir.
 B. Memiliki pembukuan biaya operasional 3 tahun terakhir.
 C. Memiliki pembukuan biaya operasional 2 tahun terakhir.
 D. Memiliki pembukuan biaya operasional 1 tahun terakhir.
 E. Tidak memiliki pembukuan biaya operasional.

147. Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan


dan menyampaikannya kepada pemerintah atau yayasan.
 A. Membuat dan menyampaikan laporan selama 4 tahun terakhir.
 B. Membuat dan menyampaikan laporan selama 3 tahun terakhir.
 C. Membuat dan menyampaikan laporan selama 2 tahun terakhir.
 D. Membuat dan menyampaikan laporan selama 1 tahun terakhir.
 E. Tidak membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

45
VIII. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

148. Guru menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam
silabus mata pelajaran kepada siswa pada semester yang berjalan.
 A. 76%  100% guru menginformasikan rancangan dan kriteria
penilaian.
 B. 51%  75% guru menginformasikan rancangan dan kriteria
penilaian.
 C. 26%  50% guru menginformasikan rancangan dan kriteria
penilaian.
 D. 1%  25% guru menginformasikan rancangan dan kriteria
penilaian.
 E. Tidak ada guru yang menginformasikan rancangan dan kriteria
penilaian.

149. Silabus mata pelajaran dilengkapi dengan indikator pencapaian


kompetensi dasar (KD) dan teknik penilaian.
 A. 76%  100% silabus mata pelajaran dilengkapi indikator
pencapaian KD dan teknik penilaian.
 B. 51%  75% silabus mata pelajaran dilengkapi indikator
pencapaian KD dan teknik penilaian.
 C. 26%  50% silabus mata pelajaran dilengkapi indikator
pencapaian KD dan teknik penilaian.
 D. 1%  25% silabus mata pelajaran dilengkapi indikator pencapaian
KD dan teknik penilaian.
 E. Tidak ada silabus yang dilengkapi indikator pencapaian KD dan
teknik penilaian.

150. Guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan


bentuk dan teknik penilaian.
 A. 76%  100% guru mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian.
 B. 51%  75% guru mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian.
 C. 26%  50% guru mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian.
 D. 1%  25% guru mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian.
 E. Tidak ada guru yang mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian.

46
151. Guru menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, pengamatan,
penugasan, dan/atau bentuk lain dalam menilai siswa.
 A. 76%  100% guru menggunakan berbagai teknik penilaian.
 B. 51%  75% guru menggunakan berbagai teknik penilaian.
 C. 26%  50% guru menggunakan berbagai teknik penilaian.
 D. 1%  25% guru menggunakan berbagai teknik penilaian.
 E. Tidak ada guru yang melaksanakan penilaian.

152. Guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar
dan kesulitan belajar siswa.
 A. 76%  100% guru mengolah hasil penilaian.
 B. 51%  75% guru mengolah hasil penilaian.
 C. 26%  50% guru mengolah hasil penilaian.
 D. 1%  25% guru mengolah hasil penilaian.
 E. Tidak ada guru yang mengolah hasil penilaian.

153. Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai


balikan/komentar yang mendidik.
 A. 76%  100% guru mengembalikan hasil pekerjaan siswa.
 B. 51%  75% guru mengembalikan hasil pekerjaan siswa.
 C. 26%  50% guru mengembalikan hasil pekerjaan siswa.
 D. 1%  25% guru mengembalikan hasil pekerjaan siswa.
 E. Tidak ada guru yang mengembalikan hasil pekerjaan siswa.

154. Guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.


 A. 76%  100% guru memanfaatkan hasil penilaian.
 B. 51%  75% guru memanfaatkan hasil penilaian.
 C. 26%  50% guru memanfaatkan hasil penilaian.
 D. 1%  25% guru memanfaatkan hasil penilaian.
 E. Tidak ada guru yang memanfaatkan hasil penilaian.

47
155. Guru melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir
semester kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan prestasi belajar
siswa.
 A. 76%  100% guru melaporkan hasil penilaian.
 B. 51%  75% guru melaporkan hasil penilaian.
 C. 26%  50% guru melaporkan hasil penilaian.
 D. 1%  25% guru melaporkan hasil penilaian.
 E. Tidak ada guru yang melaporkan hasil penilaian.

156. Guru menyampaikan hasil penilaian akhlak mulia siswa kepada guru
pendidikan agama atau wali kelas sebagai informasi untuk menentukan
nilai akhir semester.
 A. 86%  100% guru menyampaikan hasil penilaian akhlak mulia.
 B. 71%  85% guru menyampaikan hasil penilaian akhlak mulia.
 C. 56%  70% guru menyampaikan hasil penilaian akhlak mulia.
 D. 41%  55% guru menyampaikan hasil penilaian akhlak mulia.
 E. Kurang dari 41% guru menyampaikan hasil penilaian akhlak mulia.

157. Guru menyampaikan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru


pendidikan kewarganegaraan atau wali kelas sebagai informasi untuk
menentukan nilai akhir semester.
 A. 86%  100% guru menyampaikan hasil penilaian kepribadian.
 B. 71%  85% guru menyampaikan hasil penilaian kepribadian.
 C. 56%  70% guru menyampaikan hasil penilaian kepribadian.
 D. 41%  55% guru menyampaikan hasil penilaian kepribadian.
 E. Kurang dari 41% guru menyampaikan hasil penilaian kepribadian.

158. Sekolah menentukan KKM setiap mata pelajaran melalui rapat dewan guru
dengan memperhatikan unsur: (1) karakteristik dan kemampuan siswa,
(2) karakteristik mata pelajaran, dan (3) kondisi sekolah.
 A. Memperhatikan unsur karakteristik dan kemampuan siswa,
karakteristik mata pelajaran, serta kondisi sekolah melalui rapat
dewan guru.
 B. Memperhatikan unsur karakteristik dan kemampuan siswa serta
karakteristik mata pelajaran melalui rapat dewan guru.
 C. Memperhatikan unsur karakteristik dan kemampuan siswa serta
karakteristik mata pelajaran tidak melalui rapat dewan guru.
 D. Memperhatikan unsur karakteristik dan kemampuan siswa tidak
melalui rapat dewan guru.
 E. Tidak ada mata pelajaran yang ditentukan KKM-nya melalui rapat
dewan guru.

48
159. Sekolah mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
 A. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
 B. Mengkoordinasikan ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan
kelas.
 C. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester dan ulangan
kenaikan kelas.
 D. Hanya mengkoordinasikan ulangan kenaikan kelas.
 E. Tidak mengkoordinasikan ulangan-ulangan.

160. Sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan guru.
 A. Melalui rapat dewan guru.
 B. Melalui rapat dengan perwakilan guru-guru mata pelajaran.
 C. Melalui rapat dengan wali kelas saja.
 D. Melalui rapat kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
 E. Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah.

161. Sekolah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, serta jasmani,
olahraga, dan kesehatan.
 A. Melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan hasil
penilaian oleh guru.
 B. Melalui rapat dewan guru tanpa mempertimbangkan hasil
penilaian oleh guru.
 C. Melalui rapat dewan guru tetapi mempertimbangkan hasil
penilaian oleh guru.
 D. Menentukan nilai akhir bersama wali kelas saja.
 E. Hanya ditetapkan oleh kepala sekolah.

49
162. Sekolah menyampaikan hasil penilaian setiap akhir semester kepada
orang tua siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa.
 A. Diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah dilanjutkan
penjelasan wali kelas dengan masing-masing orang tua siswa dan
siswa yang bersangkutan.
 B. Diawali dengan penjelasan umum kepala sekolah dilanjutkan
penjelasan wali kelas dengan masing-masing orang tua siswa
tanpa siswa yang bersangkutan.
 C. Disampaikan langsung oleh wali kelas ke masing-masing orang tua
siswa dengan siswa yang bersangkutan.
 D. Disampaikan langsung oleh wali kelas ke masing-masing orang tua
siswa tanpa siswa yang bersangkutan.
 E. Tidak melaporkan hasil penilaian langsung kepada siswa.

163. Sekolah melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan


kepada Dinas Pendidikan atau instansi yang berwenang.
 A. Kurang dari 1 bulan setelah akhir semester.
 B. Antara 1  2 bulan setelah akhir semester.
 C. Antara 2  3 bulan setelah akhir semester.
 D. Antara 3  4 bulan setelah akhir semester.
 E. Lebih dari 1 semester.

164. Sekolah memiliki prestasi hasil ujian sekolah (US) dan/atau ujian
nasional (UN) yang ditunjukkan dengan persentase tingkat kelulusan
tahun terakhir.
 A. Siswa lulus 91%  100%.
 B. Siswa lulus 81%  90%.
 C. Siswa lulus 71%  80%.
 D. Siswa lulus 61%  70%.
 E. Siswa lulus kurang dari 61%.

165. Sekolah menyerahkan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN)


atau surat keterangan hasil ujian sekolah (SKHUS) kepada setiap siswa
yang mengikuti ujian nasional/sekolah.
 A. Diserahkan 1 minggu setelah pengumuman kelulusan.
 B. Diserahkan 2 minggu setelah pengumuman kelulusan.
 C. Diserahkan 3 minggu setelah pengumuman kelulusan.
 D. Diserahkan 4 minggu setelah pengumuman kelulusan.
 E. Diserahkan lebih dari 4 minggu setelah pengumuman kelulusan.

50
166. Sekolah menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai
dengan kriteria yang berlaku.
 A. Menggunakan 3 kriteria melalui rapat dewan guru.
 B. Menggunakan 2 kriteria melalui rapat dewan guru.
 C. Menggunakan 1 kriteria melalui rapat dewan guru.
 D. Menggunakan kriteria lain melalui rapat dewan guru.
 E. Tidak melalui rapat dewan guru.

51

Anda mungkin juga menyukai