Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KEWIRAUSAAN

Pembuatan Jenis Pencatatan Dan Pelaporan Persalinan, Nifas, Dan Kesehatan Anak
Dosen Pengampu : Dr. Sri Rahayu, S.SiT., MARS

Disusun oleh :
Kelompok 4
Anggun Sri Bintang 1710630100004
Ani Julia 1710630100005
Dinda Aulia 1710630100014
Perdiani Eka pratiwi 1710630100041
Rosilawati 1710630100045

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHTAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya ,
Makalah Kewirausahaan dapat di selesaikan.
Kritik dan saran untuk perbaiakn makalah ini kami harapkan yang menaruh
perhatian terhadap kemajuan dan perkembangan pendidikan ilmu dalam menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan demikian makalah ini kami buat
dengan sebaik-baiknya.

Karawang, Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pembuatan jenis pencatatan dan pelaporan Persalinan dan Nifas ...................................... 3
1. Informed Concent ................................................................................................................. 3
2. Partograf ................................................................................................................................ 6
3. Rekam Medik Persalinan ................................................................................................... 13
4. Surat Keterangan Lahir ..................................................................................................... 15
5. Rekam Medik Ibu nifas ...................................................................................................... 16
6. Rekam Medik ...................................................................................................................... 16
7. Pemeriksaan kuesioner pra skrining perkembangan ...................................................... 16
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 19
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inform concent adalah suatu proses penyampaian informasi secara relevan dan eksplisit
kepada pasien/subyek penelitian untuk memperoleh persetujuan medis sebelum
dilakukan suatu tindakan medis/pengobatan/partisipasi dalam penelitian.
Partograf atau partogram adalah metode grafik untuk merekam kejadian-kejadian
pada perjalanan persalinan (Farrer, 2001).
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik.
Partograf adalah catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan
janin, menemukan adanya persalinan abnormal, yang menjadi petunjuk untuk melakukan
tindakan bedah kebidanan dan menemukan disproporsi kepala panggul jauh sebelum
persalinan menjadi macet (Sumapraja, 1993).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang


Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan, yang diperbaharui dengan Permenkes
Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis menyatakan rekam Medis
adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk
rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta.
Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes
hanya menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik
Kedokteran tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran
lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu informconsen ?
2. Untuk mengetahui apa itu partograf ?
3. Untuk mengetahui apa itu rekam medis ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Agar pembaca mengetahui apa itu informconsen
2. Agar pembaca lebih kompeten dalam memahami partograf
3. Agar pembaca mengetahui apa itu rekam medis

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembuatan jenis pencatatan dan pelaporan Persalinan dan Nifas

1. Informed Concent

a. Pengertian

Inform concent adalah suatu proses penyampaian informasi secara relevan

dan eksplisit kepada pasien/subyek penelitian untuk memperoleh persetujuan medis

sebelum dilakukan suatu tindakan medis/pengobatan/partisipasi dalam penelitian.

Informed consent adalah :

1) Bukti tertulis tentang persetujuan terhadap prosedur klinik suatu

metode kontrasepsi yang akan dilakukan pada klien.

2) Harus ditandatangani oleh klien sendiri atau walinya apabila akibat

kondisi tertentu klien tidak dapat melakukan hal tersebut.

3) Persetujuan diminta apabila prosedur klinik mengandung risiko

terhadap keselamatan klien (baik yang terduga atau tak terduga

sebelumnya).

Persetujuan tindakan medik (Informed Consent) berisi tentang kebutuhan

reproduksi klien, informed choice, dan prosedur klinik yang akan dilakukan; ada

penjelasan tentang risiko dalam melakukan prosedur klinik tersebut; standar prosedur

yang akan dilakukan dan upaya untuk menghindarkan risiko; klien menyatakan

mengerti tentang semua informasi tersebut diatas dan secara sadar memberikan

persetujuannya.

Informed consent juga dilakukan pada pasangannya dengan alasan sebagai


berikut :

1) Aspek hukum, hanya saksi yang mengetahui bahwa pasangannya secara sadar
telah memberikan persetujuan terhadap tindakan medik.

3
2) Suami tidak dapat menggantikan posisi istrinya untuk memberikan persetujuan
(atau sebaliknya) kecuali pada kondisi khusus / tertentu.
3) Secara kultural (Indonesia) suami selalu menjadi penentu dalam memberikan
persetujuan tetapi secara hukum, hal tersebut hanya merupakan persetujuan
terhadap konsekuensi biaya dan pemahaman risiko (yang telah dijelaskan
sebelumnya) yang mungkin timbul dari prosedur klinik yang akan dilakukan.
b. Contoh Format Informe concent :

4
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PASIEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bersedia untuk dijadikan pasien LTA ( Laporan Tugas Akhir ) yang dilakukan

oleh mahasiswi Program Studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Singaperbangsa Karawang, atas nama mahasiswi :

Nama : Dinda Aulia

NPM : 1710630100014

Alamat : Desa Telukbuyung Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang.

Demikian surat pernyataan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa ada paksaan dari

pihak manapun.

Karawang,20 September 2019


Menyetujui, Hormat Saya,
Pasien Mahasiswa

( ) ( Dinda Aulia )

5
2. Partograf
a. Defini Partograf

Partograf atau partogram adalah metode grafik untuk merekam


kejadian-kejadian pada perjalanan persalinan (Farrer, 2001). Partograf adalah
alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk
membuat keputusan klinik.

Partograf adalah catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau


keadaan ibu dan janin, menemukan adanya persalinan abnormal, yang menjadi
petunjuk untuk melakukan tindakan bedah kebidanan dan menemukan
disproporsi kepala panggul jauh sebelum persalinan menjadi macet
(Sumapraja, 1993).

Partograf merupakan alat untuk mencatat informasi berdasarkan


observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan dan sangat
penting khususnya untuk membuat keputusan klinis selama kala I persalinan
(PUSDIKNAKES-WHO, 2003).

Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu


petugas kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan.
Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada
setiap ibu bersalin tanpa memandang apakah persalinan itu normal atau
komplikasi (Saifuddin, 2002).

Partograf merupakan lembaran form dengan berbagai grafik dan kode


yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai kemajuan persalinan.

Gambaran partograf dinyatakan dengan garis tiap parameter (vertikal)


terhadap garis perjalanan waktu (horisontal).

b. Tujuan Partograf
Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk:
1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan
serviks melalui pemeriksaan dalam.

6
2) Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan
demikian, juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan
terjadinya partus lama (Depkes RI, 2007)
3) Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi,
grafik
kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang diberikan,
pemeriksaan
laboratorium, membuat keputusan k1inik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan
dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibu
bersalin
dan bayi baru 1ahir.

Jika digunakan secara tepat dan konsisten, maka partograf akan membantu
penolong persalinan untuk:

1) Mencatat kemajuan persalinan.


2) Mencatat kondisi ibu dan janinnya.
3) Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran.
4) Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini
mengidentifikasi adanya penyulit.
5) Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik
yang sesuai dan tepat waktu

Dengan menggunakan partograf, semua hasil pemeriksaan berkala dicatat pada bentuk
grafik. Partogaf membantu bidan atau perawat memonitor proses persalinan dan kelahiran
serta mendeteksi dengan cepat komplikasi-komplikasi agar petugas kesehatan dengan cepat
dapat membuat intervensi yang perlu serta memastikan kesejahteraan ibu dan bayi
(PUSDIKNAKES-WHO, 2003).

Bahaya / komplikasi persalinan sulit / abnormal


1. Kematian ibu atau kematian bayi atau keduanya

2. Rupture uteri

3. Infeksi / sepsis puerperal

7
4. Perdarahan postpartum

5. Fistel
C. Penggunaan Patograf
1. Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sebagai elemen penting asuhan
persalinan. Partograf harus digunakan, baik tanpa ataupun adanya penyulit. Partograf akan
membantu penolong persalinan dalam memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan
klinik baik persalinan normal maupun yang disertai dengan penyulit.

2. Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah, puskesmas, klinik bidan
swasta, rumah sakit, dll).

3. Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan kepada ibu
selama persalinan dan kelahiran (Spesialis Obgin, bidan, dokter umum, residen dan
mahasiswa kedokteran).

4. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan para ibu dan bayinya mendapatkan
asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu, juga mencegah terjadinya penyulit yang dapat
mengancam keselamatan jiwa mereka (Prawirohardjo, 2002).

Partograf mulai diisi bila :

1. Ibu yang masuk dalam persalinan :

a) fase laten (pembukaan < 3 cm), his teratur, frekuensi min.2x/10’, lamanya<20″.
b) fase aktif (pembukaan >3cm), his teratur, frekuensi min.1x/10’, lamanya<20″.
2. Masuk dengan ketuban pecah spontan tanpa adanya his :

a) bila infus oksitosin dimulai

b) bila persalinan dimulai

3. Masuk untuk induksi persalinan :

a) pemecahan ketuban (amniotomi) dengan atau tanpa infus oksitosin

b) induksi medis (infus oksitosin, balon kateter atau pemberian prostaglandin)

c) bila persalinan dimulai atau induksi dimulai atau ketuban pecah.

8
Partograf tidak dibuat pada kasus-kasus :

 Partus prematurus
 Pada saat MRS pembukaan > 9 cm
 Akan dilakukan seksio sesar elektif
 Pada saat MRS akan dilakukan seksio sesar darurat
 Bekas seksio sesar 2 kali
 Bekas seksio sesar klasik
 Kasus preeklampsia dan eklampsia
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secara seksama, yaitu:

1. Denyut jantung janin setiap 1/2 jam


2. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap 1/2 jam
3. Nadi: setiap 1/2 jam
4. Pembukaan serviks setiap 4 jam
5. Penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam
6. Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
7. Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam
Jika ditemui gejala dan tanda penyulit, penilaian kondisi ibu dan bayi harus lebih
sering dilakukan. Lakukan tindakan yang sesuai apabila pada diagnosis disebutkan adanya
penyulit dalam persalinan. Jika frekuensi kontraksi berkurang dalam satu atau dua jam
pertama, nilai ulang kesehatan dan kondisi aktual ibu dan bayinya.

Nilai suatu partograf meliputi :

a. Pencatatan yang jelas

b. Urutan waktu yang jelas

Diagnosis suatu kemajuan persalinan yang abnormal

d. Memudahkan saat penggantian staf atau gilliran dinas

e. Untuk pendidikan

f. Untuk penelitian

9
D. Partograf WHO
Sesuai standarisasi WHO (World Health Organization), untuk digunakan di pelosok-pelosok
negara berkembang atau miskin, supaya mudah digunakan oleh pelayan kesehatan di sarana
terbatas. Jika dinilai ada masalah yang memerlukan intervensi, dapat segera diusahakan untuk
dirujuk ke pusat kesehatan yang lebih baik.

Dengan partograf WHO dapat dinilai kapan diperlukan tindakan untuk menyelesaikan proses
persalinan dengan :

1) Perlu atau tidaknya dirujuk,

2) perlu atau tidaknya induksi infus oksitosin, dan

3) perlu atau tidaknya operasi sectio cesarea.

Penelitian partograf WHO dilakukan multisentral di Indonesia (4 rumahsakit), Thailand (2


rumahsakit) dan Malaysia (2 rumahsakit) selama 15 bulan (Januari 1990 – Maret 1991),
menghasilkan modul / form partograf yang sekarang banyak dipakai di mana-mana.
Garis Waspada / Tindakan
1. daerah sebelah kiri garis waspada merupakan garis observasi

2. daerah di antara garis waspada dan garis tindakan merupakan daerah perlu
pertimbangan untuk merujuk atau mengambil tindakan

3. daerah di sebelah kanan garis tindakan adalah daerah harus segera bertindak

10
11
12
3. Rekam Medik Persalinan
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud
dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989
tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan, yang
diperbaharui dengan Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam
Medis menyatakan rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang
pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada
sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah
maupun swasta.
Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu
Permenkes hanya menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam
UU Praktik Kedokteran tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis pada UU
Praktik Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar
sarana kesehatan.
Sedangkan menurut Huffman EK, 1992 rekam medis adalah rekaman atau
catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana pelayanan yang diberikan kepada
pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan
pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk
menemukenali (mengidentifikasi) pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan
serta merekam hasilnya.
a. Tujuan Rekam Medis
Tujuan rekam Medis berdasarkan Hatta (1985) terdiri dari beberapa aspek
diantaranya aspek administrasi, legal, finansial, riset, edukasi dan dokumentasi, yang
dijelaskan sebagai berikut:

1) Aspek administrasi. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena
isinya meyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenag
medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

13
2) Aspek Medis. Suatu berkas rekam Medis mempunyai nilai Medis, karena catatan
tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan /perawatan yang
harus diberikan seorang pasien.

3) Aspek Hukum. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk menegakkan
keadilan.

4) Aspek keuangan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya
menyangkut data dan informasi yang dapat digunakan dalam menghitung biaya
pengobatan/tindakan dan perawatan.

5) Aspek penelitian. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

6) Aspek pendidikan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan/ kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan
sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.

7) Aspek dokumentasi. Suatu berkas reka medis mempunyai nilai dokumentasi, karena
isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan sarana pelayanan kesehatan.

b. Fungsi Rekam Medis

Fungsi rekam medis dijelaskan berdasarkan tujuan rekam Medis di atas, yang dijelaskan
sebagai berikut, yaitu sebagai:

1) Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;

2) Bahan pembuktian dalam perkara humum;

3) Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan;

4) Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan

5) Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.

Karena fungi rekam Medis inilah, maka di negara-negara besar atau di negara-negara maju
telah ditentukan satu standar baku pembuatan reka m medis yang mencerminkan
14
kualitas/mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan pada pengguna
pelayanan kesehatan.
c. Manfaat Rekam Medis
Manfaat rekam medis berdasarkan Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang
Rekam Medis adalah sebagai berikut:

1) Pengobatan. Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan
dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan
medis yang harus diberikan kepada pasien

2) Peningkatan Kualitas Pelayanan. Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktik


kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk
melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.

3) Pendidikan dan Penelitian. Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan


kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat
untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi
kedokteran dan kedokteran gigi.

4) Pembiayaan Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk
menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan
tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien

5) Statistik Kesehatan Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan,
khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk
menentukan jumlah penderita pada penyakit- penyakit tertentu

6) Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik Rekam medis merupakan alat bukti
tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin dan
etik.

4. Surat Keterangan Lahir


Surat Keterangan Kelahiran dari Kelurahan adalah merupakan surat keterangan
dari kepala desa yang menjelaskan tentang kelahiran seorang bayi. Surat
keterangan kelahiran ini bermanfaat untuk proses pembuatan akte kelahiran yang
nantinya sangat bermanfaat untuk kepentingan-kepentingan misalnya untuk
mendaftar anak sekolah dsb.

15
5. Rekam Medik Ibu nifas
Rekam medik /dokumentasi pencatatan pada setiap asuhan yang diberikan pada
ibu dan / bayinya harus dilakukan. jik aasuhan tidak dicatat, dapat dianggap
bahwa hal tersebut tidak dilakukan
6. Rekam Medik
Rekam Medik /dokumentasi pencatatan pada setiap asuhan yang diberikan pada
Ibu dan / bayinya harus dilakukan. jik aasuhan tidak dicatat, dapat dianggap
bahwa hal tersebut tidak dilakukan
7. Pemeriksaan kuesioner pra skrining perkembangan
Anak mempunyai ciri yang khas yang berbeda dengan dewasa adalah mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan. Dalam upaya meningkatkan kualitas
anak untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal maka terpenuhi: (1)
kebutuhan dasar anak tersebut (2) deteksi dini adanya
keterlambatan perkembangan.(3) intervensi dini .
Monitoring perkembangan secara rutin dapat mendeteksi adanya keterlambatan
perkembangan secara dini pada anak. IDAI bersama DEPKES menyusun
penggunaaan KPSP sebagai alat praskrening
perkembangan sampai anak usia 6 tahun, pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan
untuk di bawah 2 tahun dan setiap 6 bulan hingga anak usia 6 tahun.Tujuan untuk
mengetahui perkembangan anak normal/sesuai umur atau ada penyimpangan.
Pemeriksaan KPSP adalah penilian perkembangan anak dalam 4 sektor
perkembangan yaitu : motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan sosialisasi
/kemandirian.

Pengertian
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibunifas, neonatal, bayi dan balita.
Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di rumah tangga
yang teridentifikasi dari data bidan.
Jenis Register Kohort
Register KohortIbu
Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/
resiko yang dipunyai ibu yang diorganisir sedemikian rupa yang pengkoleksianny
amelibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat
ini lebih difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi.

16
Register KohortBayi
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
Register KohortBalita
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan 5 tahun.
Cara PengisianKohortIbu
Kolom
1. Di isi nomer urut
2. Di isi nomer indeks dari famili folder
3. Di isi nama ibu hamil
4. Di isi nama suami ibu hamil
5. Di isi alamat ibu hamil
6. Di isi umur ibu hamil
7. Di isi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu/tanggal HPL
8. Faktor resiko : di isi v ( rumput) untuk umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun
9. Paritas di isi Gravidanya
10. Di isi bila jarak kahamilan < 2 tahun
11. Di isi bila BB ibu < 45 kg, lila < 23,5 cm
12. Di isi bila TB ibu < 145 cm
13. sd 17 Resiko tinggi : di isi dengan tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi, HB
diperiksa dan ditulis hasil pemeriksaannya
18. Pendeteksian faktor resiko : di isi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh
tenaga kesehatan.
19. di isi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh Non NAKES.
20. sd 22 di isi tanggal immunisasi sesuai dengan statusnya.
23. sd 34 di isi umur kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut : K I : Kontak
pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada kehamilan I s/d 5 bulan dengan
rambu-rambu O dan secara langsung juga akses dengan rambu-rambu ◙. K4 : Kunjungan ibu
hamil yang keempat kalinya. Untuk memperoleh K4 dapat memakai rumus 1-1–2 atau 0-2-2
dengan rambu-rambu Δ Perhatian: K4 tidak boleh rada usia kehamilan 7 bulan Pada ibu
hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5 bulan pada bulan berikutnya yaitu 6
bulan harus berkunjung atau dikunjungi agar tidak kehilangan K4. Pada ibu hamil yang
awalnya periksa diluarkota, dan pada akhir kehamilannya periksa di wilayah kita karena
untuk melahirkan dan penduduk setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan sekaligus Akses
apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan jelas Akses : Kontak pertama kali
dengan tenaga kesehatan tidak memandang usia kehamilan dengan rambu-rambu Ο
35. Penolong Persalinan, di isi tanggal penolong persalinan tenaga kesehatan
36. Di isi tanggal bila yang menolong bukan nakes.
37. Hasil akhir Kehamilan : Abortus diisitanggal keja di anabortus

17
38. Di isi lahir mati
39. Di isi BB bila BBL < 2500 gram
40. Di isi BB bila BBL > 2500 gram
41. Keadaan ibu bersalin,diberitanda v bila sehat
42. Dijelaskan sakitnya
43. Di isi sebab kematiaannya
44. Di isi v (rumput)
45. Di isi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inform concent adalah suatu proses penyampaian informasi secara relevan dan eksplisit
kepada pasien/subyek penelitian untuk memperoleh persetujuan medis sebelum
dilakukan suatu tindakan medis/pengobatan/partisipasi dalam penelitian.
Partograf atau partogram adalah metode grafik untuk merekam kejadian-kejadian
pada perjalanan persalinan (Farrer, 2001).
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik.
Partograf adalah catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan
janin, menemukan adanya persalinan abnormal, yang menjadi petunjuk untuk melakukan
tindakan bedah kebidanan dan menemukan disproporsi kepala panggul jauh sebelum
persalinan menjadi macet (Sumapraja, 1993).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang


Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan, yang diperbaharui dengan Permenkes
Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis menyatakan rekam Medis
adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk
rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2018/03/KUESIONER-PRA-
SKRINING-PERKEMBANGAN-KPSP.pdf

https://www.academia.edu/9789427/Makalah_Informed_Consent_dan_Penelitian_Kesehatan

https://www.academia.edu/19591929/PARTOGRAF_jtptunimus_gdl_ratnawatig_8152_3_babii

https://www.academia.edu/11562471/Rekam_Medis

20

Anda mungkin juga menyukai