Disusun oleh :
Indah Nur ‘ aini
P27220016 124
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk praktik klinis, DSPN didefinisikan sebagai adanya gejala atau tanda-
tanda disfungsi saraf perifer pada penderita diabetes setelah dikecualikan dari
penyebab lain ( 1 ). Riwayat keluarga dan pengobatan yang komprehensif,
dikombinasikan dengan penyelidikan yang relevan yang ditargetkan (yaitu, vitamin
B12 serum, asam folat, fungsi tiroid, jumlah darah lengkap, panel metabolisme, dan
protein immunoelektroforesis serum) dapat secara efektif mengidentifikasi dan
mengecualikan neuropati dari penyebab selain diabetes ( 1 ).
Prevalensi CAN sangat rendah pada pasien yang baru didiagnosis dengan
diabetes tipe 1 ( 24 ), tetapi meningkat secara substansial dengan durasi diabetes ( 1 ,
10 ) hingga 30% setelah 20 tahun diabetes ( 7 , 25 ); pada diabetes tipe 2,
prevalensinya mencapai 50% setelah 15 tahun diabetes ( 1 ). Tingkat prevalensi tinggi
untuk CAN baru-baru ini dilaporkan dalam kelompok besar pemuda dengan diabetes
tipe 1 atau tipe 2 ( 2 ) dan pada pasien dengan IGT atau sindrom metabolik ( 4 , 26 ).
Gejala dan Tanda Klinis Gejala gastroparesis mungkin termasuk rasa kenyang
dini, kenyang, kembung, mual, muntah, dispepsia, dan sakit perut. Gejala-gejala ini
tidak spesifik dan tidak sesuai dengan keparahan gastroparesis atau pengosongan
lambung yang abnormal ( 1 ). Tanda-tanda klinis jarang terjadi karena gastroparesis
mungkin diam secara klinis pada sebagian besar kasus ( 1 ).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian Neuropati
2. Untuk mengetahui tentang Pembaruan managemen Neuropati Diabetes (DN)
BAB II
A. Identitas jurnal
1. Judul Jurnal : Update on the Management of Diabetic Neuropathy
2. Nama Jurnal : Penyakit Dalam
3. Volume Jurnal : Volume 31, Number 3, Summer 2018
4. Penulis Jurnal : Lynn Ang,1 Nathan Cowdin,2 Kara Mizokami-Stout,1
and Rodica Pop-Busui1
5. DOI : https://doi.org/10.2337/ds18-0036
B. Metodologi
1. Desain penelitian : Kualitatif
2. Teknik sampling : Purposive sampling
3. Jumlah sample :3
4. Kriteria inklusi ekslusi :-
5. Instrumen penelitian : Observasi
6. Prosedur penelitian : Peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara
menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian.
C. Hasil
Hasil penelitian yang disusun menjadi jurnal ilmiah diedarkan secara nasional dan
terakreditasi.
BAB III
ANALISIS JURNAL
Saya mendapatkan jurnal dari Luh Kadek Trisna Lestari yang berjudul Terapi
Insulin menurunkan kejadian nyeri neuropati diabetik dibandingkan dengan oral anti-
diabetes pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Dalam jurnal tersebut penelitian
bahwa terapi insulin pada penderita DM tipe 2 dapat menurunkan kejadian nyeri
neuropati diabetik. Perbandingan jurnal yang saya temukan dengan pengalaman saya
saat merawat pasien ketika praktik yaitu seringkali ketika di rumah sakit manapun
ketika menemui pasien DM 2 memang perawatan paling utamanya yaitu terapi
insulin, selain itu memantau kadar gula darah pasien setiap hari selama dirawat,
megingatkan ke pasien untu menjaga kaki bersih dan tidak kering, serta jika berjalan
tidak berjalan dengan bertelanjang kaki, sekalipun di dalam rumah. Selain itu sebagai
perawat biasanya memberikan edukasi juga tentang diit yang tepat seperti meminta
pasien supaya mengkonsumsi makanan rendah kalori dan lemak, serta tinggi serat,
seperti buah dan sayur, rutin berolahraga ringan minimal 30 menit setiap hari,
mengurangi berat badan jika berat badan pasien berlebih.
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
Isi dalam jurnal penelitian tersebut sudah bagus. Tetapi di abstrak belum
tercantum tujuan penelitian serta kesimpulan juga. Dan, diakhir juga tidak dicantumkan
kesimpulan dari penelitian dan saran dari penelitian tersebut, membuat pembaca harus
membaca secara berulang-ulang.