memiliki peran lebih dalam menghadapi kanker dan inflamasi (peradangan). Namun ada juga
yang menyatakan bahwa antrakuinon adalah sejenis substansi yang memiliki sejumlah efek
samping yang patut diwaspadai.
Bahkan ada pandangan bahwa antrakuinon adalah salah satu penyebab Noni Juice kadang
memicu terjadinya masalah pada ginjal. Apa sebenarnya antrakuinon ini? Apa manfaatnya
dan cara kerjanya dalam mengatasi masalah kesehatan? Dan apa saja risiko yang penting
untuk Anda pahami mengenai penggunaan antrakuinon?
Dalam dunia kimia modern, antrakuinon juga sudah diproduksi dalam bentuk sintetis, yaitu
dengan metode rekayasa kimiawi yang menghasilkan senyawa antrakuinon kimiawi. Konon
hasil dari proses rekayasa kimiawi ini menghasilkan kemampuan antrakuinon dengan pigmen
warna yang lebih kuat dan tahan lama.
Selain dimanfaatkan dalam sejumlah industri, senyawa antrakuinon alami lazim digunakan
dalam beberapa terapi pengobatan modern. Juga dimanfaatkan dalam sejumlah pengobatan
herbal yang tentu saja tidak menggunakan jenis senyawa kimiawi.
Anda bisa mendapatkan senyawa antrakuinon ini dari beberapa jenis tanaman. Biasanya
berada dalam formula glikosida pada tanaman bersangkutan. Di antara yang paling banyak
mengandung senyawa antrakuinon ini adalah lidah buaya dan buah Noni.
Kemampuan dari senyawa antrakuinon ini sebagai anti inflamasi dijelaskan lebih dalam pada
jurnal International Journal of Inflammation tahun 2014 dengan tajuk ‘Anti-Inflammatory
and Antiarthritic Activity of Anthraquinone Derivatives in Rodents.’
Sejumlah pengobatan terhadap peradangan sendi biasa menggunakan krim yang sudah
mengandung senyawa antrakuinon. Karena itu, produk herbal atau suplemen lidah buaya dan
Noni juga dapat efektif membantu meredakan keluhan nyeri sendi artritis.
Sebuah studi terhadap lidah buaya membuktikan bagaimana kinerja senyawa antrakuinon
dalam lidah buaya membantu memperbaiki kerusakan sendi pada kasus artritis. Sebagaimana
diungkap dalam publikasi Journal Of The American Podiatric Medical Association, tahun
2006 dengan tajuk jurnal ‘Antiarthritic Activity Of Anthraquinones Found In Aloe Vera For
Podiatric Medicine.’
Dalam jurnal tersebut diungkap adanya kemampuan kompleks dari antrakuinon untuk
penyembuhan luka dan peradangan. Senyawa ini didapati efektif mengatasi terbentuknya
peradangan pada usus dan lambung, peradangan pada paru-paru dan sistem pernafasan,
seperti pada area tonsil dan tenggorokan.
Bukan hanya itu, dikatakan kemampuan senyawa ini dalam membantu mengatasi luka akibat
terbakar, dermatitis, jerawat, iritasi akibat sengatan matahari, dan luka terbuka. Sifat
antrakuinon yang memiliki karakter astringent membantu meredakan efek kemerahan dan
bengkak, memberi efek dingin pada luka, serta meredakan rasa sakit.
Sedangkan alizarin bekerja dengan menekan pertumbuhan sel dan memblokade aliran darah
menuju kanker. Bahkan manfaat antrakuinon dari kedua sub-kandungannya ini juga
dikatakan efektif membantu pengobatan leukemia serta kanker kelenjar getah bening.
Tentu saja antrakuinon sintetis (buatan) yang didapat dari proses kimiawi pasti memiliki
dampak negatif bagi kesehatan. Meski memiliki karakter kimiawi hampir serupa aslinya,
tetapi senyawa sintetis ini justru bersifat korotif pada tubuh manusia. Bahkan dikatakan
bahwa penggunaannya pada kulit akan memicu iritasi hingga dermatitis serius.
Akan tetapi jenis yang alami sekalipun tidak sama sekali bebas risiko. Bisa saja menimbulkan
sejumlah efek samping seperti berikut:
Keluhan Pencernaan
Walaupun dikatakan sangat baik untuk pencernaan, sejumlah kasus keluhan pencernaan juga
muncul setelah mengonsumsi makanan atau suplemen berbahan antrakuinon. Hati-hati
dengan dosis yang dikonsumsi, juga perhatikan apakah sebelumnya Anda sudah memiliki
sistem pencernaan yang sensitif (gampang mengalami gangguan).
Biasanya keluhan yang muncul adalah mual, kembung, nyeri pada lambung, bahkan diare.
Kadang sifatnya hanya sementara sebagai efek penyesuaian tubuh terhadap antrakuinon,
karena lama-lama masalah pencernaan akan menghilang. Namun sebaiknya perhatikan dosis
aman untuk anak-anak. Akan lebih aman bila diberikan pada anak di atas usia 6 tahun dengan
dosis kecil.
Bila elektrolit terganggu, maka aliran air menuju ginjal juga terganggu. Sehingga bisa
membuat toksin serta residu metabolisme tubuh yang selazimnya dikeluarkan lewat urin
justru terendap dalam ginjal.
Meski bermanfaat untuk mencegah pembentukan batu ginjal, namun pasien batu ginjal justru
disarankan lebih berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen berbahan antrakuinon. Kadang
situasi ini juga mengganggu fungsi hati, terutama bila diasup dalam dosis berlebihan.
Kalau begitu, apakah antrakuinon aman dikonsumsi? Dari ulasan di atas sebenarnya dapat
ditarik kesimpulan bahwa manfaat antrakuinon bisa Anda rasakan tanpa perlu mengalami
efek sampingnya. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menyesuaikan dosisnya sesuai dengan
kesanggupan tubuh. Misalnya dengan mengurangi dosis hingga setengahnya jika selama ini
memiliki gangguan pada pencernaan.
Langkah lain yang perlu dilakukan guna memastikan keamanannya ialah dengan
berkonsultasi dulu dengan dokter yang menangani Anda. Sebelum mengonsumsi suplemen
atau herbal apa pun yang mengandung antrakuinon, sebaiknya tanyakan kepada dokter
apakah tubuh Anda sanggup menerima kandungan itu.
Flavonoid, saponin, dan quercetin dalam Noni juga dapat memaksimalkan manfaat
antrakuinon sekaligus menekan level toksin dari antrakuinon. Bahkan sejumlah sumber
mengatakan bahwa antrakuinon Noni lebih aman dan lebih efektif daripada antrakuinon lidah
buaya.
Advertisement
Berita sebelumya
Adakah Efek Samping Chitosan Yang Harus Anda Hindari?
Berita berikutnya
Menguak Manfaat Jamur Cordyceps Untuk Tubuh Anda
Cindy Wijaya
Cindy Wijaya
Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting dan di-review oleh Cindy
Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi
topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di “kota hujan” sehingga mencintai
suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan.
NONI JUICE TERUJI UNTUK DARAH TINGGI, ASAM URAT, DIABETES,
KOLESTEROL, DAN 26 MASALAH KESEHATAN LAINNYA!
Primenoni
PRIMENONI® 100% NONI JUICE ASLI
DAPATKAN SEKARANG
IKUTI KURSUS HERBAL GRATIS BERSAMA DEHERBA.COM
Kami akan bimbing Anda tahap demi tahap menjadi seorang ahli herbal terpercaya. Daftar
sekarang sebelum kehabisan kursi!
Email *
DAFTARKAN
IKUTI KAMI DI:
28,049FansSUKA
2,219PengikutMENGIKUTI
198PengikutMENGIKUTI
Deherba.Com
Disclaimer: Kami tidak memberikan saran medis, diagnosis, dan pengobatan medis.
Informasi yang terkandung di situs web ini berasal dari berbagai literatur kesehatan,
pengalaman pengguna herbal, pengalaman penulis, dan tidak ditulis oleh dokter. Apabila
Anda memiliki masalah kesehatan, konsultasikanlah segera dengan dokter, hanya dokter yang
berwenang untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit. Tidak
ada produk herbal yang disebutkan dalam situs web ini yang dimaksudkan untuk
menggantikan perawatan kesehatan dari dokter atau untuk menggantikan saran maupun resep
dokter. Hasil yang didapat oleh pengguna produk herbal dapat berbeda untuk setiap orang.
Baca juga halaman: Peringatan.
Informasi PentingKebijakanKebijakan EditorialSyarat & KetentuanSitemapTentang
KamiKontak Kami
© 2012-2019 PT Deherba Indonesia - Pakuan Hill, Livistona Blok C/18, Bogor 16137
Keberadaan senyawa antrakuinon dalam kandungan buah Noni diyakini membuatnya
memiliki peran lebih dalam menghadapi kanker dan inflamasi (peradangan). Namun ada juga
yang menyatakan bahwa antrakuinon adalah sejenis substansi yang memiliki sejumlah efek
samping yang patut diwaspadai.
Bahkan ada pandangan bahwa antrakuinon adalah salah satu penyebab Noni Juice kadang
memicu terjadinya masalah pada ginjal. Apa sebenarnya antrakuinon ini? Apa manfaatnya
dan cara kerjanya dalam mengatasi masalah kesehatan? Dan apa saja risiko yang penting
untuk Anda pahami mengenai penggunaan antrakuinon?
Dalam dunia kimia modern, antrakuinon juga sudah diproduksi dalam bentuk sintetis, yaitu
dengan metode rekayasa kimiawi yang menghasilkan senyawa antrakuinon kimiawi. Konon
hasil dari proses rekayasa kimiawi ini menghasilkan kemampuan antrakuinon dengan pigmen
warna yang lebih kuat dan tahan lama.
Selain dimanfaatkan dalam sejumlah industri, senyawa antrakuinon alami lazim digunakan
dalam beberapa terapi pengobatan modern. Juga dimanfaatkan dalam sejumlah pengobatan
herbal yang tentu saja tidak menggunakan jenis senyawa kimiawi.
Anda bisa mendapatkan senyawa antrakuinon ini dari beberapa jenis tanaman. Biasanya
berada dalam formula glikosida pada tanaman bersangkutan. Di antara yang paling banyak
mengandung senyawa antrakuinon ini adalah lidah buaya dan buah Noni.
Kemampuan dari senyawa antrakuinon ini sebagai anti inflamasi dijelaskan lebih dalam pada
jurnal International Journal of Inflammation tahun 2014 dengan tajuk ‘Anti-Inflammatory
and Antiarthritic Activity of Anthraquinone Derivatives in Rodents.’
Sejumlah pengobatan terhadap peradangan sendi biasa menggunakan krim yang sudah
mengandung senyawa antrakuinon. Karena itu, produk herbal atau suplemen lidah buaya dan
Noni juga dapat efektif membantu meredakan keluhan nyeri sendi artritis.
Sebuah studi terhadap lidah buaya membuktikan bagaimana kinerja senyawa antrakuinon
dalam lidah buaya membantu memperbaiki kerusakan sendi pada kasus artritis. Sebagaimana
diungkap dalam publikasi Journal Of The American Podiatric Medical Association, tahun
2006 dengan tajuk jurnal ‘Antiarthritic Activity Of Anthraquinones Found In Aloe Vera For
Podiatric Medicine.’
Dalam jurnal tersebut diungkap adanya kemampuan kompleks dari antrakuinon untuk
penyembuhan luka dan peradangan. Senyawa ini didapati efektif mengatasi terbentuknya
peradangan pada usus dan lambung, peradangan pada paru-paru dan sistem pernafasan,
seperti pada area tonsil dan tenggorokan.
Bukan hanya itu, dikatakan kemampuan senyawa ini dalam membantu mengatasi luka akibat
terbakar, dermatitis, jerawat, iritasi akibat sengatan matahari, dan luka terbuka. Sifat
antrakuinon yang memiliki karakter astringent membantu meredakan efek kemerahan dan
bengkak, memberi efek dingin pada luka, serta meredakan rasa sakit.
Sedangkan alizarin bekerja dengan menekan pertumbuhan sel dan memblokade aliran darah
menuju kanker. Bahkan manfaat antrakuinon dari kedua sub-kandungannya ini juga
dikatakan efektif membantu pengobatan leukemia serta kanker kelenjar getah bening.
Tentu saja antrakuinon sintetis (buatan) yang didapat dari proses kimiawi pasti memiliki
dampak negatif bagi kesehatan. Meski memiliki karakter kimiawi hampir serupa aslinya,
tetapi senyawa sintetis ini justru bersifat korotif pada tubuh manusia. Bahkan dikatakan
bahwa penggunaannya pada kulit akan memicu iritasi hingga dermatitis serius.
Akan tetapi jenis yang alami sekalipun tidak sama sekali bebas risiko. Bisa saja menimbulkan
sejumlah efek samping seperti berikut:
Keluhan Pencernaan
Walaupun dikatakan sangat baik untuk pencernaan, sejumlah kasus keluhan pencernaan juga
muncul setelah mengonsumsi makanan atau suplemen berbahan antrakuinon. Hati-hati
dengan dosis yang dikonsumsi, juga perhatikan apakah sebelumnya Anda sudah memiliki
sistem pencernaan yang sensitif (gampang mengalami gangguan).
Biasanya keluhan yang muncul adalah mual, kembung, nyeri pada lambung, bahkan diare.
Kadang sifatnya hanya sementara sebagai efek penyesuaian tubuh terhadap antrakuinon,
karena lama-lama masalah pencernaan akan menghilang. Namun sebaiknya perhatikan dosis
aman untuk anak-anak. Akan lebih aman bila diberikan pada anak di atas usia 6 tahun dengan
dosis kecil.
Bila elektrolit terganggu, maka aliran air menuju ginjal juga terganggu. Sehingga bisa
membuat toksin serta residu metabolisme tubuh yang selazimnya dikeluarkan lewat urin
justru terendap dalam ginjal.
Meski bermanfaat untuk mencegah pembentukan batu ginjal, namun pasien batu ginjal justru
disarankan lebih berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen berbahan antrakuinon. Kadang
situasi ini juga mengganggu fungsi hati, terutama bila diasup dalam dosis berlebihan.
Kalau begitu, apakah antrakuinon aman dikonsumsi? Dari ulasan di atas sebenarnya dapat
ditarik kesimpulan bahwa manfaat antrakuinon bisa Anda rasakan tanpa perlu mengalami
efek sampingnya. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menyesuaikan dosisnya sesuai dengan
kesanggupan tubuh. Misalnya dengan mengurangi dosis hingga setengahnya jika selama ini
memiliki gangguan pada pencernaan.
Langkah lain yang perlu dilakukan guna memastikan keamanannya ialah dengan
berkonsultasi dulu dengan dokter yang menangani Anda. Sebelum mengonsumsi suplemen
atau herbal apa pun yang mengandung antrakuinon, sebaiknya tanyakan kepada dokter
apakah tubuh Anda sanggup menerima kandungan itu.
Flavonoid, saponin, dan quercetin dalam Noni juga dapat memaksimalkan manfaat
antrakuinon sekaligus menekan level toksin dari antrakuinon. Bahkan sejumlah sumber
mengatakan bahwa antrakuinon Noni lebih aman dan lebih efektif daripada antrakuinon lidah
buaya.
Kuinon adalah senyawa berwarna dan mempunyai kromofor dasar seperti kromoforpada
benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan duaikatan
rangkap karbo-karbon. Untuk tujuan identifikasi kuinon dapat dibagi atas empatkelompok
yaitu : benzokuinon, naftokuinon, antrakuinon dan kuinon isoprenoid.
Tiga kelompok pertama biasanya terhidroksilasi dan bersifat fenol serta mungkin terdapat
dalambentuk gabungan dengan gula sebagai glikosida atau dalam bentuk kuinol. Golongan
kuinon alam terbesar terdiri atas antrakuinon dan keluarga tumbuhan yang kaya akan
senyawa jenis ini adalah Rubiaceae, Rhamnaceae, Polygonaceae. Antrakuinon merupakan
kelompok yang terbesar, hampir semua senyawa ini adalah polefenol atau turunan alkoksinya
dan mengandung sebuah substituen pada posisi β.
Beberapa antrakuinon merupakan zat warna penting dan yang lainnya sebagai pencahar.
Banyak antrakuinon yang terdapat sebagai glikosida dengan bagian gula terikatadengan saah
satu gugus hidroksil fenolik. Salah satu jenis antrakuinon penting ialah antrasiklina, yaitu
suatu golongan glikosida antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces sp. Antrakuinon juga
disebut 9,10-dioxo-dihydro-anthracen dengan rumus C14H8O2.
asd
Identifikasi
XANTHON
2000px-Xanthone.svg
Xanthone merupakan sekelompok senyawa organik yang pertama kali berhasil dideteksi
pada tahun 1855 oleh ilmuwan Jerman bernama Schmid W. Liebigs. Saat itu, efek xanthone
bagi tubuh dan kesehatan manusia memang belum banyak ditelusuri. Akan tetapi, berbagai
penelitian mengenai xanthone sejak awal abad ke-20 hingga sekarang telah memunculkan
banyak pemahaman baru mengenai senyawa yang merupakan bagian dari golongan senyawa
polifenol ini.
Sumber
Xanthone dapat ditemukan secara alamiah dalam konsentrasi yang beragam pada tanaman
tropis. Akan tetapi, konsentrasi xanthone yang paling tinggi hingga saat ini diyakini terdapat
dalam kulit buah manggis (Garcinia mangostana). Dari sekitar 200 jenis xanthone yang telah
teridentifikasi di alam, setidaknya 43 jenis dapat ditemukan dalam buah yang rasanya manis
semu asam ini. Tak hanya xanthone, manggis juga mengandung macam-macam zat bioaktif
lainnya—seperti polisakarida, catechin, dan proanthocyanidin—yang turut membantu
menjaga kesehatan tubuh kita secara holistik.
Manfaat
Struktur, sifat kimiawi, dan interaksinya yang unik dengan metabolisme dalam tubuh
manusia menjadikan xanthone salah satu fitonutrien yang penting bagi kita. Sejumlah
eksperimen yang telah dilakukan di berbagai negara mendapati bahwa xanthone berperan
aktif dalam tubuh kita sebagai zat yang bersifat antioksidan, antitumor, antialergi, antiradang,
antiviral, antifungal, juga antibakterial.
² menghambat pertumbuhan dan penyebaran leukemia dan kanker usus besar. Sebagai
antibiotik alami
² pencegahan dan pengobatan radang sel-sel otak, penyakit Alzheimer, arthritis, asam urat
² obat kemoterapi alami untuk memerangi kanker, dan juga mengobati meningitis (infeksi
selaput otak), pneumonia, septimia, dan TBC.
Identifikasi
Identifikasi xanthon secara organoleptik merupakan kristal berwarna kuning, rasa pahit dan
tidak berbau dengan titik lebur sebesar 93°C. Identifikasi secara kimia terhadap xanthon
menggunakan pereaksi FeCl3 menghasilkan warna hijau, ini menunjukkan reaksi warna
untuk xanton.