Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

MADE AGUS ARY DWI PERMANA


(1981511037)

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
1. Yang dimaksud dengan “Transportasi merupakan suatu permintaan
turunan” adalah :
Jasa transportasi diperlukan untuk membantu kegiatan sektor-sektor lain
(sektor pertanian, sektor perindustrian, sector pertambangan, sektor
perdagangan, sektor konstruksi, sektor keuangan, sektor pemerintanahan,
transmigrasi, pertahanan, keamanan dan lainnya) untuk mengangkut barang
dan manusia dalam kegiatan pada masing-masing sektor tersebut. Oleh karena
itu jasa transportasi dikatakan sebagai derived demand atau atau permintaan
yang diderivasi atau turunan, artinya permintaan jasa transportasi bertambah
karena diperlukan untuk melayani berbagai kegiatan ekonomi dan
pembangunan yang meningkat. Bertambahnya permintaan jasa transportasi
adalah berasal dari bertambahnya kegiatan sektor-sektor lain. Sesuai sifatnya
sebagai derived demand maka perencanaan sektor transportasi selalu
mengandung ketidakpastian (Siregar, 1995: 21).
Hal ini disebabkan adanya permintaan akan transportasi barang dan
manusia biasanya digunakan untuk memenuhi tujuan lain. Pada dasarnya
permintaan akan transportasi diturunkan dari dua hal yaitu :
a. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya
untuk melakukan suatu kegiatan (misalnya bekerja, sekolah, dll).
b. Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang
diinginkan. (Morlok, 2000 : 452)
Transportasi manusia atau barang bisanya bukanlah merupakan tujuan
akhir, tetapi hal itu dilakukukan untuk mencapai tujuan lain, oleh karena itu,
permintaan atas jasa transportasi disebut sebagai permintaan turunan (derived
demand) yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lain.
Apabila kegiatan produksi dan ekonomi meningkat, maka permintaan akan
jasa transportasi bertambah dan jika terjadi kelesuan ekonomi keperluaan akan
jasa transportasi berkurang pula. Dengan kata lain permintaan terhadap jasa
transportasi tergantung pada naik turunnya kegiatan ekonomi yang
memerlukan layanan jasa transportasi tersebut. (Rustian Kamaluddin, 2003)
2. Berikut penjelasan mengenai Diagram Keterkaitan Transportasi dan
Guna Lahan :

Transportasi dan tata guna lahan adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Dua hal ini sangat berhubungan erat, sehingga biasanya dianggap
membentuk satu landuse transport system. Agar tata guna lahan dapat tercipta
dengan baik maka kebutuhan transportasinya harus terpenuhi dengan baik.
Sistem transportasi yang macet tentunya akan menghalangi aktivitas tata guna
lahannya.
Aksesibilitas merupakan konsep yang menggabungkan sistem pengaturan
tataguna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi
yangmenghubungkannya.Aksesibilitas dapat dikatakan sebagai suatu ukuran
kenyamanan ataukemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi
satu sama lain,dan mudah atau sulitnya suatu lokasi tersebut dicapai melalui
sistem jaringantransportasi.
Tata guna lahan adalah pengaturan dan penggunaan yang meliputi
penggunaan di permukaan bumi, di daratan dan di permukaan bumi di lautan.
Pola tata guna lahan adalah model susunan tata guna lahan dalam konteks
keruangan suatu kota dalam penggunaan media atau lahan untuk fungsi kota.
Jadi, keterkaitan sistem transportasi dan penggunaan lahan dihubungkan oleh
aksesibilitas karna adanya kebutuhan untuk melakukan perjalanan. Dimana
pengembangan lahan untuk sebuah penggunaan tertentu menyebabkan
timbulnya produksi perjalanan dari lokasi tersebut atau tarikan perjalanan ke
daerah tertentu. Pengembangan lahan pada suatu daerah perkotaan
menimbulkan permintaan perjalanan baru dan kebutuhan akan fasilitas
transportasi. Berbagai peningkatan system transportasi membuat akses menuju
pusat-pusat aktivitas yang ada menjadi lebih mudah. Peningkatan aksesibilitas
dan nilai lahan akan mempengaruhi keputusan-keputusan penentu lokasi oleh
perorangan maupun badan-badan usaha
3. Karkteristik analisis system transportasi bersifat multiproblem,
multisektor, multimoda dan multidisplin yaitu :

menurut Tamin (1997:11) kajian transportasi akan melibatkan kajian


multimoda, multidisiplin, multisektoral, dan multimasalah.
keempatnya dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Multi moda, kajian masalah transportasi selalu melibatkan lebih dari
satumoda transportasi. Hal ini karena obyek dasar dari masalah
transportasi adalah manusia dan/atau barang yang pasti melibatkan banyak
moda transportasi. Apalagi secara geografis, Indonesia merupakan Negara
dengan ribuan pulau, sehingga pergerakan dari satu tempat ke tempat lain
tidak akan mungkin hanya melibatkan satu moda saja. Hal ini sesuai
dengan konsep Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) yang
menggunakan konsep sistem integrasi antarmoda.
2. Multi disiplin, kajian masalah transportasi melibatkan banyak disiplin ilmu
karena kajiannya sangat beragam, mulai dari ciri pergerakan,
pengguna jasa, sampai dengan prasarana atau pun sarana transportasi itu
sendiri. Adapun bidang keilmuan yang dilibatkan diantaranya adalah
rekayasa,ekonomi, geografis, operasi, sosial politik, matematika,
informatika dan psikologi.
3. Multi sektoral, yaitu melibatkan banyak lembaga terkait (baik pemerintah
maupun swasta) yang berkepentingan dengan masalah transportasi.
Sebagai contoh dalam kasus terminal bus, maka lembaga-lembaga yang
terkait diantaranya adalah DLLAJ, BPN, Dinas Tata Kota, Kepolisian
,Perusahaan Operator Bus, Dinas Pendapatan Daerah, dan lainnya.
4. Multi Problem, karena merupakan kajian multimoda, multidisiplin, dan
multisektoral, maka akan menimbulkan multi problem. Permasalahan
tersebut sangat beragam dan mempunyai dimensi yang sangat luas
pula,seperti masalah sosial, ekonomi, operasional, pengguna jasa dan
lainnya.
https://www.academia.edu/22602350/2.1_Transportasi_2.1.1._Konsep_Dasar_Tr
ansportasi diakses pada tanggal 13 September 2019 Pukul 21:19
https://www.scribd.com/doc/222047979/Bahan-Ajar-DRT3-Permintaan-Atas-
Jasa-Transportasi diakses pada tanggal 13 September 2019 Pukul 21:27
http://eprints.umm.ac.id/35116/3/jiptummpp-gdl-aangryanbu-48274-3-babii.pdf
diakses pada tanggal 13 September 2019 Pukul 22:04
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/60283/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y diakses pada tanggal 13 September 2019 Pukul
22:10
https://ejournal.unsrat.ac.id/permintaan-dan-penawaran-jasa-
transportasi/Hanly Fendy Djohar Siwu-Vol.19 No.6. 2018

Anda mungkin juga menyukai