Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

“KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA”

KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA : 1. Ari Modis
2. Mei Krisselin Yesaro
3. Sovina Hutabarat
4. Januardi Munthe
5. Natalia Br. Ginting
6. Nonasary Sibagariang
7. Pesalmen L. Butarbutar
8. Febri
9. Samuel Aditiya Siahaan
10.Presi Priliani

JURUSAN : EKONOMI PEMBANGUNAN


DOSEN PENGAJAR : Dotrimensi, M.Si

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2018/2019

MAKALAH AGAMA KRISTEN 0


MAKALAH
“KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA”

KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA : 1. Ari Modis
2. Mei Krisselin Yesaro
3. Sovina Hutabarat
4. Januardi Munthe
5. Natalia Br. Ginting
6. Nonasary Sibagariang
7. Pesalmen L. Butarbutar
8. Febri
9. Samuel Aditiya Siahaan
10.Presi Priliani

JURUSAN : EKONOMI PEMBANGUNAN


DOSEN PENGAJAR : Dotrimensi, M. Si

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2018/2019

MAKALAH AGAMA KRISTEN I


KATA PENGATAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya lah kami dapat menyusun makalah ini. Makalah ini dususun untuk
memenuhi tugas Pendidikan Agama Kristen. Makalah ini dibuat dengan tujuan
para mahasiswa mampu mengerti dan memahami mengenai kerukunan antar umat
beragama.

Kami juga ingin mengucapkan terimakasih pada pihak – pihak yang telah
mendukung dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini :
1. Ibu Dotrimensi, M. Si yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
2. Anggota kelompok yang telah bersama - sama membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Di dalam makalah ini akan membahas tentang pengertian, tujuan, faktor


terjadinya, penghambat, peran ciri – ciri, serta cara menjaga kerukunan hidup antar
umat beragama dan hal hal lain yang akan di bahas dalam makalah ini. Semoga
dengan makalah ini dapat menambah wawasan mengenai kerukunan antar umat
beragama.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan untuk itu kami
meminta saran dan kritik yang bersifat membangun agar kedepannya makalah ini
dapat disempurnakan lagi.

MAKALAH AGAMA KRISTEN II


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... I
KATA PENGATAR ........................................................................................... II
DAFTAR ISI ....................................................................................................... III

BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan penulisan ................................................................................ 2
1.4 Manfaat penulisan............................................................................... 3

BAB II
PENJELASAN .................................................................................................... 4
2.1 Definisi kerukunan ............................................................................. 4
2.2 Pengertian kerukunan antar umat beragama ....................................... 5
2.3 Kepahaman tentang keberagaman ...................................................... 7
2.4 Jenis – jenis kerukunan antar umat beragama .................................... 11
2.5 Sikap terhadap kerukunan umat beragama ........................................ 12
2.6 Filosofi huma betang .......................................................................... 13
2.7 Manfaat kerukunan antar umat beragama .......................................... 16
2.8 Kendala kerukunan antar umat beragama .......................................... 16
2.9 Sikap keberagamaan ........................................................................... 18
2.10 Pandangan alkitab mengenai kerukunan antar umat beragama .......... 19
2.11 Cara menjaga kerukunan antar umat beragama .................................. 29

BAB III
PENUTUP ........................................................................................................... 31
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 31
3.2 Saran ................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 33

MAKALAH AGAMA KRISTEN III


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia adalah negara
hukum yang mewajibkan warga
negaranya memilih satu dari 5
agama resmi di Indonesia. Namun
kerukunan antar umat beragama di
Indonesia dinilai masih banyak
menyisakan masalah. Kasus-kasus
yang muncul terkait masalah
kerukunan beragama pun belum bisa terhapus secara tuntas. Hal ini
mengindikasikan bahwa pemahaman masyarakat tentang kerukunan atar umat
beragama perlu ditinjau ulang. Dikarenakan banyaknya ditemukan ketidak
adanya kerukunan antar agama, yang menjadikan adanya saling permusuhan,
saling merasa ketidak adilan.

Maka dari itulah pentingnya kerukunan umat beragama, agar semua


masyarakat mengerti toleransi, menghagai, dan tidak mengalami efek negatif
dari ketidak rukunan agama. Itulah sebabnya kerukunan agama itu sangatlah
penting.

Berbagai macam kendala yang sering kita hadapi dalam mensukseskan


kerukunan antar umat beragama di Indonesia, dari luar maupun dalam negeri kita sendiri.
Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan banyaknya
agama yang ada di Indonesia, maka banyak pula solusi untuk menghadapi kendala - kendala
tersebut. Dari berbagai pihak telah sepakat untuk mencapai tujuan kerukunan antar
umat beragama di Indonesia seperti masyarakat dari berbagai golongan, pemerintah,
dan organisasi - organisasi agama yang banyak berperan aktif dalam masyarakat.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 1


Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari
kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman, kekerasan
hingga konflik agama.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa Definisi kerukunan?
2. Pengertian kerukunan antar umat beragama?
3. Kepahaman tentang keberagaman?
4. Jenis – jenis kerukunan antar umat beragama?
5. Sikap terhadap kerukunan umat beragama?
6. Pengertian Filosofi huma betang?
7. Manfaat kerukunan antar umat beragama?
8. Kendala kerukunan antar umat beragama?
9. Cara sikap-sikap keberagamaan?
10. Pandangan alkitab mengenai kerukunan?
11. Cara menjaga kerukunan antar umat beragama?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui Definisi kerukunan?
2. Untuk mengetahui apa itu kerukunan antar umat beragama?
3. Menetahui berbagia Kepahaman tentang keberagaman?
4. Dapat mengeti dan membedakan jenis – jenis kerukunan antar umat
beragama?
5. Mengetahui cara bersikap terhadap kerukunan umat beragama?
6. Mengetahui Pengertian Filosofi huma betang?
7. Mengerti manfaat dari kerukunan antar umat beragama?
8. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam kerukunan antar umat
beragama?
9. Mengetahui sikap-sikap keberagamaan?
10. Untuk mengetahui pandangan alkitab mengenai kerukunan?
11. Mengetahui cara menjaga kerukunan antar umat beragama?

MAKALAH AGAMA KRISTEN 2


1.4 MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai keberagaman
antar umat beragama.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis serta sikap terhadap kerukunan antar umat
beragama sesuai dengan filosofi huma betang.
c. Untuk mengetahui kendala dalam kerukunan terhadap umat beragama
serta manfaat dari kerukunan terhadap umat beragama.
d. Untuk mengetahui pandangan alkitab mengenai kerukunan serta cara
menjaga kerukunan antar umat beragama.

2. Manfaat Praktis
a. Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dalam
kekristenan dan menjadi bahan masukan dalam mengkaji masalah
keberagaman antar umat beragama.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga-lembaga agama dalam
memandang masalah keberagaman antar umat beragama sehingga
dapat tercipta toleransi yang baik dalam umat beragama.
c. Menambah wawasan keilmuan mahasiswa mengenai keberagaman
antar umat beragama.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 3


BAB II
PENJELASAN

2.1 PENGETIAN KERUKUNAN


Kerukunan merupakan jalan
hidup setiap manusia yang
memiliki bagian-bagian dan tujuan
tertentu yang harus dijaga
bersama-sama, saling tolong
menolong, toleransi, tidak saling
bermusuhan dan saling menjaga
satu sama lain. Maka dari itu setiap tanggal 3 Januari dinyatakan sebagai hari
kerukunan nasional. Kata kerukunan berasal dari bahasa Arab “Ruknun”
(rukun) kata jamaknya adalah “Arkan” yang berarti asas, dasar atau pondasi
(arti generiknya).

Dalam bahasa Indonesia arti Rukun ialah:

1. Rukun (nominal), berarti: Sesuatu yang harus di penuhi untuk sahnya


pekerjaan, seperti tidak sahnya manusia dalam sembahyang yang tidak
cukup syarat, dan rukunya asas, yang berarti dasar atau sendi: semuanya
terlaksana dengan baik tidak menyimpang dari rukunnya agama.
2. Rukun (ajektif) berarti: Baik dan damai tidak bertentangan: hendaknya kita
hidup rukun dengan tetangga, bersatu hati, sepakat. Merukunkan berarti :
mendamaikan menjadikan bersatu hati. Kerukunan berarti : perihal hidup
rukun; rasa rukun; kesepakatan : kerukunan hidup bersama.

Kerukunan berarti sepakat dalam perbedaan-perbedaan yang ada dan


menjadikan perbedaan - perbedaan itu sebagai titik tolak untuk membina
kehidupan sosial yang saling pengertian serta menerima dengan ketulusan hati
yang penuh ke ikhlasan.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 4


Kerukunan merupakan kondisi dan proses tercipta dan terpeliharannya
pola-pola interaksi yang beragam diantara unit-unit (unsure / sub sistem) yang
otonom. Kerukunan mencerminkan hubungan timbal balik yang ditandai oleh
sikap saling menerima, saling mempercayai, saling menghormati dan
menghargai, serta sikap saling memaknai kebersamaan.
Dalam pengertian sehari-hari kata rukun dan kerukununan adalah damai
dan perdamaian. Dengan pengertian ini jelas, bahwa kata kerukunan hanya
dipergunakan dan berlaku dalam dunia pergaulan. Kerukunan antar umat
beragama bukan berarti merelatifir agama-agama yang ada dan melebur kepada
satu totalitas (sinkretisme agama) dengan menjadikan agama-agama yang ada
itu sebagai mazhab dari agama totalitas itu, melainkan sebagai cara atau sarana
untuk mempertemukan, mengatur hubungan luar antara orang yang tidak
seagama atau antara golongan umat beragama dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kerukunan ialah hidup damai
dan tentram saling toleransi antara masyarakat yang beragama sama maupun
berbeda, kesediaan mereka untuk menerima adanya perbedaan keyakinan
dengan orang atau kelompok lain, membiarkan orang lain untuk mengamalkan
ajaran yang diyakini oleh masing-masing masyarakat, dan kemampuan untuk
menerima perbedaan.

2.2 PENGERTIAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.


Indonesia adalah salah
satu negara yang menerapkan
masyarakatnya untuk hidup
rukun. Sebab kerukunan
merupakan salah satu pilar
penting dalam memelihara
persatuan rakyat dan bangsa
Indonesia. Tanpa terwujudnya kerukunan diantara berbagai suku, Agama, Ras
dan antar Golongan bangsa Indonesia akan mudah terancam oleh perpecahan
dengan segala akibatnya yang tidak diinginkan. Kerukunan dapat diartikan
sebagai kondisi hidup dan kehidupan yang mencerminkan suasana damai,

MAKALAH AGAMA KRISTEN 5


tertib, tentram, sejahtera, hormat menghormati, harga menghargai, tenggang
rasa, gotong royong sesuai dengan ajaran agama dan kepribadian Pancasila.
Agama secara umum merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan yang
dianut oleh masyarakat menjadi norma dan nilai yang diyakini dan dipercaya.
Agama diakui sebagai seperangkat aturan yang mengatur keberadaan manusia
di dunia.

Kerukunan hidup umat beragama di Indonesia dipolakan dalam Trilogi


Kerukunan yaitu:
1. Kerukunan intern masing-masing umat dalam satu agama Ialah kerukunan
di antara aliran-aliran / paham-paham yang ada dalam suatu umat atau
komunitas agama.
2. Kerukunan di antara umat / komunitas agama yang berbeda-beda Ialah
kerukunan di antara para pemeluk

agama-agama yang berbeda-beda yaitu di antara pemeluk agama yang satu


dengan agama yang lain. Kerukunan antar umat / komunitas agama dengan
pemerintah Ialah supaya diupayakan keserasian dan keselarasan di antara para
pemeluk atau pejabat agama dengan para pejabat pemerintah dengan
saling memahami dan menghargai tugas masing-masing dalam rangka
membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beragama. Dengan
demikian kerukunan merupakan jalan hidup manusia yang memiliki bagian-
bagian dan tujuan tertentu yang harus dijaga bersama-sama, saling tolong
menolong, toleransi, tidak saling bermusuhan, saling menjaga satu sama lain.

Kerukunan antar umat beragama dapat dikatakan sebagai suatu kondisi


sosial dimana semua golongan agama bisa hidup berdampingan bersama-sama
tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban
agamanya.

Kerukunan antar agama yang dimaksudkan ialah mengupayakan agar


terciptanya suatu keadaan yang tidak ada pertentangan intern dalam masing-
masing umat beragama, antar golongan-golongan agama yang berbeda satu

MAKALAH AGAMA KRISTEN 6


sama lain, antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang
lainnya, antara umat-umat beragama dengan pemerintah.

Wujud dari Kerukunan antar umat beragama

1. Saling hormat menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan


agamanya.
2. Saling hormat menghormati dan bekerjasama intern pemeluk agama, antar
berbagai golongan agama dan umat-umat beragama dengan pemerintah
yang sama-sama bertanggung jawab membangun bangsa dan Negara.
3. Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama kepada
orang lain.

2.3 KEPAHAMAN TENTANG KEBERAGAMAN


a. Pengertian Keragaman
Keragaman adalah suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Dimana
terdapat perbedaan pada suku bangsa, ras, agama, budaya dan gender.
Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa.
Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu
kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.
b. Faktor Penyebab keberagaman
Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah
suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai
pulau dan daerah. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik
sendiri pada aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik
auat BPS, yang di lakukan tahun 2010 di Indonesia terdapat 1.128 suku
bangsa. Keberagaman yang ada pada masyarakat, bisa saja menjadi
tantangan hal itu disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan
pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan dan kesukuan
yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal
tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk
dapat mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog

MAKALAH AGAMA KRISTEN 7


dan kerjasama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransidan juga
saling menghormati satu sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di


antaranya sebagai berikut :
 Letak strategis wilayah Indonesia
 Kondisi negara kepulauan
 Perbedaan kondisi alam
 Keadaan transportasi dan kumunikasi
 Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

c. Keberagaman suku bangsa dan budaya


Budaya mempunyai sifat
yang universal. Hal tersebut
berarti ada berbagai sifat
umum yang melekat dan
menyatu pada setiap budaya
yang ada dan dihasilkan.
Beberapa sifat universal
budaya tersebut di antaranya :
 Kebudayaan merupakan milik bangsa
 Kebudayaan adalah hasil belajar
 Kebudayaan berdasar pada lambang
 Kebudayaan dapat terintegrasi
 Kebudayaan bisa disesuaikan
 Kebudayaan selalu berubah
 Kebudayaan bersifat nisbi dan relative
Pada suatu budaya juga terdapat suatu pola prilaku yang biasa disebut
patterm of behavior yang merupakan tata cara masyarakat.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 8


d. Keberagaman Agama, Kepercayaan dan Ras di Indonesia
Keberagaman ini antara lain di pengaruhi oleh letak geografis di jalur
perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam yang melimpah dan
diperlukan oleh bangsa lain, maka pedagangan asing datang ke Indonesia.
Selain melakukan kegiatan perdagangan, mereka juga menyebarkan ajaran
agama dan kepercayaan yang mereka yakini, yakni agama Hindu dan Budha
masuk dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang di Indonesia,
lalu menyusul para pedagang Gujarat menyebarkan ajaran Islam.
Kedatangan bangsa Eropa membawa agama kristen dan katolik, sedangkan
pedagang Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai agama diterima
oleh bangsa Indonesia sebab sebelumnya masyarakat sudah mengenal
kepercayaan sperti animisme dan dinamisme. Juga sifat keterbukaan
masyarakat Indonesia menerima budaya lain.
Keberagaman Ras beberapa pakar mempunyai pendapat berbeda
tentang pengertian ras, namun biasanya ras dapat diartikan sebagai
sekelompok besar manusia yang mempunyai ciri-ciri fisik yang sama.
Manusia yang satu mempunyai perbedaan ras dengan manusia yang lainnya
sebab adanya perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk
rambut, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik
lainnya. Masyarakat indonesia mempunyai keberagaman ras disebabkan
oleh kehadiran bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras
di sunia, letak geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada di
Indonesia seperti ras malayan-mongoloid yang tersebar di wilayah sumatra,
jawa, bali, kalimantan sulawesi. Yang kedua adalah ras malanesoid yang
tersebar di daerah Papua, maluku dan NTT. Ketiga ras Asiatic mongoloid
seperti orang Tionghoa, korea dan jepang. Ras ini tinggal dan menyebar di
seluruh wilayah Indonesia, namun terkadang mendiami daerah tertentu.
Terakhir yaitu ras Kaukosoid yaitu orang India, timur Tengah, Australia,
Eropa dan Amerika.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 9


e. Arti Penting Memahami Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
Dengan mengetahui pulau-pulau atau daerah-daerah di Indonesia kita
dapat mengetahui perbedaan secara kewilayahan dan perbedaan sosial
budaya masyarakat Indonesia.
Aspek kewilayahan menjelaskan, bahwa wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah merupakan negara kepulauan dengan ribuan
pulau besar kecil di dalamnya. Satu pulau dengan pulau yang lain
dipisahkan oleh bentangan laut yang sangat luas. Kondisi wilayah yang
demikian menjadikan keterpisahan antara satu bagian wilayah negara
dengan wilayah negara yang lain dalam negara Indonesia. Di samping itu
juga terdapatnya jarak yang jauh antara pusat dengan daerah. Terbawa oleh
kondisi kewilayahan tersebut, perlu disadari oleh semua pihak bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia sesungguhnya rawan terjadinya
perpecahan (disintegrasi). Kenyataan lain menunjukkan, bahwa pemerintah
dihadapkan pada persoalan adanya daerah yang ingin memisahkan diri dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Aspek sosial budaya menjelaskan, bahwa masyarakat Indonesia
diwarnai oleh berbagai macam perbedaan, baik perbedaan suku, ras, agama,
kebudayaan, dan bahasa. Kondisi sosial budaya yang demikian menjadikan
kehidupan bangsa Indonesia menyimpan potensi terjadinya konflik.
Kenyataan juga menunjukkan, bahwa dalam kehidupan bangsa Indonesia
sering terjadi konflik antar-kelompok masyarakat yang dilatarbelakangi
oleh perbedaan-perbedaan tersebut. Sampai saat ini, konflik-konflik yang
terjadi tidak menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Namun demikian kenyataan semacam itu perlu manjadikan perhatian semua
pihak agar dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
tetap terjaga.
Atas dasar dua alasan tersebut, maka penting sekali memahami
keberagaman dalam masyarakat Indonesia yang ditujukan untuk
mengusahakan dan mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara

MAKALAH AGAMA KRISTEN 10


Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa kesadaran akan keberagaman yang
kita miliki, bangsa Indonesia bisa saja terjerumus ke arah perpecahan.
Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus
dampak negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.. Dampak
positif memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan, sedangkan
dampak negatif mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan kehancuran
bangsa dan negara. Keberagaman suku bangsa, budaya, ras, agama, dan
gender menjadi daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia.
Kita tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga keindahan dalam
keberagaman masyarakat Indonesia.
Perbedaan dalam lingkungan sekolah juga memiliki manfaat bagi
pelajar, guru, dan sekolah. Bayangkan apabila setiap saat semua pelajar dan
guru selalu memiliki pendapat yang sama, cara berpakain yang sama, cara
berbicara yang sama. Maka kehidupan sekolah akan “monoton atau
hambar”. Kreatifitas dan inovasi akan lebih berkembang apabila
memungkinkan perbedaan pendapat, berpikir, dan berkreasi.

2.4 JENIS-JENIS KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


a. Kerukunan antar umat beragama.
Suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk
agama berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen,
antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan
oleh semua agama. Kerukunan antar umat beragama lain ini cukup sulit
untuk dijaga. Seringkali terjadi konflik antar pemeluk agama yang lain.
b. Kerukunan internal umat beragama.
Suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu
agama. Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama
penganut Kristen. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama juga harus
dijaga agar tidak terjadi perpecahan, walaupun sebenarnya dalam hal ini
sangat minim sekali terjadi konflik.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 11


c. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah.
Antara pemerintah dengan umat beragama ditemukan apa yang saling
diharapkan untuk dilaksanakan. Misalnya, Pemerintah mengharapkan tiga
prioritas, umat beragama diharapkan berpartisipasi aktif dan positif dalam
1. Pemantapan ideologi Pancasila;
2. Pemantapan stabilitas dan ketahanan nasional;
3. Suksesnya pembangunan nasional;
4. Pelaksanaan tiga kerukunan harus simultan.

2.5 SIKAP TERHADAP KERUKUNAN UMAT BERAGAMA


Sebagai makhluk sosial manusia tentunya harus hidup sebuah
masyarakat yang kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai macam suku
dan agama. Untuk menjaga persatuan antar umat beragama maka diperlukan
sikap toleransi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sikap memiliki arti
perbuatan dsb yang berdasarkan pada pendirian, dan atau keyakinan sedangkan
toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare artinya menahan diri, bersikap
sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-
orang yang memiliki pendapat berbeda (W.J.S Poerwodarminto;
wartawarga.gunadarma.ac.id/).
Menurut Yosef Lalu (2010) Toleransi sendiri terbagi atas tiga yaitu
a. Negatif
Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan penganutnya hanya
dibiarkan saja karena menguntungkan dalam keadaan terpaksa.
b. Positif
Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai.
c. Ekumenis
Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran mereka itu
terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam
pendirian dan kepercayaan sendiri.
Dalam kehidupan beragama sikap toleransi ini sangatlah dibutuhkan,
karena dengan sikap toleransi ini kehidupan antar umat beragama dapat tetap

MAKALAH AGAMA KRISTEN 12


berlangsung dengan tetap saling menghargai dan memelihara hak dan
kewajiban masing-masing.
Mengingat pentingnya toleransi, maka ia harus diajarkan kepada anak-
anak baik dilingkungan formal maupun lingkungan informal. Di lingkungan
formal contohnya siswa dapat dibekali tentang nilai-nilai yang berkaitan
dengan kerukunan umat beragama melalui bidang studi Agama,
Kewarganegaraan, ataupun melalui aspek pengembangan diri seperti Pramuka,
PMR, OSIS, dll. Hal yang sama dapat juga dilakukan di lingkungan informal
oleh orang tua kepada anak-anaknya melalui pengajaran nilai-nilai yang
diajarkan sedini mungkin di rumah.
Ada beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dengan menanamkan
sikap toleransi, manfaat tersebut adalah:
1. hidup bermasyarakat akan lebih tentram
2. persatuan, bangsa Indonesia, akan terwujud
3. pembangunan Negara akan lebih mudah

2.6 FILOSOFI HUMA BETANG


“Huma Betang” adalah dalam istilah sehari-hari “rumah besar” yang
dihuni banyak orang dengan beragam agama dan kepercayaan tetapi tetap
rukun nan damai. Sehingga Huma Betang adalah sebuah simbol dan filosofis
kehidupan masyarakat di Kalimantan Tengah (Kalteng) seperti yang terlihat di
Kota Palangka Raya, Ibukota Provinsi Kalteng, kata Wali Kota Palangka Raya,
Riban Satia.
Toleransi muncul di kalangan masyarakat Dayak yang juga disebut
dengan kearifan lokal di huma Betang ini, seperti perbedaan kepercayaan
antara anak dengan orang tua, kakak dan adik, atau terhadap mereka yang ada
di sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, mereka menyadari pentingnya membangun
sebuah hubungan antar sesama manusia, sesuai dengan prinsip hidup leluhur
mereka yaitu saling membantu sesama manusia menjadi sebuah nilai
kemanusiaan yang bersahaja.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 13


Mereka mulai menciptakan aturan-aturan tentang tata krama kehidupan
bermasyarakat yang baik, itulah awal mula terciptanya hukum adat. Hingga
saat ini, azas kekeluargaan itu masih melekat dalam kehidupan keluarga yang
sekarang menghuni rumah betang.
Individu yang menetap di Huma Betang sangat menjunjung tinggi
prinsip 4 Pilar Huma Betang. Layaknya 4 Pilar bangsa Indonesia, 4 Pilar Huma
Betang merupakan prinsip atau dasar pedoman dalam hidup bermasyarakat. 4
Pilar tersebut sangat menjunjung tinggi nilai persatuan, persatuan, kepatuhan,
dan toleransi. Berikut ulasan mengenai 4 Pilar (nilai) Huma Betang :
a) Nilai kebersamaan adalah sikap saling bergotong royong. Contohnya dalam
menjaga dan memelihara Huma betang dan dalam mengerjakan pekerjaan
ladang menanam padi (menanam parei).
b) Nilai kejujuran adalah sikap yang baik artinya tidak ada kebohongan
didalamnya atau dengan kata lain dengan tidak berbohong kepada orang lain
baik dari hal yang kecil sampai hal yang besar.
c) Nilai kesetaraan adalah sikap dalam hal kesederajatan yang sama antara satu
dengan yang lain. Antara wanita maupun pria mempunya tugas dan
tanggung jawab yang sama (kesetaraan gender).
d) Toleransi adalah sikap menghargai perbedaan atau pun latar belakang orang
lain.

Kejujuran menciptakan kebenaran, kebenaran mendorong terciptanya


kebersamaan, kebersamaan tumbuh menciptakan persatuan, persatuan tumbuh
dengan penuh rasa toleransi dan kerukunan. Kerukunan menciptakan
kemenangan dalam menghadapi perbedaan. Ketaatan dan kepatuhan
memperkuat jiwa untuk terus melaju dalam jalan yang lurus.
Pada zaman sekarang, orang tidak lagi membuat rumah panjang model
zaman dulu, karena berbagai alasan, namun demikian, semangatnya tetap
dihayati dan dipelihara. Meski pun tidak lagi sebagai penghuni rumah betang,
namun semangat atau nilai falsafah huma betang tetap dipelihara secara turun-
temurun. Falsafah tersebut antara lain :

MAKALAH AGAMA KRISTEN 14


a) Hidup Rukun dan Damai Walau Terdapat Banyak Perbedaan

Huma betang dihuni oleh 1 keluarga besar yang terdiri dari berbagai
agama dan kepercayaan, namun mereka selalu hidup rukun dan
damai.Perbedaan yang ada tidak dijadikan alat pemecah diantara mereka.
Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat Dayak sudah mulai
meninggalkan rumah adatnya dan beralih kepada tempat tinggal yang lebih
modern. Walaupun demikian keharmonisan tidak hanya terjadi di Huma
Betang. Seluruh masyarakat Kalimantan Tengah selalu menjaga
keharmonisan itu dengan cara saling hormat menghormati dan juga sikap
toleransi.

b) Bergotong Royong

Perbedaan yang ada tidak membuat penghuni Huma Betang


memikirkan kelompoknya sendiri. Mereka selalu bahumembahu dalam
melakukan sesuatu, misalnya apabila ada kerusakan di Huma Betang.
Mereka bersama-sama memperbaikinya, tidak memandang agama ataupun
suku.

c) Menyelesaikan Perselisihan dengan Damai dan Kekeluargaan

Pada dasarnya setiap penghuni rumah menginginkan kedamaian dan


kekeluargaan. Apabila ada perselisihan akan di cari pemecahnya dengan
cara damai dan kekeluargaan.

d) Menghormati Leluhur

Untuk menghormati leluhur mereka, masyarakat suku Dayak


melakukan upacara adat. Upacara adat tersebut terdiri dari ritual ritual.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 15


2.7 MANFAAT KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Kerukunan antar umat beragama dapat memberi manfaat diantaranya adalah :

1. Menumbuhkan rasa saling toleransi terhadap semua orang

2. Dapat terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama

3. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.

4. Terwujudnya keamanan dan ketentraman hidup sesama anggota


masyarakat.

5. Terpenuhi hak-hak setiap anggota masyarakat sehingga menimbulkan


kepuasan batin.

6. Menumbuhkan persatuan dan rasa kebersamaan.

7. Mencegah terjadinya pertentangan antara agama yang satu dengan yang


lainnya

8. Mempersatukan perbedaan antarumat beragama

9. Dapat mempererat tali silaturahmi

2.8 KENDALA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


Dalam perjalanannya menuju kerukunan umat beragama selalu diiringi
dengan beberapa faktor, adanya yang beberapa diantara bersinggung secara
langsung dimasyarakat, ada pula terjadi akibat akulturasi budaya yang
terkadang berbenturan dengan aturan yang berlaku di dalam agama itu sendiri.
Kendala kerukunan antar umat beragama kerukunan umat beragama antara lain

1. Pendirian rumah ibadah:


Apabila dalam mendirikan rumah ibadah tidak melihat situasi dan
kondisi umat beragama dalam kacamata stabilitas sosial dan budaya
masyarakat setempat maka akan tidak menutup kemungkinan menjadi biang
dari pertengkaran atau munculnya permasalahan umat beragama.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 16


2. Penyiaran agama:
Apabila penyiaran agama bersifat agitasi dan memaksakan kehendak
bahwa agama sendirilah yang paling benar dan tidak mau memahami
keberagamaan agama lain, maka dapat memunculkan permasalahan agama
yang kemudian akan menghambat kerukunan antar umat beragama, karena
disadari atau tidak kebutuhan akan penyiaran agama terkadang berbenturan
dengan aturan kemasyarakatan.
3. Perkawinan beda agama:
Perkawinan beda agama disinyalir akan mengakibatkan hubungan yang
tidak harmonis, terlebih pada anggota keluarga masing-masing pasangan
berkaitan dengan perkawinan, warisan dan harta benda, dan yang paling
penting adalah keharmonisan yang tidak mampu bertahan lama di masing-
masing keluarga.
4. Penodaan agama:
Melecehkan atau menodai dokterin suatu agama tertentu. Tindakan ini
sering dilakukan baik perorangan atau kelompok. Meski dalam skala kecil,
baru-baru ini bepenodaan agama banyak terjadi baik dilakukan oleh umat
agama sendiri maupun dilakukan oleh umat agama lain yang menjadi
provokatornya.
5. Kegiatan aliran sempalan:
Suatu kegiatan yang menyimpang dari suatu ajaran yang sudah diyakini
kebenarannya oleh agama tertentu hal ini terkadang sulit di antisipasi oleh
masyarakat beragama sendiri, pasalnya akan menjadikan rancuh diantara
menindak dan menghormati perbedaan keyakinan yang terjadi didalam
agama ataupun antar agama.
6. Berebut kekuasaan:
Saling berebut kekuasaan masing-masing agama saling berebut
anggota/jemaat dan umat, baik secara intern, antar umat beragama, maupun
antar umat beragama untuk memperbanyak kekuasaan.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 17


7. Beda pentafsiran:
Masing-masing kelompok dikalangan antar umat beragama,
mempertahankan masalah masalah yang prinsip, misalnya dalam perbedaan
penafsiran terhadap kitab suci dan ajaran-ajaran keagamaan lainya dan
saling mempertahankan pendapat masing-masing secara fanatik dan
sekaligus menyalahkan yang lainya.

2.9 SIKAP KEBERAGAMAAN


Keberagamaan atau religiusitas merupakan tingkat pengetahuan,
keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan seseorang atas ajaran agama yang
diyakininya, atau suatu sikap penyerahan diri kepada suatu kekuatan yang ada
di luar dirinya yang diwujudkan dalam aktivitas dan perilaku individu sehari-
hari. Dalam pendapat lain Keberagamaan (religiusity) adalah perilaku yang
bersumber langsung atau tidak langsung kepada nash. Di pihak lain,
keberagamaan menunjuk pada rangkaian perbuatan, perilaku dan kegiatan
orang beriman yang telah melaksanakan ajaran tersebut, di dalam kehidupan
konkret mereka.

Sikap keberagamaan di Indonesia :


1) Eksklusivisme
Sikap Eksklusivisme merupakan paham yang yang memiliki
kecenderungan untuk memisahkan diri dari bagian masyarakat. Contoh dari
sikap Eksklusivisme : Kelompok agama tertentu yang memisahkan diri dari
masyarakat untuk membentuk wilayah yang di dominasi kelompok
agamanya sendiri
2) Inklusivisme
Merupakan satu dari tiga tipologi yang dikemukakan Alan Race dalam
diskursus teologi agama-agama. adalah sikap atau pandangan yang melihat
bahwa agama-agama lain di luar kekristenan juga dikaruniai rahmat dari
Allah dan bisa diselamatkan, namun pemenuhan keselamatan hanya ada di
dalam Yesus Kristus.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 18


3) Pluralisme
Merupakan sebuah paham yang berarti menerima keberagaman.
Pluralisme “Isme” yang berarti paham. Bagi bangsa Indonesia sendiri
istilah ini menjadi sangat familiar dan cukup populer dibanding dengan
dampak negatif konflik . Mengingat bahwa negara Indonesia merupakan
satu-satunya negara majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, ras,
agama yang mampu membaur menjadi satu.

2.10 PANDANGAN ALKITAB MENGENAI KERUKUNAN


ANTAR UMAT BERAGAMA
Toleransi
dalam kerukunan
umat beragama
menurut pandangan
Kristen mengacu
kepada aspek relasi
antar agama dalam
pandangan Kristen
dalam kaitan dengan iman Kristen yang eksklusif, atau dengan kata lain pada
bagian ini akan dibahas mengenai bagaimana seorang Kristen bisa beriman
tapi pada saat yang bersamaan tidak menjadi arogan atau semena-mena
terhadap agama lain, sebaliknya dapat mengembangkan semangat hidup yang
penuh bertoleransi. Caranya adalah dengan berpatokan sesuai dengan
pandangan alkitab seperti yang terdapat pada hukum kasih yang terdapat
dalam kitab perjanjian baru kitab Matius 22 : 37-40 “Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi.”
Itulah Hukum yang dicanangkan Tuhan Yesus Kristus yang kita kenal
dengan sebutan HUKUM KASIH. Hukum ini juga disebut Hukum Kristus.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 19


Kasih adalah Undang-undang Dasar Kerajaan Allah. Dalam keimanan
Kristiani, Kasih adalah Hukum. Hukum itu mengikat. Yang pertama adalah:
Hukum supaya umat-Nya mengasihi Allah, dan ini bukannya kasih sayang
mendalam kepada pribadi Allah, melainkan lebih merupakan perintah
kesetiaan. Dalam bahasa Ibrani, kata itu ditemui dalam surat perjanjian kuno,
di mana seorang raja yang ditaklukkan diperintah untuk 'mengasihi' (artinya
setia kepada) maharajanya. Yang Kedua adalah Hukum supaya umat-Nya
mengasihi sesamanya manusia. Allah menciptakan manusia dengan kodrat
untuk mengasihi adalah karena tanpa kasih, manusia tidak dapat mencapai
Sorga (keselamatan). Begitu pentingnya kasih ini, sehingga rasul Yohanes
mengatakan "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut." (1
Yohanes 3:14b).

Pandangan Alkitab
Tentang Kerukunan
Umat Beragama Dalam
Nilai Dan Filosofi Huma
Betang :

a. Pandangan alkitab mengenai nilai kebersamaan dalam huma betang


Nats alkitab tentang kebersamaan:
 Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan
(Filipi 2:2)
 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong
dalam kasih dan dalam pekerjaan baik (Ibrani 10:24)
 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah
yang kudus, di dalam Tuhan (Efesus 2:21)
 Mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan
engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak
membutuhkan engkau" (1Korintus 12:21)

MAKALAH AGAMA KRISTEN 20


Penjelasan :
"Kebersamaan" itu merupakan sebuah kata yang singkat, sederhana
namun mengandung makna. Terkadang kita salah memaknai tentang
kebersamaan itu. Indahnya kebersamaan itu tidak semata-mata harus perlu
mengeluarkan banyak uang dan mungkin sebuah kebersamaan tidak dapat di
ukur dengan uang. Manusia adalah makhluk sosial/Socialis entia (latin) yang
tidak bisa hidup sendirian meskipun ia telah memiliki segalanya, sekaya
dan sehebat apapun. Manusia pasti memerlukan kebersamaan dan bantuan
orang lain dalam menjalani kehidupan ini. Semua itu adalah dalam rangka
untuk saling memberi dan menerima. Dalam hidup kebersamaan tak lengkap
rasanya jika tidak adanya suatu persoalan ataupun konflik, namun masalah
tersebut sirna karna kita selalu ditemani oleh kasih sayang dari orang yang kita
cintai. Ada 3 hal yang berharga dalam hidup
kebersamaan yaitu: Kasih, keluarga dan Sahabat - sahabat kita. Semoga
kasih dan kebersamaan dalam menjalankan hidup ini dapat bermakna bagi diri
kita dan juga bagi orang lain. Menjalin kasih persaudaraan dan hidup dalam
kebersamaan jauh lebih bermakna bila kita hanya mementingkan diri kita
sendiri.

b. Pandangan alkitab mengenai Nilai kejujuran dalam huma betang


Nats alkitab tentang kejujuran :
 “Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik
meruntuhkannya.” (Amsal 11:11)
 “Karena itu saudara-saudara semuanya, jangan lagi berdusta. Berkatalah
benar yang satu dengan yang lainnya” (Efesus 4:25).
 Berkata dusta adalah kekejian bagi Tuhan (Amsal 12:22).
Penjelasan :
Penyair Romawi abad pertama, Juneval, menulis, “Kejujuran dipuji-
puji, meskipun yang berkata jujur akan mati kelaparan”. Kejujuran dipuji oleh
setiap orang, oleh karena kejujuran merupakan kebajikan. Mengapa kejujuran
merupakan kebajikan? Apa yang menjadikannya benar? Dari mana datangnya
kejujuran?

MAKALAH AGAMA KRISTEN 21


Ide tantang kejujuran datangnya dari Tuhan. Kejujuran adalah sifat
Tuhan. Tuhan adalah kebenaran, dan apa yang berlawanan dengan kebenaran
adalah dosa. Tuhan memerintahkan agar kita menjunjung tinggi kejujuran. Jika
ada orang yang mengaku mengenal Tuhan, kejujuran akan menjadi salah satu
dari sifat orang tersebut.
Jujur didefinisikan sebagai (1) Hati yang lurus; tidak berbohong atau
berkata apa adanya, (2) Tidak curang atau mengikuti aturan yang berlaku (3)
Tulus iklas; tidak munafik atau bermuka dua. Jadi, jujur adalah sikap moral
yang sejati, yang berasal dari hati yang bersih, lalu diterjemahkan ke dalam
tutur kata dan perbuatan. Kejujuran tidak datang dari luar, melaikan datang dari
dalam diri manusia ketika seseorang mengakui kebenaran Allah.

Dalam Alkitab, Tuhan telah menetapkan dengan sangat jelas, bahwa


berdusta, menipu, dan mencuri itu salah (baca: Kel. 20:15-16; Im. 19:11-13).
Tuhan mengulangi ketetapanNya ini sepanjang sejarah. Tuhan menghukum
mati Akhan yang tidak jujur (Yosua 7:11), Tuhan juga menghukum mati
Ananias dan Safira yang berbohong (KPR 5:3-4). Siapa saja yang tidak jujur
melawan Tuhan karena hal itu melanggar ketetapanNya.

c. Pandangan alkitab tentang Nilai kesetaraan dalam huma betang


Nats alkitab tentang kesetaraan:
 "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-
Nya mereka" (kejadian 1:27)
Penjelasan
Di dalam alkitab pada Kejadian 1:27 "Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka" disini berarti bahwa
Allah menciptakan manusia baik perempuan dan laki-laki dengan derajat
yang sama dan menurut gambar Allah, disamping itu juga menekankan
bahwa manusia itu sama hakekat dengan Sang Pencipta tetapi tidak secara
sempurna seperti-Nya. Hal ini berarti bahwa Allah menciptakan manusia
sebagai makluk yang mulia, kudus dan berakal budi, sehingga manusia bisa

MAKALAH AGAMA KRISTEN 22


berkomunikasi dengan Allah, dan layak untuk menerima mandat dari Allah
untuk menjadi pemimpin dari segala ciptaan Allah. Dari ungkapan
"Segambar" dengan Allah ini yang berarti dimiliki tidak hanya laki-laki saja
akan tetapi juga perempuan, dan keduanya mempunyai status yang sama.
Oleh karena itu tidak dibenarkan adanya diskriminasi atau dominasi dalam
bentuk apapun hanya dikarenakan perbedaan jenis kelamin.

d) Pandangan alkitab tentang Toleransi dalam huma betang


Nats alkitab :
 (Yohanes 4 : 1-42) percakapan dengan orang samaria
Penjelasan
Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang
berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap
kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas
dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana
penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan
agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan
menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai
politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak
kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari
kaum liberal maupun konservatif.
maka Yesus memberi teladan kepada kita artinya menjadi Pluralis yang
Toleran tetapi tetap bisa menyampaikan kabar keselamatan.
 Yesus berbicara , meminta air dan berdiskusi dengan perempuan samaria
:Ayat 7-26….. bahkan di ayat ke 25 YESUS mengakui bahwa DIALAH
Mesias yang dipercaya orang Samaria juga…Ayat 26 sebagai jawaban
pertanyaan perempuan itu di ayat ke 25
 Yesus tinggal dengan orang Samaria itu du hari lamanya (ayat 40)
Buahnya :
 Perempuan Samaria itu menyampaikan kabar baik ke saudara
sebangsanya ( ayat 28-29) dan orang samaria yang banyak pergi
menumpai Yesus di luar kota…(ayat 30)….bahkan banyak yang ikut
perempuan samaria itu sudah menjadi percaya ( ayat 39)….ini ajaib

MAKALAH AGAMA KRISTEN 23


perempuan yang sudah kawin cerai dan tidak dipercaya banyak orang
sekarang kata-katanya bisa dipercayai…perempuan yang terpaksa
tinggal di luar kota sekarang bisa mengajak orang kota menjumpai Yesus
 Orang banyak itu juga menjadi percaya dan jumlahnya lebih banyak lagi
(ayat 41-42)…..ini mungkin ada yang seperti perempuan itu kembali dan
menhgajak saudaranya lagi…..dua hari itu Yesus pasti sibuk sekali…
Dari bacaan ini kita belajar :
 Menghargai orang tidak harus :
o Berhenti bersaksi
o Mengikuti pendapat/kepercayaa orang lain
o Memaksa pendapat dan kepercayaan kita
 Menjadi pluralis dan toleran adalah cara kita bisa bergaul dengan banyak
orang
 Menjadi pluralis danb toleran akan membuat kita bisa diterima banyak
orang

e) Pandangan alkitab tentang filosofi huma betang hidup rukun dan damai.
Nats alkitab :
 Mazmur 133;1-3 persudaraan yang rukun
Penjelasan
Hidup damai, rukun dan harmonis merupakan sebuah kualitas hidup
impian setiap orang. Namun saat ini keadaan seperti itu semakin hari
semakin langka bahkan cenderung mendapatkan tantangan besar. Damai
dan rukun hilang dari lingkungan sosial masyarakyat, keluarga, bahkan
dilingkungan gereja. Tak bisa dipungkiri bahwa gaya hidup modern
membuat kasih manusia semakin terhidrasi merupakan penyebab utama
mewabahnya keadaan tersebut.
Dalam nats diatas raja Daud mengungkapkan situasi keluarga dan
bangsanya yg sedang mengadapi ancaman perpecahan. Kerajaannya
terancam pecah, sementara dilingkungan keluarga mulai timbul benih-benih
permusuhan. Sebab itu pemazmur sangat merindukan setiap
masyarakyat dan anggota keluarganya memahami dampak besar hidup

MAKALAH AGAMA KRISTEN 24


yang rukun dengan mengganmbarkannya dengan minyak urapan dan embun
gunung yang menyegarkan, yaitu:
Pertama, minyak yang baik. Minyak yang baik adalah minyak
urapan yang mahal, minyak yang dituangkan ke atas kepala Harun dalam
pelantikan sebagai imam. Minyak langka sekaligus mahal. Dengan minyak
itu seorang Imam ditahbiskan dan diurapi sekaligus disucikan untuk
menjalankan tugas pelayanan. Saat minyak tersebut dituang maka bau yg
semerbakpun akan tercium disekeliling. Demikian juga rasanya kalau kita
hidup damai dan rukun, kita akan membawa dampak positif yg luar biasa
bagi tubuh kita sendiri dan menjadi berkat bagi orang yang lain.
Kedua, embun gunung Hermon. Puncak gunung Hermon ditutupi
salju sepanjang tahun, sementara daerah di sekitarnya sangat kering. Oleh
karena itu embun dari gunung hermon tidaklah mungkin mencapai bukit
Sion yang dibatasi oleh lembah dan kering. Namun di sinilah rahasinya,
yaitu semua dapat terjadi hanya karena Tuhan. Demikianlah juga dengan
kerukunan, Kalau Tuhan sudah hadir didalam kehidupan seseorang, maka
segala bentuk penghalang terciptanya damai dan rukun dengan orang lain
akan mudah ditinggalkan. Sebaliknya setiap orang termotivasi untuk
membuka diri untuk menerima dan rindu mengerti orang lain. Konkritnya,
Hidup yang saling menghargai tercipta karena semua sama-sama menyadari
diri sebagai mahluk Tuhan yang memiliki potensi-potensi khusus sekaligus
memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus pula. Itulah sebabnya Paulus
berkata, “bertolong-tolonglah kamu menanggung bebanmu!” (Galatia 6:2).
Artinya, dalam sebuah komunitas selalu ada yang sanggup memberi
pertolongan dan sebaliknya selalu ada pula orang yang membutuhkan
pertolongan. Oleh sebab itu gaya hidup individual dan eksklusivisme harus
disingkirkan supaya kebahagiaan akibat kerukunan tersebut dapat dinikmati
bersama. Itulah makna kekristenan sejati seperti yang Tuhan Yesus
firmankan “..... supaya mereka menjadi satu, sama seperti kita adalah satu”
(Yohanes 17:22).

MAKALAH AGAMA KRISTEN 25


f) Pandangan alkitab tentang filosofi huma betang gotong royong
Nats alkitab
 Galatia 6;4 “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
Penjelasan
Istilah gotong royong berasal dari bahasa Jawa. Gotong berarti pikul
atau angkat, sedangkan royong berarti bersama-sama. Sehingga jika
diartikan secara harafiah, gotong royong berarti mengangkat secara
bersama-sama atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Gotong
royong dapat dipahami pula sebagai bentuk partisipasi aktif setiap individu
untuk ikut terlibat dalam memberi solusi dan nilai positif terhadap
permasalahan atau kebutuhan orang-orang di sekelilingnya. Sehingga di
dalamnya sarat dengan nilai kebersamaan, persatuan, rela berkorban, tolong
menolong dan solidaritas. Alkitab mengajarkan prinsip tersebut.
“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus.” ‘Beban’ dalam ayat tersebut berarti suatu
kelemahan atau ketidaksempurnaan secara spiritual yang membuat
seseorang mengalami rasa tertekan. Paulus menyebutnya sebagai ‘suatu
pelanggaran’ [dosa]. Dia menasihatkan agar kita yang hidup menurut Roh
Allah membimbing orang yang berbuat dosa kembali ke jalan yang benar.
Membimbingnya dengan roh yang lemah lembut dan bukan penghakiman.
Membimbingnya untuk bertobat, menyadari kesalahannya dan kembali
kepada Allah serta kebenaran-Nya. Artinya, kita bertanggung jawab untuk
‘mendukung dan mengangkat’ saudara kita yang mengalami
kejatuhan. Semangat ‘bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu’
adalah jiwa gotong royong yang harus kita wujud nyatakan ketika
mendapati sesama kita, khususnya saudara-saudara seiman, berbuat dosa.
Bukan sebaliknya, cuek dan masa bodoh, membicarakan dan menjelek-
jelekkannya di belakang; menghakimi dan mempermalukannya; mencibir
dan memandangnya sebelah mata; atau bahkan ‘menendangnya’ dari

MAKALAH AGAMA KRISTEN 26


komunitas kita. Karena dengan ‘bertolong-tolongan” (gotong royong)
segala hal akan lebih mudah.

g) Pandangan alkitab tentang filosofi huma betang menyelesaikan perselisihan


dengan damai
Nats alkitab
 Matius 5;5 “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka
akan memiliki bumi.”
 Markus 11;25 “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu
sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya
juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”
Penjelasan
Setan adalah penyebab semua perpecahan dan perselisihan. Apa
buktinya? Di Eden, dia mengatakan bahwa setiap orang bisa dan harus
memutuskan sendiri apa yang baik dan buruk, tanpa campur tangan Allah.
(Kej. 3:1-5) Akibatnya, sikap itu menimbulkan banyak masalah. Orang-
orang berpikir bahwa mereka berhak menentukan sendiri apa yang baik dan
buruk. Mereka sombong, egois, dan suka bersaing. Mereka tidak peduli jika
keputusan mereka menyakiti orang lain. Maka, perselisihan pun timbul.
Alkitab mengingatkan kita bahwa jika kita cepat marah, kita akan sering
bertengkar dan melakukan banyak dosa.—Ams. 29:22.

Sewaktu menyampaikan Khotbah di Gunung, Yesus mengajar murid-


muridnya untuk berdamai dan mencegah perselisihan, sekalipun itu
tampaknya bisa merugikan mereka. Contohnya, ia mengajar mereka untuk
berbaik hati, berdamai dengan orang lain, menyingkirkan kemarahan, cepat
menyelesaikan masalah, dan mengasihi musuh mereka.—Mat.
5:5, 9, 22, 25, 44. Sewaktu kita berdoa, mengabar, dan berhimpun, kita
beribadat kepada Yesus. Ibadat kita tidak akan Ia terima jika kita tidak
berdamai dengan rekan seiman. (Mrk. 11:25) Agar bisa bersahabat dengan-
Nya, kita perlu mengampuni orang lain jika mereka berbuat salah.—
Baca Lukas 11:4; Efesus 4:32.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 27


Yesus ingin agar semua hamba-Nya suka memaafkan dan rukun dengan
orang lain. Renungkanlah, ’Apakah saya cepat memaafkan rekan seiman?
Apakah saya senang bergaul dengan mereka?’ Jika Saudara menyadari
bahwa Saudara perlu menjadi lebih pemaaf, berdoalah meminta bantuan
Yesus. Bapak kita di surga akan mendengarkan dan menjawab doa yang
disampaikan dengan rendah hati.—1 Yoh. 5:14, 15.

h) Pandangan alkitab tentang filosofi huma betang tentang menghormati


leluhur.
Tentang filosofi ini kurang pas menurut pandanga alkitab. karena ini
tidak sesuai dengan pengajaran dalam alkitab. Tetapi alkitab akan lebih
mengarah kepada menghormati orang tua dan orang orang pada zaman dulu
untuk lebih mengenalnya, dan jika menurut alkitab mengormati disini lebih
mengarah kepada pengenalan dan pengetahuan terhadap orang terdahulu
atau leluhur bukan dalam penyembahan leluhur.
Penjelasan menghormati orang tua/leluhur menurut alkitab
Keluaran 20 memaparkan Sepuluh Hukum Taurat yang Allah berikan
kepada umat Israel. Hukum yang kelima (Keluaran 20:12) adalah tentang
orang tua: Keluaran 20:12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut
umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Tuhan
memerintahkan umat Israel agar MENGHORMATI ayah dan ibu mereka.
Apa arti “hormatilah ayah dan ibumu”? Seorang komentator
mendefinisikannya sebagai berikut:
“Ini adalah sebuah perintah yang sederhana dari Tuhan, dituliskan oleh
tangan-Nya sendiri dan disampaikan oleh Musa kepada mereka; Perintah ini
bersifat moral dan merupakan kewajiban yang sifatnya abadi: perlu
dimengerti bahwa menghormati orang tua bukan hanya sekadar
menggunakan ucapan dan bahasa tubuh yang penuh hormat terhadap orang
tua serta menaati mereka dengan penuh sukacita dan kerelaan, tetapi juga
menghormati mereka dengan subtansi yang ada, memenuhi kebutuhan
mereka akan sandang, pangan dan kebutuhan hidup lain yang mereka
butuhkan; yang dilakukan sebagai sebuah pelayanan yang sepantasnya

MAKALAH AGAMA KRISTEN 28


mereka terima, sebagai balasan atas biaya dan perhatian yang telah mereka
curahkan serta berbagai masalah yang harus mereka hadapi tatkala
membesarkan anak-anak mereka di dunia” (John Gill's Exposition of the
Entire Bible, Dr. John Gill 1690-1771)
Menghormati orang tua melibatkan penghargaan, hormat dan
dukungan. Itu berarti kita ada untuk mereka dan kita memperhatikan mereka
melalui pelayanan, dukungan, keuangan, kunjungan, dll.

2.11 CARA MENJAGA KERUKUNAN ANTAR UMAT


BERAGAMA
a) Menjunjung tinggi toleransi antar umat Beragama di Indonesia. Baik yang
merupakan pemeluk Agama yang sama, maupun dengan yang berbeda
Agama. Rasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam hal. Misalnya
seperti, pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak saling
mengejek dan mengganggu umat lain dalam interaksi sehari – harinya,
atau memberi waktu pada umat lain untuk beribadah bila memang sudah
waktunya mereka melakukan ibadah. Banyak hal yang bisa dilakukan
untuk menunjukkan sikap toleransi. Hal ini sangat penting demi menjaga
tali kerukunan umat beragama di Indonesia, karena jika rasa toleransi antar
umat beragama di Indonesia sudah tinggi, maka konflik – konflik yang
mengatasnamakan Agama di Indonesia dengan sendirinya akan berkurang
ataupun hilang sama sekali.
b) Selalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan tanpa melihat
status orang tersebut. Jangan melakukan perlakuan diskriminasi terhadap
suatu agama, terutama saat mereka membutuhkan bantuan. Misalnya, di
suatu daerah di Indonesia mengalami bencana alam. Mayoritas
penduduknya adalah pemeluk agama Kristen. Bagi Anda yang memeluk
agama lain, jangan lantas malas dan enggan untuk membantu saudara
sebangsa yang sedang kesusahan hanya karena perbedaan agama. Justru
dengan membantu mereka yang kesusahan, kita akan mempererat tali
persaudaraan sebangsa dan setanah air kita, sehingga secara tidak langsung
akan memperkokoh persatuan Indonesia.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 29


c) Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa yang mereka
anut. Misalnya dengan selalu berbicara halus dan sopan kepada siapapun.
Biasakan pula untuk menomor satukan sopan santun dalam beraktivitas
sehari harinya, terlebih lagi menghormati orang lain tanpa memandang
perbedaan yang ada. Hal ini tentu akan mempererat kerukunan umat
beragama di Indonesia.
d) Bila terjadi masalah yang membawa nama agama, tetap selesaikan dengan
kepala dingin dan damai, tanpa harus saling tunjuk dan menyalahkan. Para
pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan
peranannya dalam pencapaian solusi yang baik dan tidak merugikan pihak
– pihak manapun, atau mungkin malah menguntungkan semua pihak. Hal
ini diperlukan karena di Indonesia ini masyarakatnya sangat beraneka
ragam.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 30


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa
kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang
dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling
menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama
dalam kehidupan masyarakat dan bernegara berbagai macam bahasan
mengenai kerukunan antar umat beragama, yaitu : Kendala-kendala yang
dihadapi dalam mencapai kerukunan umat beragama ada beberapa sebab,
antara lain; rendahnya sikap toleransi, kepentingan politik dan sikap fanatisme.
Adapun solusi untuk menghadapinya, adalah dengan melakukan dialog antar
pemeluk agama dan menanamkan sikap optimis terhadap tujuan untuk
mencapai kerukunan antar umat beragama. Pentingnya kerukunan hidup antar
umat beragama adalah terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dalam
kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama
bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung
memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus
mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama adalah dengan
mengadakan dialog antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang
hubungan antar sesama umat beragama. Dalam kehidupan sebagai seorang
Kristen pun Tuhan mengajarkan kita untuk saling mengasihi dimana melewati
Kasih yang mengajarkan kita untuk dapat menghargai dan menghormati
sesama terlebih didalam berkerukunan, melewati Kristen kita sebagai orang
yang menjadi pengikut Kristus diberi mandat untuk saling mengasihi satu sama
lain terlebih didalam Tuhan.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 31


3.2 SARAN
Sudah saatnya bukan perbedaan lagi yang kita cari atau yang kita
bicarakan, tapi persamaan, persatuan dalam keberagaman itulah yang
seharusnya kita cari karena dari perbedaan itu kita dapat menjadi masyarakat
yang bertoleransi satu sama lain karena kedepannya hidup ini akan saling
menghargai, menghormati dan selaras. Lewat persamaan kita bisa jalin
persaudaraan dan mempererat keberagaman dalam bermasyarakat, dengan
begitu akan tercipta kerukunan dengan sendirinya. Adanya kerukunan
beragama bisa menciptakan rasa aman terhadap pemeluk agama yang minoritas
dalam Negara tersebut.

MAKALAH AGAMA KRISTEN 32


DAFTAR PUSTAKA

http://seputarpengertian.blogspot.com/2015/08/pengertian-kerukunan.html

http://seputarpengertian.blogspot.com/2015/07/pengertian-kerukunan-antar-
umat-beragama.html

https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-2/bab-2-bertoleransi-dalam-
keberagaman-di-indonesia/a-keberagaman-dalam-masyarakat-indonesia/

https://nindisabrina.wordpress.com/2014/05/28/kerukunan-antar-umat-
beragama/

https://bukunnq.wordpress.com/sikap-toleransi-dalam-kehidupan-beragama-
dengan-saling-menghormati-dan-memelihara-hak-dan-kewajiban-masing-
masing/

https://www.lyceum.id/makna-dan-fungsi-sikap-keberagamaan/

https://www.bloggerkalteng.id/2014/01/filosofi-huma-betang_3095.html

http://cahayamanfaat.blogspot.com/2016/11/manfaat-kerukunan-antar-umat-
beragama.html

https://elsietelibertador76.wordpress.com/tag/kerukunan-umat-beragama/

MAKALAH AGAMA KRISTEN 33

Anda mungkin juga menyukai