PENGKAJIAN KEPERAWATAN
17 januari 2011
Gula darah puasa :372 mg/dl
Gula darah 2 jam pp = 418 mg/dl
18 januari 2011
GDN : 372 mg/dl
19 januari 2011
GDS : 254 mg/dl
Sliding scale : 20 januari 2011
Jam GDS RI
11.00 405 mg/dl 4.5-10.3
17.00 405 mg/dl 4-5.2
23.00 199 mg/dl 11.5-15.5
05.00 254 mg/dl 34-40
11.00 97 mg/dl 80-99
D. Riwayat Keluarga
GENOGRAM
4. Nutrisi
Sebelum masuk RS:
BB pasien 65 kg, tinggi badan 170 cm
Sebelum sakit klien makan 3x sehari dalam porsi sedang ditambah makanan kecil.
Makanan yang disukai klien adalah bubur sedangkan makanan yang tidak disukai
adalah jengkol
Sebelum sakit klien makan mandiri
Selama di RS:
setelah sakit berat badan klien turun 3 kg menjadi 62 kg. tinggi badan 170 cm
Setelah sakit nafsu makan klien menurun dan hanya makan habis 1/4 porsi dari
makanan yang disediakan dari RS.
Klien mengatakan tidak punya alergi terhadap makanan apapun.
6. Oksigenasi
Sesak nafas : pasien tidak mengalami sesak nafas.
Batuk : tidak mengalami batuk
Sputum : tidak ada sputum
Nyeri dada : tidak mengalami nyeri dada
Riwayat penyakit : pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma, TB, batuk darah, chest
surgery./ trauma dada serta paparan dengan penderita TB.
Riwayat merokok : pasif
7. Eliminasi Bowel
Frekuensi : kurang lebih 2 x sehari
Waktu : pagi dan sore
Warna : kuning kecoklatan, tidak ada darah, konsistensi lembek
Gangguan eliminasi bowel : tidak ada gangguan baik konstipasi, diare, maupun
inkontinensia bowel.
Kebutuhan pemunuhan ADL bowel dibantu oleh keluarga
8. Eliminasi Bladder
Frwekuensi : kurang lebih 5 X sehari
Warna : kuning jernih, tidak terdapat darah
Gangguan eliminasi blader : tidak ada nyeri saat BAK
Riwaya dahulu : tidak memiliki riwayat penyakit batu ginjal, injuri atau trauma.
Penggunaan kateter : klien tidak terpasang kateter
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Gangguan penglihatan :Tidak mengalami gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran: Tidak mengalami gangguan pendengaran
Gangguan penciuman: klien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan penciuman
Gangguan sensasi taktil: keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan
sensasi taktil
Gangguan pengecapan : klien dan keluarganya mengatakan tidak mengalami gangguan
pengecapan
Riwayat penyakit : tidak memiliki riwayat yang berhubungan dengan sensori, persepsi
ataupun kognitif
F. Pengkajian Fisik
Keadaan umum : klien tidak tampak cemas , tubuh ramping, penampilan kurang rapi, lemah,
klen kooperatif, Klien mengatakan tidak bisa ke kamar mandi karena lemah, dan saat makan
masih dibantu anak dan istrinya.
1. Kepala
Bentuk mesochepal, rambut sedikit beruban, rambut sedikit rontok, kulit kepala sedikit
kotor
Keluhan yang berhubungan : pusing
2. Mata
Simetris, ukuran pupil = 4 mm, isokor, reaksi cahaya , akomodasi baik, konjungtiva
tidak anemis, sclera putih tidak ikterik. Fungsi penglihatan : baik, Tidak memakai alat
bantu pandang.
Tidak ada tanda-tanda radang
Pemeriksaan terakhir : tidak ada
Operasi : pasien mengatakan belum pernah di operasi mata..
3. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada nyeri tekani, tidak ada polip
(benjolan dalam hidung), tidak ada perdarahan.
5. Pernafasan
Inspeksi : Dada kanan/ kiri simetris, normal, tidak ada retraksi dinding dada,
menggunakan otot bantu pernafasan, tidak terlihat iktus kordis.
Palpasi : vocal vremitus kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri tekan,.
Perkusi : pada paru sonor
Auskultasi : vesikuler.
6. Sirkulasi
Jantung,
Inpeksi : tidak terlihat iktus cordis
Palpasi : iktus cordis teraba di intra kosta IV
Perkusi : terdengar bunyi redup di intra kosta II (batas atas jantung) dan di
intrakosta V (batas bawah jantung)
Auskultasi :S1 dan S2 terdengar. Tidak ada suara jantung tambahan: bising (desir)
Jantung, Irama jantung teratur.
Nadi : 92x/menit, Capillery refill kurang dari 3 detik, Tidak ada nyeri dada, odema,
clubbing finger kurang atau sama dengan 180 derajat, Keadaan ekstremitas: Atas kanan:
dalam batas normal, gerak lemah, tidak odema. Atas kiri : terpasang iv line. Bawah
kanan dan kiri dalam batas normal, gerak lemah, tidak ada lesi atau luka.
7. Reproduksi:
Hiperpigmentasi, tidak ada pembesaran skrotum, tidak terpasang kateter , kebersihan
kurang.
8. Neurosis:
Tingkat Kesadaran: Compos Mentis GCS : E4M4V6,
Disorientasi : tidak mengalami disorientasi tempat. Tidak ada riwayat epilepsy, kejang
dan Parkinson. Reflek positif, kekuatan menggenggam lemah,pergerakan ekstremitas
lemah
Muskuloskeletal : tidak ada keluhan nyeri, derajkat kekuatan otot pada tingkat 4 (gerakan
ke segala arah, tetapi kekuatan kurang, kekuatan terhadap tahapan minimal.
Kulit: warna sawo matang, integritas: baik, tidak kering, sedikit kotor, turgor kembali
kurang dari 3 detik setelah dicubit.
Jam RI
11.00 4.5-10.3
17.00 4-5.2
23.00 11.5-15.5
05.00 34-40
11.00 80-99
Aspek Spiritual:
Klien sebelum sakit klien menunaikan ibadah sholat 5 waktu secara tertatur, tetapi setelah
sakit klien tidak bisa melakukan kegiatan ibadahnya karenakelemahan fisik.
Do:
-klien tampak lemas
-klien muntah kurang lebih 5X
-diit DM 1700 kalori dan makan
habis ¼ porsi
-BB turun 3 kg (65 menjadi 62)
2. Senin/ DS: Agen injuri : biologi Nyeri akut
Tgl 17 Klien mengatakan badan tersa
jan lemas.
2011 Klien mengatakan sering pusing
saat malam hari.
P= klien mengatakan nyeri di
kepla ketika pusing dating
Q= Klien mengatakan nyeri
dikepala seperti senut;senut.
R= klien mengatakan nyeri
berada di seluruh kepala
S= Klien mengatakan nyeri
ringan (skala 3)
T= klien mengatakan nyeri
dikepala terasa saat malam hari.
DO:
-Klien tampak lemah
-klien tampak menahan nyeri
(meringis)
care
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Nyeri akut b.d agent injury Setelah dilakukan tindakan Pain management:
biologi keperawatan selama 3x24 jam, -lakukan pengkajian nyeri
nyeri berkurang dengan KH: secara komprehensif
-skala nyeri berkurang termasuk lokasi,
-klien tampak tenang karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan factor
presipitasi
-Observasi reaksi non verbal
dan ketidaknyamanan
-gunakan teknik lomunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
-evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
-bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan
menemukan dukungan
-kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
-kurangi factor presipitasi
nyeri
-pilih dan lakukan
penanganan
nyeri(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal)
-kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
-ajarkan tentang tehknik non
farmakologi
-berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
-tingkatkan istirahat
-kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
-monitor penerimaan
pasien/klien tentang
manajemen nyeri
analgesic administration :
-tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas dan
derajat nyeri
-cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan
frekuensi
-cek riwayat alergi
-pilih analgesic yang
diperlukan, pilih rute
pemberian (IV, IM) dan dosis
optimal
-monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesic pertama kali
-kolaborasikan dengan
dokter jika klien tidak
dapat menelan, berikan
glucagon hidroklorida
sub kutan 50 ml glukosa
50 % dalam air IV sesuai
protokol
-Insulin 8 unit
masuk ( SC).
A:
Masalah belum
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan:
-Memberikan
makanan sesuai
dengan konsultasi
ahli gizi.
-Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori.
-Monitor adanya
penurunan berat
badan
-Monitor kalori dan
ingtake nutrisi
-Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
-Ajarkan tehnik non
farmakologi untuk
-mengurangi nyeri
Senin Deficit self care b.d 11.30 -memantau
17-1- Kelemahan , kemampuan klien
2011 kelelahan serta nyeri untuk makan secara
mandiri
-mendorong klien
untuk melakukan
aktifitas kehidupan
sehari-hari sesuai
dengan tingkat
kemampuan.
-menentukan aktifitas
perawatan diri yang
sesuai dengan kondisi
secara rutin.
-Insulin 8 unit
masuk ( SC).
A:
Masalah teratasi
sebagian :
-Nafsu makan mulai
meningkat
-makan habis ½
piorsi
P:
Intervensi
dilanjutkan:
-Memberikan
makanan sesuai
dengan konsultasi
ahli gizi.
-Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori.
-Monitor adanya
penurunan berat
badan
-Monitor kalori dan
ingtake nutrisi
-Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
-Ajarkan tehnik non
farmakologi untuk
-mengurangi nyeri
-Tingkatkan
istirahat.
-Pantau kemampuan
melakukan
perawatan diri secara
m,andiri.
-Dorong untuk
melakukan aktifitas
sehari-hari sesuai
kemampuan
Nyeri akut b.d agent 08.00 -mengkaji dan
injury biologi menentukan dan
menentukan lokasi,
karakteristik, kualitas
dan skala nyeri
-menggunakan tehnik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
-mengontrol
11.00 lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
(kebisingan)
-menganjurkan klien
untuk meningkatkan
istirahat.
-memonitor TTV
Deficit self care b.d 12.00 -memantau
Kelemahan , kemampuan klien
kelelahan serta nyeri untuk makan secara
mandiri
-mendorong klien
untuk melakukan
aktifitas kehidupan
sehari-hari sesuai
dengan tingkat
kemampuan.
-menentukan aktifitas
perawatan diri yang
sesuai dengan kondisi
secara rutin.
O;
-Kien nampak lemas
makan habis ¾
porsi
-nafsu makan
meningkat.
-aktifitas makan
sudah bisa mandiri
dan yang lain mulai
dari, toileting,
berpakaian dan
ambulasi masih
dibantu keluarga.
-BB turun dari 65
menjadi 62 kg
-TD :110/70 mmHg
-N : 100 x/ menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8 derajat C
-Insulin 8 unit
masuk ( SC).
A:
Masalah teratasi
sebagian :
-Nafsu makan mulai
meningkat
-makan habis 3/4
porsi.
--klien dapat makan
secara mandiri
-skala nyeri berkuran
menjadi 2.
P:
Intervensi
dilanjutkan:
-Memberikan
makanan sesuai
dengan konsultasi
ahli gizi.
-Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori.
-Monitor kalori dan
intake nutrisi
-Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif.
-Ajarkan tehnik non
farmakologi untuk
-mengurangi nyeri
-Tingkatkan
istirahat.
-Pantau kemampuan
melakukan
perawatan diri secara
m,andiri.
-Dorong untuk
melakukan aktifitas
sehari-hari sesuai
kemampuan
11.00 -mengkaji dan
menentukan dan
menentukan lokasi,
karakteristik, kualitas
dan skala nyeri
-menggunakan tehnik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
-mengontrol
lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
(kebisingan)
-menganjurkan klien
untuk meningkatkan
istirahat.
-memonitor TTV
11.30 -memantau
kemampuan klien
untuk makan secara
mandiri
-mendorong klien
untuk melakukan
aktifitas kehidupan
sehari-hari sesuai
dengan tingkat
kemampuan.
-menentukan aktifitas
perawatan diri yang
sesuai dengan kondisi
secara rutin.
PK Hiperglikemi 11.30 -Injeksi insuli 8 unit