Anda di halaman 1dari 25

I.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian : 17 Januari 2011


Pengkaji : Tim Kelompok 1
Sumber Pengkajian : Pasien
Keluarga pasien
Rekam medik

A. Identitas Diri Klien


Nama : Tn J
Tempat/ tgl lahir : Klaten 5 Agustus 1942
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : sewah, kauman, Ngawen Klaten
Status Perkawinan : Nikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : STM
Lama bekerja :-
No CM : 663457
Diagnosa Medis : Diabetes Militus (DM)

B. Status Kesehatan Saat Ini


1. Alasan kunjungan/ keluhan utama :
Klien merasakan badan lemes, pusing, mual, muntah 5 X berupa cairan jernih.
2. Faktor Pencetus
Faktor pencetusnya adalah pusing, mual, muntah.
3. Lama Keluhan
Klien merasakan sakitnyakurang lebih sudah 4 hari yang lalu.
4. Timbul keluhan
keluhan timbul secarabertahap
5. Faktor yang memperberat
Makanan yang berkadar gula tinggi dan beraktivitas bertani di sawah.
6. Upaya yang dilakukan untuk membuat rasa sakit berkurang.
Biasanya dengan mengurangi aktivitas dan menghindari makanan yang mengandung
kadar gula tinggi.
7. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan
a. Darah rutin

Tanggal Px Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Satuan


16/1/2011 WBC 4.5-10.3 12.7+ 106/ µl
RBC 4-5.2 4.55 106/µl
HGB 11.5-15.5 13.2 g/dl
HCT 34-40 39.4 %
MCV 80-99 86.6 Fl
MCH 27-31 29.0 Fl
MCHC 33-37 33.5 Pg
PLT 150-450 298 103/µl
AG
RDW 35-45 40.1 Fl
PDW 9-13 13.3 Fl
MPV 7.2-11.1 10.5 Fl
P-LCR 15-25 28.8+ %

LYM% 19-48 18.4- %


MXD% 0-10 7.6 %
NEUT% 40-74 7.40 %
LYM# 1-3.7 2.3 103/ µl
MXD# 0-0.2 1.0 103/ µl
NEUT# 1.5-7 9.4+ 103/ µl

Bun 7.00-18.00 32.4 Mg/dl


CREA 0.60-1.30 1.07 Mg/dl
AST 10.0-42.0 20.01 Iu/l
ALT 10.0-40.0 15.1 Iu/l
GLU 70.0-110.0 374.9 Mg/dl

17 januari 2011
Gula darah puasa :372 mg/dl
Gula darah 2 jam pp = 418 mg/dl

18 januari 2011
GDN : 372 mg/dl

19 januari 2011
GDS : 254 mg/dl
Sliding scale : 20 januari 2011

Jam GDS RI
11.00 405 mg/dl 4.5-10.3
17.00 405 mg/dl 4-5.2
23.00 199 mg/dl 11.5-15.5
05.00 254 mg/dl 34-40
11.00 97 mg/dl 80-99

8. Diagnogsa medic : DMTI ( Diabetes Militus Tergantung Insulin


C. Riwayat Kesehatan yang Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami:
Sebelum masuk di ruang melati 2 klien pernah dirawat di ruang yang sama yaitu di Melati
2 sengan hernia 5 bulan yang lalu. Klien juga pernah juga pernah menjalani operasi.
2. klien dan Keluarga klien mengatakan klien tidak alergi terhadap obat apapun dan
makanan apapun
3. Imunisasi: tidak pernah imunisasi
4. Klien sebelum sakit sering dan biasa merokok dan minum kopi. Tapi setelah
sakit klien tidak merokok dan tidak minum kopi.
5. Klien kalau sakit meminum obat-obatan dari puskesmas

D. Riwayat Keluarga

GENOGRAM

: Hidup dalam satu rumah : Wanita

: Klien : Pria meninggal


: garis perkawinan : garis keturunan

E. Basic Promoting Physiology of Health


1. Aktivitas dan latihan
Pekerjaan: bekerja sebagai petani
Olah raga rutin :
Klien menganggap bertani sudah bagian dalam bentuk olah raga.
Alat bantu :
klien tidak menggunakan alat bantu seperti walker, kruk, kursi roda maupun tongkat.
Terapi :
tidak ada terapi
2. Tidur dan Istirahat
Klien tidur kurang lebih 5-6 jam mulai pada pukul 22.00-05.00 WIB, tidur siang kurang
lebih 1 jam.
Klien mengatakan sering terbangun ditengah malam karena merasa lapar. Saat bangun
tidur klien merasa pusing dan terasa kurang segar.

3. Kenyamanan dan Nyeri


Nyeri : nyeri ringan dengan skla 3.
Paliatif (pemicu) : klien merasakan nyeri ketika pusing di kepala datang.
Qualitas : nyeri terasa senut-senut
Region (daerah) : nyeri di seluruh kepala
Severity (keganasan) : skala nyeri 3 (nyeri ringan)
Time (waktu) : pada waktu malam hari

4. Nutrisi
 Sebelum masuk RS:
BB pasien 65 kg, tinggi badan 170 cm
Sebelum sakit klien makan 3x sehari dalam porsi sedang ditambah makanan kecil.
Makanan yang disukai klien adalah bubur sedangkan makanan yang tidak disukai
adalah jengkol
Sebelum sakit klien makan mandiri
 Selama di RS:
setelah sakit berat badan klien turun 3 kg menjadi 62 kg. tinggi badan 170 cm
Setelah sakit nafsu makan klien menurun dan hanya makan habis 1/4 porsi dari
makanan yang disediakan dari RS.
Klien mengatakan tidak punya alergi terhadap makanan apapun.

5. Cairan, elektrolit dan asam basa


Sebelum sakit klien biasanya minum 7-8 gelas perhari,
setelah sakit klien minum hanya 6 gelas per hari 1200 cc) perhari. Turgor kulit tampak
baik (kembali kurang dari 3 detik setelah dicubit). Tangan kiri terpasang infuse NaCl 0,9
% dengan dosis 20 tpm.

6. Oksigenasi
Sesak nafas : pasien tidak mengalami sesak nafas.
Batuk : tidak mengalami batuk
Sputum : tidak ada sputum
Nyeri dada : tidak mengalami nyeri dada
Riwayat penyakit : pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma, TB, batuk darah, chest
surgery./ trauma dada serta paparan dengan penderita TB.
Riwayat merokok : pasif
7. Eliminasi Bowel
Frekuensi : kurang lebih 2 x sehari
Waktu : pagi dan sore
Warna : kuning kecoklatan, tidak ada darah, konsistensi lembek
Gangguan eliminasi bowel : tidak ada gangguan baik konstipasi, diare, maupun
inkontinensia bowel.
Kebutuhan pemunuhan ADL bowel dibantu oleh keluarga
8. Eliminasi Bladder
Frwekuensi : kurang lebih 5 X sehari
Warna : kuning jernih, tidak terdapat darah
Gangguan eliminasi blader : tidak ada nyeri saat BAK
Riwaya dahulu : tidak memiliki riwayat penyakit batu ginjal, injuri atau trauma.
Penggunaan kateter : klien tidak terpasang kateter
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Gangguan penglihatan :Tidak mengalami gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran: Tidak mengalami gangguan pendengaran
Gangguan penciuman: klien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan penciuman
Gangguan sensasi taktil: keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan
sensasi taktil
Gangguan pengecapan : klien dan keluarganya mengatakan tidak mengalami gangguan
pengecapan
Riwayat penyakit : tidak memiliki riwayat yang berhubungan dengan sensori, persepsi
ataupun kognitif

F. Pengkajian Fisik
Keadaan umum : klien tidak tampak cemas , tubuh ramping, penampilan kurang rapi, lemah,
klen kooperatif, Klien mengatakan tidak bisa ke kamar mandi karena lemah, dan saat makan
masih dibantu anak dan istrinya.

1. Kepala
Bentuk mesochepal, rambut sedikit beruban, rambut sedikit rontok, kulit kepala sedikit
kotor
Keluhan yang berhubungan : pusing
2. Mata
Simetris, ukuran pupil = 4 mm, isokor, reaksi cahaya , akomodasi baik, konjungtiva
tidak anemis, sclera putih tidak ikterik. Fungsi penglihatan : baik, Tidak memakai alat
bantu pandang.
Tidak ada tanda-tanda radang
Pemeriksaan terakhir : tidak ada
Operasi : pasien mengatakan belum pernah di operasi mata..

3. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada nyeri tekani, tidak ada polip
(benjolan dalam hidung), tidak ada perdarahan.

4. Mulut dan Tenggorokan


Mulut :Terlihat bersih dengan warna bibir lembab,. Lidah: Sensani rasa sedikit berkurang,
tidak ada infeksi, mukosa mulut : merah muda, tidak ada stomatitis (sariawan), gigi
sedikit kotor, tidak kaku kuduk, nodus limfe teraba. Tidak ada peningkatan JVP : 5 + 2
cm.

5. Pernafasan
Inspeksi : Dada kanan/ kiri simetris, normal, tidak ada retraksi dinding dada,
menggunakan otot bantu pernafasan, tidak terlihat iktus kordis.
Palpasi : vocal vremitus kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri tekan,.
Perkusi : pada paru sonor
Auskultasi : vesikuler.

6. Sirkulasi
Jantung,
Inpeksi : tidak terlihat iktus cordis
Palpasi : iktus cordis teraba di intra kosta IV
Perkusi : terdengar bunyi redup di intra kosta II (batas atas jantung) dan di
intrakosta V (batas bawah jantung)
Auskultasi :S1 dan S2 terdengar. Tidak ada suara jantung tambahan: bising (desir)
Jantung, Irama jantung teratur.

Nadi : 92x/menit, Capillery refill kurang dari 3 detik, Tidak ada nyeri dada, odema,
clubbing finger kurang atau sama dengan 180 derajat, Keadaan ekstremitas: Atas kanan:
dalam batas normal, gerak lemah, tidak odema. Atas kiri : terpasang iv line. Bawah
kanan dan kiri dalam batas normal, gerak lemah, tidak ada lesi atau luka.

7. Reproduksi:
Hiperpigmentasi, tidak ada pembesaran skrotum, tidak terpasang kateter , kebersihan
kurang.

8. Neurosis:
Tingkat Kesadaran: Compos Mentis GCS : E4M4V6,
Disorientasi : tidak mengalami disorientasi tempat. Tidak ada riwayat epilepsy, kejang
dan Parkinson. Reflek positif, kekuatan menggenggam lemah,pergerakan ekstremitas
lemah
Muskuloskeletal : tidak ada keluhan nyeri, derajkat kekuatan otot pada tingkat 4 (gerakan
ke segala arah, tetapi kekuatan kurang, kekuatan terhadap tahapan minimal.
Kulit: warna sawo matang, integritas: baik, tidak kering, sedikit kotor, turgor kembali
kurang dari 3 detik setelah dicubit.

9. Pengobatan ( tanggal 17 januari - 19 januari 2011)


Infus NaCl 0,9% 20 tpm
Injeksi :
ceftriaxon : 1 gram/12 jam
Ranitidin : 50mg/12 jam

Terapi insulin unmtuk menurunkan kadar gula darah:

Jam RI
11.00 4.5-10.3
17.00 4-5.2
23.00 11.5-15.5
05.00 34-40
11.00 80-99

Persepsi Klien terhadap sakitnya:


Klien mengatakan mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa pulang kerumah agar bisa
melakukan aktifitas seperti biasa sebelum sakit.

Aspek Spiritual:
Klien sebelum sakit klien menunaikan ibadah sholat 5 waktu secara tertatur, tetapi setelah
sakit klien tidak bisa melakukan kegiatan ibadahnya karenakelemahan fisik.

Dukungan keluarga terhadap klien:


Keluarga senantiasa mendampingi, merawat, mendoakan,dan membantu segala kebutuhan
klien selama di rumah sakit agar cepat bisa sembuh. Keluarga segera membawa. Keluarga
mengatakan sangat menyayangi klien.
II. ANALISA DATA

No Hari/ Data Etiologi Problem


tgl
1. Senin/ Ds : Penurunan intake Ketidak
17 -Klien menyatakan badannya makanan seimbangan
januari terasa lemah. nutrisi kurang
2011 - klien mengatakan mersa mual dari kebutuhan
dan muntah kurang lebih 5 X tubuh
-Klien mengatakan nafsu makan
berkurang karena sering mual
- istri klien mengatakan klien
hanya habis ½ porsi dan berat
badanya dari 65 menjadi 62
(turun 3 X)

Do:
-klien tampak lemas
-klien muntah kurang lebih 5X
-diit DM 1700 kalori dan makan
habis ¼ porsi
-BB turun 3 kg (65 menjadi 62)
2. Senin/ DS: Agen injuri : biologi Nyeri akut
Tgl 17 Klien mengatakan badan tersa
jan lemas.
2011 Klien mengatakan sering pusing
saat malam hari.
P= klien mengatakan nyeri di
kepla ketika pusing dating
Q= Klien mengatakan nyeri
dikepala seperti senut;senut.
R= klien mengatakan nyeri
berada di seluruh kepala
S= Klien mengatakan nyeri
ringan (skala 3)
T= klien mengatakan nyeri
dikepala terasa saat malam hari.
DO:
-Klien tampak lemah
-klien tampak menahan nyeri
(meringis)

Td: 170/100 mm/hg


N : 92 X/ Menit
RR: 22x/menit, S: 36,6
S : 37

3. Senin/ DS:- - Poblem


Tgl 17 DO: kolaborasi
jan Tgl 17 januari 2011 hiperglikemi
2011 GDS :372 mg/dl

Tgl 18 januari 2011


GDN : 372 mg/dl
2 jpp : 418 mg/dl

Tgl 19 januari 2011


GDS : 254 mg/dl

Tgl 20 januari (Sliding scale)


Jam 11 GDS : 405 mg/dl
Jam 17 GDS : 405 mg/dl
Jam 23 GDS : 199 mg/dl
Jam 05 GDS : 254 mg/dl
Jam 11 GDS : 97 mg/dl
PCO2 : 16 (menurun)
PO2 : 128 (menurun)
Pernafasan cepat (hiperkapnia)
Somnolen
Takikardi
cemas
4. Senin/ DS: Kelemahan dan Defisit self
Tgl, 17 Klien mengatakan badan terasa kelelahan serta
jan lemas nyeri
2011 DO:
Aktivitas klien dibantu oleh
keluarga mulai dari makan,
toileting, berpakaian dan
ambulasi

care

III. PRIORITAS MASALAH


1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake
makanan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
3. Defisit perawatan diri (self care) berhubungan dengan Kelemahan dan kelelahan serta
nyeri.
4. PK Hiperglikemi.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake
makanan
2. nyeri akut b.d agen injuri
3. Defisit perawatan diri (self care) berhubungan dengan Kelemahan dan kelelahan serta
nyeri.
4. PK Hiperglikemi.

V. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnose KH (NOC) Intervensi (NIC)


1. .Ketidak seimbangan Setelah dilakukan tindakan -Berikan makanan yang
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3 X 24 jam terpilih(sudah
kebutuhan tubuh b.d nutrisi klien membaik dengan dikonsultasikan dengan ahli
penurunan intake makanan criteria hasil : gizi) yaitu makanan berkadar
-adanya peningkatan berat badan gula rendah.
-BB sesuai TB -Monitor jumlah nutrisi dan
-mampu mengidentifikasi kandungan kalori
kebutuhabn nutrisi -Berikan kebutuhan nutrisi
- menunjukkan fungsi -kaji kemampuan untuk
pengecapan dari menelan. mendapatkan nutrisi yang
-tidak terjadi penurunan berat dibutuhkan
badan yang berarti -Monitor adanya penurunan
berat badan
-monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa
dilakukan
-monitor lingkungan selama
makan
-monitor kuliot kering dan
perubahan pigmentasi
-monitor turgor kulit
-monitor kekeringan, rambut
kusam dan mudah patah
-monitor mual muntah
-monitor kadar albumin, total
protein, Hb dan kadar Ht
-monitor makanan kesukaan
-monitor pertumbuhan dan
perkembangan
-monitor pucat, kemerahan
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
-monitor kalori dan intake
nutrisi

2 Nyeri akut b.d agent injury Setelah dilakukan tindakan Pain management:
biologi keperawatan selama 3x24 jam, -lakukan pengkajian nyeri
nyeri berkurang dengan KH: secara komprehensif
-skala nyeri berkurang termasuk lokasi,
-klien tampak tenang karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan factor
presipitasi
-Observasi reaksi non verbal
dan ketidaknyamanan
-gunakan teknik lomunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
-evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
-bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan
menemukan dukungan
-kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
-kurangi factor presipitasi
nyeri
-pilih dan lakukan
penanganan
nyeri(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal)
-kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
-ajarkan tentang tehknik non
farmakologi
-berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
-tingkatkan istirahat
-kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
-monitor penerimaan
pasien/klien tentang
manajemen nyeri
analgesic administration :
-tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas dan
derajat nyeri
-cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan
frekuensi
-cek riwayat alergi
-pilih analgesic yang
diperlukan, pilih rute
pemberian (IV, IM) dan dosis
optimal
-monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesic pertama kali

3. Defisit self care b.d -pantau kemampuan klien


kelemahan dan kelelahan Setelah dilakukan tindakan untuk melakukan perawatan
serta nyeri keperawatan selama 2x24 jam diri secara mandiri
klien mampu melakukan -pantau kebutuhan klien
aktivitas mandiri dengan KH: untuk penyesuaian
-mampu membersihkan badan penggunaan alat untuk
atau bagian badan personal hygiene, toileting,
-klien mampu menelan makanan dan makan
serta mampu memegang alat -sediakan barang-barang
makan dan mengunyah makanan yang diperlukan klien, seperti
-klien mampu pergi ke toilet, deodorant, sabun mandi, sikat
duduk dari WC, melaksanakan gigi dan lain-lain
kebersihan yang sesuai -sediakan bantuan hingga
klien dapat melakukan
perawatan pribadi secara
penuh
-bantu klien dalam
penerimaan ketergantungan
terhadap orang lain dalam
memenuhi kebutuhannya
-dorong klien untuk
melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari sesuai
dengan tingkat kemampuan
-menentukan aktivitas
perawatan diri yang sesuai
dengan kondisi klien secara
rutin
-pertimbangkan umur klien
ketika memperkenalkan
aktivitas perawatan diri

4. PK Hiperglikemi Setelah dilakuakan tindakan -pantaun kadar gula darah


keperawatan, kadar gula darah sebelum pemberian obat
klien dalam batas normal (70- atau sebelum makan dan 1
110 mg/dl) jam sebelum tidur
-pantau tanda-tanda dan
gejala hiperglikemi (kadar
gula darah < 70 mg/dl, kulit
kering, lembab dan pucat,
takikardi, peka terhadap
rangsang, tidak sadar, tidak
terkoordinasi, bingung,
mudah mengantuk)
-jika klien dapat menelan,
beri ½ gelas jus jeruk atau
semacam golongan jahe
setiap 15 menit sampai kadar
gula darah meningkat diatas
69 mg/dl

-kolaborasikan dengan
dokter jika klien tidak
dapat menelan, berikan
glucagon hidroklorida
sub kutan 50 ml glukosa
50 % dalam air IV sesuai
protokol

VI. LAPORAN PERKEMBANGAN

Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


tgl Jam
Senin Ketidakseimbangan 10.00 -Mengkaji pola nutrisi S
17-1- nutrisi kurang dari klien -Klien mengatakan
2011. kebutuhan tubuh b.d -Mengkaji makananan makan habis ¼
penurunan intake atau diit klien di RS porsi
makanan -Mengkaji adanya mual - klien mengatakan
dan muntah pada klien mual dan muntah
-Mengkaji keluhan- kurang lebih 5 X
keluhan lain pada klien -Klien mengatakan
sering merasa pusing
11.30 -memberikan makanan saat malam hari.
sesuai ahli gisi ( diit -Klien mengatakan
DM 1700 Kalori) nafsu makan
-memonitor jumlah berkurang.
nutrisi dan kandungan
kalori P: Klien mengtakan
-memberikan informasi nyeri di kepala
tentang kebutuhan ketika pusing
kalori dikepala dating.
-mengkaji apakah ada Q: Nyeri terasa
penurunan berat badan seperti senut-senut.
pada klien R : nyeri dikepala
Mengkaji tipe dan S :Skla nyeri 3
aktivitas yang biasa (ringan).
dilakukan T : Pada waktu
-memonitor turgor malam hari.
kulit, apakah kulit klien
kering, kebersihan
rambut dan kepala.
Senin Nyeri akut b/d agen 12.30 -mengkaji dan O;
17-1 injuri biologi menentukan dan -Kien nampak lemas
1011 menentukan lokasi, makan habis ¼ porsi
karakteristik, kualitas -nampak tamapak
dan skala nyeri meringis
-menggunakan tehnik -nafsu makan
komunikasi terapeutik berkurang.
untuk mengetahui -aktifitas dibantu
pengalaman nyeri keluarga mulai dari
-mengontrol makan, toileting,
lingkungan yang dapat berpakaian dan
mempengaruhi nyeri ambulasi.
(kebisingan) -BB turun dari 65
-menganjurkan klien menjadi 62 kg
untuk meningkatkan -TD :170/100 mmHg
istirahat. -N : 92 x/ menit
RR : 22x/menit
S : 37 derajat C

-Insulin 8 unit
masuk ( SC).

A:
Masalah belum
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan:
-Memberikan
makanan sesuai
dengan konsultasi
ahli gizi.
-Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori.
-Monitor adanya
penurunan berat
badan
-Monitor kalori dan
ingtake nutrisi
-Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
-Ajarkan tehnik non
farmakologi untuk
-mengurangi nyeri
Senin Deficit self care b.d 11.30 -memantau
17-1- Kelemahan , kemampuan klien
2011 kelelahan serta nyeri untuk makan secara
mandiri
-mendorong klien
untuk melakukan
aktifitas kehidupan
sehari-hari sesuai
dengan tingkat
kemampuan.
-menentukan aktifitas
perawatan diri yang
sesuai dengan kondisi
secara rutin.

Senin PK Hiperglikemi 11.30 Injeksi insulin 8 unit


17-1-
2011
Selasa Ketidakseimbangan 07.00 -Memantau pola nutrisi S
18-01- nutrisi kurang dari klien -Klien mengatakan
2011 kebutuhan tubuh b.d -Memantau makananan makan habis ¼
penurunan intake atau diit klien di RS porsi
makanan -Mengkaji adanya mual - klien mengatakan
dan muntah pada klien mual sudah
-Mengkaji keluhan- berkurang dan
keluhan lain pada klien muntah 2 X
10.00 - injeksi Ranitidin 50 -Klien mengatakan
11.30 mg melalui IV sering merasa pusing
-memberikan makanan saat malam hari.
sesuai ahli gisi ( diit -Klien mengatakan
DM 1700 Kalori) nafsu makan sudah
-memonitor jumlah meningkat.
nutrisi dan kandungan
kalori P: Klien mengtakan
-memberikan informasi nyeri di kepala
tentang kebutuhan ketika pusing
kalori dikepala datang.
-mengkaji apakah ada Q: Nyeri terasa
penurunan berat badan seperti senut-senut.
pada klien R : nyeri dikepala
Mengkaji tipe dan S :Skla nyeri 3
aktivitas yang biasa (ringan).
dilakukan T : Pada waktu
-memonitor turgor malam hari.
kulit, apakah kulit klien
kering, kebersihan
rambut dan kepala.
O;
-Kien nampak lemas
makan habis 1/2
porsi
-nampak tamapak
meringis
-nafsu makan
meningkat.
-aktifitas masih
dibantu keluarga
mulai dari makan,
toileting, berpakaian
dan ambulasi.
-BB turun dari 65
menjadi 62 kg
-TD :160/100 mmHg
-N : 92 x/ menit
RR : 24 x/menit
S : 37,5 derajat C

-Insulin 8 unit
masuk ( SC).

A:
Masalah teratasi
sebagian :
-Nafsu makan mulai
meningkat
-makan habis ½
piorsi
P:
Intervensi
dilanjutkan:
-Memberikan
makanan sesuai
dengan konsultasi
ahli gizi.
-Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori.
-Monitor adanya
penurunan berat
badan
-Monitor kalori dan
ingtake nutrisi
-Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
-Ajarkan tehnik non
farmakologi untuk
-mengurangi nyeri
-Tingkatkan
istirahat.
-Pantau kemampuan
melakukan
perawatan diri secara
m,andiri.
-Dorong untuk
melakukan aktifitas
sehari-hari sesuai
kemampuan
Nyeri akut b.d agent 08.00 -mengkaji dan
injury biologi menentukan dan
menentukan lokasi,
karakteristik, kualitas
dan skala nyeri
-menggunakan tehnik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
-mengontrol
11.00 lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
(kebisingan)
-menganjurkan klien
untuk meningkatkan
istirahat.
-memonitor TTV
Deficit self care b.d 12.00 -memantau
Kelemahan , kemampuan klien
kelelahan serta nyeri untuk makan secara
mandiri
-mendorong klien
untuk melakukan
aktifitas kehidupan
sehari-hari sesuai
dengan tingkat
kemampuan.
-menentukan aktifitas
perawatan diri yang
sesuai dengan kondisi
secara rutin.

PK hiperglikemi 11.30 Injeksi insuli 8 unit


Rabu Ketidakseimbangan 07.00 -Memantau pola nutrisi S
19-1- nutrisi kurang dari klien -Klien mengatakan
2011 kebuituhan tubuh b.d -Memantau makananan makan habis 3/4
penurunan intake atau diit klien di RS porsi.
makanan -Mengkaji adanya mual - klien mengatakan
dan muntah pada klien sudah tidak mual
-Mengkaji keluhan- dan tidak muntah.
keluhan lain pada klien -Klien mengatakan
10.00 -Injeksi Ranitidin 50 sering merasa pusing
mg IV saat malam hari.
11.30 -memberikan makanan -Klien mengatakan
sesuai ahli gisi ( diit nafsu makan sudah
DM 1700 Kalori) meningkat.
-memonitor jumlah
nutrisi dan kandungan P: Klien mengtakan
kalori nyeri di kepala
. ketika pusing
dikepala datang.
Q: Nyeri terasa
seperti senut-senut.
R : nyeri dikepala
S :Skla nyeri 2
(ringan).
T : Pada waktu
malam hari.

O;
-Kien nampak lemas
makan habis ¾
porsi
-nafsu makan
meningkat.
-aktifitas makan
sudah bisa mandiri
dan yang lain mulai
dari, toileting,
berpakaian dan
ambulasi masih
dibantu keluarga.
-BB turun dari 65
menjadi 62 kg
-TD :110/70 mmHg
-N : 100 x/ menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8 derajat C

-Insulin 8 unit
masuk ( SC).

A:
Masalah teratasi
sebagian :
-Nafsu makan mulai
meningkat
-makan habis 3/4
porsi.
--klien dapat makan
secara mandiri
-skala nyeri berkuran
menjadi 2.
P:
Intervensi
dilanjutkan:
-Memberikan
makanan sesuai
dengan konsultasi
ahli gizi.
-Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori.
-Monitor kalori dan
intake nutrisi
-Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif.
-Ajarkan tehnik non
farmakologi untuk
-mengurangi nyeri
-Tingkatkan
istirahat.
-Pantau kemampuan
melakukan
perawatan diri secara
m,andiri.
-Dorong untuk
melakukan aktifitas
sehari-hari sesuai
kemampuan
11.00 -mengkaji dan
menentukan dan
menentukan lokasi,
karakteristik, kualitas
dan skala nyeri
-menggunakan tehnik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri
-mengontrol
lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
(kebisingan)
-menganjurkan klien
untuk meningkatkan
istirahat.
-memonitor TTV

11.30 -memantau
kemampuan klien
untuk makan secara
mandiri
-mendorong klien
untuk melakukan
aktifitas kehidupan
sehari-hari sesuai
dengan tingkat
kemampuan.
-menentukan aktifitas
perawatan diri yang
sesuai dengan kondisi
secara rutin.
PK Hiperglikemi 11.30 -Injeksi insuli 8 unit

Anda mungkin juga menyukai