Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Ir.
Indriyani M.P selaku dosen pengampu mata kuliah Sanitasi Industri. Penyusun juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
sempuna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempunaan makalah
ini sangat penyusun harapkan. Namun makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan.

Jambi, 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti kita ketahui bersama bahwa dewasa ini masalah jaminan mutu dan keamanan
pangan terus berkembang sesuai dengan tuntutan dan persyaratan konsumen serta dengan
tingkat kehidupan dan kesejahteraan manusia. Bahkan pada beberapa tahun terakhir ini,
konsumen telah menyadari bahwa mutu dan keamanan pangan tidak hanya bisa dijamin
dengan hasil uji pada produk akhir di laboratorium saja. Oleh karena itu, berkembanglah
berbagai sistem yang dapat memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan sejak proses
produksi hingga ke tangan konsumen serta ISO-1 9000, QMP (Quality Management
Program), HACCP (HazardAnalysis Critical Control Point) dan lain-lain.
Keamanan pangan masih merupakan masalah penting dalam bidang pangan di Indonesia,
dan perlu mendapat perhatian khusus dalam program pengawasan pangan. Penyakit dan
kematian yang ditimbulkan melalui makanan di Indonesia sampai saat ini masih tinggi,
walaupun prinsip-prinsip pengendalian untuk berbagai penyakit tersebut pada umumnya telah
diketahui. Pengawasan pangan yang mengandalkan pada uji produk akhir tidak dapat
mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri pangan, dan tidak dapat menjamin
keamanan makanan yang beredar di pasaran. Pendekatan tradisionil yang selama ini
dilakukan dapat dianggap telah gagal untuk mengatasi masalah tersebut.
Penerapan HACCP atau dikenal dengan analisis bahaya dan penentuan titik kritis
merupakan upaya yang dilakukan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan
penyebaran bahaya yang terkandung dalam bahan pangan. HACCP telah dilaksanakan oleh
berbagai organisasi, yaitu Codex Alimentarius (salah satu Komisi PBB), European Union,
Canada, Australia, Selandia Baru dan Jepang Penerapan HACCP bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya mencegah penyakit melalui makanan
dengan cara mencegah terjadinya keracunan makanan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu HACCP ?
2. Bagaimana sejarah HACCP ?
3. Bagaimana prinsip HACCP ?
4. Bagaimana penerapan HACCP ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengatahui pengertian HACCP
2. Untuk mengetahui sejarah HACCP
3. Untuk mengetahui prinsip HACCP
4. Untuk mengetahui penerapan HACCP

Anda mungkin juga menyukai