A. Usia
Beberapa penelitian membuktikan adanya perbedaan kecepatan metabolisme obat karena
pengaruh umur. Oleh Alvares ditunjukkan bahwa kecepatan metabolisme obat pada anak-anak
hampir dua kali lebih besar dibanding orang dewasa. Alasan yang dipakai untuk menjelaskan
keadaan ini adalah adanya perbedaan pada perbandingan (rasio) berat hati terhadap berat badan.
Pada anak-anak umur 2 (dua) tahun, harga rasio ini (40 - 50) % lebih besar, sedang pada anak umur
6 (enam) tahun 30% lebih besar dibanding orang dewasa.
C. Faktor Genetik
Adanya variasi genetik yang mempengaruhi tingkat aktivitas enzim akan memberikan pula
variasi dalam kecepatan metabolisme obat. Variasi genetik ini bisa dalam bentuk variasi enzim yang
berperanan langsung dalam biotransformasi obat, atau protein lain yang bukan enzim yang
berperanan penting dalam ikatan atau transpor obat.
E. Diet
Oleh Anderson dan Mucklow ditunjukkan bahwa pada subyek yang mengkonsumsi protein setiap
harinya, waktu paruh antipirinnya lebih pendek dibanding subyek vegetarian. Kecepatan
metabolisme obat juga dihambat pada keadaan defisiensi vitamin A, riboflavin, asam askorbat,
vitamin E, atau unsur- unsur seperti kalsium, magnesium, seng serta tembaga.
G. Faktor Penyakit
Penyakit-penyakit akut atau kronis yang memmengaruhi fungsi hati akan mempengaruhi juga
metabolisme obat. Penyakit-penyakit seperti : hepatitis alkoholik cirrhosis, alkoholik aktif atau
inaktif, hemochromatisf hepatitis kronis aktif, cirrhosis empedu atau hepatitis akut karena virus
dapat merusak enzim metabolik di hati terutama mikrosomal oksidase, dan karena itu
mempengaruhi juga eliminasi obat.