Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

NAMA PEKERJAAN : PERINTISAN JALAN PANTAI PANAIKANG BIRAYYA KEC. BONTO


BAHARI (DANA DID)
LOKASI : KEC. BONTO BAHARI
PENAWAR : CV. MEGA BUANA PERSADA

Waktu pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini direncanakan selama 90 hari kalender.

 LINGKUP PEKERJAAN

I. DIVISI. 1 UMUM
II. DIVISI. 3 PEKERJAAN TANAH

 MANAJEMEN PROYEK
Pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkompeten dari CV.
MEGA BUANA PERSADA yang telah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek sejenis, untuk
menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai harapan semua pihak terkait.

1) Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek
yang dalam pelaksanaannya sehari-hari dibantu oleh beberapa tenaga staf kantor dan tenaga
pelaksana lapangan yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.
Kepala proyek memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi kontrak, teknik,
keuangan, maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
 Untuk masalah teknik / engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian
Teknik beserta stafnya.
 Urusan keuangan, administrasi umum, dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia dan
Keuangan beserta stafnya.
 Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Dengan pengelolaan manajemen proyek diusahakan adanya kerja-sama yang baik dengan
pihak-pihak terkait, dengan harapan pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih baik sesuai
rencana yang dipersyaratkan.

Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
 Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
 Tenaga operasional lapangan, meliputi : Site Manager,Quality/Quntity, Tenaga Teknis Lpangan,
K3 Konsruksi, Administrasi, Pekerja, Tukang, Mandor, dan Kepala Tukang.
Personel yang akan ditugaskan sebagai personel inti dalam organisasi proyek, dipilih yang telah
berpengalaman dalam proyek sejenis. Sementara tenaga kerja yang terampil akan dipilih dan
didatangkan dari daerah setempat atau dari luar daerah.
Pengadaan Bahan
Pendatangan bahan - bahan dikendalikan oleh bagian logistik dengan mengikuti pada jadwal
kebutuhan material dan spesifikasi teknik.
Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan dibentuk
unit K3 yang membuat program seperti tersebut di atas dan melakukan pengawasan. Untuk
mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan, maka unit K-3 akan bekerja sama dengan
Puskesmas, Klinik, rumah Sakit terdekat maupun instansi-instansi lain yang terkait.
Untuk tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut,
 Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan di proyek
 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi
pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.

 METODE KONSTRUKSI
Dalam melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Tangki Septik Kel. Lumpue dan. Kelurahan Sumpang
Minangae perlu dibuat metode konstruksi pelaksanaan proyek yang secara garis besar akan
menguraikan metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan, sebagaimana lingkup pekerjaan
yang harus ditangani.

Gambar 1 : Situasi Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

I. DIVISI.1 UMUM
a. Mobilisasi
Mobilisasi bahan, alat dan tenaga kerja Setelah pekerjaan pengukuran, penyiapan
brak kerja / direksi keet dan papan nama kegiatan, selanjutnya Kontraktor melakukan
mobilisasi bahan, alat dan tenaga kerja / personil. Mobilisasi Bahan / Material
Kontraktor melaksanakan Mobilisasi Bahan / Material atau yang biasa disebut
Dropping Materi
Mobiliasi bahan yang dilakukan meliputi material Tanah Timbunan Pada mobilisasi
material, Kontraktor juga memperhitungkan dan merencanakan akses jalan masuk,
serta tetap menjaga kelancaran lalu lintas sekitar proyek, dan keamanan proyek.
Dropping material ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau dalam
pelaksanaan pekerjaan, dalam pekerjaan ini material juga dilangsir menuju masing-
masing item pekerjaan.
Mobilisasi Alat Setelah mobilisasi bahan material, maka Kontraktor melaksanakan
Mobilisasi Alat / Peralatan. Mobiliasi peralatan meliputi : Excavator dan Vibrator Roller
Mobilisasi Tenaga Kerja / Personil Setelah mobilisasi bahan material dan alat , maka
Kontraktor melaksanakan Mobilisasi Personil. Kontraktor juga memobilisasi tenaga
kerja : mandor, tukang dan pekerja. Kontraktor juga membuat struktur organisasi
pekerjaan dan jadwal waktu penugasan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
personil dalam tugas dan tanggung jawab serta koordinasi.
Gambar 2 : Mobilisasi Alat

Sedangkan Demobilisasi Tenaga Kerja/Personi, Perlatan, dan Sisa Material akan


dilaksanakan setelah pekerjaan telah selesai.

II. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


a. Timbunan Biasa
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan
timbunan, untuk penimbunan kembali galian atau struktur dan untuk timbunan
umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis,
kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.

Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi dari 2 cm
atau lebih rendah 3 cm dari yang ditentukan atau disetujui. Permukaan akhir lereng
timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan
Timbunan selain dari Lapisan Penopang di atas tanah lunak tidak boleh
dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam
lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm, pelaksanaan pekerjaan secara garis
besar :
1. Excavator menggali dan memuat ke dalam dump truck
2. Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak quari ke lapangan
3. Material diratakan dengan menggunakan Motor Grader
4. Material dipadatkan menggunakan Vibratory Roller
5. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu
Gambar 3 : Lokasi I

Gambar 4 : Lokasi II

b. Pembersihan dan Pengupasan Lahan


Pembersihan badan jalan dilakukan menggunakan alat berat berupa excavator dan
dibantu dengan tenaga manusia yang dibantu menggunakan alat pembersihan
seperti chainsaw, cangkul dll.Pembersihan dilakukan terhadap semak-semak, pohon-
pohon rerumputan, sampah-sampah dll.
Pekerjaan pembersihan ini dilakukan sampai badan jalan terlihat bebas dari segala
puing-puing dan tumbuhan liar. Jika terdapat pepohonan yang berukuran cukup
besar, maka dapat dilakukan penebangan sesuai izin dari Direksi.Semua penebangan
dan pembongkaran harus seijin Direksi dan dilaksanakan sampai kedalaman tanah
yang ditentukan olh direksi dibawah elevasi permukaaan tanah rencana.
Selanjutnya juga dilakukan pekerjaan tripping atau pengupasan lapisan permukaan
tanah. Pekerjaan pengupasan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah
dilakukan pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang areal
pekerjaan dimana akan dilakukan pekerjaan timbunan.
Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun tersebut dikupas dengan
mengunakan buldozer/excavator, besaran kupasan dengan tebal ± 20 cm atau sesuai
spesifikasi teknik dengan persetujuan direksi pekerjaan. Hasil kupasan dibuang
dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu pekerjaan serta ada yang dibuang ke
tempat pembuangan.
Gambar 5 : Salah Contoh Pengupasan Lahan

Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana
pekerjaan ini, yang akan kami sajikan sebelum pelaksanaan di lapangan. Tentu saja di dalam
pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan
gambar-gambar dalam tender. Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup
tentang gkah-langkah dalam pelaksanaan proyek ini.

Bulukumba, 04 Oktober 2019


CV. MEGA BUANA PERSADA

Muh Aldiansyah P, S.Kom


Direktur

Anda mungkin juga menyukai