Anda di halaman 1dari 7

Enzim

Enzim merupakan senyawa protein yang

berperan sebagai biokatalisator, yaitu dapat

mengatur kecepatan reaksi kimia yang

berlangsung dalam sel tubuh.

a. Komponen Enzim

Kesatuan enzim (holoenzim) tersusun atas

komponen-komponen berikut, yaitu:

1. Apoenzim, yaitu bagian enzim yang

berupa protein dan umumnya bersifat

termolabil (tidak tahan panas).

2. Gugus prostetik, yaitu bagian yang

bukan protein pada enzim, apabila


berasal dari senyawa anorganik (ion

logam) disebut kofaktor dan jika

berasal dari senyawa organik kompleks

(misalnya, NADH, FADH, dan vitamin B)

maka disebut koenzim.

b. Sifat-sifat Enzim

1. Berperan sebagai biokatalisator.

2. Bekerja secara spesifik, artinya hanya

bekerja pada substrat tertentu.

3. Kerja dipengaruhi oleh suhu dan pH.

Suhu optimum enzim sekitar 400

C
dengan nilai pH yang berbeda untuk

setiap enzim.

4. Dapat bekerja secara reversible atau

bolak-balik.

c. Mekanisme Kerja Enzim

Terdapat dua macam teori mekanisme kerja

enzim, yaitu:

1. Teori lock and key (kunci gembok)

Enzim berperan sebagai gembok

dan memiliki bagian kecil yang dapat

mengikat substrat sebagai kunci dan

bagian itu disebut sisi aktif enzim.

2. Teori Induced fit (induksi pas)


Pada model ini, sisi aktif enzim dapat

berubah bentuk sesuai dengan bentuk

substrat.

d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja

Enzim

1. Temperatur

Pada temperatur tinggi enzim akan

mengalami denaturasi protein, sedangkan

p a d a t e m p e ra t u r r e n d a h d a p a t

menghambat laju reaksi. Temperatur

optimum enzim, yaitu sekitar 300

—400
C.

2. Perubahan pH

Perubahan pH dapat memengaruhi

perubahan asam amino pada sisi aktif enzim

sehingga menghalangi sisi aktif bergabung

dengan substrat.

3. Konsentrasi enzim dan substrat

Agar reaksi berjalan optimum maka

perbandingan jumlah enzim dengan substrat

harus sesuai.

4. Inhibitor

Inhibitor merupakan zat yang dapat

menghambat kinerja enzim. Terdapat dua jenis


inhibitor berdasarkan cara kerjanya, yaitu:

• Inhibitor kompetitif, yaitu jenis

inhibitor yang memiliki struktur mirip

dengan substrat sehingga baik substrat

maupun inhibitor berkompetisi untuk

bergabung dengan sisi aktif enzim.

• Inhibitor nonkompetitif, yaitu jenis

inhibitor yang berikatan bukan di sisi

aktif enzim, tetapi mengubah bentuk

sisi aktif enzim sehingga kompleks

enzim-substrat tidak terbentuk.

e. Klasifikasi Enzim
Berdasarkan jenis reaksi yang dialami, enzim

diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu:

1. Enzim golongan hidrolase, yaitu enzim

yang dapat mengubah substrat dalam

kondisi berair (terdapat penambahan air).

Contoh: enzim karboksilase, protease, dan

lipase.

2. Enzim golongan desmolase, yaitu

golongan enzim yang dapat memecah

ikatan C-C atau C-N.

Contoh: e n z i m p e r o k s i d a s e ,

dehidrogenase, katalase, karboksilase,

dan transaminase.

Anda mungkin juga menyukai